Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MENGELOLA BISNIS DAN UMKM


MANAJEMEN BISNIS DAN UMKM
Dosen Pengampuh: Rahmatia, SE., MM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Dhika Afandyasa Sumanik : 216601121
Gede Suwardina : 216601192
FENNI PURWATI : 21660126
SITI HADIJA : 216601347
MOCH.FATURACHMAN : 216601315
KRISTIN FADILAH : 216601137
MUHAMMAD ACHSYARI : 216601330
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini yang berjudul “MENGELOLA BISNIS DAN UMKM” dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bermanfaat bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 14 Oktober 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1. Definisi Bisnis......................................................................................................................2
2.2. Tujuan Bisnis........................................................................................................................2
2.3. Jenis-Jenis Bisnis..................................................................................................................2
2.4. Prinsip Bisnis........................................................................................................................3
2.5. Mengelola Bisnis yang Tepat................................................................................................7
2.6. Definisi UMKM....................................................................................................................9
2.7. Mengelola Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)...................................................11
2.8. Komponen Kiat Sukses Dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah...................................13
2.9. Upaya Dalam Mengembangkan UMKM...........................................................................15
BAB III PENUTUP......................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................19
3.2 Saran.....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berwirausaha merupakan salah satu cara untuk memperbaiki keadaan
perekonomian seseorang. Usaha Mikro Kecil dan Menengah sering disingkat
(UMKM) saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan
kemiskinan dan perekonomian bangsa. UMKM bukan hal yang baru lagi di
Indonesia, karena telah dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan. Namun
akhir-akhir ini, kemunculan UMKM mulai menurun dikarenakan cara
mengelola dan memaksimalkannya kurang tertata dan masih tidak jelas. Maka
tidak heran jika masih banyak sekelompok orang yang bertindak curang
maupun jahat terhadap UMKM atas amanahnya yang diberikan oleh
masyarakat. Contoh masalahnya yaitu kurangnya perhatian dan pengawasan
terhadap pemerintah, kurangnya modal yang diberikan, kurangnya
fasilitas/alat-alat produksi, pendidikan dan pelatihan kepada pelaku UMKM.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengelola bisnis yang tepat ?
2. Bagaimana cara mengelola UMKM yang tepat?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengelola bisnis yang tepat
2. Untuk mengetahui mengelola UMKM yang tepat?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Bisnis


Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau
kelompok dengan menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan
keuntungan (laba). Arti bisnis juga bisa didefinisikan sebagai
menyediakan barang dan jasa guna untuk kelancaran sistem
perekonomian. Definisi tersebut tertulis dalam buku Pengantar Bisnis oleh
Hadion Wijoyo, dkk.
Dalam arti luas, pengertian bisnis adalah istilah umum yang
menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang
dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pengertian bisnis
memuat 4 aspek yakni, menghasilkan barang dan jasa, mendapatkan laba,
suatu kegiatan usaha dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari-
hari.

2.2. Tujuan Bisnis


Berikut ini adalah tujuan bisnis, yaitu:
1. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat juga termasuk
dalam tujuan bisnis.
2. Memenuhi kebutuhan hidup dengan sebuah produk dan jasa
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum
4. Memberikan kesejahteraan bagi para pemilik faktor produksi dan
masyarakat.
5. Menjaga eksistensi perusahaan dalam jangka waktu panjang.

2.3. Jenis-Jenis Bisnis


Dikutip dari buku 'Pendidikan ilmu Ekonomi dan Bisnis' oleh Dr. Nanda
Dwi Rizkia, S.H., M.H., dkk, berdasarkan kegiatan usahanya, jenis bisnis
adalah sebagai berikut:

