Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
“BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS DAN
BENTUK BISNIS KECIL SERTA PEMILIHAN
TEMPAT KEDIAMAN”
Dosen Pengampu : Drs. Muh. Faisal,S.E.,M.S.

Disusun Oleh:
Nama : Katresya Jezyca Timang
NIM: C30121141
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar bisnis ini tepat
pada waktunya. Tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak
Drs. Muh. Faisal, S.E, M.S selaku dosen pada mata kuliah Pengantar Bisnis. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengantar Bisnis bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Drs. Muh. Faisal, S.E, M.S
selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan saya dan juga teman-teman. Saya menyadari, makalah
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari bapak
dan teman-teman demi kesempurnaan makalah ini Terima kasih.

Palu, 30 oktober 2021

Katresya Jezyca Timang


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………….. 2
1.3 Tujuan …………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………… 3
2.1 Bentuk peemilikan bisnis di Indonesia……………………………….. 3
2.2 Bentuk Bisnis Kecil ……………………………………… 9
BAB III PENUTUP …………………………………………
3.1 Simpulan …………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

h.3 Latar Belakang

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu
dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering
kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya.
Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau
memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu
bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki
pengaruh jangka waktu bagi seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan
tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang
lain dapat dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam
banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikanke bentuk yang
lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para pemilk. Oleh
karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk
kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan
mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan
yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap
bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan
kondisi personal mereka. Hanya dengan ias itu seorang wirausahawan dapat membuat
keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan bisnis.


2. Apa metode memiliki bisnis yang telah ada.
3. Bagaimana praktik bisnis dapat mengukur kinerja bisnis mereka
4. Apa pengertian bisnis kecil?
5. Bagaimana ruang lingkup bisnis kecil?
6. Bagaimana sistem penggajian dalam bisnis kecil?
7. Bagaimana pemilihan lokasi bisnis dan usaha lainnya?
8. Apa risiko dan kegagalan bisnis kecil?
9. Apa masalah memiliki dan menjalankan bisnis sendiri?
10. Bagaimana kiat menjadi pengusaha yang sukses?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan bagairnana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan bisnis.

2. Mendeskripsikan metode memiliki bisnis yang telah ada.

3. Menerangkan bagaimana praktik bisnis dapat mengukur kinerja bisnis mereka


4.      Untuk menjelaskan tentang bisnis kecil;
5.      Untuk menjelaskan ruang lingkup dalam bisnis kecil;
6.      Untuk menjelaskan sistem penggajian dalam bisnis kecil;
7.      Untuk menjelaskan pemilihan lokasi bisnis dan usaha lainnya;
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk pemilikan bisnis di Indonesia


Bentuk usaha atau usaha bentuk pemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk badan
hukum dan tidak berbadan hukum.
Yang dimakhsud dengan bentuk badan hukum yaitu badan usaha yang mempunyai
kekayaan tersendiri, terpisah dari harta kekayaan para pendirinya atau para pengurusnya. Para
anggota tidak bertanggung jawab dengan harta kekayaan di luar yang tersebut dalam saham
yang dimilikinya.

Usaha yang tidak berbentuk badan hukum ialah :


a) Badan usaha perseorangan
b) Persekutuan firma, dan
c) Persekutuan komanditer
Usaha Yang berbentuk badan hukum
a) Perseroan terbatas (PT)
b) Koperasi, dan
c) Yayasan.
Bentuk pemilikan bisnis antara lain:
a. Perusahaan perseorangan
b. Firma
c. CV
d. Koperasi
e. PT
f. Yayasan

