Anda di halaman 1dari 72

MODAL VENTURA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
yang dibina oleh Ibu Dian Rachmawati, S. E, M. Pd

Oleh:
ALFIANA

130431605480

ANA SICHATUL FITRIA

130431615937

SABRINA RAMADHANI

130431611334

SISKA FEBRINA

130431605492

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI
SEPTEMBER 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kelompok dapat menyelesaikan makalah
tentang Modal Ventura ini. Tak lupa sholawat dan salam dipanjatkan kepada
Rosulullah SAW yang telah menuntun umat manusia dari zaman kebodohan
menuju zaman yang penuh pengetahuan yang luar biasa seperti saat ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata
kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Dalam penulisan makalah ini kelompok mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang terdalam penulis mengungkapkan
rasa terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moriil maupun
materiil.
2. Ibu Dian Rachmawati, S.E, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dalam
rangka penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga
dalam penulisan makalah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan
dalam makalah ini, penulis berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan
kritik dan saran.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Malang, September 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................

iii

DAFTAR TABEL....................................................................................

iv

BAB I..............................................................................................PENDAH
ULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................
1
C. Tujuan........................................................................................
1
BAB II.............................................................................................PEMBAH
ASAN
A. Sejarah Modal Ventura di Dunia dan di Indonesia....................
3
B. Konsep Modal Ventura..............................................................
6
C. Mekanisme Modal Ventura....................................................... 19
D. Perkembangan Modal Ventura di Indonesia............................. 34
BAB III............................................................................................PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

40

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lampiran Slide Power Point Modal Ventura............................
B. Lampiran Biodata Anggota Kelompok.....................................

41
52

DAFTAR GAMBAR
Bagan 1.Single Tier Approach.................................................................

11

Bagan 2. Two Tier Approach...................................................................

12

Bagan 3. Prosedur Penilaian Proposal Pembiayaan Modal Ventura.......

33

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbedaan Modal Ventura vs Debt Financing............................

30

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modal Ventura merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan
berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan
usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya
investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang
ditukar dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi
Modal Ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun
memberikan imbal hasil yang tinggi pula.
Dalam dunia ekonomi, Modal Ventura ini sangat penting dalam membantu
banyak perusahaan guna mengembangkan usahanya agar dapat menjadi lebih
berkembang. Penyertaan modal yang dilakukan oleh Modal Ventura ini
kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga
belum memiliki suatu riwayat operasional yang dapat menjadi catatan guna
memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik Modal
Ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah kebijakan
perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Mengingat sangat besarnya peran Modal Ventura ini dalam
mengembangkan perusahaan, maka penulis bertujuan untuk membahas lebih
jauh mengenai Modal Ventura melalui makalah yang berjudul Modal
Ventura.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Modal Ventura di dunia dan di Indonesia?
2. Bagaimana konsep mengenai Modal Ventura?
3. Bagaimana mekanisme Modal Ventura?
4. Bagaimana perkembangan Modal Ventura di Indonesia?
B. Tujuan
1. Untuk memahami sejarah Modal Ventura di dunia dan di Indonesia.

2. Untuk memahami konsep Modal Ventura.


3. Untuk memahami mekanisme Modal Ventura.
4. Untuk mengetahui perkembangan Modal Ventura di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Modal Ventura
1. Sejarah Modal Ventura di Dunia
Dalam perkembangan ekonomi modern, Modal Ventura memiliki
catatan sejarah yang panjang. Salah satunya adalah pembiayaan yang
diberikan oleh Ratu Isabela dari Spanyol utnuk ekspedisi Christoper
Colombus ke dunia baru pada abad ke lima belas. Akhirnya, Christoper
berhasil menemukan benua Amerika yang sangat kaya dan berbagai
kekayaan alam sehingga memungkinkan Spanyol mendominasi Eropa
selama lebih dari satu abad.
Modal Ventura pada awalnya muncul pada tahun 1920-1930 pada saat
beberapa keluarga kaya di Amerika Serikat antara lain, Ford, Payson,
Rockefeller, dan lain-lain membentuk suatu pendanaan. Pendanaan ini
diarahkan untuk menolong usaha-usaha individu yang sedang mengalami
kesulitan modal dalam suatu kegiatan investasi yang potensial. Kegiatan
ini terus berkembang ke seluruh dunia.
Ada yang mengatakan bahwa Georges Doriot dikenal sebagai penemu
dari industri Modal Ventura karena pada tahun 1946, Doriot mendirikan
American Research and Development Corporation (AR & D), dimana
investasinya pada perusahaan Digital Equipment Corporation adalah
merupakan sukses terbesar. Pada tahun 1968 sewaktu Digital Equipment
melakukan penawaran sahamnya kepada publik, dan ini memberikan
imbal hasil investasi (return on investment - ROI) sebesar 101% kepada
AR & D. Investasi ARDs yang $70.000 USD pada Digital Equipment
Corporation pada tahun 1957 tersebut telah bertumbuh nilainya menjadi
$355 juta USD.
Ada sebagian yang beranggapan bahwa Modal Ventura pertama kali
adalah investasi yang dilakukan pada tahun 1959 oleh Venrock Associates
3

pada perusahaan Fairchild Semiconductor. Awal mula tumbuhnya


industri Modal Ventura ini adalah dengan diterbitkannya Undang-Undang
investasi usaha kecil Small Business Administration (SBA) untuk
mendaftarkan perusahaan modal kecil untuk membantu pembiayaan dan
permodalan dari usaha wiraswasta di Amerika.
Selanjutnya, Charles Kindelberger, seorang peneliti sejarah
perkembangan ekonomi, menyatakan bahwa ada tiga faktor yang
memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi Eropa dan
proses indutrialisasi di Barat pada beberapa abad yang lalu, yaitu:
a. Adanya kelompok entrepreneur / inventor yang memiliki ide,
mencipta, dan memepelopori hal-hal yang baru.
b. Adanya kelas merchant (pedagang) yang senang mengambil resiko
dalam perdagangan.
c. Adanya pasar modal yang memungkinkan terjadinya penyebaran
risiko usaha kepada masyarakat. Pasar modal yang dimaksudkan
disini adalah mekanisme yang memungkinkan terkumpulnya dana
dalam jumlah yang memadai dari banyak investor yang digunakan
untuk mendukung berbagai proyek yang digagaskan oleh para
entrepreneur dan pedagang. Bentuk awal dari mekanisme ini
adalah bentuk usaha Modal Ventura sebagaimana yang kita kenal
sekarang.
2. Sejarah Modal Ventura di Indonesia
Pengembangan Modal Ventura di Indonesia dimulai dengan
didirikannya PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (PT. BPUI) pada
tahun 1973, dengan modal dasar dari Departemen Keuangan (80%) dan
Bank Indonesia (20%). Sejalan dengan perubahan drastis dan strategis
yang dilakukan pemerintah sejak Februari 1993, pemerintah mengambil
kebijakan untuk melakukan kontrak manajemen pengelolaan BPUI
kepada PT. Arta Investa Argha (AIA) dan memperluas bidang usaha BPUI
ke sektor pembiayaan (multi finance). Melalui afiliasi, BPUI
mengembangkan sayap bisnisnya, antara lain dalam spesialis

pengembangan Modal Ventura di daerah-daerah melalui pendirian PT.