2
1. Bisnis Agraris
Bisnis agraris adalah sektor usaha yang paling banyak ditemukan
di Indonesia. Bisnis ini mencangkup usaha contohnya pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan.
2. Bisnis Industri
Bisnis industri adalah aktivitas untuk menghasilkan barang dari
pengolahan bahan baku, menjadi barang setengah jadi kemudian
diolah lagi menjadi barang jadi. Bisnis sektor ini adalah kegiatan
menghasilkan nilai tambah. Contohnya usaha dalam sektor rumah
tangga, sektor usaha kecil, sedang, dan besar.
3. Bisnis Perdagangan
Bidang perdagangan adalah kegiatan utamanya melakukan transaksi
jual berani barang untuk tujuan memperoleh laba. Uang jadi alat ukur
dalam transaksi jual beli. Contohnya toko kelontong, kios, agen hingga
distributor.
4. Bisnis Sektor Jasa
Bisnis jasa adalah usaha yang bergerak dibidang pelayanan. Usaha
ini akan memberikan layanan yang dibutuhkan orang lain. Contohnya
bimbingan belajar, rumah sakit, transportasi, hingga pelatihan.
5. Bisnis Sektor Pertambangan
Bisnis pertambangan adalah usaha yang sangat menguntungkan,
karena bisa menyumbang pendapatan negara secara signifikan.
Contohnya bisnis batu bara, emas, minyak bumi, pasir, bebatuan
hingga beberapa galian mineral.
6. Bisnis Pariwisata
Bisnis pariwisata adalah usaha yang memanfaatkan alam, tatanan
sosial, adat dan kesenian sebagai daya tarik untuk wisatawan

3
2.4. Prinsip Bisnis
Prinsip etika bisnis atau yang juga disebut prinsip bisnis adalah
seperangkat tata cara ideal mengenai pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas. Mengapa Prinsip etika dalam
berbisnis itu sangat penting?. Karena, Budaya yang ada di dalam bisnis
sebagai bentuk atau hasil penerapan prinsip-prinsip tersebut akan terlihat
di luar. Dampaknya, reputasi dan kredibilitas bisnis pun akan
meningkat.Hal ini akan menarik lebih banyak hal menguntungkan bagi
usaha, seperti meningkatnya kepercayaan konsumen sehingga menjadi
konsumen setia. Mereka pun tak segan akan kembali dan terus-menerus
memilih produk (baik barang maupun jasa) tersebut. Selain itu, kredibilitas
dan reputasi sebuah bisnis yang apik juga membuka kesempatan kerja
sama dengan pihak lain. Tak menutup kemungkinan, tawaran dari investor
juga sangat mungkin diperoleh.
Berikut adalah prinsip etika bisnis yang harus dimilki dalam
berbisnis:
 Kejujuran
Bisnis apa pun memerlukan kejujuran sebagai salah satu
fondasinya. Sebagai seorang pemilik usaha, harus bersikap
jujur kepada pelanggan sehingga mereka tidak akan kecewa
dan menjadi konsumen yang loyal. Seperti contoh, ketika
seorang membuka usaha bakery. Seorang pelanggan
membuat pesanan dengan beberapa catatan khusus seperti
hanya menggunakan tepung A, margarin B, dan cokelat C.
Jika ia tidak dapat memenuhinya, maka sampaikan saja
alih-alih justru membuat dengan bahan yang tidak sesuai
dan menyampaikan bahwa Anda menggunakan bahan-
bahan yang diminta.

 Keadilan
Berlaku adillah kepada siapa saja: karyawan, konsumen,

4
bahkan mitra usaha. Prinsip etika bisnis ini akan membuat
orang lain merasa dihargai dan dihormati sehingga nyaman
untuk menjalin relasi. Misal ketika kedatangan seorang
pelanggan baru, tak lama kemudian pelanggan setia yang
biasa belanja dengan nominal banyak juga datang.
Layanilah mereka sesuai dengan waktu kedatangannya
dengan baik tanpa membedakan.

 Otonomi
Prinsip otonomi berkaitan dengan kemampuan seseorang
dalam mengambil keputusan dan tindakan yang benar.
Tentunya, tiap keputusan tersebut harus telah melalui
berbagai pertimbangan matang. Pertimbangan yang diambil
pun tidak semata hanya dari aspek bisnis. Hal ini perlu
memperhatikan aspek-aspek lain seperti moral dan norma
sosial. Di samping itu, pengambilan keputusan tidak
sebaiknya dibuat dan/atau berdasarkan emosional.
Bijaknya, buatlah setiap keputusan dengan rasional
(gunakan data jika ada) tanpa mengabaikan norma dan
moral.