a.Perusahaan perseorangan
Bila perusahaan hanya berusaha dengan modal kecil, maka bentuk perusahaan
perseorangan merupakan suatu bentuk yang ideal.
b. Firma
Di dalam kitab undang-undang Hukum Dagang, firma di definisikan sebagai usaha untuk
memasukan sesuatu dalam persekutuan, denagn tujuan untuk membagi-bagi hasil yang
didapatkan dari persekutuan itu.
c. CV (Commanditer Vennootschap)
Persekutuan komanditer adalah bentuk persekutuan yang di dirikan oleh seseorang atau
lebih sekutu pengurus yang bertanggungjawab penuh, dengan seseorang atau lebih sekutu
yang merupakan pemberi modal dan bertanggungjawab terbatas sebesar modal
penyertaannya.
d. PT (Perseroan Terbatas)
Sebuah PT didirikan dengan akte notaris. Akte harus mendapatkan pengesahan dari Menteri
kehakiman, kemudian pada pengadilan negeri dan diumumkan dalam berita Negara.
e. koperasi
Usaha koperasi disusun oleh anggota dan untuk anggota dalam masa jabatan tertentu.
Dalam koperasi disebut pengurus yang di pilih oleh anggota dalam masa jabatan tertentu.
Dikatakan bahwa koperasi tumbuh dari golongan lemah, Bersatu guna memenuhi kebutuhan
Bersama.
f. Yayasan
Yayasan dikatakan merupakan suatu badan hukum, karena harta yayasan merupakan harta-
harta pengurus-pengurusnya. Menurut peradilan dan hukum, yayasan adalah suatu badan
hukum, yang bisa bertindak atas nama sendiri.

* Riwayat singkat koperasi


Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa sejarah penting saja, dari Gerakan koperasi di
negara inggris,perancis,jerman,denmark dan Indonesia. Negara-negara tersebut mempunyai
sejarah perkembangan koperasi yang khusus.
 Inggris memelopori berdirinya koperasi konsumsi
 Perancis memelopori berdirinya koperasi produksi
 Jerman memelopori berdirinya koperasi kredit
 Denmark memelopori berdirinya koperasi pertanian/peternakan.
* Beberapa perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah
Pengertian dan tujuan BUMN
* Pengertian
Pengertian BUMN menurut UU No. 19 tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau
Sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang di pisahkan.
* Tujuan BUMN
Tujuan dibentuknya BUMN adalah untuk menciptakan lapangan kerja,pengembangan
daerah,merintis sector yang belum dimasuki swasta, menyediakan fasilitas publik. Tujuan
BUMN ini tidak terlepas dari pembukaan UUD 45 dan pasal 33 UUD 45.
* Berbagai bentuk perusahaan negara
Dalam perkembangannya ada berbagai bentuk perusahaan dibawah kekuasaan negara.
Berbagai bentukperusahaan yang dikuasai oleh pemerintah:
1. PD = Perusahaan Daerah
2. Perjan = Perusahaan jawatan
3. Perum = Perusahaan Umum
4. Persero = Perusahaan Negara Persero (PT)
h. Perusahaaan daerah (PD)
Perusahaan daerah adalah milik pemerintah daerah, pengelolaannya dan pengawasan
dilakukan oleh pemerintah daerah. Perusahaan ini merupakan sumber penghasilan daerah
tersebut, seperti PDAM yaitu perusahaan daerah air minum.
2. Perusahaan jawatan (PERJAN)
Berdasarkan UU No. 19 tahun 1969 perjan berkedudukan pada tingkat jawatan,
bertanggung jawab kepada Menteri/dirjen. Ini di klasifikasikan sebagai unit swadana.
Perjan merupakan perusahaan milik jawatan,departemen,pegawainya adalah pegawai
negeri.Perusahaan ini kebanyakan masih mendapat subsidi dari pemerintah karena biaya
pengelolaannya cukup berat.
3. Perusahaan umum (PERUM)
Ini di dasarkan pada perpu No. 19 tahun 1960 dan kemudian pendirinya diatur oleh pp,
menjalankan tugas melayani kepentingan serta sekaligus untuk memupuk keuntungan. Perum
ini dipimpin oleh General manager, yang bertanggung jawab kepada Menteri.
Perusahaan ini memiki modal yang berasal dari kekayaan negara yang di pisahkan dan
diharapkan perusahaan ini dapat membiayai diri sendiri serta mendataangkan keuntungan
buat negara.
4.Persero (PT)
Landasan hukumnya inpres No. 17 tahun 1967, berkedudukan sebagai perusahaan biasa,
dipimpin oleh direksi, bertanggung jawab kepada RUPS. Negara selaku pemegang saham
diwakili oleh Menteri keuangan.
Perusahaan ini memiliki saham Sebagian atau sekuruhnya dimiliki negara. Diharapkan
peruasahaan ini memperoleh keuntungan, dan dapat membelanjai operasi perusahaannya.
*Bentuk-bentuk pemilikan bisnis di Amerika
a. Sole Proprietorship
b. General Partnership
Limited partnership
c. Corporation
d. Joint-stock Company
e. usiness Trust
f. Joint Venture
g. Co-operative