Bahana Artha Ventura.
BAV didirikan pada tahun 1997 dengan hutang dari Rekening Dana
Investasi (RDI) Departemen Keuangan sebesar Rp 100 Milyar dan
pinjaman dari Japan EXIM Bank (JEXIM) sebesar Y 21 Milyar (US $ 180
juta). Per Desember 2000, lebih dari Rp 1,2 T dana JEXIM dikucurkan
kepada PT. BAV. Kemudian untuk memperluas jangkauan pembiayaan
perusahaan Modal Ventura kepada UKM yang berada di daerah, maka
didirikan 27 PMVD di Ibukota Propinsi.
Pendirian PMVD merupakan kerjasama antara PT. BAV dengan Bank
Pembangunan Daerah (BPD), dan pengusaha setempat atau pengusaha
yang berasal dari daerah dimana perusahaan ventura berada. Modal
disetor dari pendirian sebuah PMVD minimum Rp 3 Milyar, dimana PT.
BAV menajdi salah satu pemegang saham di seluruh PMVD dengan
melakukan penyetoran modal sebesar Rp 1 Milyar, atau rata-rata sekitar
30 40%. Disamping ikut menjadi pemegang saham pada PMVD, PT.
BAV juga berkewajiban memberikan pelatihan manajemen mengenai
pengelolaan perusahaan Modal Ventura. Dari sejumlah Rp 1,2 Trilyun
dana JEXIM yang dikucurkan kepada PT. BAV, per Desember 2000 telah
disalurkan sejumlah Rp 855,5 Milyar kepada 26 PMVD.
Dasar pendirian Modal Ventura di Indonesia adalah Keppres Nomor
61/1998 tentang Lembaga Pembiayaan dimana usaha Modal Ventura
secara hokum merupakan bagian kegiatan yang dapat dilakukan oleh
lembaga pembiayaan. Ketentuan pelaksanaannya diatur berdasarkan SK
Menteri Keuangan Nomor 125/KMK.013/1989 tanggal 18 Nopember
1989 yang merupakan penyempurnaan dari SK Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Kemudian berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 62 Tahun 1992 tentang sektor-sektor usaha
perusahaan pasangan usaha (PPU) dari perusahaan Modal Ventura yang
ditindaklanjuti dengan SK Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994,

tanggal 9 Juni 1994, diatur mengenai sektor-sektor usaha yang akan


menjadi PPU.
Berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995,
tanggal 3 Oktober 1995, dijelaskan tentang pendirian dan pembinaan
perushaan Modal Ventura. Hal yang terpenting dari peraturan ini bahwa
Modal Ventura tidak lagi menjadi bagian dari kegiatan pembiayaan, dan
sejak saat itu kegiatan usaha Modal Ventura dilakukan secara terpisah
dengan badan hokum sendiri. Adanya ketentuan ini menjadikan kegiatan
Modal Ventura mulai dikembangkan disetiap propinsi yang pada
prinsipnya bertujuan untuk menyediakan sarana pembiayaan dalam
rangka membantu UKM yang sulit memenuhi kredit perbankan.
Disamping itu, pendirian Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD)
juga dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan dan pembinaan
terhadap PPU. Melalui PP Nomor 4/1995 tentang Pajak Penghasilan
PMV, dijelaskan bahwa penghasilan PMV yang merupakan bagian
keuntungan yang diterima dari penyertaan modal kepada PPU dalam
jangka waktu 10 tahun, dan keuntungan yang diterima atau diperoleh
perusahaan modaagail ventura dari pengalihan penyertaan modal pada
PPU dalam jangka waktu 10 tahun, bukan merupakan objek pajak
penghasilan.
B. Konsep Modal Ventura
1. Pengertian Modal Ventura
Istilah ventura berasal dari kata venture, yang secara harfiah bisa
berarti sesuatu yang mengandung resiko atau dapat pula diartikan sebagai
usaha. Jadi, Modal Ventura (venture capital) adalah modal yang
ditanamkan pada usaha yang mengandung resiko.
Modal Ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan
berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai
pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu.
Penyertaan modal atau biasa disebut dengan investasi ini dilakukan

dengan cara penyerahan modal secara tunai yang kemudian ditukar


dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Bentuk
pembiayaan bisa berupa obligasi atau bukan pinjaman, namun obligasi
atau pinjaman itu tidak sama dengan obligasi atau pinjaman biasa karena
mempunyai sifat khusus yang pada intinya mempunyai syarat
pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak. Syarat yang lebih lunak
antara lain: Bagi hasil; Pembayaran pinjaman hanya jika Perusahaan
Pasangan Usaha mampu (mengalami tingkat keuntungan tertentu);
Pinjaman dapat dikonversikan menjadi saham / penyertaan; dan lain-lain.
2. Konsep Kelembagaan Modal Ventura
Seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan Modal Ventura
disebut dengan Kapitalis Ventura atau dalam bahasa asing disebut Venture
Capitalist (VC). Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak
ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada
perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi
persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh
modal pinjaman dari perbankan. Investasi Modal Ventura ini dapat juga
mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal. Kebanyakan dana
ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan
keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang
melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi
tersebut. Penyertaan modal yang dilakukan oleh Modal Ventura ini
kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri
sehingga belum memilkii suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi
catatan guna memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan,
pemilik Modal Ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah
kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Sementara itu, perusahaan yang memperoleh pembiayaan Modal
Ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company.
Instrumen lain yang dapat digunakan dalam rangka Modal Ventura adalah
obligasi konversi (convertible bonds) yang memiliki hak opsi untuk
7

ditukarkan dengan saham PPU. Umumnya, pembiayaan Modal Ventura


hampir selalu disertai dengan persyaratan keterlibatan dalam manajemen
PPU, yang biasanya disepakati dalam perjanjian Modal Ventura. Jangka
waktu penyertaan saInvesham Modal Ventura bersifat sementara. Di
beberapa negara jangka waktu pembiayaan Modal Ventura berada 3 10
tahun. Di Indonesia sendiri, jangka waktu tersebut menurut Keppres No.
6 / 1998 adalah sudah harus diinvestasi maksimum 40 tahun. Ciri inilah
pula yang membuat unik dan membedakannya dengan investasi biasa.
Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengelola investasi dan
mencari jenis investasi potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga
yang disebut perusahaan manajemen atau management venture capital
fund company.
3. Karakter Modal Ventura
Karakteristik Modal Ventura antara lain sebagai berikut:
a. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity (Quasi Equity
Financing)
Bentuk pembiayaan oleh perusahaan Modal Ventura dilakukan
dengan penyertaan modal langsung pada perusahaan pasangan
usaha. Disamping itu, pembiayaan Modal Ventura dapat pula
dilakukan dengan menggunakan instrumen obligasi konversi atau
convertible bond. Bentuk pembiyaan ini dikenal sebagai semi
equity financing.
b. Modal Ventura Merupakan Investasi dengan Perspektif Jangka
Panjang (Long-term Perspective)
Modal Ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan
memperdagangkan sahamnya secara jangka pendek, akan tetapi
mengharapkan capital gain setelah jangka waktu tertentu. Hal ini
berarti pembiayaan atau bisnis Modal Ventura, pada prinsipnya,
memiliki perspektif yang bersifat jangka panjang.
c. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang Bersifat Risk Capital
Dikatakan beresiko tinggi karena pembiayaan Modal Ventura tidak
disertai dengan jaminan, seperti halnya dengan kredit perbankan.
8

Akan tetapi hanya didasarkan pada keyakinan atas gagasan yang


diusulkan tersebut. Resiko tinggi tersebut sebenarnya diimbangi
dengan harapan untuk mendapatkan return yang lebih besar.
d. Pembiayaan Modal Ventura Bersifat Aktif (Active Investment)
Pembiayaan Modal Ventura selalu disertai dengan keterlibatan
perusahaan Modal Ventura dalam manajemen perusahaan yang
dibiayai, meliputi: manajemen keuangan, pemasaran dan
pengawasan operasional. Keikutsertaan dalam manajemen tersebut
diharapkan akan dapat mengurangi risiko investasi perusahaan
Modal Ventura dan membantu perusahaan yang bersangkutan
untuk meningkatkan profabilitas.
e. Modal Ventura Bersifat Sementara
Meskipun pembiayaan Modal Ventura berupa penyertaan saham,
namun pada prinsipnya, tetap maksimum 10 tahun. Dalam kurun
waktu tersebut, diharapkan perusahaan yang dibiayai sudah
mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan, dan selanjutnya
perusahaan Modal Ventura akan menarik diri dengan menjual
sahamnya (divestasi) pada perusahaan pasangan usahanya.
f. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Dividen
Keuntungan yang diharapkan diperoleh perusahaan Modal Ventura
melalui capital gain atau apresiasi nilai saham di samping dividen.
g. Rate of Return yang Tinggi
Bidang usaha yang umumnya dibiayai oleh Modal Ventura adalah
yang bersifat terobosan-terobosan baru yang menjanjikan
keuntungan yang tinggi.
4. Sumber Dana Modal Ventura
Sumber dana Modal Ventura dapat berasal dari berbagai
sumber, antara lain sebagai berikut:
a. Investor Perseorangan
Salah satu sumber dana Modal Ventura berasal dari
investor individu. Hanya saja, proses untuk menarik
investor perseorangan yang ingin mengikutsertakan
dananya ke dalam suatu usaha Modal Ventura tidak
semudah yang dipikirkan, kalau tidak ingin dikatakan

