PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Koperasi simpan pinjam. didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya
memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam berusaha
untuk, mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka
memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian
pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya .
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut Widiyanti dan Sunindhia,
koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga
menambah pengetahuan anggotanya terhadap perkoperasian. Untuk mencapai tujuannya,
koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan mengenai peran pengurus, pengawas,
manajer dan yang paling penting, rapat anggota. Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil
keputusan tinggi, pemberi nasehat dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai
orang yang dapat dipercaya. Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan
menulis laporan koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi,
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Yang ketiga, manajernya
koperasi simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun, harus memiliki ketrampilan
eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan mememukan kompromi dan
pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam pasal 22 sampai pasal 27
UU no.25 tahun 1992.
Koperasi Simpan Pinjam Menurut Peraturan Pemerintah
1. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi
yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau
anggotanya.
2. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
3.Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam,
sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.
4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain
dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi
berjangka.
5. Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.
6. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsurangsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati
antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan
Koperasi.
7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Berdasarkan hal tersebut maka Multiniaga Grup memutuskan untuk membangun usaha baru
yang bergerak dibidang koperasi yang diberi nama Koperasi Simpan Pinjam Multiniaga.
Niaga ?
Bagaimana perhitungan bunga yang diterapkan KSP. Multi Niaga?
Bagaimana penyelamatan pembiayaan pada KSP.Multi Niaga ?
Mengetahui cara perhitungan imbal jasa pada Ksp Multiniaga
Apa kelemahan dan kelebihan dari KSP.Multi Niaga ?
2)
3)
Untuk
memberikan
pemahaman
mendasar
maupun wawasan tambahan bagi mahasiswa selaku peserta mata kuliah Seminar
Manajemen Keuangan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI SIMPAN PINJAM
1. Pengertian koperasi simpan pinjam
Kegiatan usaha simpan pinjam dari KSP/USP meliputi kegiatan penarikan/penghimpunan
dana dan penyaluran kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman. Secara garis besar kegiatan
tersebut dapat dibedakan menjadi:
a.
b.
arus dana yang masuk dan arus dana yang keluar. Arus dana masuk di KSP/USP terdiri dari:
4
Penerimaan simpanan pokok dan simpanan wajib untuk KSP, dan modal disetor
untuk USP
Penerimaan dana dari pihak ketiga berupa pinjaman, untuk KSP dan modal tidak
tetap untuk USP;
2.
Penerimaan
pendapatan
bunga,
atas
Pe
mberian pinjaman
Pe
narikan simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota, calon anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya.
Pe
mbayaran biaya-biaya usaha dan organisasi
Pe
nyetoran ke bank.
Pe
mbayaran simpanan pokok dan simpanan wajib untuk anggota KSP yang keluar;
Pe
ngembalian pinjaman kepada pihak ketiga beserta bunganya.
Dari pengalaman sehari-hari dapat diperkirakan besarnya pengeluaran dalam setiap hari,
minggu atau bulan, sehingga likuiditas minimum dapat ditetapkan secara lebih tepat.
Kesemuanya itu perlu didukung oleh pencatatan-pencatatan yang akurat, teliti, rapi dan
sistematis.
Dalam menghadapi masalah berkaitan dengan upaya menyeimbangkan arus dana, KSP/USP
perlu melakukan manajemen aktiva-pasiva dengan pendekatan asset allocation approach.
Pendekatan ini nengalokasikan sumber-sumber dana. Dana yang memiliki sifat perputaran yang
cukup tinggi hendaknya penggunaannya diprioritaskan dalam aktiva yang tingkat likuiditasnya
cukup tinggi pula. Sedangkan dana yang perputarannya relatif rendah, pengalokasiannya dapat
diprioritaskan pada pemberian pinjaman dan aktiva jangka panjang lainnya. Ilustrasi asset
allocation approach pada KSP/USP dapat dilihat dalam gambar 3.
Gambar: Asset Allocation Approach di KSP/USP
b.
pendek, dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan, dan sebagian dapat digunakan
untuk cadangan likuiditas.
c.