 Saling Percaya
Prinsip saling percaya didasari oleh kejujuran satu sama
lain. Kendati begitu, memberi kepercayaan tidak terbatas
mengikuti emosi. Dalam bisnis, juga perlu melalui
beberapa konsiderasi sebelum akhirnya menjalin kerja sama
dan memberi kepercayaan. Seperti contoh, seorang
merekrut seorang karyawan yang direkomendasikan oleh
seseorang yang tidak terlalu dikenal. Ada baiknya, tidak
lantas begitu saja menerima tanpa melakukan cross
check terlebih dahulu. Paling tidak tetap perlu mengetahui

5
latar dan kemampuan calon karyawan tersebut untuk
meminimalkan berbagai risiko.

 Integritas
Integritas adalah kunci penting untuk menjaga nama baik
usaha. Integritas yang kuat akan meningkatkan kepercayaan
konsumen dan pihak lain terhadap usaha yang dimiliki.
Etika bisnis ini pun tidak hanya dipenuhi oleh seseorang
yang sebagai pemilik usaha, tetapi juga orang-orang lain
yang ada di dalam badan usaha seperti karyawan. Misal,
seseorang memiliki usaha warung makan. Sekalipun ia
tidak berada di lokasi, karyawan ia tetap harus melayani
konsumen dengan baik.

 Loyalitas
Loyalitas dalam konteks ini adalah mampu memisahkan
urusan pribadi dan urusan profesional (usaha atau bisnis).
Dalam kata lain, harusmampu memegang komitmen usaha
kendati ada tantangan tersendiri saat menghadapinya.
Loyalitas dapat terlihat dari keseriusan dan kerja keras yang
diberikan dalam menjalankan peran atau usaha. Loyalitas
yang baik pun menjadi modal kuat untuk mencapai tujuan
usaha yang telah direncanakan.

 Tanggung Jawab
Sebagai pemilik usaha, perlu berhati-hati dalam setiap
perkataan dan perbuatan. Anda harus mampu
mempertanggung jawabkan apa yang menjadi tindakan
Anda, sekecil apa pun itu. Misal seorang menyediakan jasa
logistik. Ternyata, barang yang sampai ke konsumen akhir
mengalami kerusakan padahal telah mengikuti seluruh

6
prosedur sesuai yang disarankan oleh usahanya. Ia pun
sebaiknya ikut bertanggung jawab agar tak merusak
kepercayaan konsumen.

2.5. Mengelola Bisnis yang Tepat


Pengelolahan Bisnis yaitu kegiatan usaha yang dilakukan
perusahaan/Individu dalam bisnisnya dalam pendirian usaha, penyusunan
anggaran keuangan, serta menjalankan perusahaan yang berkaitan aspek
produksi, pemasaran, sumberdaya manusia, serta pengelolahan keuangan.
Pengelolan bisnis merupakan proses menata bisnis bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun, pengelolaan bisnis
secara efektif sebagai aspek yang penting dan berpengaruh terhadap
banyak hal tidak hanya mengenai keuntungan yang diperoleh.
Bisnis yang efisien adalah bisnis yang ditawarkan dengan tidak
hanya memikat pelanggan baru, tetapi mempertahankan pelanggan
lamanya. Kehilangan pelanggan akan bisa menyebabkan penurunan bisnis,
karena satu pelanggan saja yang tidak puas dapat menurunkan lebih
banyak pelanggan. Untuk itu, pelanggan jadi hal penting agar bisa
diterapkan pengelolaan bisnis dengan lebih baik lagi.
Berikut ini adalah cara mengelola bisnis yang baik, yaitu :
1. Strategi Dan Deskripsi Bisnis Yang Jelas
Memiliki strategi terhadap bisnis yang kamu kelola
bisa menjadi tombak awal dalam menentukan kesuksesan
bisnis. Strategi mencakup target atau sasaran, tujuan
pemasaran produk, cara pemasaran, dan produk yang akan
dipasarkan. Strategi bisa kamu manfaatkan agar tidak salah
sasaran dan memastikan produk diminati masyarakat.
Setelah strategi bisa kamu jalankan dengan baik, kamu
harus memiliki kemampuan untuk menjabarkan deskripsi
usaha. Deskripsi usaha diperlukan untuk jati diri atau
identitas perusahaan. Deskripsi yang jelas akan membuat