sulit. Hal ini disebabkan bisnis Modal Ventura


memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
Umumnya, investor perseorangan lebih menyukai
dan cenderung melakukan investasi pada usaha yang
telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek.
Investor individu yang memiliki kesabaran dan
kesiapan untuk menerima dan menanggung resiko
tinggi dalam suatu usaha dianggap sebagai seorang
venture capitalist murni karena dalam usaha Modal
Ventura sulit diharapkan akan memberi hasil yang
besar atas investasi yang ditanam dalam kurun
waktu satu atau dua tahun.
b. Investor Institusi
Biasanya perusahaan-perusahaan besar, terutama di
negara-negara industri, memiliki suatu divisi
tersendiri yang khusus menangani bisnis Modal
Ventura. Tugas diisi khusus inia dalah menampung
dan mengevaluasi suatu ide-ide, terutama dalam
bidang teknologi, yang dapat dikembangkan menjadi
suatu produk teknologi terbaru yang dapat
dipasrkan. Keikutsertaan investor institusi ini
merupakan alternatif sumber dana Modal Ventura.
c. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
Lembaga keuangan non-bank ini merupakan sumber
dana Modal Ventura yang cukup besar. Potensi
lembaga ini sebagai investor dalam usaha Modal
Ventura didukung oleh sumber dananya yang
berjangka panjang.
d. Perbankan
Sumber dana Modal Ventura dapat diperoleh dari
bank-bank yang tertarik melakukan bisnis Modal
Ventura. Namun, perlu dipertimbangkan mengenai
dan bank yang bersifat jangka pendek, sementara

10

Modal Ventura bersifat bersifat jangka panjang.


Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
dengan pola bagi hasil yang berjangka waktu
pendek.
e. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional dapat menjadi
sumber dana Modal Ventura, terutama yang
berkaitan degan upaya untuk membantu
pengembangan sektor-sekor tertentu. Kelebihan
sumber dana ini, di samping berbiaya murah, juga
biasanya memiliki jangka panjang dengan masa
tenggang waktu. Perolehan sumber dana ini,
umumnya dilakukan melalui two step loan dari
pemerintah.
5. Jenis Modal Ventura
a. Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan
1) Single tier approach
Pendekatan ini menempatkan sebuah Perusahaan
Modal Ventura dalam dua fungsi sekaligus, yaitu
sebagai pemberi bantuan pembiayaan (fund
company) dan juga sebagai pemberi bantuan
manajemen atau pengelolaan dana (manajemen
company). Berdasarkan pengertian tersebut ,
pihak-pihak utama yang terkait dalam kegiatan
modal ventura hanya terdiri dari (1) Perusahaan
Modal Ventura dan (2) Perusahaan Pasangan
Usaha (investee company).

11

Gambar 1. Single Tier Approach


2) Two tier approach
Pendekatan ini memungkinkan sebuah
perusahaan Pasangan Usaha untuk menerima
bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen
dari Perusahaan Modal Ventura yang berbeda.
Berdasarkan pengertian tersebut, pihak-pihak
yang terkait meliputi tiga pihak, yaitu (1)
Perusahaan Modal Ventura yang memberikan
bantuan pembiayaan, (2) Perusahaan Modal
Ventura yang memberikan bantuan manajemen ,
dan (3) Perusahaan Pasangan.

Gambar 2. Two Tier Approach


b. Berdasarkan Cara Menghimpun Dana
1) Leverage venture capital
Modal ventura yang bersumber dari suatu
Perusahaan Modal Ventura dengan sebagian besar
penghimpunan dananya dalam bentuk pinjaman
dari berbagai macam pihak disebut leverage
venture capital. Penjelasan tersebut tidak berarti
bahwa Perusahaan Modal Ventura ini sama sekali
tidak mempunyai modal sendiri, Modal sendiri
tetap ada tetapi dalam proporsi yang relatif jauh
lebih kecil dibandingkan dengan pinjamannya.

12

Dana dari penghimpunan dana inilah yang


nantinya digunakan oleh Perusahaan Pasangan
Usaha untuk melakukan kegiatan usahanya.
2) Equity venture capital
Modal Ventura yang bersumber dari suatu
Perusahaan Modal Ventura dengan sebagian besar
penghimpunan dananya dalam bentuk modal
sendiri dalam berbagai bentuk disebut equity
venture capital. Penjelasan tersebut tidak berarti
bahwa Perusahaan Modal Ventura ini sama sekali
tidak mempunyai pinjaman dari pihak lain,
pinjaman dari pihak lain mungkin saja ada tetapi
dalam proporsi yang relatif jauh lebih kecil
dibandingkan dengan modal sendirinya. Dana dari
penghimpunan dana inilah yang nantinya
digunakan oleh Perusahaan Pasangan Usaha
untuk melakukan kegiatan usahanya.
3) Semi Equity Financing
Pembiayaan dalam bentuk semi equity dilakukan
dengan membeli obligasi konversi atau
convertible bond yang diterbitkan oleh
perusahaan pasangan usaha. Cara pembiayaan
seperti ini banyak disukai, baik oleh perusahaan
Modal Ventura maupun perusahaan pasangan
usaha, karena sifatnya yang lebih fleksibel.
Obligasi konversi lebih menarik bagi perusahaan
Modal Ventura karena dalam periode pembayaran
tersebut, perusahaan Modal Ventura memiliki
pendapatan tetap dalam bentuk bunga sementara
apabila kinerja perusahan semakin membaik
sehingga nilai perusahaan yang dibiayai tersebut

13

semakin baik, maka perusahaan Modal Ventura


akan menggunakan hak konversinya (call-option).
4) Pembiayaan Bagi Hasil
Instrumen pembiayaan ini dilakukan, dalam hal
usaha yang akan dibiayai tidak berbentuk badan
hukum atau syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk penyertaan langsung belum atau tidak
dipenuhi oleh PPU. Bentuk instrumen pembiayaan
ini menekankan pada aspek-aspek bagi hasil dari
keuntungan yang diperoleh dari usaha yang
dibiayainya. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu
diperhatkan dalam bentuk pembaiayaan ini
adalah kewenangan bertindak dari pihak yang
mewakili PPU, objek usaha, serta jaminan atas
pemberian bantuan dana. Pola pembiayaan bagi
hasil ini merupakan instrumen pembiayaan yang
dimodifikasi untuk menjembatani kendala
pembiayaan bagi bagi badan usaha yang belum
berbadan hukum, terutama usaha kecil.
c. Berdasarkan Kepemilikan
1) Private Venture Capital Company
Perusahaan Modal Ventura yang belum go public
atau belum menjual sahamnya melalui bursa efek
disebut Venture-Capital Company.
2) Public Venture Capital Company
Perusahaan modal ventura yang telah go public
atau menjual sahamnya melalui bursa efek
disebut Public Venture-Capital Company.
3) Bank Affiliate Venture-Capital Company
Perusahaan modal ventura yang didirikan oleh
bank-bank yang mengalami surplus dana atau
memang mempunyai misi khusus dalam hal
modal ventura disebut Bank Affiliate VentureCapital Company. Perusahaan modal ventura ini
biasanya adalah suatu anak perusahaan dari bank

14

yang mendirikannya dan memiliki Perusahaan


modal ventura ini biasanya tidak selalu hanya
ingin menambah keuntungan melalui diversifikasi
usaha yang di dukung oleh adanya surplus dana.
Alasan lain yang biasanya menjadi dasar
pendirian adalah adanya misi sosial dari bank
untuk membantu usaha kecil yang mengalami
kesulitan dana dan manajemen, sehingga bank
tersebut berusaha mendirikan Perusahaan Modal
Ventura.
6. Tahap-Tahap Pembiayaan Modal Ventura
Tahap-tahap pembiayaan Modal Ventura dapat dibagi
dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut :
a. Early Stage Financing
Pembiayaan pada tahap awal ini merupakan tahap
yang paling sulit karena perusahaan yang dibiayai
tersebut baru berdiri sehingga tingkat resiko
kegagalan usaha sangat tinggi. Pada tahap ini,
biasanya perusahaan Modal Ventura sangat berhatihati dalam melakukan penilaian proposal yang
diajukan oleh calon perusahaan pasangan usaha.
Tahap ini lebih lanjut, dapat dibedakan dalam
beberapa tahap pembiayaan berdasarkan kondisi
perusahaan yang dibiayai, yaitu:
1) Seed Financing
Pembiayaan perusahaan Modal Ventura pada
tahap ini adalah membiayai kegiatan perusahaan
pasangan usaha, yang baru melakukan penelitian
dan riset untuk mengukur viability suatu gagasan,
yang nantinya akan menjadi suatu proyek atau
objek pembiayaan. Pada tahap embrio tersebut,
biasanya perusahaan belum memiliki struktur

