PERUSAHAAN (CSR)
YANG BERETIKA
PUNGKY LELA SAPUTRI
ETIKA BISNIS
FE UNISSULA 2022
Corporate social responsibility (CSR) atau dalam Bahasa
Indonesia dikenal dengan tanggung jawab sosial
perusahaan secara sederhana merupakan aktivitas bisnis
di mana perusahaan memiliki tanggung jawab langsung
Pentingnya Tanggung Jawab Sosial bisa dibilang termasuk dalam Teori Etika.
CSR dalam Di mana individu atau kelompok bisnis bertanggung jawab untuk memenuhi
tugas kewarganegaraan mereka.
Etika Bisnis Setiap aktivitas individu atau kelompok bisnis harus menguntungkan
seluruh masyarakat.
Dengan cara ini, harus ada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Jika keseimbangan ini dipertahankan, maka Tanggung Jawab Sosial bisa
dibilang telah tercapai.
Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh
perusahaan kepada masyarakat adalah bersikap etis dan
memiliki tanggung jawab sosial untuk memberikan
Hubungan manfaat yang baik bagi masyarakat serta lingkungan.
Etika Bisnis dan Etika bisnis merupakan bagian daripada CSR yang
mencakup bidang etika, hukum, norma, ekonomi, serta
CSR tindakan lain yang diharapkan dapat dilakukan oleh
perusahaan atau organisasi sesuai dengan kepentingan
masyarakat luas.
• Etika bisnis berbicara tentang nilai yang dikandung oleh sebuah perusahaan atau organisasi,
apakah memiliki nilai yang baik atau yang buruk. Jika perusahaan memiliki nilai yang baik dalam
berbisnis dalam arti memiliki keputusan bisnis yang matang, etis, dan benar sesuai dengan nilai-
nilai dan norma yang berlaku; tidak salah langkah dalam bertindak; serta membawa kebaikan dan
keuntungan bagi seluruh pihak, maka cara perusahaan untuk mewujudkan tindakan dan
keputusannya adalah dengan menjalankan corporate social responsibility untuk menyebarkan
dampak positifnya secara luas pada masyarakat dan lingkungan.
• Jika tindakan dan keputusan dari perusahaan malah berlaku sebaliknya, yaitu menyebabkan
kerusakan pada masyarakat serta lingkungan sekitar, maka perusahaan atau organisasi akan
dianggap tidak bertanggung jawab secara sosial serta tidak peduli akan keberlangsungan
lingkungan dan masyarakat, bahkan perusahaan itu sendiri untuk ke depannya.
• Setiap tindakan dan keputusan bisnis yang akan diambil oleh perusahaan sebaiknya memang
harus terbukti lulus secara etis terlebih dahulu sebelum ditindaklanjuti dan direalisasikan dalam
program jangka panjang perusahaan demi kepentingan semua pihak.
konsep etika bisnis itu lebih difokuskan untuk mengetahui apa yang
benar atau salah bagi perusahaan, pekerja, pelanggan, karyawan, dan
seluruh pemangku kepentingan dari perusahaan. Etika bisnis meliputi
perilaku yang benar serta dapat dibenarkan oleh masyarakat yang
menguntungkan karyawan dari perusahaan dan pemangku kepentingan
lain layaknya pemegang saham, pelanggan, pemasok, pemerintah, dll
(stakeholders).
Jika bisnis ternyata menimbulkan kerugian bagi suatu pihak, maka
Perbedaan Etika dikatakan telah terjadi pelanggaran etika bisnis. Bisnis tidak seharusnya
merugikan siapapun. Barang dan/atau jasa yang ditawarkan oleh
Bisnis dan CSR perusahaan harus mengikuti berbagai aturan yang menguntungkan bagi
semua pihak, termasuk masyarakat.
konsep corporate social responsibility lebih ditujukan untuk mengetahui
dampak bisnis pada masyarakat dan lingkungan, apakah dampak yang
ditimbulkan dari kegiatan bisnis benar atau salah. CSR lebih mengacu
pada tindakan atau kegiatan bisnis yang tidak hanya mempertimbangkan
manfaat dan keuntungan bagi pemangku kepentingan perusahaan
(stakeholders), tetapi juga dampaknya pada lingkungan hidup.
Etika Bisnis CSR
• Terkait pada kegiatan, tindakan, dan • Terkait pada kewajiban perusahaan
aktivitas bisnis. terhadap masyarakat atau komunitasnya.
• Dilaksanakan berdasarkan hati nurani. • Merupakan sebuah kewajiban.
• Biasanya untuk perusahaan, dan • Biasanya lebih untuk semua orang yang
karyawannya karena etika bisnis hidup dalam masyarakat atau
melekat pada individu atau kelompok komunitas.
yang melakukannya.