a.Sole Proprietotship
Ini adalah bentuk bisnis yang diusahakan oleh perseorangan. Bentuk usaha perseorangan
sudah digunakan sejak zaman mesir kuno, oleh bangsa punisa,Greek,dan roma, sampai
sekarang sangat umum dijumpai. Orang yang menjalankan usaha ini disebut entrepreneur,
dan fungsi dalam membuat keputusan dalam bisnis ini disebut dengan kegiatan
entreprenursip.
*Keuntungan
1. Mudah memulai
2. Pemilik menerima keuntungan sendiri
3. Ada kebebasan dalam manajemen
4. Tidak banyak peratura
5. Mudah dan cepat memecahkan persoalan
6. Jika sudah bosan, gampang berhenti (easy to discontinue)
*Kelemahan
1. Tanggungjawab terhadap uangnya bersifat tidak tebatas, karena seluruh harta pemilik
dapat disita untuk melunasi hutang.
2. Sulit mencari tambhan modal.
3. Jika bisnisnya makin besar, maka pengusaha akan mengalami kesulitan dalam
manajemennya.
4. Karyawan bekerja kurang tenang,sebab sifat bisnis ini tidak permanen, atau labil dan
sewaktu-waktu ias bangkrut

b. Partnership
Definisi partnership adalah an asocitation of two or more persons to carry on as co-
owners of a business for profit. Musslman dan Hughes (1964:50). Artinya ialah suatu asosiasi
atau persekutuan, dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari laba, akan
tetapi, ada juga persekutuan yang dibentuk bukan untuk mencari laba. Bentuk partenship ini
dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perorangan.
Ada dua macam bentuk Partnership
1. General partnership
2. Limited Partnership
General Partnership semua anggota ikut serta secara aktif mengoperasikan bisnis, sama-
sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab tidak terbatas terhadap utang-utang
bisnis.
Limited partnership memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung
jawab tidak terbatas dan anggota lainnnya bertanggungjawab terbatas.jumlah anggota yang
mempunyai tanggung jawab terbatas tidak dibatasi jumlahnya
*Keuntungan
Mudah mendirikan, saling melengkapi keterampilan dari anggota, ada pembagian
keuntungan, bisa mengumpulkan modal lebih besar, mampu menarik anggota baru, tidak
banyak aturan dari pemerintah, dan fleksibel gampang menyesuaikan dengan keadaan pasar.
*Kelemahan
1. Capital accumulation tidak seefektif corporate.
2. Kontinuitas mudah terancam, bila seorang partner berhenti.
3. Berpotensi konflik, karena berbagai kepentingan muncul kemudian.
c. Corporations
Bentuk korporasi ini disebut juga perseroan, menjadi tulang punggung dan ciri khas
ekonomi kapitalis amerika. Dalam bentuk korporasi ini terkumpul modal raksasa,
memperkerjakan berjuta-juta karyawan dan mempunyai pengaruh luar biasa terhadap
penghidupan seluruh bangsa. Penghasilan yang dicapai oleh korporasi ini meliputi 50% dari
penghasilan bisnis seluruh amerika, antara lain melalui perseroan telepon, General motor,
perseroan baja, perseroan minyak, dan sebagiannya.
*Keuntungan
1. Usia perseroan tidak terbatas.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sebesar jumlah saham yang ia miliki.
3. Mudah memindahkan saham.
4. Mudah memperluas saham.
5. Lebih bersifat permanen.
6. Para investor tidak perlu turut campur dalam kegiatan usaha sehari-hari.
7. Dapat digunakan untuk perusahaan besar atau kecil.
8. Dapat menggunakn tenaga manajemen spesialis.

