Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Koperasi simpan pinjam. didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya
memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam berusaha
untuk, mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka
memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian
pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya .
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut Widiyanti dan Sunindhia,
koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga
menambah pengetahuan anggotanya terhadap perkoperasian. Untuk mencapai tujuannya,
koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan mengenai peran pengurus, pengawas,
manajer dan yang paling penting, rapat anggota. Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil
keputusan tinggi, pemberi nasehat dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai
orang yang dapat dipercaya. Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan
menulis laporan koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi,
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Yang ketiga, manajernya
koperasi simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun, harus memiliki ketrampilan
eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan mememukan kompromi dan
pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam pasal 22 sampai pasal 27
UU no.25 tahun 1992.
Koperasi Simpan Pinjam Menurut Peraturan Pemerintah

1. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi
yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau
anggotanya.
2. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
3.Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam,
sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.
4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain
dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi
berjangka.
5. Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.
6. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsurangsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati
antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan
Koperasi.
7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Berdasarkan hal tersebut maka Multiniaga Grup memutuskan untuk membangun usaha baru
yang bergerak dibidang koperasi yang diberi nama Koperasi Simpan Pinjam Multiniaga.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan pemaparan dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah :
1. Apa saja produk-produk layanan yang dimiliki oleh KSP. Multi Niaga?
2. Bagaimana prosedur pemberian (evaluasi berkas usaha) pembiayaan pada KSP. Multi
3.
4.
5.
6.

Niaga ?
Bagaimana perhitungan bunga yang diterapkan KSP. Multi Niaga?
Bagaimana penyelamatan pembiayaan pada KSP.Multi Niaga ?
Mengetahui cara perhitungan imbal jasa pada Ksp Multiniaga
Apa kelemahan dan kelebihan dari KSP.Multi Niaga ?

1.3 KEGUNAAN PENULISAN


Adapun kegunaan dari penulisan ini, yaitu :
1)

Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Seminar Manajemen Keuangan.

2)

Dapat digunakan sebagai salah satu bahan


kajian dan referensi yang berkaitan dengan KSP Multiniaga Group

3)

Untuk

memberikan

pemahaman

mendasar

maupun wawasan tambahan bagi mahasiswa selaku peserta mata kuliah Seminar
Manajemen Keuangan.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI SIMPAN PINJAM
1. Pengertian koperasi simpan pinjam
Kegiatan usaha simpan pinjam dari KSP/USP meliputi kegiatan penarikan/penghimpunan
dana dan penyaluran kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman. Secara garis besar kegiatan
tersebut dapat dibedakan menjadi:
a.

Sisi pasiva: yaitu KSP/USP melakukan penarikan dana


dari anggota dan pihak-pihak lainnya. Dari anggota dapat berupa tabungan, simpanan
atau dalam bentuk lainnya. Sedangkan dari pihak lain dapat berupa pinjaman atau
penyertaan lainnya.

b.

Sisi aktiva: KSP/USP melakukan kegiatan usaha yang


berhubungan dengan penggunaan atau pengalokasian dana terutama dimaksudkan untuk
memperoleh pendapatan.
Oleh karena itu, KSP/USP harus mampu mengatur arus dana agar selalu seimbang antara

arus dana yang masuk dan arus dana yang keluar. Arus dana masuk di KSP/USP terdiri dari:
4

Penerimaan simpanan pokok dan simpanan wajib untuk KSP, dan modal disetor
untuk USP

Penerimaan angsuran pinjaman, baik pokok maupun bunga.

Penerimaan pendapatan operasional berupa pendapatan bunga pinjaman, provisi dan


administrasi.

Penerimaan simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota, calon


anggota, Koperasi lain dan atau anggotanya;

Penerimaan dana dari pihak ketiga berupa pinjaman, untuk KSP dan modal tidak
tetap untuk USP;

2.

Penerimaan

pendapatan

bunga,

atas

tabungan atau deposito KSP/USP di Bank


Sedangkan arus dana keluar di KSP/USP terdiri dari:

Pe
mberian pinjaman

Pe
narikan simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota, calon anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya.

Pe
mbayaran biaya-biaya usaha dan organisasi

Pe
nyetoran ke bank.

Pe
mbayaran simpanan pokok dan simpanan wajib untuk anggota KSP yang keluar;

Pe
ngembalian pinjaman kepada pihak ketiga beserta bunganya.

Dari pengalaman sehari-hari dapat diperkirakan besarnya pengeluaran dalam setiap hari,
minggu atau bulan, sehingga likuiditas minimum dapat ditetapkan secara lebih tepat.
Kesemuanya itu perlu didukung oleh pencatatan-pencatatan yang akurat, teliti, rapi dan
sistematis.
Dalam menghadapi masalah berkaitan dengan upaya menyeimbangkan arus dana, KSP/USP
perlu melakukan manajemen aktiva-pasiva dengan pendekatan asset allocation approach.
Pendekatan ini nengalokasikan sumber-sumber dana. Dana yang memiliki sifat perputaran yang
cukup tinggi hendaknya penggunaannya diprioritaskan dalam aktiva yang tingkat likuiditasnya
cukup tinggi pula. Sedangkan dana yang perputarannya relatif rendah, pengalokasiannya dapat
diprioritaskan pada pemberian pinjaman dan aktiva jangka panjang lainnya. Ilustrasi asset
allocation approach pada KSP/USP dapat dilihat dalam gambar 3.
Gambar: Asset Allocation Approach di KSP/USP

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa:


a.

sumber dana yang berasal


dari tabungan sebaiknya digunakan untuk cadangan likuiditas atau pinjaman yang
sifatnya jangka pendek.

b.

Simpanan berjangka dapat


digunakan untuk pinjaman dan investasi dalam surat berharga yang sifatnya jangka
6

pendek, dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan, dan sebagian dapat digunakan
untuk cadangan likuiditas.
c.