7
usahamu dikenal oleh masyarakat.
2. Sumber Daya Manusia Yang Kompeten
Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan
aspek utama bagi keberlangsungan bisnis kamu. Memiliki
SDM yang kompeten sekaligus bisa mempergunakan modal
yang kamu miliki dengan tepat. SDM yang kompeten dan
berpengalaman kamu perlukan untuk dapat mengatur segala
keperluan kantor. Hal tersebut akan banyak membantu
kamu dalam mengatur keuangan atau administrasi
perusahaan, mengelola bisnis dengan baik dan
merencanakan semua keperluan bisnis untuk saat ini dan
masa yang akan datang. Perencaaan bisnis yang tepat
diperlukan untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan
tersebut kedepannya. Pentingnya SDM yang kompeten bisa
kamu pelajari terlebih dahulu dengan cara-cara merekrut
karyawan. Jadilah perekrut yang juga handal dalam
mendapatkan karyawan. Kamu juga bisa mencari dan
memperkerjakan orang yang ahli dibidang SDM atau
perekrutan karyawan.
3. Lakukan Analisa Dan Survey Lapangan
Melakukan analisa dan survey lapangan hampir
serupa dengan strategi yang akan kamu jalankan. Analisa
dan survey lapangan yang dilakukan akan membantu kamu
untuk memahami produk dan target pemasaran.
Keberhasilan pasar bisnis yang kamu kelola ditentukan saat
proses analisa dan survey lapangan yang tepat. Produk yang
kamu tawarkan seiring berjalannya waktu mengalami
penumbuhan untuk itu pastikan analisa dan survey
lapangan yang kamu lakukan dijalankan dengan baik, ya.
4. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan jadi ilmu yang juga harusnya

8
kamu pelajari. Tidak perlu memaksakan yang rumit karena
kamu bisa pelajari hal-hal dasar, sehingga kamu tidak
selalu menggantungkan permasalahan keuangan ke divisi
yang ahli. Kamu harus meminimalisasi risiko yang
melibatkan keuangan bisnis, apalagi terkait profit. Akan
lebih baik jika dalam proses bisnis kamu lebih dulu
mempelajari hal dasar sendiri dan tidak melibatkan seluruh
keuangan pada orang yang ahli. Pelajari dan segera
praktikkan untuk membuat laporan keuangan bisnis.

5. Mempertahankan Kualitas Produk


Menjaga kualitas produk dengan baik akan terus
diingat oleh pembelinya. Cara ini adalah tahap dimana
produk yang kualitasnya kamu jaga dengan baik akan
memiliki pengaruh terhadap pelanggan yang telah setiap
memakai produk kamu. Pastikan pembeli atau pelanggan
menandai perusahaan atau toko yang kamu kelola. Jangan
sampai mengecewakan pelanggan dengan memberikan
produk yang kualitasnya menurun. Jadi jangan sampai
kamu menurunkan kualitas produk agar tidak berpengaruh
dengan keuntungan yang nanti kamu dapatkan.

2.6. Definisi UMKM


UMKM telah diatur secara hukum melalui Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. UMKM
merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian
Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional
dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca
krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar
kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan
peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga

9
sangat membantu upaya mengurangi pengangguran.
1.    Usaha Mikro
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yaitu usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Adapun kriteria
usaha Mikro menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan paling banyak 300 juta.
2. Usaha Kecil
Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan yang dilakukan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.
Adapun kriteria usaha kecil Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta sampai 500
juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300 juta sampai 2.5
milyar.
3. Usaha Menengah
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

10
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Adapun kriteria usaha Menengah menurut Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, antara lain:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari 500 juta sampai 10
milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2.5 milyar
sampai 50 milyar.

