Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II

“SAHAM”

DISUSUN OLEH :

Luh Putu Laura Hermawati ( 20011022 )

Putu Juni Saputra ( 20011025 )

Putu Ratna Komala Sari ( 20011033)

S1 MANAJEMEN (REG. PAGI)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA

School Of Economics with Spiritual Insight

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Pengantar Akuntansi. Makalah ini membahas tentang “Saham”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat dorongan dari


berbagai pihak. Untuk itu kami ingin menyampaikan terima kasih sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Besar harapan kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan terkait dengan Saham. Tidak hanya sebagai materi saja, namun kami
harapkan dapat menjadi kesadaran bagi pihak-pihak yang membaca makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi bentuk, isi maupun kesalahan penulis. Untuk itu kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan terima kasih atas permaklumannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah berikutnya agar menjadi lebih baik lagi.

Singaraja, 21 Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 Pengertian Saham.....................................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Saham.....................................................................................6
2.3 Perhitungan Pembelian dan Penjualan Saham........................................10
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Saham.........................................13
2.5 Resiko Investasi Saham..........................................................................15
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dimasa dewasa ini banyak dari kalangan masyarakat yang menjalankan kegiatan
inventasi. Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas seseorang untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat begitu banyak alternatif yang dapat
digunakan oleh masyarakat pemodal untuk melakukan investasi yang di inginkan,
misalnya investasi dapat dilakukan antara lain menabung, membeli tanah dan
bangunan, membeli emas, maupun membeli surat-surat berharga seperti saham
dan obligasi. Namun, dari begitu banyaknya alternatif investasi, masyarakat
pemodal belum terlalu mengetahui alternatif yang dapat memberikan dia
keuntungan yang besar.

Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti,


tanah, emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal
berinvestasi di alternatif ini selain memiliki pengembalian yang rendah juga
memiliki risiko yang cukup besar. Misalnya saja berinvestasi dengan cara
membeli properti (rumah dan tanah), mungkin masyarakat pemodal beranggapan
bahwa berinvestasi di alternatif ini sangat menjanjikan karena harganya semakin
lama semakin tinggi padahal alternatif ini memiliki risiko yang cukup tinggi
seperti tergusur ataupun kebakaran.

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara
yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk
menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa
efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau
merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki
saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. Para pembeli saham membayarkan uang pada
perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham
sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan
1
mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah
perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak
untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk
deviden.

Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan sangat
penting dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan kegiatan
operasional perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan pendapatan atau
laba yang diperoleh perusahaan. Hal inilah yang akan dipertimbangkan oleh
investor saat akan menanamkan modalnya. Beberapa faktor yang diteliti berkaitan
dengan harga saham dapat dilihat dari laporan keuangan 3 perusahaan diantaranya
adalah basic earning power, return on asset, financial leverage, earning yield, dan
kas operasi. Basic earning power merupakan salah satu ukuran profitabilitas,
dimana mampu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Basic earning power dihitung dengan membagi laba usaha/operasi dengan total
aktivanya.

Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian


harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa
banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan
investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham
tanpa mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi
dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk
mendapatkan nilai tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah


yang terjadi yaitu sebagai berikut:

1. Apa pengertian Saham?

2. Apa saja jenis-jenis Saham?

3. Bagaimana cara perhitungan pembelian Saham dan penjualan Saham?

2
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan investasi Saham?

5. Apa saja resiko investasi Saham?

1.3. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian Saham.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis Saham.

3. Untuk mengetahui cara perhitungan pembelian Saham dan penjualan


Saham.

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan investasi Saham.

5. Untuk mengetahui resiko investasi Saham.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Saham

Dalam bahasa Belanda saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan ”share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa
Perancis disebut “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang
mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti pemilikan sebagian
dari modal perseroan.

Saham adalah surat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan yang melakukan
penawaran umum (go public) dalam nominal dan persentase tertentu. Sementara
itu, saham merupakan jumlah satuan dari modal kooperatif yang sama jumlahnya
bisa diputar dengan berbagai cara berdagang, dan harganya bisa berubah sewaktu-
waktu tergantung keuntungan dan kerugian atau kinerja perusahaan tersebut.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang me¬nerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan
menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapat¬kan slip
yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejum¬lah uang. Dalam investasi
saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.

Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar


dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan
kepemilikan saham telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh
kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham
dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang hams dicapai sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.

Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau


penanaman modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman
modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
Asing
4
1. Penanaman Modal Dalam Negeri

Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan
penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam
modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam
negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan
warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau
tidak berbadan hukum.

Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian


penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007
adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara
Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang
melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.

2. Penanaman Modal Asing

Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal


asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri.

Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha
asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah
negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara
asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing,
dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak asing.

Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT.


Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :

5
“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan
hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.

Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3
cara,yaitu:

1). Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.

2). Membeli saham

3). Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an

Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka
dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing
adalah:

1). produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan

2). bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-
undang.

2.2 . Jenis-Jenis Saham

1. Saham Biasa (common stocks)

Common stock, merupakan saham biasa yakni tanda penyertaan modal individu
maupun instansi dalam sebuah perusahaan, menggantikan klaim kepemilikan
terhadap penghasilan ataupun aktiva yang dipunyai perusahaan. Pemegang saham
memiliki kewajiban yang terbatas artinya apabila perusahaan tersebut mengalami
gulung tikar, kerugian yang akan ditanggung oleh pemegang saham hanya sebesar
investasinya yang ada dalam saham saja.

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham bisa melakukan berbagai hak.


Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah sebagai berikut

6
 Hak Kontrol

Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini
berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang
akan memimpin perusahaannya.

 Hak menerima Pembagian Keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian


dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba
akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained
earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak
ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.

 Hak Preemtive (preetive right)

Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika


perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan
akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive
memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham
baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

2. Saham Preferen (preferred stocks)

Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan
saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham
preferen juga memberikan hasil yang tepat berupa deviden preferen. Seperti
saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen di bawah klaim
pemegang obligasi (bond). Dibanding dengan saham biasa, saham preferen
mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran
terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap
mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa[2].

7
 Karakteristik Saham Preferen

a). Preferen terhadap Deviden

- Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima deviden


terlebih dahulu dibanding dengan pemegang saham biasa.

- Saham preferen juga umumnya memberikan hak kepada deviden


komulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima deviden
tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa
menerima devidennya. Jika saham preferen disebutkan memberikan hak deviden
kumulatif, maka deviden-deviden yang belum dibayarkan disebut dengan
devidends in arrears

b). Preferen terhadap Waktu Likuidasi

- Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan


dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi
likuidasi. Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai
nominal saham preferennya termasuk semua deviden yang belum dibayar jika
bersifat komulatif.

- Karena karakteristik ini, investor pada umumnya menganggap saham


preferen lebih kecil resikonya dibandingkan dengan saham biasa. Akan tetapi jika
dibandingkan dengan bond, saham preferen dianggap lebih beresiko, karena klaim
dari pemegang saham preferen di bawah klaim dari pemegang bond

 Jenis Saham Preferen

Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk memberikan
beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor atau bagi perusahaan
yang mengeluarkan saham preferen, beberapa macam saham preferen telah
dibentuk. Jenis dari saham preferen diantaranya adalah saham preferen yang dapat
dikonversikan kedalam saham biasa (convertible preferred stock), saham preferen
yang dapat ditebus (callable preferred stock), saham preferen dengan tingkat
deviden yang mengambang (floating atau adjustable-rate preferred stock)

8
a). Convertible Preferred Stock

Untuk menarik investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham preferen
menambah bentuk di dalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk
menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah
ditentukan. Saham preferen semacam ini disebut dengan convertible preferred
stock. Penukaran dari saham preferen ke saham biasa tidak menimbulkan
keuntungan (gain) atau kerugian (loss) diperusahaan emiten. Diperusahaan
emiten, nilai yang dicatat untuk saham-saham ini adalah sebesar nilai nominalnya
dan selisih yang diterima yang berbeda dengan nilai nominalnya dicatat sebagai
rekening agio saham (paid-in capital in excess of par value). Juga di dalam catatan
perusahaan emiten, nilai pasar saat penukaran tidak diperhitungkan karena
alasannya adalah pertukaran saham tersebut dilakukan langsung dengan
perusahaan

b). Callable Preferred Stock

Bentuk lain dari saham preferen adalah memberikan hak kepada perusahaan yang
mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada
tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga tebusan ini
biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya

c). Floating / Adjustable Rate Preferred Stock (ARP)

Saham preferen ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang
dikenalkan pada tahun 1982. Saham preferen ini tidak membayar deviden secara
tetap, tetapi tingkat deviden yang dibayar tergantung dari tingkat return dari
sekuritas t-bill (treasury bill). Saham preferen tipe baru ini cukup populer sebagai
investasi jangka pendek untuk investor yang mempunyai kelebihan kas.