Kekayaan

bersih

yang

berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan cadangan (KSP) atau modal
tetap dan cadangan (USP) dapat digunakan untuk pemberian pinjaman dan investasi
surat berharga untuk memperoleh pendapatan, dan untuk investasi aktiva tetap (sebagai
aktiva tidak produktif). Pinjaman dan surat berharga disebut sebagai aktiva produktif
(earning assets).
2.

PENGHIMPUNAN DANA
Penghimpunan dana adalah usaha untuk mengumpulkan dana dari berbagai sumber, baik

dari anggota maupun pihak lain. Dana dari berbagai sumber tersebut dapat berupa hutang atau
kekayaan bersih (ekuitas). Untuk lebih jelasnya jenis-jenis sumber dana tersebut adalah bagai
berikut:
1)

Dari sumber berupa hutang:

Tabungan;

Simpanan Berjangka;

Pinjaman yang Diterima (untuk KSP)

Modal Tidak Tetap (untuk USP)

2)

Dari sumber berupa kekayaan bersih:


Modal Sendiri (untuk KSP) yang terdiri dari:

Simpanan Pokok

Simpanan Wajib

Simpanan Khusus
Modal Disetor (untuk USP)
Cadangan Umum (untuk KSP)
Cadangan Tujuan Risiko Donasi
SHU Tahun Berjalan

Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga
perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995
simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka.
Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang
merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang
merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi
KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang merupakan
kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan yang merupakan
hutang, Yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
3. JENIS-JENIS SIMPANAN
a.

Simpanan Pokok (KSP)


Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi
anggota.

b.

Simpanan Wajib (KSP)


Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib
dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

c.

Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang
bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap
saat pada hari kerja Koperasi.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh KSP/USP agar anggota berminat menyimpan di
koperasi antara lain adalah:
a)

Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh


pemiliknya sesuai dengan perjanjian.

b)

Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan


atau insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.

c)

Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari


partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa, dan karena itu
anggota merasakan adanya

kedudukan

yang lebih istimewa dibandingkan dengan

menabung di tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena
menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan
koperasi dan lain-lain.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tabungan dapat meliputi.

Penyetoran dan pengambilan dapat


dilakukan setiap saat pada hari kerja;

Jumlah setoran minimal pertama


(saat pembukaan tabungan) dan setoran minimal selanjutnya;

Jumlah saldo minimal yang harus


ada dalam tabungan;

Penyetoran dapat dilakukan oleh


siapa saja, tidak harus pemilik tabungan;

Pengambilan tabungan hanya dapat


dilakukan oleh pemilik tabungan atau yang diberikan kuasa;

Sebagai

imbalan,

KSP/USP

memberikan bunga tabungan kepada penyimpan;

Bunga

tabungan

dihitung

menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang
lainnya;

Pembayaran bunga dilakukan setiap


akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan;

Penanggung jawab penghitungan


bunga adalah bagian pembukuan.

d.

Simpanan Berjangka Koperasi


Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya satu
kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan
koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut
berakhir.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:
a.

Calon penyimpan pada simpanan berjangka


disyaratkan terlebih dulu untuk menjadi penabung.

b.

Jumlah setoran minimal.

c.

Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan


bunga sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka tersebut:

d.

Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan


setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

4. PENYALURAN DANA KSP/USP


Penyaluran dana dalam bentuk pinjaman merupakan kegiatan usaha yang mendominasi
pengalokasian dana KSP/USP. Oleh karena itu, sumber utama pendapatan KSP/USP berasal dari
kegiatan penyaluran pinjaman ini, yaitu pendapatan bunga. Menurut PP No. 9/1995 pinjaman
adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara KSP/USP dengan pihak lain yang

10

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai
dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Penyaluran pinjaman selalu berhadapan dengan Ketidakpastian dan karena itu selalu
mengandung risiko. Risiko tersebut, sekecil apapun biasanya tidak akan sampai ke titik nol.
Tugas KSP/USP adalah meminimalkan risiko itu, sebab yang disalurkan sebagai pinjaman
sebagian besar merupakan dana yang berasal dari simpanan anggota (apalagi bila dana tersebut
berasal dari bukan anggota). Sebagai konsekuensinya, maka penyaluran pinjaman harus
didasarkan kepada prinsip kehati-hatian. Hati-hati bukan berarti mempersulit pemberian
pinjaman, tetapi selalu didahului dengan perhitungan-perhitungan bahwa:
1)

pemberian pinjaman akan memberi manfaat kepada yang


menerima, dan

2)

diyakini bahwa pinjaman dapat dibayar kembali oleh peminjam


sesuai dengan perjanjian.
Dalam kaitannya dengan jumlah pinjaman yang diberikan, dalam prakteknya banyak

KSP/USP yang memberikan batas maksimum pemberian pinjaman berdasarkan jumlah yang
telah disetor oleh anggota. Pembatasan jumlah maksimum tersebut mencerminkan sikap kehatihatian dari koperasi. Jumlah pinjaman yang dapat berikan oleh KSP/USP kepada anggota
selayaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Urgensi penggunaannya;

kemampuan untuk membayar kembali dari calon


peminjam;

likuiditas koperasi.