2.7. Mengelola Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


UMKM perlu dikelola agar tertata dan tersistem serta dapat di
kembangkan menjadi lebih baik lagi. Terdapat 4 aspek yang perlu
diperhatikan dalam mengelola UMKM, yaitu:
1. Pengelolaan Keuangan
• Masalah permodalan menjadi masalah yang patut diperhatikan
bagi UMKM. Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu
solusi atas masalah permodalan yang dihadapi UMKM.
• UMKM yang baik harus dapat menerapkan pengelolaan keuangan
dengan baik  dan disiplin.
• Dapat memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha
• UMKM yang tidak memiliki pengelolaan keuangan yang baik
akan mengakibatkan beberapa masalah pembayaran kredit yang
disebut kredit macet pada bank pemberi KUR / Lembaga-
lembaga lainnya.

11
2.      Pengelolaan SDM
•      Pengelolaan SDM untuk UMKM biasanya tidak
membutuhkan terlalu banyak tenaga kerja dan dengan sistem
perekrutan yang cukup sederhana.
• Namun tetap dibutuhkan keterampilan yang memadai guna
mendukung sistem operasional dan untuk itu diperlukan beberapa
pelatihan kecil.
•     Jumlah Tenaga Kerja
 Usaha Mikro : 1-4 orang
 Usaha Kecil : 5-19 orang
 Usaha Menengah : 20-99 orang
3.      Pengelolaan Operasional
• Mikro : Pengelolaan manajemennya hanya ditangani sendiri
dengan teknik sederhana. Usaha mikro tergolong ke dalam usaha
produksi rumah tangga. Karena pengelolaan operasionalnya di
lakukan di dalam rumah.
• Kecil : Pengelolaan manajemennya juga ditangani secara
sederhana namun sedikit lebih kompleks dibanding Mikro.
Pengelolaan operasional usaha kecil pada dasarnya hampir sama
dengan usaha mikro, namun bedanya terletak pada skalanya yang
lebih besar.
• Menengah : Biasanya sudah mengenal sistem organisasi yang
mempermudah pembagian tugas operasional meskipun masih
tergolong sederhana.
4.      Pengelolaan Pemasaran
• Mikro: Dapat melalui penitipan produk di warung-warung yang
memperbolehkan penitipan. Biasanya pemasaran seperti ini
memakai sistem bagi hasil.
• Kecil : Sudah melakukan promosi terutama promosi dari mulut
ke mulut dan selebaran-selebaran foto copy brosur.
• Menengah : Pemasaran sudah lebih kompleks dan terarah.

12
Hampir sama dengan usaha kecil, namun lebih banyak media
yang digunakan seperti teknologi, koran, & papan reklame.

2.8. Komponen Kiat Sukses Dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah
1. Pengetahuan Usaha
Seorang individu yang berpikir tentang kewirausahaan
perlu mengembangkan beberapa bidang pengetahuan bisnis.
Pengetahuan adalah pemahaman tentang sebuah subyek yang
diperoleh melalui pengalaman atau melalui pembelajaran dan studi.
anda mungkin memperoleh pengetahuan dengan cara-cara berikut
ini:
a. Belajar tentang komunitas. Seperti apa masyarakat yang
tinggal di dalamnya, usia, menikah atau lajang, jumlah anggota
keluarga mereka, dan tingkat pendapatan mereka.
b. Mengetahui apa yang sedang terjadi. Gaya busana terkini,
makanan, layanan yang banyak dicari, jenis olahraga yang
sedang populer. Pada dasarnya, seorang wirausaha selalu ingin
mengetahui apa yang baru dan berbeda.
c. Memperoleh pengetahuan melalui pendidikan. Masing-masing
mata pelajaran yang anda pelajari di sekolah akan menjadi
bekalpenting bagi anda kelak ketika anda menjadi seorang
wirausaha, termasuk matematika, sejarah, bahasa, pembukuan,
perbengkelan, ekonomi rumah tangga, pemasaran, produksi
pertanian, dan sastra Inggris.
d. Belajar dalam pekerjaan. Pekerjaan di bidang kejuruan
memberikan anda pengalaman dan pengetahuan praktis setiap
hari. Tentu, semua pengetahuan yang diperoleh seorang
individu sepanjang hidupnya merupakan bekal yang penting
untuk menjadi seorang wirausaha.