*Kelemahan
1. Ada beban pajak tertentu
2. Bentuk usaha ini lebih sulit dan mahal biayanya
3. Banyak peraturan
4. Banyak pengawasan dari pemerintah
5. Ada kecendrungan hubungan kurang akrab baik didalam maupun keluar perseroan
d. Joint-stock companies
Untuk mengumpulkan modal lebih besar lagi, diadakan joint-stock companies. Asosiasi ini
bersifat sukarela dengan membagi kapital atas saham-saham. Pemilik saham tidak ikut
partisipasi dalam manajemen perseroan, tetapi mereka memilih direktur yang bertugas dan
bertanggung jawab menjalankan perseroan sehari-hari.

e. Business Trusts
Walaupun bentuk ini kurang popular, business Trusts mempunyai keuntungan dan
mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam bentuk korporasi. Para pemilik
menerima keuntungan dari saham yang ia miliki, dantidak bertanggungjawab Terhadap
utang-utang Trusts. Direktur trusts dipilih seperti halnya direktur korporasi.

f. Joint Ventures dan Writing Syndicates


Bentuk ini adalah bentuk yang tertua dari bentuk Partnership, yang berasal dari eropa tahun
1600-an dan 1700-an. Orang-orang eropa berdagang dengan orang-orang china, india, dan
negara-negara asing lainnya. Setelah usaha selesai, laba dibagikan diantara partner lalu
organisasi bubar. Bentuk ini lebih praktis untuk mengurus usaha Real Estate dan kontriksu
besar. Apabila kerja sama ini dilakukan dalam usaha penjualan saham dan Obligasi secara
besar-besaran, disebut Underwrting Syndicates, yang berlaku untuk sementara. Apabila usaha
penjualan saham dan obligasi selesai, maka Kerjasama bubar, sampai dibentuk lagi lain kali,
untuk usaha baru. Kadang-kadang sindikat ini membeli semua saham perseroan, kemudain
dijualnya kepada publik.

g. Cooporatives
Bentuk usaha ini agak berbeda dengan yang di bicarakan diatas. Para anggota koperasi
membeli saham seperti perseroan. Satu anggota memiliki satu suara tidak memandang berapa
sahamnya dalam koperasi, dan pembagian laba didasarkan atas jumlah saham yang dimiliki.
Motif utama pendirian koperasai ialah memenuhi kebutuhan anggota dengan harga lebih
murah.

h. Grup-grup Perusahaan
Sekarang banyak sekali kita jumpai grup-grup perusahaan. Grup perusahaan berad di
bawah seorang atau sekelompok orang yang berperanguh besar terhadap manajamen
perusahaan. Komoditi yang menjadi andalan bisnisnya bermacam-macam, ada komoditi yang
saling berhubungan, terintegrasi dari industri hulu sampai ke industri hilir seperti pabrik
tepung terigu dengan industry yang memproduksi mie. Ada juga perusahaa yang tidak
berhubungan jenis produksinya, seperti usaha penertiban dengan usaha jalan tol dan
perkebunan.
2.2.      Pengertian Bisnis Kecil