3. Saham Treasuri (trasury stock)

Saham treasuri (trasury stock) adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah
dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk
tidak depensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri. Perusahaan emiten membeli
kembali saham beredar sebagai saham treasuri dengan alasan sebagai berikut:
9
a). Akan digunakan untuk diberikan kepada manajer-manajer atau karyawan-
karyawan didalam perusahaan sebagai bonus dan konvensasi dalam bentuk saham

b). Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan


meningkatkan nilai pasasrnya

c). Memberikan sinyal kepada pasar bahwa harga saham tersebut murah, sehingga
perusahaan mau membelinya kembali

d). Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per
lembarnya

e). Alasan khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar
sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai
jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan.

2.3. Perhitungan Pembelian dan Penjualan Saham

Contoh Kasus:

Ratna selama tahun 2020 melakukan pembelian saham dan penjualan saham
berikut ini:

a). 15 Januari, dibeli 300 lembar saham PT Cahaya, nilai nominal @Rp. 10.000,-
kurs 105%, dengan provisi dan materai 1%.

b). 20 Januari, dibeli 400 lembar saham PT Makmur, nilai nominal @Rp. 10.000,-
kurs 120%, dengan provisi dan materai 1%.

c). 5 Februari, dijual 150 lembar saham PT Cahaya, dengan kurs 100%, provisi
dan materai.

d). 10 Februari, dijual 250 lembar saham PT Makmur, dengan kurs 125%, provisi
dan materai.

Diminta: Buatlah perhitungan pembelian saham dan penjualan saham tersebut


beserta jurnalnya.
10
Pembahasan:

 Jan 15

Harga kurs 300 lembar saham PT Cahaya:

= 105% x 300 x Rp.10.000 = Rp.3.150.000

Provisi dan materai:

= 1% x Rp. 3.150.000 =Rp. 31.500

Harga perolehan = Rp. 3.181.500

Nilai perolehan tiap lembar = Rp. 3.181.500 : 300 lembar = Rp. 10.605

Jurnalnya:

(Debet) Surat berharga Rp. 3.181.500

(Kredit) Kas Rp. 3.181.500

 b) Jan 20

Harga kurs 400 lembar saham PT Makmur:

= 120% x 400 x Rp.10.000 = Rp. 4. 800.000

Provisi dan materai:

= 1% x Rp. 4.800.000 = Rp. 48.000

Harga perolehan = Rp. 4.848.000

Nilai perolehan tiap lembar = Rp. 4.848.000 : 400 lembar = Rp. 12.120

Jurnalnya:

(Debet) Surat berharga Rp. 4.848.000

(Kredit) Kas Rp. 4.848.000

11
 c) Feb 5

Harga kurs 150 lembar saham PT Cahaya:

= 100% x 150x Rp.10.000 = Rp. 1.500.000

Provisi dan materai:

= 1% x Rp. 1.500.000 = Rp. 15.000

Harga jual = Rp. 1.515.000

Harga perolehan 150 lembar saham PT Cahaya:

= 150 x Rp. 10.605 = Rp. 1.590.750

Rugi penjualan saham = Rp. 75.750

Jurnalnya:

(Debet) Kas Rp. 1.515.000

(Debet) Rugi penjualan Rp. 75.750

(Kredit) Surat berharga Rp. 1.590.750

 d) Feb 10

Harga kurs 250 lembar saham PT Makmur:

= 125% x 250 x Rp.10.000 = Rp. 3.125.000

Provisi dan materai:

= 1% x Rp. 3.125.000 = Rp. 31. 250

Harga jual = Rp. 3.156.250

12
Harga perolehan 250 lembar saham PT Makmur:

= 250 x Rp. 12.120 = Rp. 3.030.000

Laba penjualan saham = Rp. 126.250

Jurnalnya:

(Debet) Kas Rp. 3.156.250

(Kredit) Laba penjualan Rp. 126.250

(Kredit) Surat berharga Rp. 3.030.000

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Investasi Saham

 Kelebihan Investasi Saham:

1. Memberikan potensi return yang tinggi dan berkesinambungan.

Pergerakan saham sangat dinamis maka memungkinkan seseorang mendapatkan


return yang besar secara cepat. Hal ini akan menjadikan kita dapat dengan mudah
mendulang banyak keuntungan dalam investasi saham.

2. Nilai Saham Sangat likuid

Saham yang Anda beli pada akhirnya bisa dijual kembali karena saham sangat
likuid maka bila cermat kita dalam mengelola saham yang sudah kita beli
dikemdian hari bila kita jual akan mendaptakan penawaran yang lebih tinggi dari
harga awal sangat kita membelinya.