15

organisasi formal dan kegiatan pokok. Umumnya,


perusahaan hanya terkonsentrasi pada
kegiatanriset dan pengembangan saja. Untuk
tahap ini, peranan perusahaan Modal Ventura
hanyalah menyediakan sejumlah dana sebagai
modal untuk membantu memulai kegiatan awal
perusahaan. Pada tahap tersebut, perusahaan
belum memiliki keuntungan usaha sama sekali.
2) Start-Up Financing
Pembiayaan yang diberikan perusahaan Modal
Ventura pada tahap ini adalah untuk membiayai
pekerjaan yang masih berkisar pada
pengembangan produk. Sementara itu,
perusahaan Modal Ventura bersama dengan
perusahaan pasangan usaha bersiap-siap untuk
memulai pemasaran. Pada tahap ini, tim
manajemen perusahaan telah memulai
perencanaan kegiatan untuk diarahkan pada
progam pemasaran produk untuk memasuki tahap
komersial.
3) First Round Financing
Pada tahap ini seluruh usaha dan kemampuan
dikerahkan untuk menyukseskan peluncuran
komersial prototipe produk. Oleh karena itu, pada
kondisi ini sumber-sumber bahan baku benarbenar harus terjaga kontinuitasnya. Dalam tahap
ini pula, biasanya dana atau modal perusahaan
sudah menipis, sehingga tambahan modal sangat
dibutuhkan.
b. Second Round Financing
Pada tahapan pembiayaan ini, gagasan telah terbukti
menjadi suatu kenyataan dengan berhasilnya
menciptakan suatu prototipe produk disertai dengan

16

analisis pasar. Oleh karena itu, pembiayaan


dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan
penjualan guna lebih meyakinkah bahwa prototipe
yang telah dihasilkan tersebut benar-benar bisa
dipasarkan dengan menguntungkan. Pada tahap ini,
cadangan bahan baku perlu diperbesar untuk
menjamin kontinuitas produk.
c. Third Round Financing
Pada tahap pembiayaan ini, perusahaan dapat
dikatakan telah menjalankan operasinya dengan
struktur formal. Perusahaan dipacu untuk
mempertinggi turnover-nya untuk menutup biaya
operasi yang tinggi. Oleh karena itu, perencanaan
strategis dalam tahap ini sangat penting. Di pihak
lain, kegiatan usaha semakin kompleks, karena itu
desentralisasi perlu dilaksanakan. Perusahaan perlu
mengembangkan produk baru dan memperluas
jaringan bisnis termasuk terobosan ekspor. Namun,
yang paling penting diperhatikan dalam tahap ini
adalah menjawab dan menyesuaikan perubahanperubahan yang terjadi di lingkungan luar dan
senantiasa dapat tetap bertahan dalam keadaan
yang kompetitif. Keadaan keuangan perusahaan
telah berada di atas titik pulang pokok dan
memperoleh laba. Namun dalam rangka melanjutkan
pertumbuhan yang tinggi dan cepat , perusahaan
masih membutuhkan tambahan modal. Perusahaan
yang telah mencapai kondisi ini, di samping dapat
menambah permodalannya melalui pembiayaan dari
perusahaan Modal Ventura atau bank, dapat juga
dengan cara melakukan penawaran umum.
1) Bridge Financing (Mezzanine)

17

Begitu perusahaan memasuki tahap ketiga (third


round) seperti telah dibahas di atas, maka untuk
memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat
melakukan initial public offering (IPO). Pembiayaan
yang dibutuhkan pada tahap ini adalah memperbaiki
kondisi keuangan perusahaan agar dapt lebih visible ,
sehingga memenuhi persyaratan untuk go public
dalam waktu dekat. Sumber pengembalian
pembiayaan Modal Ventura tersebut diambil dari
hasil go public.
2) Acquisition and Management Buy Out Financing
Acquisition Financing merupakan pembiayaan yang
dibutuhkan oleh perusahaan yang telah berkembang
dan memerlukan dana untuk membeli atau
mengakuisi perusahaan lain. Sedangkan
Management Buy Out , pada dasarnya merupakan
kebutuhan dana atau modal oleh pihak manajemen
perusahaan yang akan digunakan untuk membeli
atau memiliki sejumlah saham perusahaan yang
bersangkutan.
3) Turn Arround Situations
Beberapa perusahaan Modal Ventura membiayai
perusahaan yang berada dalam posisi kesulitan atau
bahkan dalam kondisi bangkrut. Perusahaan yang
mengalami kondisi seperti ini disebut turnn around
situtation. Dalam kondisi tersebut , perusahaan
membutuhkan bantuan , baik dana maupun bantuan
manajemen. Umumnya perusahaan yang mengalami
kondisi seperti itu sulit untuk memperoleh sumber
pembiayaan dan hanya beberapa perusahaan Modal
Ventura yang memiliki spesialisasi dalam kegiatan
pembiayaan untuk perusahaan yang mengalami
kondisi keuangan seperti tersebut.

18

7. Tujuan Adanya Modal Ventura


Pembiayaan Modal Ventura, di samping berorientasi
untuk memperoleh keuntungan yang tinggi dengan resiko
yang tinggi pula, juga bertujuan antara lain untuk:
a. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu
perusahaan baru
b. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang
mengalami kesulitan dana dalam pengembangan
usahanya, terutama pada tahap awal-awal.
c. Membantu perusahaan baik pada tahap
pengembangan suatu produk maupun pada tahap
mengalami kemunduran.
d. Membantu terwujudnya diri hanya suatu gagasan
menjadi produk jadi yang siap dipasarkan
e. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan di
luar negeri
f. Mendorong pengembangan proyek research and
development
g. Membantu pengembangan teknologi baru dan
memperlancar terjadinya alih teknologi.
h. Membantu dan meperlancar pengalihan
kempemilikan suatu perusahaan.
8. Manfaat Modal Ventura
Adanya Modal Ventura dapat memberikan manfaat bagi perusahaan
pasangan usaha dan juga bagi perusahaan Modal Ventura itu sendiri.
Manfaat tersebut antara lain:
a. Bagi Perusahaan Pasangan Usaha
1) Peningkatan kemungkinan berhasilnya usaha.
2) Kelancaran pendanaan yang berasal dari Modal
3)
4)
5)
6)

Ventura.
Peningkatan efisiensi kegiatan usaha.
Peningkatan bankability.
Peningkatan kemampuan pengembangan usaha.
Peningkatan kemampuan memperoleh
keuntungan.
19

7) Meningkatkan likuiditas.
b. Bagi Perusahaan Modal Ventura
1) Peningkatan kemampuan teknis dan pengalaman
karyawan dan staf Perusahaan Modal Ventura.
2) Peningkatan informasi tentang Modal Ventura.
C. Mekanisme Modal Ventura
1. Mekanisme Modal Ventura
a. Prinsip Bantuan
Terdapat tiga prinsip bantuan yang diberikan kepada suatu
Perusahaan Pasangan Usaha:
1) Prinsip Pertama
Pembiayan melalui modal ventura dapat diberikan dalam
bentuk penyertaan modal secara langsung, yaitu ekuitas atau
dapat pula diberikan dalam bentuk pinjaman subordinasi atau
obligasi konversi pada perusahaan yang disertai, yaitu ekuitas
kuasi.
2) Prinsip Kedua
Pendekatan dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan
modal ventura yang berkaitan dengan perusahaan pasangan
usahanya adalah berdasarkan pemikiran jangka panjang.
Pendekatan jangka panjang ini mewarnai perilaku peusahaan
modal ventura terhadap perusahan pasangan usaha, yang antara
lain dapat dilihat dari cara pembagian keuntungan.
3) Prinsip Ketiga
Penyertaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura
pada dasarnya bersifat sementara sampai dengan batas waktu
tertentu.
b. Tahap Pembiayaan
Tahap pembiayaan bersangkutan dengan penentuan waktu
pemberian bantuan pada pasangan usaha, yaitu pada saat berikut
ini:
1) Pengembangan ide usaha
Pada tahap ini kegiatan usaha masih pada tahap pengembangan
ide dasar yang masih belum ditelaah secara mendalam oleh
calon perusahaan pasangan usaha.
2) Awal kegiatan usaha
Pada tahap ini calon perusahan pasangan usaha sudah sanga
yakin atas kelayakan dan prospek dari kegiatan usaha yang