Perjanjian pinjaman sebaiknya tertulis dan mengatur berbagai hal yang telah disepakati.
Apabila jumlah pinjaman relatif besar, disarankan dilakukan di depan notaris dan diikat dalam
bentuk akta perjanjian. Untuk jumlah pinjaman yang relatif kecil, paling tidak KSP/USP
membuat akta perjanjian dalam format yang disesuaikan menurut kebutuhannya.
5. JENIS-JENIS PINJAMAN

11

1) Berdasarkan jangka waktunya


a. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya kurang
dari satu tahun. Misalnya pinjaman untuk membiayai kelancaran operasi usaha
termasuk pula pinjaman modal kerja.
b. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya 1
sampai dengan 3 tahun. Biasanya pinjaman ini untuk menambah modal kerja
misalnya untuk membiayai pengadaan bahan baku. Pinjaman jangka menengah dapat
pula dalam bentuk pinjaman investasi.
c. Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya atau
jatuh temponya melebihi 3 tahun. Misalnya pinjaman investasi yaitu pinjaman untuk
pengadaan sarana/alat produksi.
2.) Berdasarkan sektor usaha yang dibiayai
a. Perdagangan;
b. Industri;
c. Pertanian;
d. Peternakan;
e. Jasa
3).Berdasarkan tujuannya
a. Pinjaman konsumtif, yaitu pinjaman untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
konsumtif, misalnya membeli peralatan rumah tangga dan berbagai macam barang
konsumsi lainnya;
b. Pinjaman produktif, yaitu pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja
sehingga dapat memperlancar kegiatan produksi misalnya pembelian bahan baku,
pembayaran upah, biaya
c. pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi, dan sebagainya.
4).Berdasarkan penggunaannya
a. Pinjaman modal kerja, yaitu pinjaman untuk menambah modal kerja anggota, misalnya
untuk pengadaan bahan baku atau barang yang diperdagangkan;

12

b.

Pinjaman investasi, yaitu pinjaman untuk pengadaan


sarana/alat produksi.

5. ANALISIS PINJAMAN
Analisis pinjaman diperlukan agar KSP/USP memperoleh keyakinan bahwa pinjaman yang
diberikan dapat dikembalikan oleh debiturnya. Pada dasarnya terdapat 2 aspek yang dianalisis,
yaitu:
1)

Analisis terhadap kemauan membayar, disebut analisis kualitatif.


Aspek yang dianalisis mencakup karakter/watak, dan komitmen anggota;

2)

Analisis

terhadap

kemampuan

membayar, disebut

analisis

kuantitatif. Pinjaman sebaiknya tidak diberikan karena pertimbangan-pertimbangan: belas


kasihan, kenalan (saudara atau teman), orang terhormat (terkenal, ' disegani, status
sosialnya tinggi, dan sebagainya). Pinjaman harus diberikan atas dasar pertimbangan
kelayakan usaha dan kemampuan membayar. Beberapa aspek yang harus dinilai sebelum
melakukan analisis pinjaman adalah:
-

Kemampuan memperoleh keuntungan/dari usaha yang dijalankan;

Sisa pinjaman dengan pihak lain (jika ada);

Beban rutin di luar kegiatan usaha.

Pendekatan yang digunakan untuk analisis kuantitatif, yaitu untuk menentukan


kemampuan membayar atau perhitungan kebutuhan modal kerja calon debitur adalah pendekatan
pendapatan bersih. Dalam kaitan ini, nilai pinjaman maksimal yang dapat diberikan adalah 30% 40% dari pendapatan bersih dikalikan dengan jangka waktu pinjaman.
5.1. SYARAT-SYARAT PINJAMAN
Dalam upaya menekan risiko pinjaman yang mungkin timbul, maka calon nasabah
peminjam paling tidak diharuskan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.

Anggota dan calon anggota KSP/USP


bertempat tinggal di wilayah bersangkutan.

2.

Mempunyai usaha/penghasilan.
13

3.

Mempunyai simpanan aktif, baik berupa


tabungan maupun simpanan berjangka dan

telah berjalan minimal satu bulan.

5.2. Plafon Pinjaman


KSP/USP harus menentukan berapa besarnya nilai pinjaman minimal dan berapa
besarnya nilai pinjaman maksimal. Penentuan nilai pinjaman minimal lebih berkaitan dengan
efektivitas penyaluran pinjaman, sedangkan penentuan besarnya nilai pinjaman maksimal lebih
berkaitan dengan penekanan risiko pinjaman
5.3. Biaya Pinjaman
Penentuan besarnya biaya pinjaman meliputi biaya provisi/administrasi dan biaya bunga
pinjaman. Mekanisme penentuan biaya-biaya pinjaman tidak meningkatkan KSP/USP untuk
menetapkan tingkat bunga pinjaman setinggi-tingginya karena anggota ikut seta menetapkan
berbagai kebijakan di dalam rapat anggota. Namun demikian, harus memperhatikan agar biayabiaya pinjaman tersebut mampu menutupi:
a.

bunga simpanan yang harus dibayar oleh KSP/USP kepada


penyimpan; dan

b.

biaya organisasi KSP/USP yang terdiri dari beban usaha dan beban
perkoperasian.

5.4. Cara Pengembalian dan Jangka Waktu


1)

Cara

pengembalian

dapat

ditentukan berdasarkan sifat penghasilan dari peminjam atau kesepakatan antara


KSP/USP dengan peminjam. Dengan demikian caranya dapat bervariasi, misalnya
dengan pemotongan gaji, peminjam membayar sendiri ke KSP/USP, atau petugas
lapangan mendatangi domisili peminjam untuk mengambil pembayaran angsuran;
2)

Jangka waktu pengembalian


biasanya ditentukan berdasarkan rapat anggota, sehingga ketentuannya sama untuk semua
peminjam.