Kekayaan
bersih
yang
berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan cadangan (KSP) atau modal
tetap dan cadangan (USP) dapat digunakan untuk pemberian pinjaman dan investasi
surat berharga untuk memperoleh pendapatan, dan untuk investasi aktiva tetap (sebagai
aktiva tidak produktif). Pinjaman dan surat berharga disebut sebagai aktiva produktif
(earning assets).
2.
PENGHIMPUNAN DANA
Penghimpunan dana adalah usaha untuk mengumpulkan dana dari berbagai sumber, baik
dari anggota maupun pihak lain. Dana dari berbagai sumber tersebut dapat berupa hutang atau
kekayaan bersih (ekuitas). Untuk lebih jelasnya jenis-jenis sumber dana tersebut adalah bagai
berikut:
1)
Tabungan;
Simpanan Berjangka;
2)
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Simpanan Khusus
Modal Disetor (untuk USP)
Cadangan Umum (untuk KSP)
Cadangan Tujuan Risiko Donasi
SHU Tahun Berjalan
Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga
perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995
simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka.
Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang
merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang
merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi
KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang merupakan
kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan yang merupakan
hutang, Yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
3. JENIS-JENIS SIMPANAN
a.
b.
c.
Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang
bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap
saat pada hari kerja Koperasi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh KSP/USP agar anggota berminat menyimpan di
koperasi antara lain adalah:
a)
b)
c)
kedudukan
menabung di tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena
menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan
koperasi dan lain-lain.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tabungan dapat meliputi.
Sebagai
imbalan,
KSP/USP
Bunga
tabungan
dihitung
menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang
lainnya;
d.
b.
c.
d.
10
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai
dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Penyaluran pinjaman selalu berhadapan dengan Ketidakpastian dan karena itu selalu
mengandung risiko. Risiko tersebut, sekecil apapun biasanya tidak akan sampai ke titik nol.
Tugas KSP/USP adalah meminimalkan risiko itu, sebab yang disalurkan sebagai pinjaman
sebagian besar merupakan dana yang berasal dari simpanan anggota (apalagi bila dana tersebut
berasal dari bukan anggota). Sebagai konsekuensinya, maka penyaluran pinjaman harus
didasarkan kepada prinsip kehati-hatian. Hati-hati bukan berarti mempersulit pemberian
pinjaman, tetapi selalu didahului dengan perhitungan-perhitungan bahwa:
1)
2)
KSP/USP yang memberikan batas maksimum pemberian pinjaman berdasarkan jumlah yang
telah disetor oleh anggota. Pembatasan jumlah maksimum tersebut mencerminkan sikap kehatihatian dari koperasi. Jumlah pinjaman yang dapat berikan oleh KSP/USP kepada anggota
selayaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Urgensi penggunaannya;
likuiditas koperasi.
Perjanjian pinjaman sebaiknya tertulis dan mengatur berbagai hal yang telah disepakati.
Apabila jumlah pinjaman relatif besar, disarankan dilakukan di depan notaris dan diikat dalam
bentuk akta perjanjian. Untuk jumlah pinjaman yang relatif kecil, paling tidak KSP/USP
membuat akta perjanjian dalam format yang disesuaikan menurut kebutuhannya.
5. JENIS-JENIS PINJAMAN
11
12
b.
5. ANALISIS PINJAMAN
Analisis pinjaman diperlukan agar KSP/USP memperoleh keyakinan bahwa pinjaman yang
diberikan dapat dikembalikan oleh debiturnya. Pada dasarnya terdapat 2 aspek yang dianalisis,
yaitu:
1)
2)
Analisis
terhadap
kemampuan
membayar, disebut
analisis
2.
Mempunyai usaha/penghasilan.
13
3.
b.
biaya organisasi KSP/USP yang terdiri dari beban usaha dan beban
perkoperasian.
Cara
pengembalian
dapat
5.5. Jaminan
14
Tidak seperti Bank, jaminan pinjaman pada KSP/USP bukan merupakan hal yang sangat
utama (apalagi pada KSP/USP fungsional). Namun demikian apabila hal tersebut diterapkan,
seyogyanya tidak mengabaikan tujuan koperasi, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota.