20

akan dilakukan dan yang bersangkutan telah siap untuk


memulai kegiatan usaha.
3) Awal pengembangan usaha
Pada tahap ini perusahaan pasangan usaha telah berhasil
memulai kegiatan usahanya dan hasilnya mnunjukan tandatanda adanya prospek pengembangan usaha.
4) Ekspansi
Pada tahap ini perusahaan pasangan usaha telah berhasil
melakukan kegiatan usaha dengan baik dan berniat untuk
melakukan pengembangan antara lain berupa peningkatan
omzet.
5) Kejenuhan dan penurunan
Seiring dengan terjadinya penurunan ini maka terjadi pula
penurunan kepercayaan dari pihak kreditor seperti bank, dll
serta bisa juga terjadi kesulitan pencarian solusi manajerial
untuk mengatasi permasalahan. Kehadiran bantuan dari
perusahaan modal ventura tidak mustahil juga diperlukan oleh
perusahaan pasangan usaha dalam tahap ini.
c. Bentuk Pembiayaan
Perusahaan Modal Ventura dapat memberikan bantuan dana dalam
satu atau lebih bentuk-bentuk di bawah ini:
1) Penyertaan modal dalam bentuk saham.
2) Obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham.
3) Pinjaman yang dapat dikonversikan menjadi saham.
4) Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi Perusahaan Modal
Venture untuk membeli saham.
5) Pinjaman dengan tingkat bunga yang relatif rendah.
6) Pinjaman yang tidak perlu dibayar bila perusahaan belum
mampu menutupi semua biaya operasinya.
7) Pinjaman yang apabila terjadi likuidasi, maka
pengembaliannya berada pada prioritas setelah obligasi dan
pinjaman lainnya.
8) Dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
modal ventura.
d. Bentuk Kesepakatan
1) Jumlah pembiayaan
Jumlah pembiayaan harus disebutkan dengan jelas satuan mata
uang yang telah disepakati bersama.
2) Cara penarikan atau pencairan

21

Cara penarikan dana bantuan dapat bermacam-macam.dana


tersebut dapat ditarik tunai, menggunakan cek, menggunakan
bilyet giro, pemindahbukuan ke rekening tertentu, dan lain-lain
sesuai kesepakatan bersama.
3) Jadwal penggunaan bantuan dana
Jadwal penarikan atau penarikan dana harus disesuaikan
dengan kebutuhan dana tersebut dalam kegiatan usaha
Perusahaan Pasangan Usaha. Apabila dana terlambat diberikan
akan dapat menyebabkan Perusahaan Pasangan Usaha
mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Sedangkan apabila dana yang dicairkan melebihi kebutuhan
usaha dalam suatu saat, maka hal tersebut dapat menyebabkan
adanya dana menganggur atau bahkan adanya penyalahgunaan
dana yang tidak sesuai dengan tujuan semula dalam
kesepakatan.
4) Jangka wajtu bantuan dana
Jangka waktu bantuan dana harus disebutkan dengan tegas
sehingga perusahaan pasangan usaha dapat membuat rencana
cash flow yang sesuai.
5) Bentuk balas jasa finansial
Bentuk balas jasa yang diberikan oleh Perusahaan Pasangan
Usaha dapat berupa bunga, bagi hasil dari keuntungan, biaya,
dll.
6) Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa finansial.
Cara, jumlah, waktu balas jasa finansial harus disebutkan
dengan jelas. Balas jasa dalam bentuk bagi hasil harus juga
disertai proporsi bagi hasil atas dasar periode waktu tertentu
sesuai kesepakatan.
7) Cara penarikan kembali investasi (divestasi)
Divestasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang rencana
pelaksanaannya harus disepakati dulu pada awal proses modal
ventura.
8) Mekanisme Divestasi
Mekanisme divestasi modal ventura akan dibahas pada point
tersendiri.

22

2. Divestasi Modal Ventura


Divestasi atau divestment merupakan tahap akhir dari pembiayaan
modal ventura. Dimana perusahaan modal ventura menarik kembali
penyertaan sahamnya pada Perusahaan Pasangan Usaha. Pemilikan saham
perusahaan modal ventura tersebut adalah untuk dijual kembali. Usaha
modal ventura bukan dalam posisi untuk memiliki atau mengoperasikan
perusahaan pasangan usahanya, maka perusahaan modal ventura sematamata hanya melakukan investasi atau penyertaan untuk suatu periode
tertentu, kemudia menjual kembali penyertaan tersebut dalam usaha
memperoleh capital gain.
Permasalahan yang sering muncul adalah penetapan harga saham
(pricing) milik perusahaan modal ventura, yang tergantung pada nilai
perusahaan usahanya.
a. Cara Divestasi
Pelaksanaan divestasi dapat dilakukan dengan memilih salah satu
cara dari berbagai alternatif yang umum dalam mekanisme
divestasi. Kemampuan mempergunakan cara tersebut akan
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan modal ventura.
Divestasi dapat dilaksanakan dengan cara-cara berikut:
1) Pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan
pasangan usaha. (Buy Back)
Penjualan saham perusahaan modal ventura
kepada pemegang saham pendiri perusahaan
dapat dilakukan sebagai alternatif divestasi
apabila ada penyesuain harga. Mekanisme dan
tata cara penjualan saham di atur dalam
perjanjian pembiayaan modal ventura. Ketika
perusahaan kekurangan dana, ia dapat
memanfaatkan kredit bank atau menerbitkan
promes (promissory note) jangka panjang dengan
tingkat bunga tertentu.cara ini dapat
memecahkan masalah divestasi dan sekaligus

23

menyelesaikan masalah likuiditas. Alternatif lain


adalah dengan stock atau share swap , yaitu
saham pemilik perusahaan pasangan usaha pada
perusahaan lain akan ditukarkan dengan saham
perusahaan modal ventura pada perusahaan
pasangan usaha yang bersangkutan. Perjanjian
pembelian kembali (buy back) penyertaan saham
perusahaan modal ventura tersebut, dalam
pelaksanaannya dapat dilakukan dapat dilakukan
dengan cara.:
(a)
Put adalah hak yang diberikan kepada
perusahaan modal ventura untuk meminta
perusahaan pasangan usaha untuk membeli
kembali bagian saham yang dimiliki
perusahaan modal ventura dengan harga
sesuai dengan formula yang ditetapkan dalam
perjanjian pembiayaan modal ventura.
(b)
Call adalah hak yang diberikan kepada
perusahaan pasanganusaha untuk membeli
kembali bagian penyertaan saham perusahaan
modal venturadengan formula yang sama
dengan cara put.
2) Penawaran saham melalui pasar modal (go public / Initial
Public Offering)
Cara ini dapat dilakukan apabila kondisi Perusahaan Pasangan
Usaha betul-betul sehat dan prospektif sehingga sahamnya
nanti dapat dijual melalui bursa efek dengan harga yang wajar.
Perusahaan efek atau securities company dapat
memberikan informasi mengenai hal-hal tersebut
dan mekanisme pelaksanannya. Masalah yang
perlu diperhatikan di sini adalah apakah
perusahaan pasangan usaha memang benar-

24

benar telah memenuhi ketentuan-ketentuan emisi


dan pencatatan saham (listing).
3) Pemberian kredit atau pinjaman dari bank.
Sebagai pengganti dari penyertaan yang ditarik, maka
Perusahaan Modal Ventura berusaha menghubungkan
Perusahaan Pasangan Usaha dengan bank untuk mendapatkan
kredit atau pinjaman. Cara ini dapat dilakukan apabila keadaan
Perusahaan Pasangan Usaha cukup sehat dan prospektif
menurut penilaian bank.
4) Perusahaan pasangan usaha dijual kepada perusahaan atau
pihak lain.
Apabila ada perusahaan lain yang tertarik untuk memiliki
Perusahaan Pasangan Usaha tersebut, maka Perusahaan
Pasangan Usaha dapat dijual kepada perusahan lain.
Mekanisme divestasi ini juga disebut dengan
private placement. Penjualan perusahaan ini akan
menyebabkan masing-masing pihak terlepas dari
kepengurusan dan kepemilikan perusahaan.
Dengan dana dari hasil penjualan tersebut,
pengusaha selanjutnya dapat mendirikan
perusahaan baru tanpa menggunakan
pembiayaan dari perusahaan modal ventura lagi.
Demikian pula, perusahaan modal ventura akan
mencari perusahaan baru yang menjanjikan suatu
prospek untuk dikembangkan. Ada beberapa cara
yang dapat ditempuh dengan divestasi seperti ini,
antara lain:
(a) Menjual perusahaan secara tunai kepada pihak
lain.
(b)Menjual perusahaan dengan menerima
pembayaran dalam bentuk promes.
(c) Melakukan share swap.
(d)Menjual semua aset perusahaan untuk
memperoleh uang tunai.
5) Menjual Perusahaan kepada Investor Baru