5.5. Jaminan
14

Tidak seperti Bank, jaminan pinjaman pada KSP/USP bukan merupakan hal yang sangat
utama (apalagi pada KSP/USP fungsional). Namun demikian apabila hal tersebut diterapkan,
seyogyanya tidak mengabaikan tujuan koperasi, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota.
Apabila KSP/USP akan. menerapkan jaminan sebagai suatu keharusan, jaminan pada umumnya
merupakan kekayaan berharga milik nasabah, seperti barang-barang elektronik, surat bukti
kepemilikan kendaraan, tanah dan sebagainya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PROFIL KSP MULTI NIAGA
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Niaga merupakan kelompok usaha dibawah
naungan Multi Niaga Group (MNG), sekaligus merupakan usaha yang memiliki jaringan kantor
paling luas dalam kelompok usaha ini. Sampai dengan pertengahan tahun 2008, KSP Multi
Niaga telah mengembangkan 23 kantor cabang yang tersebar pada hampir seluruh kabupaten di
Sulawesi Selatan dan beberapa rovinsi di seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

15

KSP Multi Niaga beroperasi sejak tahun 1995 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Koperasi

Cq

Kanwil

Departemen

Koperasi

Provinsi

Sulawesi

Selatan

No.13/PAD/KWK/.20/X/1995. Dalam waktu dua tahun, KSP ini sudah menyabet penghargaan
koperasi terbaik II nasional dan terbaik I tingkat provinsi. Selanjutnya pada tahun 2001
dinobatkan sebagai koperasi berprestasi, dan mendapatkan status sebagai koperasi primer
nasional berdasarkan SK Menteri Koperasi No.16/PAD/MENEG.I/VI/2001. Status Koperasi
primer nasional membuka kesempatan bagi Multi Niaga melebarkan sayapnya ke luar Sulawesi
Selatan. Dengan sentuhan manajemen perbankan, KSP Multi Niaga mengalami perkembangan
pesat dari tahun ke tahun.
Sejak beroperasi sekitar 14 tahun silam, KSP Multi Niaga telah menampung sekitar 600
tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja terus meningkat seiring dengan pengembangan kantor
jaringan yang akan dilaksanakan pada sejumlah kota di Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan
beberapa provinsi di Indonesia Timur. Berkat kepercayaan masyarakat dan dukungan lambaga
perbankan, KSP Multi Niaga telah melayani kebutuhan permodalan jutaan pengusaha kecil dan
mikro serta pemenuhan kebutuhan kredit konsumsi masyarakat.
KSP Multi Niaga telah menjalankan peran intermediasi secara optimal antara masyarakat
yang memiliki surplus dana perbankan dengan masyarakat pengusaha kecil mikro yang
membutuhkan bantuan permodalan.

Sesuai dengan predikat primer Nasional yang disandangnya, KSP Multi Niaga Pusat
Sulawesi Selatan, mempunyai :
Visi

: Menjadikan Koperasi TERBAIK DAN UTAMA yang


memberikan Kesejahteraan kepada anggota, pengurus dan
pengelola.

Misi

: Memberdayakan usaha kecil agar menjadi pengusaha kecil


menengah yang tangguh dan mandiri.

Visi dan Misi menjadi landasan utama dari seluruh anggota karyawan untuk dijabarkan
maknanya dalam pekerjaan sehari-hari sesuai bidang tugas yang dipercayakan pengurus, demi
16

ikut menciptakan masyarakat yang aman adil dan sejahtera, menuju pembaharuan dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah SWT.
3.2. PRODUK-PRODUK LAYANAN KSP MULTINIAGA
a) TABUNGAN SUKA-SUKA
Adalah Tabungan perorangan yang ringan dan sangat mudah, tabungan ini dapat disetor setiap
saat dan diambil setiap saat pula. Tabungan ini dapat digunakan Anda sehari-hari, apa pun, kapan
pun dan dimana pun.
Keuntungan & Kemudahan:

Suku Bunga yang bersaing hingga 6%/pa.


Setoran awal suka-suka
Tabungan dapat diambil kapan pun Anda mau.
Tabungan dapat dijemput dan diantara oleh petugas kami.
Bebas biaya Administrasi.
Dijamin Asuransi Jiwa.

Syarat dan Ketentuan:

Foto copy KTP/SIM atau tanda pengenal Lainnya.


b) TABUNGAN HAJI DAN UMRAH

Adalah Tabungan untuk kepentingan Haji dan Umrah dengan menabung setiap hari, perminggu,
atau perbulan. Niat Anda untuk menginjakkan kaki dan berkunjung ke tanah Suci untuk
melaksanakan rukun Islam yang kelima lima.
Keuntungan dan Kemudahan :

Suku bunga 7%.


Setoran awal sesuai keinginan Anda.
Tabungan dapat dijemput dan diantar oleh petugas kami.
Dijamin Asuransi

Syarat dan Ketentuan:

Foto copy KTP/SIM atau tanda pengenal Lainnya.


17

c) TABUNGAN PENDIDIKAN
Adalah Tabungan yang mempersiap-kan dana pendidikan Anak Anda. Dengan menabung secara
rutin setiap saat sesuai keinginan Anda dan jangka waktu yang diinginkan sesuai dengan
Keuntungan Dan Kemudahan:

Suku bunga yang sangat kompetitif hingga 7 %


Setoran awal sesuai keinginan Anda.
Anda dapat menyetor tab setiap saat
Tabungan dapat diambil sesuai umur anak masuk sekolah.
Tabungan dapat dijemput dan diantar oleh petugas kami.
Dijamin Asuransi

Syarat dan Ketentuan:

Foto copy KTP/SIM atau tanda pengenal Lainnya.

d) TABUNGAN HARI TUA


Adalah Tabungan bagi persiapan hari tua Anda yang tidak disiapkan ditempat kerja Anda atau
untuk ahli waris Anda.
Keuntungan dan Kemudahan :

Suku bunga 12 %/pa.