Apabila KSP/USP akan. menerapkan jaminan sebagai suatu keharusan, jaminan pada umumnya
merupakan kekayaan berharga milik nasabah, seperti barang-barang elektronik, surat bukti
kepemilikan kendaraan, tanah dan sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PROFIL KSP MULTI NIAGA
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Niaga merupakan kelompok usaha dibawah
naungan Multi Niaga Group (MNG), sekaligus merupakan usaha yang memiliki jaringan kantor
paling luas dalam kelompok usaha ini. Sampai dengan pertengahan tahun 2008, KSP Multi
Niaga telah mengembangkan 23 kantor cabang yang tersebar pada hampir seluruh kabupaten di
Sulawesi Selatan dan beberapa rovinsi di seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
15
KSP Multi Niaga beroperasi sejak tahun 1995 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Koperasi
Cq
Kanwil
Departemen
Koperasi
Provinsi
Sulawesi
Selatan
No.13/PAD/KWK/.20/X/1995. Dalam waktu dua tahun, KSP ini sudah menyabet penghargaan
koperasi terbaik II nasional dan terbaik I tingkat provinsi. Selanjutnya pada tahun 2001
dinobatkan sebagai koperasi berprestasi, dan mendapatkan status sebagai koperasi primer
nasional berdasarkan SK Menteri Koperasi No.16/PAD/MENEG.I/VI/2001. Status Koperasi
primer nasional membuka kesempatan bagi Multi Niaga melebarkan sayapnya ke luar Sulawesi
Selatan. Dengan sentuhan manajemen perbankan, KSP Multi Niaga mengalami perkembangan
pesat dari tahun ke tahun.
Sejak beroperasi sekitar 14 tahun silam, KSP Multi Niaga telah menampung sekitar 600
tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja terus meningkat seiring dengan pengembangan kantor
jaringan yang akan dilaksanakan pada sejumlah kota di Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan
beberapa provinsi di Indonesia Timur. Berkat kepercayaan masyarakat dan dukungan lambaga
perbankan, KSP Multi Niaga telah melayani kebutuhan permodalan jutaan pengusaha kecil dan
mikro serta pemenuhan kebutuhan kredit konsumsi masyarakat.
KSP Multi Niaga telah menjalankan peran intermediasi secara optimal antara masyarakat
yang memiliki surplus dana perbankan dengan masyarakat pengusaha kecil mikro yang
membutuhkan bantuan permodalan.
Sesuai dengan predikat primer Nasional yang disandangnya, KSP Multi Niaga Pusat
Sulawesi Selatan, mempunyai :
Visi
Misi
Visi dan Misi menjadi landasan utama dari seluruh anggota karyawan untuk dijabarkan
maknanya dalam pekerjaan sehari-hari sesuai bidang tugas yang dipercayakan pengurus, demi
16
ikut menciptakan masyarakat yang aman adil dan sejahtera, menuju pembaharuan dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah SWT.
3.2. PRODUK-PRODUK LAYANAN KSP MULTINIAGA
a) TABUNGAN SUKA-SUKA
Adalah Tabungan perorangan yang ringan dan sangat mudah, tabungan ini dapat disetor setiap
saat dan diambil setiap saat pula. Tabungan ini dapat digunakan Anda sehari-hari, apa pun, kapan
pun dan dimana pun.
Keuntungan & Kemudahan:
Adalah Tabungan untuk kepentingan Haji dan Umrah dengan menabung setiap hari, perminggu,
atau perbulan. Niat Anda untuk menginjakkan kaki dan berkunjung ke tanah Suci untuk
melaksanakan rukun Islam yang kelima lima.
Keuntungan dan Kemudahan :
c) TABUNGAN PENDIDIKAN
Adalah Tabungan yang mempersiap-kan dana pendidikan Anak Anda. Dengan menabung secara
rutin setiap saat sesuai keinginan Anda dan jangka waktu yang diinginkan sesuai dengan
Keuntungan Dan Kemudahan:
e) TABUNGAN QURBAN
18
Adalah Tabungan untuk melaksanakan ibadah qurban pada hari raya idul adha atau Qurban bagi
yang belum pernah berkurban atau sangat kesulitan pada saat hari raya Qurban untuk
menghimpun uang Anda, maka kami bisa mewujudkan niat tersebut.