25

Perusahaan pemodal ventura dapat mencari


investor baru atau pihak ketiga yang bersedia
membeli penyertaan perusahaan modal ventura.
Biasanya harga jual investasi akan lebih bagus
apabila dapat menemukan investor baru yang
bukan pesaing.
6) Perusahaan pasangan usaha dilikuidasi.
Cara ini hanya ditempuh apabila cara-cara lain seperti yang
telah disebutkan di atas sudah sama sekali tidak mungkin untuk
ditempuh. Likuidasi terpaksa dilakukan biasanya karena setelah
diberikan bantuan modal ventura usaha nasabah tidak dapat
berkembang dan cenderung rugi atau mempunyai prospek di
masa mendatang yang tidak menentu.
b. Syarat divestasi yang dipercepat
Dalam keadaan tertentu, divestasi dapat saja dilakukan lebih awal
daripada waktu yang telah direncanakan. Keadaan tertentu sebagai
prasyarat pelaksanaan divestasi yang dipercepat tersebut bisa
sangat bervariasi, antara lain: prospek Perusahaan Pasangan Usaha
yang sangat diragukan, kerugian Perusahaan Pasangan Usaha yang
sangat besar, krisis perekonomian, keuntungan atau perkembangan
Perusahan Pasangan Usaha yang sangat besar sehingga tidak lagi
memerlukan modal ventura dan lain-lain sesuai.
c. Perubahan atau perpindahan kepemilikan
Kesepakatan tentang adanya kemungkinan perubahan atau
perpindahan kepemilikan atas Perusahaan Pasangan Usaha antara
lain adalah:
1) Prioritas kepada pihak tertentu untuk diberikan kesempatan
membeli saham atas Perusahaan Pasangan Usaha. Pihak
tertentu ini termasuk Perusahaan Pasangan Usaha itu sendiri.
2) Ada atau tidaknya keharusan bagi Perusahaan Pasangan Usaha
setelah jangka waktu tertentu membeli kembali saham yang
dimiliki oleh Perusahaan Modal Ventura dengan harga tertentu.
3) Kepastian mengenai boleh atau tidaknya Perusahaan Modal
Ventura mengalihkan saham miliknya pada pihak ketiga.
Kesepakatan ini penting karena perubahan kepemilikan ini

26

belum tentu sesuai dengan keinginan Perusahaan Pasangan


Usaha.
4) Kepastian mengenai boleh atau tidaknya Perusahaan Pasangan
Usaha melibatkan investor lain dalam kegiatan usahanya.
Seandainya hal itu dimungkinkan, kedua pihak juga harus
menyepakati perlu atau tidaknya pemberitahuan atau
persetujuan terlebih dahulu dari Perusahaan Modal Ventura
atau pihak yang lain. Kesepakatan ini penting karena masuknya
investor lain dapat menyebabkan perubahan proporsi
kepemilikan dan kemungkinan adanya campur tangan dalam
pengelolaan kegiatan usaha dari investor yang baru tersebut.
3. Kunci Keberhasilan Modal Ventura
Meskipun modal ventura merupakan usaha yang
berisiko tinggi namun beberapa faktor perlu
dipertimbangkan untuk keberhasilan modal ventura, yaitu:
a. Keuntungan Merupakan Prioritas Tinggi
Sasaran utama modal ventura haruslah
memaksimalkan keuntungan. Oleh karena itu,
perusahaan modal ventura dalam melakukan
investasi akan memperoleh keuntungan yang lebih
menarik. Modal ventura yang berhasil adalah yang
dapat menikmati keuntungan yang diterima dari
perusahaan pasangan usahanya setelah divestasi.
b. Peraturan yang Fleksibel
Ketentuan investasi dan operasi perusahaan modal
ventura harus fleksibel sehingga arus modal dapat
lebih lancar dalam memanfaatkan setiap peluang.
c. Kualitas Investasi
Akses pada peluang investasi yang berkualitas tinggi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
modal ventura. Di samping itu, keadaan
perekonomian suatu negara ikut juga menjadi faktor
pendukung kegiatan modal ventura, yang
menciptakan peluang bagi sektor-sektor usaha dan

27

tersedianya enterpreneur yang handal. Perusahaan


yang berada pada posisi atas, dengan prospek yang
bagus dikelola secara baik, merupakan pasangan
usaha yang ideal untuk dibiayai. Namun, untuk
memperoleh akses pada perusahaan seperti ini
sering mengalami kesulitan karena alasan-alasan
tertentu. Pertama, perusahaan yang berkualitas baik
biasanya peerusahaan keluarga, yang umumnya
hampir tidak menghendaki pembiayaan dalam
bentuk penyertaan saham dari pihak luar. Kedua,
pengusaha tidak tertarik menyerahkan sebagian
sahamnya kepada orang-orang luar karena dengan
demikian, akan membuka kesempatan untuk ikut
campur menentukan kebijakan operasional
perusahaan. Ketiga, perusahaan yang telah mapan
sulit untuk diyakinkan mengenai nilai tambah yang
berkaitan dengan investasi modal ventura pada
perusahaan karena mereka yakin bahwa mereka
sendirilah yang lebih mengetahui apa yang terbaik
bagiperusahaannya.
d. Perusahaan Modal Ventura Harus Memiliki Keahlian
Manajerial
Pembiayaan modal ventura, berupa penyertaan
modal saham, berbeda dengan pembiayaan dalam
bentuk utang (debt financing) dalam beberapa hal.
Pembiayaan modal ventura tidak diikat dengan
jaminan apapun dari pasangan usaha dan tidak
mendapatkan pendapatan bunga sebagaimana
halnya dengan kredit bank. Oleh karena itu, hasil
yang diperoleh perusahaan modal ventura setelah
waktu yang cukup lama sangat tergantung pada
kemampuan perusahaan untuk meningkatkan

28

nilainya. Untuk itu, perusahaan modal ventura


membutuhkan keahlian khusus untuk menilai risiko
dan keuntungan atas setiap peluang investasi.
e. Perusahaan Modal Ventura Harus Mampu
Menggunakan Berbagai Instrumen Keuangan
Pembiayaan modal ventura harus dapat
memanfaatkan beberapa bentuk instrumen
keuangan, misalnya saham biasa, saham preferen,
dan atau obligasi konversi dalam rangka
mengoptimalkan investasinya. Instrumen keuangan
tersebut masing-masing memiliki karakteristik
sendiri. Perusahaan modal ventura harus mampu
memutuskan jenis instrumen mana yang paling
menjanjikan prospek keuntungan untuk suatu
investasi.
Pelaksanaan penyertaan modal ventura pada pasangan
usaha memerlukan perjanjian modal ventura, sebagaimana
halnya dalam hal kredit bank dibutuhkan perjanjian kredit.
Persyaratan-persyaratan yang disepakati kedua pihak
dalam perjanjian modal ventura antara lain meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Bentuk pembiayaan / penyertaan


Besarnya jumlah penyertaan modal
Jangka waktu pembiayaan
Penggunaan pembiayaan
Hasil dan imbal jasa pembiayaan
Cara divestasi termasuk divestasi yang dipercepat
Ketentuan put option, yaitu setelah jangka waktu
tertentu, PPU diharuskan membeli kembali saham

PMV dengan harga tertentu


h. Ketentuan call option , yaitu hak PPU untuk membeli
kembali bagian penyertaan PMV setelah jangka
waktu yang disepakati
i. Opsi pembelian saham
j. Antidilusi, yaitu perusahaan modal ventura meminta
kepastian PPU untuk tidak melibatkan investor baru ,

