i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja sama dalam lapangan ekonomi bagi masyarakat modern sudah sangat
berkembang, bukan saja dalam ragam kegiatannya, tetapi juga jangkauan luas
lingkupnya. Kerja sama terjalin dalam sistem pembagian kerja yang rumit pada setiap
lapangan ekonomi, seperti pertanian, industri, perdagangan dan lain-lain di samping
jaringan-antar lapangan ekonomi antar kelompok, antar ekonomi, antar daerah bahkan
dalam lingkup internasional. Secara ekonomi umat manusia di pelosok bumi maupun
saling membutuhkan, saling bergantung satu sama lain. Guna mencapai tujuan luhur
seperti tercantum dalam UUD 1945, yaitu mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat
Indonesia, maka tata kehidupan ekonomi harus dikembangkan atas dasar semangat kerja
sama dan kekeluargaan. Golongan masyarakat lemah di desa dan di kota yang
merupakan sebagian besar rakyat Indonesia perlu diajak, diikutsertakan secara aktif dan
diberikan kesempatan yang lebih luas untuk membangun dirinya melalui koperasi.
Koperasi menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian adalah : Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Jenis Koperasi?
2. Bagaimana Ketentuan Penjenisan Koperasi sesuai UU No.12/1967?
3. Bagaimana Bentuk Koperasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Jenis Koperasi.
2. Untuk mengetahui Ketentuan Penjenisan Koperasi sesuai UU No.12/1967.
3. Untuk mengetahui Bentuk Koperasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Koperasi
Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas atau kepentingan
ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya. Untuk maksud
efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan. Koperasi Indonesia di tiap
daerah kerja hanya terdapat satu koperasi yang sejenis dan setingkat.
3
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokkan koperasi. Untuk
memisah-misahkan koperasi yang serba heterogen itu satu sama lainnya. Indonesia
dalam sejarahnya menggunakan berbagai dasar atau kriteria seperti lapangan usaha,
tempat tinggal para anggota. Golongan dan fungsi ekonominya. Pemisahan-pemisaan
yang menggunakan berbagai kriteria tersebut selanjutnya disebut dengan jenis.
C. Bentuk Koperasi
D. Penjenjangan Koperasi
Di Indonesia pada umumnya hampir semua jenis koperasi melakukan penjenjangan
sampai dengan tingkat induk atau setingkat dengan induk.
Jenis koperasi, berdasarkan penjenjangan koperasi :
1. Primer
2. Pusat
3. Gabungan
4. Induk
4
a) Cara Penjenjangan Koperasi
1. Penjenjangan dengan system federasi dan kebalikannya.
2. Penjenjangan dengan system stentralisasi dan kebalikannya.
3. HYBRID MIXTURE (Gabungan antara Faderisasi dan Sentralisasi).
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi bertujuan mensejahterakan anggotanya sehingga masyarakat yang
beranggotakan koperasi dapat dimudahkan oleh adanya lembaga koperasi. Dapat
memnuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi mata pencaharian serta memudahkan
anggotanya dalam melakukan pinjaman uang atau pengkreditan.
B. Saran
Koperasi bisa menjadi tonggak perekonomian Indonesia serta para anggotanya
dapat lebih memahami peranan serta fungsi koperasi di lihat dari bentuk maupun
jenis koperasi tersebut.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://daeyynala.blogspot.com/2014/04/jenis-dan-bentuk-koperasi.html
http://alfiyanlutfi.blogspot.com/2015/11/makalah-ekonomi-koperasi.html