Istilah bisnis kecil menentang suatu definisi yang sederhana. Departemen perdagangan
AS menganggap suatu bisnis itu “kecil” apabila mereka mempunyai karyawan kurang dari
500 orang. Tetapi Small Business Administration (SBA), suatu badan pembantu pemerintah
AS untuk bisnis-bisnis kecil, menganggap beberapa perusahaan dengan 1.500 karyawan
sebagai perusahaan “kecil”. Definisi SBA berdasarkan pada dua faktor : jumlah karyawan
dan total penjualan setahun. Contohnya, manufaktur ditetapkan sebagai bisnis kecil menurut
kriteria pertama dan tokoh-tokoh belanja menurut kriteria kedua. Karenanya, walaupun suatu
tokoh belanja yang independen dengan  penjualan sebesar $ 13 juta mungkin terdengar besar,
SBA masih melihatnya sebagai suatu bisnis kecil bila penghasilannya dibandingkan dengan
penghasilan pengecer makanan yang benar-benar besar.

Karena sulit untuk mendefinisikan suatu bisnis kecil dalam ukuran angka, kita akan
mendefinisikan suatu bisnis kecil (small business) sebagai bisnis yang dimiliki dan diatur
secara independen dan yang tidak mendominasi pasarnya. Oleh karenanya, suatu bisnis kecil
tidak dapat menjadi suatu bagian dari bisnis lain: operator harus menjadi bos mereka sendiri,
bebas untuk menjalankan bisnis mereka sesuai dengan keinginannya. Selain itu, bisnis-bisnis
kecil harus mempunyai pengaruh yang relatif kecil dalam pasarnya. Contohnya, walaupun
Compaq Computer adalah suatu bisnis kecil ketika mereka pertama kali memulai bisnis pada
tahun 1984, mereka sekarang adalah suatu perusahaan yang dominan dalam pasar komputer
pribadi. Seperti banyak usaha-usaha lainnya, Compaq memang pernah menjadi suatu bisnis
kecil tetapi sekarang tidak lagi.
*      Ruang Lingkup Bisnis Kecil

Bisnis-bisnis kecil sekarang lebih umum pada beberapa industri daripada pada industri
lainnya. Lima kelompok utama industri bisnis kecil adalah jasa, eceran, grosir, pertanian dan
manufaktur.

h. Jasa

Bisnis jasa merupakan segmen terbesar dan paling cepat berkembang dari semua usaha bisnis
kecil. Selain itu, tidak ada kelompok industri lainnya yang menawarkan suatu return on time
invested. Akhirnya, jasa cenderung lebih menarik bakat-bakat inovasi yang banyak dicirikan
oleh banyak usaha-usaha kecil.

Jasa bisnis kecil berkisar dari toko semir sepatu sampai agen penyewaan mobil, dari
konsultasi perkawinan sampai perangkat lunak komputer, dari akuntansi dan konsultasi
manajemen sampai pemeliharaan anjing piaraan profesional.

b.      Eceran

Suatu bisnis eceran menjual langsung ke konsumen produk yang di manufaktur oleh
perusahaan-perusahaan lain. Ada ratusan jenis pengecer, dari toko rambut palsu dan serai
yogurt beku (frozen yogurt) sampai dealer mobil dan toko serba ada. Akan tetapi, umumnya
para wirausaha lebih menyukai specialty shops (toko-toko khusus) misalnya, pakaian laki-
laki dewasa yang memungkinkan mereka untuk memfokuskan sumber daya yang terbatas
pada segmen pasar yang lebih kecil.

c.       Grosir

Seperti halnya dengan jasa dan eceran, para wirausaha kecil juga mendominasi usaha grosir.
Suatu bisnis grosir membeli produk dari produsen dan kemudian menjualnya ke pengecer.
Grosir umumnya membeli barang dalam jumlah besar dan menyimpannya dan kuantitas dan
tempat yang menguntungkan bagi para pengecer. Karenanya, untuk suatu volume bisnis
tertentu mereka membutuhkan lebih sedikit karyawan daripada produsen, pengecer, atau
penyedia jasa. Mereka juga melayani lebih sedikit pelanggan daripada penyedia lainnya
umumnya pelanggan yang secara berulang-ulang membeli barang dalam jumlah besar.