Setoran awal sesuai keinginan Anda.
Jangka waktu penarikan minimal 5 tahun, 7 tahun dan 10 tahun.
Tabungan dapat dijemput dan diantar oleh petugas kami.
Dijamin Asuransi

Syarat dan Ketentuan:

Foto copy KTP/SIM atau tanda pengenal Lainnya.

e) TABUNGAN QURBAN

18

Adalah Tabungan untuk melaksanakan ibadah qurban pada hari raya idul adha atau Qurban bagi
yang belum pernah berkurban atau sangat kesulitan pada saat hari raya Qurban untuk
menghimpun uang Anda, maka kami bisa mewujudkan niat tersebut.
Keuntungan dan Kemudahan :

Suku bunga 7%.


Setoran awal sesuai keinginan Anda
Dapat diambil 10 hari sebelum pelaksanaan Qurban.
Tabungan dapat dijemput dan diantar oleh petugas kami.
Dijamin Asuransi

Syarat dan Ketentuan:

Foto copy KTP/SIM atau tanda pengenal Lainnya.

f) DEPOSITO BERJANGKA MULTI NIAGA


- Pilihan investasi yang memberi keuntungan dan rasa aman dan terpecaya.
- Untuk memastikan uang Anda diinvestasikan di tempat yang aman dan terpercaya
-

sekaligus menguntungkan,
Deposito Berjangka adalah pilihan tepat dan dapat diandalkan.
Deposito Berjangka adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dengan
bunga menarik dan beragam.

Keuntungan dan Kemudahan :

Pajak ditanggung oleh perusahaan.


Bunga menarik (13% per tahun).
Dapat dijadikan jaminan kredit.
Bunga deposito dapat dikapitalisasikan dalam pokok.
Jangka waktu penempatan bervariasi mulai 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan

24 bulan.
Dapat dibuka seluruh kantor cabang Multi Niaga.
Syarat dan Ketentuan :

Dapat dibuka nama perorangan atau perusahaan/Lembaga


Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening.
19

Melampirkan KTP atau identitas diri lainnya.

g) PINJAMAN MULTINIAGA
Berdasarkan jangka waktunya
A. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya kurang
dari satu tahun. Misalnya pinjaman untuk membiayai kelancaran operasi usaha termasuk
pula pinjaman modal kerja.
B. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya 1
sampai dengan 3 tahun. Biasanya pinjaman ini untuk menambah modal kerja misalnya
untuk membiayai pengadaan bahan baku. Pinjaman jangka menengah dapat pula dalam
bentuk pinjaman investasi.
C. Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya atau jatuh
temponya melebihi 3 tahun. Misalnya pinjaman investasi yaitu pinjaman untuk
pengadaan sarana/alat produksi.
Dimana tingkat bunga sebesar 1,68 % per bulan dengan sistem bunga flat
3.3. SUMBER DANA
Koperasi Simpan Pinjam Multiniaga memperoleh sumber dana dari beberapa sumber yakni:
i.

Modal dari Multiniaga Grup, karena KSP Multiniaga merupakan anak usaha yang
dibawahi Multiniaga Grup

ii.

Iuran (simpanan) wajib keanggotaan dengan saldo minimal Rp 100.000.

iii.

Simpanan sukarela yang besarnya ditentukan dari kemampuan para anggotanya

3.4. PINJAMAN DAN PENYALURAN DANA


Pembiayaan yang diberikan kepada debitur, dimana pembayarannya dilakukan secara
berangsur sesuai perjanjian / kesepakatan antara pihak kreditur (pemberi pembiayaan) dengan
debitur (penerima pembiayaan). Penyaluran dana kepada masyarakat melalui empat produk
unggulan,yakni pinjaman Bulanan, Pinjaman Harian Si Kilat, Pinjaman Insidentil dan Pinjaman
20

K2PNS (Kredit Khusus PNS). Selain itu KSP Multi Niaga juga menyediakan produk Aspek
paling penting dalam kegiatan bisnis KSP Multi Niaga sejauh ini adalah komitmen terhadap
penerapan prinsip-prinsip bisnis perbankan, seperti aplikasi manajemen resiko, membangun
kepercayaan masyarakat, pelayanan yang baik bagi nasabah hingga penerapan teknologi
informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional usaha.

3.5. SYARAT PEMBERIAN PINJAMAN


A. Syarat Umum Pemohon
Syarat umum bagi calon debitur yang dapat memperoleh fasilitas pembiayaan adalah
sebagai berikut :
a. Memiliki usaha, usaha yang dapat diberi fasilitas pembiayaan adalah usaha yang
tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan norma social dan agama.
b. Memiliki jaminan, jaminan yang dapat digunakan adalah jaminan yang
kepemilikannya jelas atau tidak dalam sengketa dan dapat mengcover nilai
pembiayaan yang diberikan serta marketable.
B. Persyaratan Dokumen :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dokumen
Formulir Permohonan
KTP Pemohon
KTP Suami/Istri Pemohon
Kartu Keluarga
Surat Nikah
BPKB/Sertifikat

Asli/FC
Asli
FC
FC
FC
FC
FC

Salah satu resiko utama dari bisnis pembiayaan adalah resiko tidak tertagihnya nilai
pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah/debitur. Karena itu, untuk memprediksi dan

21

mengukur tingkat resiko yang kemungkinan akan terjadi, maka setiap permohonan/aplikas
pembiayaan nasabah/debitur wajib diproses sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
3.6. MEKANISME PINJAMAN
1. Untuk Pembiayaan dibawah Rp 3.000.000

Seseorang yang akan meminjam uang harus menjadi anggota KSP Multiniaga.
Setelah menjadi anggota,kemudian mengajukan permohonan pinjaman kepada KSP
Mutltiniaga dengan minimal pinjaman Rp 500.000

2. Untuk pembiayaan diatas Rp 3.000.000

Seseorang yang akan meminjam uang harus menjadi anggota KSP Multiniaga.
Setelah menjadi anggota,kemudian mengjukan permohonan pinjaman kepada KSP