13
2. Keterampilan Usaha
Seorang wirausaha membutuhkan banyak keterampilan untuk
dapat menjalankan bisnis dengan sukses. Kemampuan yang baik
dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan membuktikan
kemampuannya tersebut dalam menjalankan sebuah bisnis
menunjukkan tingkat keterampilan yang diperoleh oleh seorang
wirausaha. Keterampilan-keterampilan ini berbeda-beda antara satu
bisnis dengan bisnis yang lain, karena setiap usaha memang
berbeda. Tentu saja, setiap bisnis akan membutuhkan beberapa
pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperlukan untuk
bisnis itu sendiri. Meskipun demikian, terdapat keterampilan-
keterampilan umum dan pengetahuan yang bersifat umum bagi
kebanyakan bisnis.
Beberapa pengetahuan umum tersebut meliputi:
a. Mengembangkan sebuah rencana bisnis. Ini merupakan
sebuah proposal yang menggambarkan bisnis anda dan
berlaku sebagai sebuah panduan untuk mengelola bisnis
anda. Seringkali, rencana bisnis menjadi penting ketika
anda perlu meminjam uang atau ketika anda ingin agar
orang-orang menanamkan modalnya dalam usaha anda.
b. Memperoleh bantuan teknis. Memperoleh bantuan dari
orang-orang yang berpengalaman dan lembaga-lembaga
khusus dapat memberikan pengetahuan tambahan dan
keterampilan untuk mengambil keputusan bagi para
wirausaha.
c. Merencanakan strategi pasar. Hal ini merupakan alat bisnis
untuk membantu merencanakan semua kegiatan yang
terlibat dalam pertukaran barang dan jasa antara produsen
dan konsumen.
d. Menaati peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah ada
untuk melindungi semua orang yang terlibat di dalam bisnis

14
(warga yang ingin bekerja untuk bisnis tersebut, konsumen,
pemilik bisnis, dan bahkan lingkungan). Peraturan-
peraturan mengenai pengoperasian usaha-usaha kecil dibuat
di tingkat Negara (nasional), propinsi, kabupaten/kota, dan
lokal.
e. Mengelola bisnis. Manajemen yang baik adalah kunci
kesuksesan. Manajer harus merencanakan pekerjaannya,
mengatur pegawainya dan sumber daya lainnya untuk
mendukung pekerjaan, mengarahkan pegawai, dan
mengendalikan serta mengevaluasi pekerjaan.
f. Mengelola sumber daya manusia. Manajemen sumber daya
manusia melibatkan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan evaluasi seluruh kegiatan yang langsung
melibatkan pegawai dan mendorong produktifitas mereka.
g. Mempromosikan bisnis. Tujuan promosi adalah
menginformasikan kepada konsumen tentang barang dan
jasa yang diproduksi, untuk membantu mereka membuat
keputusan pembelian yang baik.
h. Mengelola upaya penjualan. Sangat penting untuk
menggunakan prinsip-prinsip penjualan yang baik untuk
menarik pelanggan baru serta untuk terus melayani
pelanggan lama. Jika sebuah perusahaan tidak dapat
menjual barang atau jasanya, perusahaan tersebut tidak
akan menghasilkan laba dan bisnis tersebut akan gagal.
i. Mengelola keuangan. Hal ini dibutuhkan sebuah usaha
yang ingin berkembang dan menghasilkan laba. Tugas-
tugas manajemen keuangan mencakup membaca,
menganalisis mengoreksi laporan-laporan keuangan dan
kemudian menggunakan informasi ini untuk menentukan
kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut.

15
2.9. Upaya Dalam Mengembangkan UMKM
Pengembangan UMKM pada hakikatnya merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati
permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, maka ke depan perlu
diupayakan hal-hal sebagai berikut:
a. Penciptaan Situasi dan Kondisi Usaha
Pemerintah harus mengupayakan terciptanya situasi dan
kondisi usaha yang kondusif antara lain dengan
mengusahakan ketentraman dan keamanan berusaha serta
penyederhanaan prosedur perizinan usaha, keringanan
pajak dan sebagainya.
b. Bantuan Permodalan dari Pemerintah
Bantuan permodalan pemerintah perlu memperluas skim
kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan
bagi UMKM, untuk membantu peningkatan
permodalannya, baik itu melalui sector jasa financial
formal, sector jasa financial informal, skema penjaminan,
leasing dana modal ventura. Pembiayaan untuk UMKM
sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
yang ada, maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro
Bank antara lain, BRI unit desa dan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). Sampai saat ini BRI memiliki sekitar 4.000
unit tersebar di seluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini
sudah tercatat sebanyak 8.500 unit melayani UMKM.
Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM, yang
harus dilakukan sekarang ini adalah bagaimana mendorong
pengembangan LKM ini berjalan dengan baik, karena
selama ini LKM non kpperasi memiliki kesulitan dalam
legitimasi operasionalnya.