Contohnya, grosir dalam industri barang belanjaan membeli makanan kaleng dalam jumlah
besar dari perusahaan seperti Del Monte dan Campbell’s dan kemudian menjualnya baik
kepada rantai toko barang belanjaan dan toko barang belanjaan independen yang lebih kecil.

d.      Pertanian

Pertanian mungkin usaha bisnis kecil yang paling tua. Selama berabad-abad, hampir setiap
orang menanam sendiri makanannya. Maka, dengan menanam lebih banyak bibit daripada
apa yang anda butuhkan untuk dikonsumsi sendiri dan selebihnya untuk dijual.

e.       Pabrikasi (manufacturing)

Lebih dari kelompok industri lainnya, pabrikasi sering kali termasuk dalam bisnis besar dan
untuk alasan yang baik. Karena investasi umumnya dibutuhkan dalam peralatan, energi dan
bahan mentah, sejumlah uang dalam jumlah besar biasanya dibutuhkan untuk memulai suatu
bisnis pabrikasi. Contohnya, dalam memproduksi mobil dibutuhkan investasi milyaran dolar
dan ribuan pekerja sebelum mobil pertama keluar dari jalur perakitan. Jelas, peralatan seperti
itu tidak dapat dipenuhi oleh banyak individu. Walaupun Henry Ford memulai dengan uang
$28.000, tetapi ia memulainya sewaktu bisnis ini sudah lama sejak siapa pun memulai suatu
perusahaan pembuat mobil AS dari awal.

*     Sistem Penggajian

Perhitungan gaji karyawan di usaha kita memang dapat ditentukan sendiri. Dengan
mempertimbangkan pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya maka akan ditemukan
berapa besar gaji nan diterima oleh pekerja kita. Pengeluaran buat menggaji karyawan harus
selaras dengan laba nan diperoleh oleh sebuah usaha. Misalnya saja bila kita mendirikan stan
es teh dengan keuntungan higienis sekitar Rp.40.000 per harinya, maka pengeluaran buat gaji
karyawan stan es tersebut jangan sampai lebih dari separuh keuntungan bersih, atau dengan
contoh tersebut maka diperoleh nominal kurang dari Rp. 20.000.

Terkadang perhitungan gaji karyawan dari seseorang nan baru memulai bisnis memakai
patokan Upah Minimum Regional. Memang diakui cara ini ialah cara nan tercepat buat
menentukan berapa besar gaji dari karyawan nan kita pekerjakan. Jika bisnis kita baru
dimulai maka perhitungan tersebut kurang sinkron mengingat bisnis kita tak seperti
perusahaan-perusahaan nan telah bonafit atau besar. Dimana pelanggan atau pengunjung dari
bisnis kita baru mengetahui keberadaan usaha nan didirikan. Ketika bisnis telah berkembang
pesat dengan keuntungan nan cukup besar maka bolehlah kita memakai standart UMR buat
mengganji para pekerja.

Secara umum, ada tiga sistem upah yang dapat diterapkan pada bisnis kecil, yaitu upah
menurut waktu, upah menurut hasil, dan upah premi. Pembahasan detailnya sebagai berikut.

h) Upah  menurut waktu

Sistem ini ditentukan berdasarkan waktu kerja, yaitu upah per jam, per hari, per minggu, atau
per bulan. Dengan sistem ini, urusan pembayaran gaji lebih mudah. Namun kelemahan dari
sistem pengupahan disini tidak ada perbedaan antara karyawan yang prestasi atau tidak,
sehingga efek negatif yang mungkin timbul pada karyawan dorongan bekerja lebih baik tidak
ada.