Keuntungan dan Kemudahan :
sekaligus menguntungkan,
Deposito Berjangka adalah pilihan tepat dan dapat diandalkan.
Deposito Berjangka adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dengan
bunga menarik dan beragam.
24 bulan.
Dapat dibuka seluruh kantor cabang Multi Niaga.
Syarat dan Ketentuan :
g) PINJAMAN MULTINIAGA
Berdasarkan jangka waktunya
A. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya kurang
dari satu tahun. Misalnya pinjaman untuk membiayai kelancaran operasi usaha termasuk
pula pinjaman modal kerja.
B. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya 1
sampai dengan 3 tahun. Biasanya pinjaman ini untuk menambah modal kerja misalnya
untuk membiayai pengadaan bahan baku. Pinjaman jangka menengah dapat pula dalam
bentuk pinjaman investasi.
C. Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya atau jatuh
temponya melebihi 3 tahun. Misalnya pinjaman investasi yaitu pinjaman untuk
pengadaan sarana/alat produksi.
Dimana tingkat bunga sebesar 1,68 % per bulan dengan sistem bunga flat
3.3. SUMBER DANA
Koperasi Simpan Pinjam Multiniaga memperoleh sumber dana dari beberapa sumber yakni:
i.
Modal dari Multiniaga Grup, karena KSP Multiniaga merupakan anak usaha yang
dibawahi Multiniaga Grup
ii.
iii.
K2PNS (Kredit Khusus PNS). Selain itu KSP Multi Niaga juga menyediakan produk Aspek
paling penting dalam kegiatan bisnis KSP Multi Niaga sejauh ini adalah komitmen terhadap
penerapan prinsip-prinsip bisnis perbankan, seperti aplikasi manajemen resiko, membangun
kepercayaan masyarakat, pelayanan yang baik bagi nasabah hingga penerapan teknologi
informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional usaha.
Dokumen
Formulir Permohonan
KTP Pemohon
KTP Suami/Istri Pemohon
Kartu Keluarga
Surat Nikah
BPKB/Sertifikat
Asli/FC
Asli
FC
FC
FC
FC
FC
Salah satu resiko utama dari bisnis pembiayaan adalah resiko tidak tertagihnya nilai
pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah/debitur. Karena itu, untuk memprediksi dan
21
mengukur tingkat resiko yang kemungkinan akan terjadi, maka setiap permohonan/aplikas
pembiayaan nasabah/debitur wajib diproses sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
3.6. MEKANISME PINJAMAN
1. Untuk Pembiayaan dibawah Rp 3.000.000
Seseorang yang akan meminjam uang harus menjadi anggota KSP Multiniaga.
Setelah menjadi anggota,kemudian mengajukan permohonan pinjaman kepada KSP
Mutltiniaga dengan minimal pinjaman Rp 500.000
Seseorang yang akan meminjam uang harus menjadi anggota KSP Multiniaga.
Setelah menjadi anggota,kemudian mengjukan permohonan pinjaman kepada KSP
Mutltiniaga
KSP melakukan analisis berdasarkan criteria 5C (character (karakter) , capital (modal) ,
collateral (jaminan), capacity(kapasitas usaha), dan condition (kondisi usaha) terhadap
calon penerima pembiayaan serta melakukan survey lapangan terhadap tempat usaha
surat bukti
kepemilikan kendaraan bermotor atau BPKB serta tanah dan bangunan yang di buktikan
dengan sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan (SHM atau SHGB)
3. Jaminan berupa barang elektronik sedapat mungkin hanya menjadi jaminan tambahan
atau kecuali di tentukan lain oleh keputusan direksi
4. Besarnya nilai jaminan di tentukan sebagai berikut
Untuk nasabah/debitur baru nilai jaminan ditentukan sebesar minimal 150% dari
plafond yang diajukan, misalnya plafond pembiayaan nasabah/ debitur 10 juta rupiah,
Untuk nasabah/ debitur prima ( nasabah/debitur yang telah di berikan pembiayaan > 5
kali dengan status lancar), nilai jaminan di tentukan sebesar minimal 100% dari
plafond yang diajukan, misalnya plafond pembiayaan nasabah/debitur 10 juta rupiah
Rp. 2.500.000,-
Rp.250.000,Rp. 2.250.000,-
Masa pakai TV ditetapkan paling lama 5 tahun (60 Bulan), maka nilai
= 42.000
23
Saat pengajuan masa pakai sudah 10 bulan, maka nilai susut adalah :
10% Rp. 42.000,-
Rp.