Mutltiniaga
KSP melakukan analisis berdasarkan criteria 5C (character (karakter) , capital (modal) ,
collateral (jaminan), capacity(kapasitas usaha), dan condition (kondisi usaha) terhadap
calon penerima pembiayaan serta melakukan survey lapangan terhadap tempat usaha

3.7. JAMINAN/AGUNAN PINJAMAN


1. Jaminan sebagai salah satu syarat pemberian pembiayaan kepemilikannya harus jelas atau
tidak dalam sengketa dan dapat mengcover nilai pembiayaan yang diberikan serta
marketable ( mudah di jual )
2. Jaminan dapat berupa kendaraan bermotor yang di buktikan dengan

surat bukti

kepemilikan kendaraan bermotor atau BPKB serta tanah dan bangunan yang di buktikan
dengan sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan (SHM atau SHGB)
3. Jaminan berupa barang elektronik sedapat mungkin hanya menjadi jaminan tambahan
atau kecuali di tentukan lain oleh keputusan direksi
4. Besarnya nilai jaminan di tentukan sebagai berikut
Untuk nasabah/debitur baru nilai jaminan ditentukan sebesar minimal 150% dari
plafond yang diajukan, misalnya plafond pembiayaan nasabah/ debitur 10 juta rupiah,

maka nilai jaminan minimal 15 juta rupiah


Untuk nasabah /debitur lama nilai jaminan di tentukan minimal 125% dari plafond
yang diajukan ,misalnya plafond pembiayaan nasabah /debitur 10 juta rupiah, maka
nilai jaminan minimal 12,5 juta rupiah
22

Untuk nasabah/ debitur prima ( nasabah/debitur yang telah di berikan pembiayaan > 5
kali dengan status lancar), nilai jaminan di tentukan sebesar minimal 100% dari
plafond yang diajukan, misalnya plafond pembiayaan nasabah/debitur 10 juta rupiah

Analisa Kredit dan Taksasi Jaminan/Angunan.


Yang dimaksud dengan analisa kredit, adalah perpaduan antara hasil wawancara dari
kolektor/sales/Marketing dengan pengamatan langsung tempat usaha/jualan, pengecekan secara
fisik dan dokumen kepemilikan barang jaminan/angunan berdasarkan pengajuan pinjaman oleh
yang bersangkutan.
Taksasi Jaminan
Taksasi jaminan adalah upaya untuk menetapkan berapa besar dari nilai jaminan
untuk membentengi besar pinjaman/kredit yang diminta.
Contoh perhiungan Taksasi Jaminan
TELEVISI
-

Nilai Beli TV 19 berdasarkan kwitansi pembelian

Saat dijaminkan, Nilai berkurang 10% atau nilai second hand


10% Rp. 2.500.000 =
Sisa Nilai
-

Rp. 2.500.000,-

Rp.250.000,Rp. 2.250.000,-

Masa pakai TV ditetapkan paling lama 5 tahun (60 Bulan), maka nilai

Susut perbulan adalah :


2.500 .000
60

= 42.000

23

Saat pengajuan masa pakai sudah 10 bulan, maka nilai susut adalah :
10% Rp. 42.000,-

Rp.

Nilai Pengajuan =
-

420.000,-

Rp. 1.830.000-

Berdasarkan aturan, jaminan harus 150 % dari pinjaman, maka

Pinjaman / kredit yang dapat diberikan adalah :


Rp .1.830 .000
150

Rp.

1.220.000,Perhitungan Pemberian Pinjaman


Pinjaman
-

Biaya Administrasi 1%

Rp.

12.200;-

Simpanan 20 %

Rp

244.000,-

Asuransi pinjaman 1%

Rp.

12.200,-

Rp.

268.400,-

Jumlah yang diterima Nasabah

Rp. 1.220.000,-

Rp.

951.600,-

Perhitungan Imbal Jasa(pengembalian)


-

Pinjaman

Rp. 1.220.000,-

Jika ingin membayar perbulan selama 1 tahun,maka Rp 1.220.000 : 12 bulan =Rp 101.667,-

Bunga 1,68% perbulan

Jumlah yang harus di bayar Nasabah

Rp.

1.708;-

Rp.102.745 per bulan,-

24

Selain Televisi barang-barang yang dapat dijadikan sebagai jaminan/angunan adalah sebagai
berikut :
Barang elektronik lainnya, seperti Mesin Cuci, Mesin Foto copy, Kulkas, Tape
recorder lengkap dengan soun system, Organ, Hady Camp, Piano, perlakuan
Taksasinya sama dengan cara-cara menetapkan Nilai Taksasi Televisi.
Kendaraan Roda Dua, yang dapat dijaminkan hanya motor buatan jepang, seperti
Honda, Yamaha, Suzuki. Motor buatan RRC/Cina seperti Jincheng, Jialing, dll
tidak dapat dijaminkan karena untuk second hand, maximal/ dipasar hanya 30 %
dari harga pembelian.
Kendaraan Roda Empat, yang dapat dijaminkan adalah seluruh kendaraan roda
empat atau lebih, termasuk jenis sedan, jip, truk, triller, pick up, terkecuali traktor,
harus ada kespakatan tersendiri antara pemilik dengan kreditur, karena tidak punya
BPKB.
Sertifikat Hak Milik, Tanah Tanpa Bangunan, yang dapat dijaminkan adalah
tanah dengan dokumen kepemilikan berupa sertifikat hak milik. Yang dimaksud
hak milik adalah :
1. AKTE tersebut mencantumkan luas, dan nama pemiliknya.
2. Ada gambar situasinya.
3. Diterbitkan/dikeluarkan oleh Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat.
4. Tidak dalam keadaan bernasalah, dibuktikan dengan surat keterangan pemerintah
setempat.
Sertifikat Hak Milik dengan Variasi Type Bangunan Diatasnya, yang dimaksud
adalah bangunan rumah dengan beberapa klasifikasi /Type, Gedung, Pabrik,
gedung pertemuan, ruko, yang dibangun diatas lahan tanah yang memiliki sertifikat
Hak Milik atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai alas hukum.
Jangka waktu pinjaman
25