b)      Upah menurut hasil

Sistem pengupahan menurut hasil ditentukan menurut jumlah hasil (produksi) atau
pencapaian target yang diperoleh dari masing-masing karyawan. Karyawan yang rajin akan
mendapat upah lebih tinggi, dan demikian sebaliknya. Kelemahan dari sistem ini, apabila
tidak ada kontrol dengan ketat atas hasil produksi maka akan dihasilkan mutu barang yang
rendah. Untuk itu, sebagai solusinya perlu dibuat standar mutu untuk menetapkan besarnya
upah.

h) Upah premi

Upah premi dikenal dengan upah tambahan/bonus, yaitu upah yang diberikan kepada
karyawan yang bekerja dengan baik atau menghasilkan lebih banyak dalam satuan waktu
sama. Sisitem ini memacu karyawan untuk bekerja lebih optimal dan efisien.

4.      Pemilihan Lokasi Bisnis dan Usaha Lainnya

Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang
dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha.
Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak
akan terlalu bagus.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
1.Apabila memulai bisnis baru, wiraswasta harus menyeleksi di antara tiga bentuk
kepemilikan Kepemilikan perseorangan dimiliki oleh seorang yang sering mengelola
perusahaannya juga. Kepemilikan kemitraan, terdiri dari dua atau lebih pemilik yang
mungkin bersama mengelola perusahaan mereka juga kemitraan dapat memungkinkan
dukungan dana yang lebih dari para pemiliknya daripada kepemilikan perseorangan, tetapi
juga mengharuskan pengendalian dan keuntungan dibagi bersama di antara
pemilik.Korporasi, di mana sebuah badan hukum yang terpisah dari para pemiliknya. Pemilik
korporasi mempunyai tanggung jawab terbatas atas utang, sementara pemilik perusahaan
2. Bisnis kecil (small business) adalah bisnis yang dimiliki dan diatur secara independen dan
yang tidak mendominasi pasarnya; Ruang lingkup bisnis kecil yang populer terdiri dari lima
kelompok utama yaitu jasa, eceran, grosir, pertanian dan manufaktur; Secara umum, ada tiga
sistem upah yang dapat diterapkan pada bisnis kecil, yaitu upah menurut waktu, upah
menurut hasil, dan upah premi;Risiko dan kegagalan bisnis ada beberapa macam yaitu: risiko
produksi, pemasaran, sumber daya manusia, finansial, lingkungan, teknologi, permintaan
pasar, perbaikan, kerja sama, peraturan pemerintah dan pengembangan asset; Beberapa
masalah memiliki dan menjalankan bisnis sendiri yaitu: masalah modal, sumber daya
manusia, pemasaran dan persaingan.  Kiat-kiat menjadi pengusaha sukses: kenali impian,
ambil langkah pertama, bersedia belajar, ciptakan sebuah sistem, kembangkan jaringan,
pengorbanan, konsisten dan impian menjadi nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff.2001, Introduction to Business. (Edisi), South-western College Publising a divison of


Thomson Learning, United States of America Ismail Solihin, 2006, Pengantar Bisnis, Pernada Media
Group, Jakarta

Griffin, Ricky W. dan Ebert Ronald J. 1997. Business, fourth edition. Jakarta: Prenhallindo
Griffin, Ricky W. Dan Ebert Ronald J. 2008. Bisnis Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
http://soedirman-hmti.blogspot.co.id/2013/02/sistem-gaji-atau-pengupahan-karyawan.html
http://www.binasyifa.com/249/05/27/perhitungan-gaji-karyawan-untuk-bisnis-sendiri.htm
http://bisnisukm.com/strategi-memilih-lokasi-usaha.html
http://ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-resiko-usaha
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/672395-lima-masalah-yang-sering-muncul-saat-anda-buka-
usaha
https://id-id.facebook.com/notes/yansen-h-a-purukan/8-kiat-menjadi-pengusaha-
sukses/271258679558407/

Anda mungkin juga menyukai