PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2. Untuk memahami tanggung jawab sosial dari organisasi serta pro kontra
tanggung jawab sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lain/pesaing. Namun demikian, banyak perusahaan yang bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholder-nya
(individu atau kelompok sangat terkait langsung terhadap kinerja perusahaan).
4
· FRADERICK ET AL mempunyai pemahaman Corporate Social Responsibility
(CSR) dapat diartikan sebagai prinsip yang menerangkan perusahaan harus dapat
bertanggung jawab terhadap efek dari setiap tindakan di dalam masyarakat
maupun lingkungan.
5
keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya, partisipasi perusahaan dalam
pembangtm,ln lingkungannya, dan lain sebagainya. Pro dan Kontra Mengenai
Tanggung Jawab Sosial Beberapa Pandangan tentang Tanggung Jawab
Sosial Organisasi.
Pengertian Etika Dalam bukunya Sonny Keraf “Etika Bisnis” dijelaskan mengenai
asal kata etika. Terdapat dua
pengertian etika:
2. Etika : ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh
moralitas dan etika dalam pengertian pertama di atas mengenai adat istiadat atau
kebiasaan tersebut.
6
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefinisikan
keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah. Beretika berarti bertindak
terbuka dan jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan publik terhadap
perusahaan kita.
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting dalam
manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal pengambilan
keputusan dan etika manajemen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian
seputar nilai personal sebagai standart etika.
Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara
pandang, cara berfikir, dan perilaku dari seseorang. Nilai personal pada dasarnya
merupakan cara pandang, cara berfikir dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
a) Nilai Terminal
7
b) Nilai Instrumental
Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala
keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.
a. Nilai Terminal
b. Nilai Instrumental
Konflik Nilai
a. Konflik Intrapersonal
b. Konflik Individu-Organisasi
Merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu
berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Individu yang
cenderung menginginkan kebebasan akan berbenturan dengan nilai yang dianut
organisasi yang menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan main yang mungkin
dirasakan sebagai sesuatu yang formal dan mengikat.
8
c. Konflik antar budaya
3. Konflik kepentingan
9. Polusi lingkungan
9
4. Mengukur Etika Manajemen
4) Pemeliharaan (caring)
10
5. Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari
tanggung jawab sosial perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang.
Ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan
dengan dorongan untuk melaksanakan etika dalam manajemen. Beberapa hal yang
mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :
a) Pelatihan Etika
b) Advokasi Etika
Implementasi dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :
2. Agar code of ethics ini bisa berjalan secara efektif perlu adanya dukungan dari
tim manajemen puncak melalui sistem pengawasan tertentu seperti reward atau
punishment system.
11
yang dianggap tidak beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-
benar memperhatikan kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan
perusahaan bahwa jika kegiatan tidak etis dilakukan, maka perusahaan akan
menghadapi konsekuensi logis berupa penilaian buruk dari masyarakat.
· Kode Etik
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh
perusahaan yang berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.
· Struktur etis
Struktur etis mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Komite etika
adalah kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan. Kepala
pegawai etika adalah eksekutif perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan
hukum.
· Pelatihan Etika
Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para pegawai
dalam menghadapi pegawai dalam menghadapi persoaln etika dan nilai-nilai
· Whistle-Blowing
12
STUDI KASUS
Kantor Notaris terikat pada UUJN dan Kode Etik, sehingga Kantor Notaris
ada keterbatasan-keterbatasan dalam menangani masalah, terutama adanya
pekerjaan-pekerjaan yang tidak boleh didelegasikan kepada orang lain. Para klien
semakin canggih dalam membeli jasa-jasa Notaris, sehingga menuntut para
Notaris agar lebih efisien dan efektif dalam pemberian jasa-jasa Notaris.
13
Manajemen yang lebih baik, bagi Kantor Notaris dapat digambarkan sebagai
berikut :
d. Terdapat pemerataan beban kerja bagi para asisten dan staf sehingga
masing-masing asisten/staf tersebut mempunyai kesempatan untuk memenuhi
tugas profesional.
e. Para asisten yang baru, diharapkan dilatih dengan cara terencana dan
terkoordinasi, dididik dan diintegrasikan dalam organisasi.
f. Tenaga penunjang yang terlatih baik, selalu tersedia dan diberi motivasi
yang memadai dan diawasi.
h. Program imbalan atau pendapatan asisten, staf dan karyawan yang layak dan
memadai dapat memberikan semangat bekerja bagi kepentingan kantor.