29

yang dapat menyebabkan berkurangnya presentase


penyertaan perusahaan modal ventura
k. Ketentuan unclocking provision , yaitu PMV tidak
diperkenankan mengalihkan penyertaan modalnya
kepada pihak ketiga. Untuk PPU harus membeli
kembali penyertaan modal perusahaan modal
ventura tersebut sesuai harga penawaran.
4. Modal Ventura vs Debt Financing
Karakteristik modal ventura berbeda dengan jenis
pembiayaan lainnya. Pada dasarnya keberhasilan suatu
perusahaan modal ventura sangat tergantung pada
keberhasilan pasangan usaha yang dibiayainya.
Selanjutnya, mengingat jangka waktu pemyertaan modal
ventura bersifat sementara, maka perusahaan modal
ventura harus mempertimbangkan agar penarikan kembali
penyertaannya tersebut benar-benar dapat dilakukan
secara tepat waktu dan tepat sasaran. Sehubungan dengan
alasan-alasan tersebut, maka kegiatan modal ventura
umumnya disertai dengan bantuan pengelolaan usaha atau
dalam bentuk bantuan teknis lainnya agar kinerja
pasangan usahanya dapat mencapai target atau tujuan
sebagaimana yang diharapakan. Bantuan teknis tersebut
antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Perencanaan strategi
Rekruitmen sumber daya manusia
Peningkatan akses pada sumber dana yang tersedia
Peningkatan akses pada teknologi produksi
Pengembangan strategi pemasaran
Mencarikan partner usaha
Peningkatan akses bursa efek

30

Tabel 1
Pembiayaan Modal Ventura vs Debt Financing
N

Keterangan

Modal Ventura

Debt Financing

o
1

Tujuan

Memaksimalkan

Memperoleh

Jangka waktu

capital gain
Jangka panjang,

bunga
Jangka pendek,

maksimum 10

menengah
Credit, facturing,

Instrumen

tahun
Saham biasa,

konvensi
Pricing

obligasi, warrans
PER, netangible

leasing
Interest spread

5
6

Jaminan
Pengendalian

asset basis
Tidak ada
Minority

Ada
Covenants

Stakeholder right
protection
7

Pengaruh
pada :
a. Neraca
b. Cash

a. Mengurangi

a. Meningkatk

laverage
b. Bertambah

an lavarage
b. Bertambah

flow
c. Laba
Mekanisme

baik
c. Meningkat
Private placement,

IPO, divestasi

buy back

baik
c. Meningkat
Pelunasan utang

5. Analisis Pembiayaan Modal Ventura


Proses awal pembiayaan modal ventura dimulai dengan melakukan
penilaian terhadap kegiatan usaha calon perusahaan pasangan usaha
(CPPU) yang akan dibiayai. Proses penialain terhadap CPPU tersebut,
pada dasarnya merupakan penilaian terhadap semua aspek usaha CPPU
untuk menetukan apakah layak atau tidak untuk dibiayai. Penelitian

31

mengenai kondisi usaha CPPU tersebut dilakukan oleh venture capital


account. Kemudian untuk memutuskan apakah suatu permohonan
pembiayaan disetujui akan diputuskan oleh venture capital committee.
Proses penilaian pembiayaan modal ventura dimulai dari tahaptahapan prosedur sebagai berikut:
a. Tahap evaluasi atau negosiasi awal
1) Evaluasi terhadap permohonan pembiayaan
2) Kondisi persaingan pasangan usaha
3) Proyeksi pasar
4) Kondisi tim pengelola
5) Kemungkinan penggunaan sumber biaya lain
6) Potensi tingkat keuntungan
7) Jumlah pembiayaan yang dibutuhkan
8) Jangka waktu pembiayaan
b. Tahap pemeriksaan dan evaluasi lanjutan (due diligence), yang
meliputi pemeriksaan, penelitian dan evaluasi secara mendalam
terhadap:
1) Rencana usaha (business plan atau fisibilitas usaha yang
2)
3)
4)
5)
6)
7)

diusulkan)
Kemampuan manajemen
Keunikan barang / jasa yang diproduksi
Teknologi yang digunakan
Kondisi pasar
Asumsi yang digunakan
Strategi pemasaran, proyeksi keuangan dan strategi

pengembangan produk
8) Informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan calon PPU
(misalnya dengan pihak pemasok, pelanggan, banker, dan
sebagainya)
c. Tahap negoisasi dan penyelesaian akhir meliputi:
1) Perumusan hasil penelitian / pemeriksaan / evaluasi
2) Rekapitulasi mengenai posisi dan jumlah asset / kewajiban,
prospek usaha, dan perkiraan return yang diharapkan
3) Perumusan mengenai bentuk dan struktur pembiayaan yang
diperlukan, jenis dan instrument pembiayaan (saham biasa,
obligasi konversi atau bagi hasil)
4) Penyiapan dokumen perjanjian modal ventura dan dokumen
lainnya
d. Tahap pemantauan (monitoring), yang meliputi kegiatan:

32

1) Pemantauan perkembangan PPU


2) Evaluasi perkembangan PPU
e. Tahap divestasi (divestment) yaitu yang meliputi kegiatan:
1) Mempertimbangkan / mempersiapkan divestasi
2) Melaksanakan divestasi

Usulan Proyek

Diskusi mengenai rencana pengembangan usaha

Penjajagan
Data

Keputusan Proses Lebih Lanjut

Peninjauan Setempat

Surat

Gambar 3. Prosedur Penilaian Proposal Pembiayaan Modal Ventura


Tandatangan MOU

Marketing
Penelaan
lebih lanjut
Penyusunan
evaluasi proyek Re-appraisal pengumpulan data
Technical

Keputusan Investasi

33
Persiapan Pengikatan Kerjasama

Tidak
Ya

Tidak

Ya

D. Perkembangan Modal Ventura di Indonesia


Kegiatan modal ventura di Indonesia, dapat dikatakan sebagai usaha yang
relatif baru dalam lingkungan sektor keuangan. Pada awalnya, usaha modal
ventura secara hokum merupakan bagian kegiatan yang dapat dilakukan oleh
Lembaga Pembiayaan sebagaimana ditetapkan dalam Keppres No. 61 Tahun
1988 dan ketentuan pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Selama
kurun waktu tersebut dapat dikatakan modal ventura sebagai sumber

34

pembiayaan belum menarik perhatian para pengusaha. Dan dalam


kenyataannya, meskipun perusahaan pembiayaan telah mendapatkan izin
untuk melakukan kegiatan di bidang modal ventura di samping usaha leasing,
factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit, namun umumnya mereka
tidak menggunakan fasilitas izin usaha yang telah diberikan untuk melakukan
usaha modal tersebut dengan berbagai alasan.
Selanjutnya, dengan adanya kebijakan Menteri Keuangan, kegiatan usaha
modal ventura dipisahkan dengan kegiatan lembaga pembiayaan. Atau dengan
kata lain, usaha modal ventura bukan lagi bagian kegiatan perusahaan
pembiayaan. Sejak itu, kegiatan usaha modal ventura dilakukan secara
terpisah dengan badan hokum sendiri. Kebijakan pemisahan kegiatan usaha
tersebut ternyata menarik minat masyarakat pengusaha modal ventura.
Pengaturan usaha modal ventura, lebih lanjut diatur dengan Keputusan
Menteri Keuangan No. 469/KMK.17/1995 tanggal 3 Oktober 1995 tentang
pendirian dan pembinaan modal ventura.
Selanjutnya kegiatan usaha modal ventura menjadi semakin menyebar ke
seluruh pelosok, terutama setelah adanya kebijakan pemerintah untuk
mendirikan sarana-sarana modal ventura daerah di setiap provinsi. Kebijakan
pendirian perusahaan modal ventura di setiap wilayah tingkat satu tersebut,
pada prinsipnya dimaksudkan untuk menyediakan sarana pembiayaan dalam
rangka membantu usaha-kecil menengah yang sulit memenuhi persyaratan
kredit perbankan. Di samping itu, pendirian perusahaan modal ventura di
berbagai Daerah Tingkat I dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan
dan pembinaan terhadap perusahaan pasangan usaha.
Secara kronologis, landasan hokum pengaturan modal ventura di
Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan
2. KMK No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan
3. Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 1992 tentang Sektor-sektor Usaha
Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura.