1. Jangka waktu pembiayaan minimal 30 hari atau 4 minggu dan maksimal 360 hari atau 48
minggu.
2. Ketentuan mengenai jangka waktu tersebut sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali, dan
setiap ada perubahan akan disampaikan melalui Memo Intern Direksi tersendiri.
Biaya Administrasi, Bunga, Asuransi dan Denda
1. Besarnya biaya administrasi, bunga, asuransi dan denda adalah sesuai dengan tarif yang
di tetapkan oleh perusahaan
2. Biaya administrasi dan asuransi wajib dibayar oleh debitur pada saat penandatanganan
perjanjian pembiayaan, sedangkan bunga di bayarkan setiap pembayaran angsuran sesuai
dengan jadwal pembayaran yang ditentukan. Denda dapat dibayarkan bersamaan
pembayaran angsuran atau dapat dibayarkan pada saat peluanasan pembiayaan
3. Denda pembiayaan diatur dan ditetapkan sebagai berikut:
a) Denda dikenakan/dibebankan kepada debitur bilamana debitur terlambat membayar
kewajiban
b) Besarnya denda pembiayaan adalah sesuai dengan perjanjian pembiayaan
sebagaimana yang terdapat pada program pembiayaan
c) Denda pembiayaan merupakan salah satu komponen pendapatan bagi perusahaan
sehingga pendapatan dari denda pembiayaan harus dibukukan
d) Penghapusan denda pembiayaan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Pimpinan cabang dapat menyetujui penghapusan denda pembiayaan s/d jumlah

Rp. 100.000;- ( seratus ribu rupiah)


Kepala wilayah dapat menyetujui penghapusan denda pembiayaan s/d jumlah Rp.

500.000;- ( dua ratus lima puluh ribu rupiah)


Lebih dari yang di tentukan tersebut, penghapusan denda pembiayaan harus
dimintakan persetujuan Direksi

Pengikatan jaminan
Peningkatan jaminan diatur dan ditetapkan sebagai berikut:
1. Untuk pembiayaan dengan jaminan kendaraan, sedapat mungkin diikat dengan Akta
jaminan Fiducia.untuk jumlah diatas Rp.10.000.000,- maka wajib diikat dengan Akta
jaminan Fiducia yang dinotarilkan
2. Untuk pembiayaan dengan jaminan kendaraan, maka diatur sebagai berikut:
Jaminan elektronik diatas Rp. 2.500.000,-harus diajukan penyimpangan pada
pemegang limit kantor pusat
26

Untuk pembiayaan dengan jaminan tanah/bangunan wajib diikat dengan SKMHT


atau APHT ( sesuai disposisi pemegang limit)

3.8. PENGELOLAAN PIUTANG PINJAMAN


A. Penagihan dan Pemantauan
Tingkat kelancaran pembiayan angsuran nasabah mencerminka tingkat kesehatan
pembiayaaan yang disalurkan dan akan tercermin pada profitabilitas perusahaan. Oleh
karena itu untuk menjaga tingkat profitabilitas perusahaan, pembiayaan angsuran nasabah
senantiasa harus dipantau dan dijaga kelancarannya. Pengaihan dan pemantauan nasabah
perlu didorong semaksimal dan seefektif mungkin sehingga resiko tertunggaknya
angsuran nasabah dapat terdeteksi sedini mungkin.
Bagi nasabah-nasabah yang tidak kooperatif, perusahaan perlu melakukan teguran
dengan memberikan Surat Peringatan (SP). Bilamana dengan SP Pertama sampai dengan
SP kedua tidak juga kooperatif, maka perushaan

perlu mengambil langkah-langkah

penyelamatan.
Kriteria klasifikasi nasabah ditetapkan sebagai berikut :
1) Klasifikasi 1 (Lancar), yaitu nasabah yang pembayaran angsurannya tidak
menunggak atau menunggak tidak lebih dari 7 hari.
2) Klasifikasi 2 (Kurang Lancar), yaitu nasabah yang memiliki tunggakan angsuran
> 7 hari tetapi 14 hari.
3) Klasifikasi 3 (Diragukan), yaitu nasabah yang memiliki tunggakan angsuran > 14
hari tetapi 30 hari.
4) Klasifikasi 4 (Macet), yaitu nasabah yang memiliki tunggakan angsuran > 30 hari.
B. Penyelamatan Pembiayan
Penyelamatan pembiayan merupakan suatu upaya dan merupakan tindak lanjut
dari pemantauan pembiayaan, yang bertujuan agar kolektibilitas atau klasifikasi nasabah