Nilai Pengajuan =
-
420.000,-
Rp. 1.830.000-
Rp.
Biaya Administrasi 1%
Rp.
12.200;-
Simpanan 20 %
Rp
244.000,-
Asuransi pinjaman 1%
Rp.
12.200,-
Rp.
268.400,-
Rp. 1.220.000,-
Rp.
951.600,-
Pinjaman
Rp. 1.220.000,-
Jika ingin membayar perbulan selama 1 tahun,maka Rp 1.220.000 : 12 bulan =Rp 101.667,-
Rp.
1.708;-
24
Selain Televisi barang-barang yang dapat dijadikan sebagai jaminan/angunan adalah sebagai
berikut :
Barang elektronik lainnya, seperti Mesin Cuci, Mesin Foto copy, Kulkas, Tape
recorder lengkap dengan soun system, Organ, Hady Camp, Piano, perlakuan
Taksasinya sama dengan cara-cara menetapkan Nilai Taksasi Televisi.
Kendaraan Roda Dua, yang dapat dijaminkan hanya motor buatan jepang, seperti
Honda, Yamaha, Suzuki. Motor buatan RRC/Cina seperti Jincheng, Jialing, dll
tidak dapat dijaminkan karena untuk second hand, maximal/ dipasar hanya 30 %
dari harga pembelian.
Kendaraan Roda Empat, yang dapat dijaminkan adalah seluruh kendaraan roda
empat atau lebih, termasuk jenis sedan, jip, truk, triller, pick up, terkecuali traktor,
harus ada kespakatan tersendiri antara pemilik dengan kreditur, karena tidak punya
BPKB.
Sertifikat Hak Milik, Tanah Tanpa Bangunan, yang dapat dijaminkan adalah
tanah dengan dokumen kepemilikan berupa sertifikat hak milik. Yang dimaksud
hak milik adalah :
1. AKTE tersebut mencantumkan luas, dan nama pemiliknya.
2. Ada gambar situasinya.
3. Diterbitkan/dikeluarkan oleh Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat.
4. Tidak dalam keadaan bernasalah, dibuktikan dengan surat keterangan pemerintah
setempat.
Sertifikat Hak Milik dengan Variasi Type Bangunan Diatasnya, yang dimaksud
adalah bangunan rumah dengan beberapa klasifikasi /Type, Gedung, Pabrik,
gedung pertemuan, ruko, yang dibangun diatas lahan tanah yang memiliki sertifikat
Hak Milik atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai alas hukum.
Jangka waktu pinjaman
25
1. Jangka waktu pembiayaan minimal 30 hari atau 4 minggu dan maksimal 360 hari atau 48
minggu.
2. Ketentuan mengenai jangka waktu tersebut sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali, dan
setiap ada perubahan akan disampaikan melalui Memo Intern Direksi tersendiri.