35

4. KMK No. 227/KMK.01/1994 tanggal 9 Juni 1994 tentang Sektorsektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal
Ventura.
5. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan
Perusahaan Modal Ventura.
6. KMK No. 469/KMK.17/1996 tanggal 3 Oktober 1995 tentang
Pendirian dan Pembinaan Perushaan Modal Ventura
7. Undang-undang No. 7 Tahun 1991 tentang Pajak Penghasilan.
8. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan
Perusahaan Modal.
Adapun kelembagaan modal ventura di Indonesia belum berkembang
pesat seperti konsep kelembagaan modal ventura di luar negeri. Struktur
kelembagaan modal ventura yang ada saat ini adalah tidak dipisahkannya
badan hokum venture capital fund di satu pihak dengan management
venture capital di pihak lainnya. Atau dengan kata lain, pengelolaan pool
of funds masih bersatu dengan perusahaan manajemen. Ketentuan
perundangan modal ventura memang tidak mengenal adanya pemisahan
kedua jenis struktur tersebut. Hal ini cukup menyulitkan dalam upaya
memobilisasi dana untuk pengemabangan usaha ini. Sumber dana
perusahaan modal ventura di Indonesia praktis hanya berasal dari modal
yang disetor oleh para pemegang saham perusahaan yang bersangkutan.
Dengan bentuk kelembagaan perusahaan modal ventura seperti yang
diterapkan sekarang, maka usaha pengembangan modal ventura dapat
menjadi terhambat. Masalahnya menjadi kompleks karena pembiayaan
perusahaan modal ventura umumnya berjangka waktu panjang, sehingga
turn over dana menjadi tidak likuid, yang pada gilirannya perusahaan
modal ventura akan mengalami kehabisan dana karena semua modal telah
ditempatlan kepada perusahaan pasangan usahanya. Apabila hal ini terjadi,
tentunya perusahaan modal ventura yang bersangkutan akan terhenti
kegiatan pembiayaannya bila pemegang saham dalam kenyataannya tidak
menambahkan modal baru. Penambahan modal oleh pemegang saham
dalam kenyataannya tidak selalu lancar, karena berbagai pertimbangan.

36

Sejalan dengan itu, untuk pengembangan usaha modal ventura selanjutnya


perlu dipikirkan untuk mengubah kelembagaan yang ada sehingga sesuai
dengan kebutuhan usaha modal ventura sebagaimana telah digambarkan di
atas yaitu pemisahan antara venture capital fund dengan management
venture capital company. Dengan adanya pemisahan tersebut, akan
memungkinkan adanya fleksibilitas mobilisasi dana baik dana yang
bersumber dari dalam maupun luar negeri untuk pengembangan modal.
Dalam perkembangan modal ventura, dirasa sangat lambat. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor penghambat yang ada, antara lain:
1. Modal ventura merupakan usaha yang memiliki resiko tinggi.
2. Modal ventura merupakan konsep pembiayaan baru sehingga fungsi
dan peranannya belum banyak dipahami oleh kalangan dunia usaha,
pemodal, maupun kalangan pengusaha.
3. Adanya keengganan pengusaha atas penyerahan sebagian saham pada
perusahaan modal ventura.
4. Banyaknya pengusaha (entrepreneur) yang kurang berminat atau
bersedia atas keterlibatan modal ventura dalam manajemen
perusahaan.
5. Sulitnya perusahaan modal ventura menemukan perusahaan pasangan
usaha yang memenuhi kriteria untuk dibiayai.
6. Investor lebih tertarik pada pembiayaan berjangka pendek.
7. Perangkat pengaturan mengenai kegiatan usaha modal ventura masih
dirasa masih sangat kurang memadai dan kurang mendukung.
8. Pasar modal sebagai salah satu sarana divestasi masih kurang
mendukung.
9. Kurangnya tenaga professional yang berpengalaman dalam bidang
tersebut.
Dalam kegiatan modal ventura, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kerberhasilan modal ventura, yaitu :
1. Faktor Intern
Faktor intern yang sangat potensial dalam mempengaruhi keberhasilan
PPU adalah masalah kemampuan pengelolaaan (manajemen) kegiatan
usaha yang dijalankan oleh direksi atau pengurus yang merupakan

37

mitra bisnis PMV. Kegagalan kerja sama yang diakibatkan oleh faktor
manajemen tersebut, pada umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Adanya keterbatasan kemampuan dalam mencari atau
mengantisipasi pasar.
b. Tidak mampu memperoleh bahan baku yang relatif murah.
c. Kurang mampu membaca laporan keuangan sehingga tidak dapat
mengetahui penyebab lemahnya kemampuan keuangannya.
d. Kegiatan usaha cenderung dilakukan sendiri atau one man show
e. Lemahnya pengetahuan di bidang ketentuan perundangan misalnya
perpajakan.
f. Sumber dan besarnya pendapatan yang terbatas.
g. Kurangnya keterbukaan dan kejujuran mengungkapkan
permasalahan perusahaan.
h. Latar belakang pendirian usaha berawal dari bisnis keluarga yang
tertutup bagi pihak lain.
i. Perselisihan di antara pemegang saham non-PMV
2. Faktor ekstern
Faktor ekstern yang sangat berpengaruh pada keberhasilan kerja sama
pembiayaan ini terutama disebabkan oleh faktor ekonomi makro,
antara lain meliputi:
a. Kompetisi pasar yang sangat tajam.
b. Terjadinya resesi atau depresi ekonomi.
c. Kebijakan pemerintah yang kurang kondusif terhadap usaha PPU.
d. Dukungan lembaga regulator.

38

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modal ventura adalah suatu investasi dalam bentuk
pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee
company) untuk jangka waktu tertentu. Pada dasarnya modal
ventura memiliki resiko yang tinggi, karena modal ventura
belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, pengusaha
tidak bisa menerima pembiayaan modal ventura, kesulitan
mencari perusahaan pasangan usaha, perangkat peraturan
belum jelas, pasar modal kurang mendukung, dan kurang
tenaga profesional.
Walaupun penyertaan modal sudah dikenal serta
dilakukan oleh investor sejak zaman dahulu, Georges Doriot
dikenal sebagai penemu dari industry midal ventura.
Pada tahun 1946, Doriot mendirikan American Research
and Development Corporation (AR & D), dimana investasinya
pada perusahaan Digital Equipment Corporation adalah
merupakan sukses terbesar.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan beberapa
manfaat dari pembiayaan modal ventura, antara lain :
1. Meningkatkan keberhasilan usaha

39

2.
3.
4.
5.

Efisiensi dalam pendistribusian barang


Meningkatkan bank-abilitas perusahaan
Pemanfaatan dana perusahaan meningkat
Likuiditas meningkat

DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok. & Triandaru, Sigit. 2009. Bank dan Lembaga
Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi
Akasara.
Entus, Mohamad. 2015. Makalah Model Ventura: Ekonomi
Moneter dan Perbankan. Jakarta, 02 April 2015. Dalam Abadi
perjuangan kami database, (Online),
(http://www.mohamadentusimm.blogspot.com), diakses 29
September 2015.
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan:
Kebijakan Moneter dan Perbankan. Jakarta: Fakultas ekonomi
Universitas Indonesia.

40

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Slide Power Point Modal Ventura

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

B. Biodata Anggota Kelompok


Anggota 1
a. Nama
: Alfiana
b. NIM
: 130431605480
c. Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 21 Agustus 1994
d. Alamat Rumah
: Dusun Purwodadi Desa Ngancar Kec.
Ngancar Kab. Kediri
e. Alamat di Malang

: Jalan Jombang Gang 1B No. 11 Klojen

Malang
f. Nomor HP / Telepon
g. Cita-cita
h. Hobi

:
: Guru
: Membaca

62

Anggota 2
a. Nama
b. NIM
c. Tempat, Tanggal Lahir
d. Alamat Rumah

: Ana Sichatul Fitria


: 130431615937
: Malang, 25 April 1995
: Jalan Wisnuwardhana 36 Desa Tumoang

Kec. Tumpang Kabupaten Malang


e. Alamat di Malang
: Jalan Wisnuwardhana 36 Desa Tumoang
Kec. Tumpang Kabupaten Malang
f. Nomor HP / Telepon
: 087759762692
g. Cita-cita
: Guru / Dosen
h. Hobi
: Sholawat Albanjari

63

Anggota 3
a.
b.
c.
d.

Nama
NIM
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat Rumah

: Sabrina Ramadhani
: 130431611334
: Tulungagung, 9 Maret 1995
: Desa Gamping Kec. Campurdarat Kab.

e.
f.
g.
h.

Tulungagung
Alamat di Malang
Nomor HP / Telepon
Cita-cita
Hobi

: Jalan Raya Candi II


:
: Pengusaha
: Menonton film

64

Anggota 4
a.
b.
c.
d.

Nama
NIM
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat Rumah

: Siska Febrina
: 130431605492
: Trenggalek, 28 Februari 1995
: Desan Ngadisuko Kec. Durenan Kab.

Trenggalek
e. Alamat di Malang

: Jalan Magelang No. 5 Kec. Lowokwaru

Malang
f. Nomor HP / Telepon
g. Cita cita
h. Hobi

:
: Guru
: Bersepeda, Menonton Film / Drama

65

66

Anda mungkin juga menyukai