27

tidak bergeser menjadi bermasalah, sehingga kualitas pembiayaan terjaga kesehatannya yang
pada akhirnya kemungkinan terjadinya kerugian yang lebih besar dapat dihindari.
Ketentuan pokok
a. Berdasarkan hasil pemantauan pembiayaan ditemukan indikasi berpotensi
bermasalah yang dapat merugikan perusahaan, maka nasabah bersangkutan wajib
segera diselamatkan.
b. Upaya penyelamatan pembiayaan nasabah yang dilakukan tanpa harus
memperhatikan urutan-urutan pemberian Surat Peringatan (SP) melainkan harus
diperhatikan dari pertimbangan tingkat resikonya.
c. Dalam hal nasabah diindikasikan berpotensi akan menjadi bermasalah, maka
dalam waktu yang singkat Pimpinan Cabang bersama tim kerjanya harus segera
dapat melakukan langkah-langkah penyelamatannya, antara lain sebagai berikut :
1) Langkah pertama melakukan identifikasi masalah dan menentukan masalah
utama yang sebenarnya.
2) Langkah kedua menentukan akar masalah atau penyebabnya.
3) Langkah ketiga menentukan alternative penyelamatan yang terbaik untuk
dilakukan.
4) Langkah keempat menentukan cara bagaimana mengamankan tindakan
penyelamatan yang akan dilakukan, dan lakukan !
d. Tindakan penyelamatan yang dapat dilakukan antara lain :
1) Mengover-alihkan pembiayaan kepada pihak ketiga.
2) Melakukan penarikan atau penguasaan jaminan.
3) Meringankan jumlah nilai angsuran dengan memperpanjang jangka waktu
pelunasan (rescheduling) atau melakukan perubahan jenis pembiayaan
(recondition).
e. Dalam hal penyelamatan dilakukan dengan penarikan atau penguasaan jaminan,
penyerahan jaminan`dari nasabah kepada perusahaan harus disertai dengan Surat
Tanda Terima Penyerahan Barang dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
yaitu pihak nasabah dan pihak perusahaan.
f. Kepada nasabah yang jaminannya ditarik, diberi kesempatan menebusnya dengan
syarat melunasi seluruh kewajibannya angsurannya.
g. Keberadaan barang tarikan menjadi tanggung jawab Pimpinan cabang, oleh
karena itu setiap barang tarikan wajib dikelola dan diadministrasikan oleh staf
operasional yang ditunjuk.

28

h. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar, maka barang tarikan harus segera
dijual
c. Jasa Sewa Modal Pembiayaan, jangka waktu pembiayaan dan Biaya-biaya
Jasa sewa modal pembiayaan yang diterapkan bervariasi dan sewaktu-waktu dapat berubah
sesuai yang ditetapkan perusahaan. Untuk saat ini jasa sewa modal yang diterapkan yaitu:

Barang perhiasan suku bunganya adalah 1,6 % untuk jangka waktu 15 hari

maksimal 120 hari dengan suku bunga 12,8 %.


Barang elektronik dan kendaraan suku bunganya adalah 2% untuk jangka waktu

15 hari maksimal 120 hari dengan suku bunga 16%


Barang jaminan kendaraan dengan fisik tidak dititip serta sertifikat dikenakan
suku bunga 2,5% untuk jangka waktu 15 hari.

Jangka waktu yang diberikan adalah 4 bulan (120 hari) dari tanggal Nasabah menggadai
dan dapat diperpanjang dengan jalan membayar seluruh jasa sewa modal dan biaya administrasi.
Biaya yang dikenakan saat menggadai adalah :

Biaya administrasi untuk semua jenis barang jaminan sebesar 1% dari pokok

pembiayaan
Biaya pemeliharaan untuk kendaraan sebesar 0,5% dari pokok pembiayaan
Barang jaminan yang tidak dititip dikenakan biaya notaries sebesar Rp.250.000,-

untuk kendaraan dan Rp.550.000,- untuk sertifikat.


Besarnya biaya notaries disesuaikan plafon pembiayaan.

3.9 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN KSP MULTINIAGA


KEKURANGAN KSP:

Besar peluang terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh petugas karena adamya
Tystem pencairan lapangan yang artinya pencairan di tempat nasabah yang biasa disalah

gunakan oleh petugas.


Adanya Tystem KUR yang dikeluarkan oleh bank sehingga banyak dari masyarakat
lebih memilih KUR.

29

Hanya mengandalkan Tystem kepercayaan sehingga terkadang disalah gunakan oleh


petugas

KELEBIHAN KSP

Perputaran kas atas pinjaman yang cepat karena adanya Tystem pembayaarn harian dan

mingguan yang membuat pokok dan bunga atau jasa cepat kembali
Pencairan dana lebih cepat
Penerapan prinsip-prinsip bisnis perbankan, seperti aplikasi manajemen resiko,
membangun kepercayaan masyarakat, pelayanan yang baik bagi nasabah hingga
penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional
usaha.

30

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Niaga merupakan kelompok usaha dibawah naungan
Multi Niaga Group (MNG), sekaligus merupakan usaha yang memiliki jaringan kantor paling
luas dalam kelompok usaha ini. Sampai dengan pertengahan tahun 2008, KSP Multi Niaga telah
mengembangkan 23 kantor cabang yang tersebar pada hampir seluruh kabupaten di Sulawesi
Selatan dan beberapa rovinsi di seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
KSP Multiniaga memiliki 7 produk layanan yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

tabungan suka-suka
tabungan haji dan umrah
tabungan pendidikan
tabungan hari tua
tabungan qurban
deposito berjangka multi niaga

Pembiayaan yang diberikan oleh KSP Multiniaga kepada debitur, dimana pembayarannya
dilakukan secara berangsur sesuai perjanjian / kesepakatan antara pihak kreditur (pemberi
pembiayaan) dengan debitur (penerima pembiayaan). Penyaluran dana kepada masyarakat
melalui empat produk unggulan,yakni pinjaman Bulanan, Pinjaman Harian Si Kilat, Pinjaman
Insidentil dan Pinjaman K2PNS (Kredit Khusus PNS). Selain itu KSP Multi Niaga juga
menyediakan produk Aspek paling penting dalam kegiatan bisnis KSP Multi Niaga sejauh ini
adalah komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip bisnis perbankan, seperti aplikasi
manajemen resiko, membangun kepercayaan masyarakat, pelayanan yang baik bagi nasabah
hingga penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional
usaha.

DAFTAR PUSTAKA

31

Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2, Salemba
Empat, Jakarta: 2006.
Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain,
Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta: 2000.
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2009/06/makalah-ekonomi-koperasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_Ssimpan_pinjam
http://www.multiniaga.co.id
http://www.depkop.go.id

32

Anda mungkin juga menyukai