Biaya Administrasi, Bunga, Asuransi dan Denda
1. Besarnya biaya administrasi, bunga, asuransi dan denda adalah sesuai dengan tarif yang
di tetapkan oleh perusahaan
2. Biaya administrasi dan asuransi wajib dibayar oleh debitur pada saat penandatanganan
perjanjian pembiayaan, sedangkan bunga di bayarkan setiap pembayaran angsuran sesuai
dengan jadwal pembayaran yang ditentukan. Denda dapat dibayarkan bersamaan
pembayaran angsuran atau dapat dibayarkan pada saat peluanasan pembiayaan
3. Denda pembiayaan diatur dan ditetapkan sebagai berikut:
a) Denda dikenakan/dibebankan kepada debitur bilamana debitur terlambat membayar
kewajiban
b) Besarnya denda pembiayaan adalah sesuai dengan perjanjian pembiayaan
sebagaimana yang terdapat pada program pembiayaan
c) Denda pembiayaan merupakan salah satu komponen pendapatan bagi perusahaan
sehingga pendapatan dari denda pembiayaan harus dibukukan
d) Penghapusan denda pembiayaan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Pimpinan cabang dapat menyetujui penghapusan denda pembiayaan s/d jumlah
Pengikatan jaminan
Peningkatan jaminan diatur dan ditetapkan sebagai berikut:
1. Untuk pembiayaan dengan jaminan kendaraan, sedapat mungkin diikat dengan Akta
jaminan Fiducia.untuk jumlah diatas Rp.10.000.000,- maka wajib diikat dengan Akta
jaminan Fiducia yang dinotarilkan
2. Untuk pembiayaan dengan jaminan kendaraan, maka diatur sebagai berikut:
Jaminan elektronik diatas Rp. 2.500.000,-harus diajukan penyimpangan pada
pemegang limit kantor pusat
26
penyelamatan.
Kriteria klasifikasi nasabah ditetapkan sebagai berikut :
1) Klasifikasi 1 (Lancar), yaitu nasabah yang pembayaran angsurannya tidak
menunggak atau menunggak tidak lebih dari 7 hari.
2) Klasifikasi 2 (Kurang Lancar), yaitu nasabah yang memiliki tunggakan angsuran
> 7 hari tetapi 14 hari.
3) Klasifikasi 3 (Diragukan), yaitu nasabah yang memiliki tunggakan angsuran > 14
hari tetapi 30 hari.
4) Klasifikasi 4 (Macet), yaitu nasabah yang memiliki tunggakan angsuran > 30 hari.
B. Penyelamatan Pembiayan
Penyelamatan pembiayan merupakan suatu upaya dan merupakan tindak lanjut
dari pemantauan pembiayaan, yang bertujuan agar kolektibilitas atau klasifikasi nasabah
27
tidak bergeser menjadi bermasalah, sehingga kualitas pembiayaan terjaga kesehatannya yang
pada akhirnya kemungkinan terjadinya kerugian yang lebih besar dapat dihindari.
Ketentuan pokok
a. Berdasarkan hasil pemantauan pembiayaan ditemukan indikasi berpotensi
bermasalah yang dapat merugikan perusahaan, maka nasabah bersangkutan wajib
segera diselamatkan.
b. Upaya penyelamatan pembiayaan nasabah yang dilakukan tanpa harus
memperhatikan urutan-urutan pemberian Surat Peringatan (SP) melainkan harus
diperhatikan dari pertimbangan tingkat resikonya.
c. Dalam hal nasabah diindikasikan berpotensi akan menjadi bermasalah, maka
dalam waktu yang singkat Pimpinan Cabang bersama tim kerjanya harus segera
dapat melakukan langkah-langkah penyelamatannya, antara lain sebagai berikut :
1) Langkah pertama melakukan identifikasi masalah dan menentukan masalah
utama yang sebenarnya.
2) Langkah kedua menentukan akar masalah atau penyebabnya.
3) Langkah ketiga menentukan alternative penyelamatan yang terbaik untuk
dilakukan.
4) Langkah keempat menentukan cara bagaimana mengamankan tindakan
penyelamatan yang akan dilakukan, dan lakukan !
d. Tindakan penyelamatan yang dapat dilakukan antara lain :
1) Mengover-alihkan pembiayaan kepada pihak ketiga.
2) Melakukan penarikan atau penguasaan jaminan.