2. Arsip pendukung, baik untuk mendukung arsip yang disebut dalam sub 1
tersebut maupun arsip-arsip untuk mendukung administrasi Kantor Notaris.
14
Arsip-arsip yang dimaksud dalam sub 1 adalah :
1. Buku Repertorium.
Sedangkan arsip-arsip pendukung, antara lain terdiri dari arsip-arsip PT, arsip
Bank/Lembaga Keuangan, Arsip Klien/Customer.
Arsip/file PT. dapat disusun berdasarkan nama badan hukum menurut urutan
abjad yang disusun pada tempat yang mudah terlihat dan mudah diambil sewaktu-
waktu.
Dalam file tersebut dapat berisi data-data yang berhubungan dengan PT. tersebut,
misalnya adalah anggaran dasar lengkap berikut semua perubahannya, file
transaksi baik mengenai saham-saham PT. tersebut maupun transaksi barang lain
dimana PT. tersebut sebagai salah satu subyeknya, dan lain-lain.
Arsip/file tembusan semua akta disusun berdasar nomor urut bulanan yang
tentunya juga tersimpan dalam bentuk softcopy.
File Softcopy tersebut dapat disimpan di harddisk, flashdisk, maupun cloud drive
(Google Drive, OneDrive, dll).
Oleh karena data juga tersimpan dalam bentuk file computer (softcopy), maka
bisa dikatakan bahwa file tersebut (fisik) merupakan arsip mati karena jarang
sekali diambil atau dipergunakan dan akhirnya praktis hanya memenuhi tempat
saja dan menghabiskan kertas doorslag.
15
Arsip-arsip lain yang juga ada pada kantor-kantor lain selain kantor Notaris,
misalnya arsip surat masuk, arsip surat keluar, administrasi kepegawaian, arsip
keuangan dan sebagainya, tidak di uraikan disini.
A. Umum
sistem informasi notaris ditujukan untuk mengontrol dan mengendalikan
pembuatan akta, jasa pengurusan lain, keuangan (pembayaran akta dan piutang
akta, kas masuk, kas keluar), dan sekaligus menyajikan berbagai informasi yang
dapat digunakan untuk:
B. Prosedur
Supaya kegiatan pembuatan akta dapat dimonitor, maka pembuatan akta dibagi
atas beberapa tahap, yaitu :
1. Penelitian data
2. Konsep Minuta
16
6. Penomoran Akta
7. Penomoran/Masuk Repertorium
8. Renvoi
9. Editing
10. Pencetakan
11. Koreksi
12. Perbaikan Koreksi
13. Penjilidan
15. penyerahan akta
16. Minuta ke Bendel
Untuk setiap akta yang akan dibuat/diproses, disediakan sebuah Map yang terlebih
dahulu telah diberi nomor. Pemantauan akta tersebut dilakukan berdasarkan Map
tersebut. Pertama sekali yang harus direkam adalah nomor Map, judul Akta,
jumlah akta, nama perusahaan pembuat akta, tanggal minuta, tanggal tanda
tangan, jumlah salinan akta dan status pembayaran.
Jika sebuah akta telah selesai melewati satu tahap, maka tanggal dan jam selesai
tahap tersebut berikut initial petugas yang bertanggung jawab atas tahap tersebut
disimpan ke komputer.
BAB III
17
PENUTUP
A. KESIMPULAN
18
B. SARAN
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberi saran antara lain :
2. Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang di
muat perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili berbagai
sistem posisi dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku
beretika
. Serta harus didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk membantu
pegawai dalam menghadapi etika & nilai perusahaan / organisai yang
bersangkutan.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://febriantama96.blogspot.co.id/2016/03/mengelola-etika-dan-tanggung-
jawab.html#sthash.k9LaibCx.dpuf
https://widyaarirosita.wordpress.com/2014/11/03/etika-bisnis-dan-tanggung-
jawab-sosial/
https://www.scribd.com/doc/283155686/Modul-5-Etika-Manajemen-Dan-
Tanggungjawab-Sosial
20