Suatu bisnis diharapkan bisa mengembangkan sistem Tanggung Jawab Sosial yang disesuaikan dengan
lingkungan bisnis mereka.
Jika tanggung jawab yang ini berhasil diatur oleh suatu perusahaan, maka hal tersebut bisa juga termasuk
bagian dari aktivitas ekonomi perusahaan.
Mempertahankan Tanggung Jawab Sosial pada perusahaan akan memastikan integritas antara masyarakat
dan lingkungan sekitar terlindungi.
Menyeimbangkan tuntutan dari pemegang saham dan kebutuhan untuk meningkatkan laba dengan
kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar merupakan tantangan bagi perusahaan.
Cara Misalnya, banyak perusahaan obat atau bahan kimia yang menghasilkan pestisida atau obat-obatan
memberikan dampak lanjutan kepada lingkungan sekitar.
Mengaplikasikan Dampak tersebut dapat berupa polusi, limbah yang merusak lingkungan sekitar, dan dampak lain yang
CSR dan Etika menimbulkan bahaya potensial bagi karyawan dan bahkan penduduk sekitar.
Menemukan jalan tengah dalam situasi seperti itu tidaklah mudah, dan sayangnya masih ada bisnis yang
Bisnis secara lebih mementingkan kondisi keuangan mereka daripada keselamatan atau kesehatan manusia atau
lingkungan sekitar.
bersamaan Hal tersebut dapat dianggap sebagai masalah Etika Bisnis karena melibatkan tanggung jawab dan
kewajiban tidak hanya untuk pemegang saham, tetapi juga untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
Semua pihak, dari pelanggan hingga eksekutif perusahaan, akan terkena dampak dari masalah
pelanggaran Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis.
Tidak ada industri atau perusahaan yang tidak – setidaknya sekali – berurusan dengan masalah Tanggung
Jawab Sosial dan Etika Bisnis.
Konflik kepentingan, keamanan produk, periklanan, pemegang saham, dan masyarakat memainkan peran
dalam bagaimana perusahaan bisa diterima oleh masyarakat dan lingkungan sekitar.
CSR dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi inheren
dari ajaran Islam itu sendiri. Tujuan dari syariat Islam adalah
maslahah sehingga bisnis adalah upaya untuk menciptakan
maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan. Program CSR
merupakan investasi bagi perusahaan untuk mendorong
pertumbuhan berkelanjutan. CSR bukan sebagai sentra biaya,
CSR dalam melainkan sebagai sentra laba (profit centre) dimasa yang akan
datang. Dalam pandangan Islam, CSR merupakan kewajiban
Islam pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat, infaq ataupun sedekah. Dalam pandangan
Islam kewajiban melaksanakan CSR bukan hanya menyangkut
pemenuhan kewajiban secara hukum dan moral, tetapi juga
strategi agar perusahaan dan masyarakat tetap survive dalam
jangka panjang.
1 PELAKU ORGANISASI
a. Hubungan Perusahaan dengan Pekerja: 1) Keputusan
Perekrutan, Promosi, dll bagi pekerja., 2) Upah yang adil, 3)
Penghargaan terhadap keyakinan pekerja, 4) Hak Pribadi
semesta dijual, selain itu perusahaan tidak membuang limbah hasil produksi
secara sembarangan terbukti dengan di buatnya tempat pembuangan
hasil pencucian tembakau secara tertutup dan aman dari pencemaran
lingkungan. juga tak lupa bentuk pertanggung jawaban pada lingkungan
yang dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan kerja bakti
membersihkan lingkungan sekitar yang dijalankan oleh karyawan dan
bersama penduduk sebagai wujud rasa tanggung jawab sosialnya.
Terakhir wujud pertanggung jawaban sosial perusahaan yang dilakukan oleh PT.
Garuda Food adalah memberikan bantuan kepada masyarakat dengan bentuk
kegiatan-kegiatan sosialnya yaitu berupa : perekrutan karyawan disekitar pabrik,
pemberian sembako hari raya kepada masyarakat sekitar, tunjangan hari raya
kepada para karyawan, bantuan kepada pegawai ataupun masyarakat apabila
mendapat musibah, sumbangan acara-17 san,sunatan masal, pernikahan masal,
serta keuntungan yang diperoleh sebagian besar untuk penghidupan warga kurang
c. Bentuk
mampu terutama anak yatim piatu atau para santri yang ada di pondok, hal ini
sesuai dengan firman Allah surat Almaidah ayat 2 yang berbunyi: Artinya “Hai
pertanggung jawaban orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi´ar-syi´ar Allah, dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-
bisnis antara manusia binatang hadya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu
dengan manusia orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka
bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum
karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.”