3) Meringankan jumlah nilai angsuran dengan memperpanjang jangka waktu
pelunasan (rescheduling) atau melakukan perubahan jenis pembiayaan
(recondition).
e. Dalam hal penyelamatan dilakukan dengan penarikan atau penguasaan jaminan,
penyerahan jaminan`dari nasabah kepada perusahaan harus disertai dengan Surat
Tanda Terima Penyerahan Barang dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
yaitu pihak nasabah dan pihak perusahaan.
f. Kepada nasabah yang jaminannya ditarik, diberi kesempatan menebusnya dengan
syarat melunasi seluruh kewajibannya angsurannya.
g. Keberadaan barang tarikan menjadi tanggung jawab Pimpinan cabang, oleh
karena itu setiap barang tarikan wajib dikelola dan diadministrasikan oleh staf
operasional yang ditunjuk.
28
h. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar, maka barang tarikan harus segera
dijual
c. Jasa Sewa Modal Pembiayaan, jangka waktu pembiayaan dan Biaya-biaya
Jasa sewa modal pembiayaan yang diterapkan bervariasi dan sewaktu-waktu dapat berubah
sesuai yang ditetapkan perusahaan. Untuk saat ini jasa sewa modal yang diterapkan yaitu:
Barang perhiasan suku bunganya adalah 1,6 % untuk jangka waktu 15 hari
Jangka waktu yang diberikan adalah 4 bulan (120 hari) dari tanggal Nasabah menggadai
dan dapat diperpanjang dengan jalan membayar seluruh jasa sewa modal dan biaya administrasi.
Biaya yang dikenakan saat menggadai adalah :
Biaya administrasi untuk semua jenis barang jaminan sebesar 1% dari pokok
pembiayaan
Biaya pemeliharaan untuk kendaraan sebesar 0,5% dari pokok pembiayaan
Barang jaminan yang tidak dititip dikenakan biaya notaries sebesar Rp.250.000,-
Besar peluang terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh petugas karena adamya
Tystem pencairan lapangan yang artinya pencairan di tempat nasabah yang biasa disalah
29
KELEBIHAN KSP
Perputaran kas atas pinjaman yang cepat karena adanya Tystem pembayaarn harian dan
mingguan yang membuat pokok dan bunga atau jasa cepat kembali
Pencairan dana lebih cepat
Penerapan prinsip-prinsip bisnis perbankan, seperti aplikasi manajemen resiko,
membangun kepercayaan masyarakat, pelayanan yang baik bagi nasabah hingga
penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional
usaha.
30
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Niaga merupakan kelompok usaha dibawah naungan
Multi Niaga Group (MNG), sekaligus merupakan usaha yang memiliki jaringan kantor paling
luas dalam kelompok usaha ini. Sampai dengan pertengahan tahun 2008, KSP Multi Niaga telah
mengembangkan 23 kantor cabang yang tersebar pada hampir seluruh kabupaten di Sulawesi
Selatan dan beberapa rovinsi di seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
KSP Multiniaga memiliki 7 produk layanan yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
tabungan suka-suka
tabungan haji dan umrah
tabungan pendidikan
tabungan hari tua
tabungan qurban
deposito berjangka multi niaga
Pembiayaan yang diberikan oleh KSP Multiniaga kepada debitur, dimana pembayarannya
dilakukan secara berangsur sesuai perjanjian / kesepakatan antara pihak kreditur (pemberi
pembiayaan) dengan debitur (penerima pembiayaan). Penyaluran dana kepada masyarakat
melalui empat produk unggulan,yakni pinjaman Bulanan, Pinjaman Harian Si Kilat, Pinjaman
Insidentil dan Pinjaman K2PNS (Kredit Khusus PNS). Selain itu KSP Multi Niaga juga
menyediakan produk Aspek paling penting dalam kegiatan bisnis KSP Multi Niaga sejauh ini
adalah komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip bisnis perbankan, seperti aplikasi
manajemen resiko, membangun kepercayaan masyarakat, pelayanan yang baik bagi nasabah
hingga penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran operasional
usaha.
DAFTAR PUSTAKA
31
Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2, Salemba
Empat, Jakarta: 2006.
Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain,
Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta: 2000.
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2009/06/makalah-ekonomi-koperasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_Ssimpan_pinjam
http://www.multiniaga.co.id
http://www.depkop.go.id
32