16
c. Perlindungan Usaha-usaha
Perlindungan usaha jenis-jenis usaha, terutama jenis usaha
tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus
mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui
undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara
kepada saling menguntungkan (win-win solution).
d. Pengembangan Kemitraan
Pengembangan kemitraan perlu dikembangkan, kemitraan yang
saling membantu antara UMKM, atau antara UMKM dengan
pengusaha besar di dalam negeri maupun luar negeri, untuk
menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Di samping itu
juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang
lebih efisien. Dengan demikian UMKM akan mempunyai kekuatan
dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam
maupun luar negeri.
e. Pelatihan Pemerintah
Pelatihan pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi
UMKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen,
administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam
pengembangan usaha. Di samping itu juga perlu diberi kesempatan
untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk
mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
f. Membentuk Lembaga Khusus
Membentuk lembaga khusus perlu dibangun suatu lembaga
yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua
kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuh kembangan
UMKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka
mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang
dihadapi oleh UMKM.

17
e. Mengembangkan Promosi
Mengembangkan promosi guna lebih mempercepat proses
kemitraan antara UMKM dengan usaha besar diperlukan media
khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang
dihasilkan. Disamping itu perlu juga diadakan talk show antara
asosiasi dengan mitar usahanya. Mengembangkan kerja sama yang
setara perlu adanya kerja sama tau koordinasi yang serasi antara
pemerintah dengan UMKM untuk mengiventarisir berbagai isu-isu
mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita harus membenahi Bisnis dan UMKM sebaik mungkin agar
Bisnis UMKM dapat berjalan, berkembang dan bersaing di lokal maupun
interlokal. Jika bisnis dan UMKM sudah berkembang dengan baik, maka
perekonomian masyarakat Indonesia akan lebih baik juga dan produk-
produk buatan dari tangan Indonesia dapat dibeli dan dinikmati oleh
masyarakat asing diluar negeri. Hal tersebut membuat Indonesia dalam
sektor usaha maupun bisnis akan dipandang lebih maju daripada
sebelumnya, yang hanya membutuhkan produk-produk impor.

3.2 Saran
Negara Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan manusia yang
sangat banyak sekali. Maka dari itu kita sebagai generasi muda, harus
mulai mencintai dan mendukung penuh UMKM agar perekonomian
bangsa menjadi lebih maju daripada sebelumnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ariono, I., & Sugiyanto, B. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Persepsi Atas Informasi Akuntansi Keuangan Serta Keberhasilan dalam
Mengelola Perusahan Kecil dan Menengah (Studi Empiris Pada UMKM
Industri Makanan di Wonosobo). Journal of Economic, Management,
Accounting and Technology, 1(1), 91-104.
Bismala, L. (2016). Model manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) untuk meningkatkan efektivitas usaha kecil menengah. Jurnal
Entrepreneur dan Entrepreneurship, 5(1), 19-26.
BISNIS: Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis dan Contohnya.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6049917/bisnis-
pengertian-tujuan-jenis-dan-contohnya. Diakses pada tanggal 14 Oktober
2022.
Cara Sukses Mengelola bisnis secara efektif: https://vocasia.id/blog/cara-sukses-
mengelola-bisnis-secara-efektif/. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022.
Prinsip Etika Bisnis untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses.:
https://pintek.id/blog/7-prinsip-etika-bisnis-untuk-menjadi-wirausahawan
sukses/#:~:text=Prinsip%20etika%20bisnis%20atau%20yang,yang
%20memperhatikan%20norma%20dan%20moralitas. Diakses pada
tanggal 14 Oktober 2022.

20

Anda mungkin juga menyukai