Terlebih lagi dengan lembaga yang dibanggun oleh pemerintah lewat bursa efek
Indonesia yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam
perdagangan saham.

3. Tidak memerlukan rekruitmen karyawan baru

13
Tidak seperti pada bidang bisnis konvensional dalam dunia investasi saham kita
tidak perlu memperkejaan orang untuk mengawasi saham kita. Karena hal itu bisa
kita lakukan sendiri.

Namun denga begitu kita harus paham benar seluk beluk saham yang kita sedang
jalani. Bila perlu kita juga harus mempunyai mentor yang sudah lama dalam jenis
investasi ini. Sehingga kemungkinan untuk gagal dalam investasi saham akan
semakin megecil.

4. Tidak memerlukan perawatan

Kelebihan selanjutnya jika kita berinvestasi saham adalah tidak memerlukan


perawatan. Hal ini mempermudah kita dalam menjalankan bisnis lain, sehingga
investasi saham tidak akan banyak memerlukan banyak waktu. Kita masih bisa
menjalankan aktivitas bisnis seperti biasa.

Meski begitu sebagai salah satu pemilik saham, kita wajib selalu mengikuti
perkembangan saham yang kita sedang ikuti, sehingga kita bisa lebih waspada
tentang hal hal buruk yang mungkin terjadi.

5. Tidak perlu membayar pajak selama memilikinya.

Dalam investasi saham kita tidak perlu menanggung pajak selama memilikinya
hal ini menguntungkan bagi kita karena kita tidak perlu mengalokasikan sebagian
uang kita untuk membayar pajak.

6. Nilai saham dapat dipantau dengan mudah di media media cetak maupun
visual.

Salah satu kemudahan jika berinvestasi saham di era sekarang adalah nilai
pergerakan saham bisa dengan mudah dilihat melalui media cetak atau elektronik,
selain itu saham yang sudah kita pilih akan memberikan laporannya secara
berkala.

 Kekurangan Investasi Saham:

1. Dapat mengalami kerugian besar secara cepat

14
Potensi return yang tinggi pada saham kadang juga diiringi potensi rugi yang
besar akibat salah pilih saham.Karena sangat likuid, kadangkala menjadikannya
terlalu fluktuatif sehingga saat kita mau menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.

2. Menuntut kita harus cermat dan tahu perkembangan saham

Karena tidak memerlukan pegawai artinya kita sendiri yang harus cermat dan tahu
dalam perkembangan saham. Hal ini kadangkala menggagu seseorang apalagi jika
orang tersebut memiliki bisnis lain yang juga memerlukan perhatian yang tinggi.

3. Mudah terbawa arus karena iming iming pendapatan yang besar

Akibat harga saham sangat mudah kita akses, kadangkal justru menjadi
boomerang bagi kita. Apalagi jika pergerakan saham kita pada posisi positif.
Maka banyak orang tejebak pada mendapatkan keuntungan semata. Sehingga
kadangkala membuat orang bertindak irasional untuk cepat mendapatkan
keuntungan.

2.5. Resiko Investasi Saham

1. Tidak mendapatkan dividen.

Satu hal yang ditawarkan oleh investasi saham adalah mendapatkan deviden.
Namun pegerakan saham sangatlah cepat sehingga tidak menutup kemungkinan
kita bisa mendapatkan uang dengan cepat atau pun sebaliknya.

Jika perusahaan kita rugi maka kita tidak akan mendapatkan deviden. Sehingga
penting bagi kita memilih sector saham dan orang orang dibalik perusahaan
tersebut sehingga kita bisa meminimanilir dampak kerugian yang mungkin terjadi.

2. Potensi loss dari selisih rugi antara harga jual dan beli.

Potensi loss pada saham sangat mungkin terjadi bila kita tidak cermat dalam
memilih perusahaan yang akan kita jadikan investasi. Hal ini bisa terjadi karena
performa buruk perusahaan.

15
Bila hal ini terjadi saham yang kita beli akan mengalami penurunan harga beli
imbasnya adalah kita sebagai investor akan mengalami kerugian juga karena
harga awal saat kita membeli sebuah saham bisa menjadi anjlok.

3. Perusahaan bangkrut dan menerima hasil pembagian likuidasi terakhir kali.

Risiko selanjutnya yang bisa kita alami adalah perusahaan yang kita pilih dan
berinvestasi mengalami kebangkrutan. Bila hal ini terjadi secara otomatis kita
sebagai seorang investor akan kena juga imbasnya.

Kebangkrutan adalah risiko terburuk bagi pemegang saham, karena sebagai


pemilik pemegang saham memiliki hak paling akhir setelah perusahaan dilikuidasi
dan hasilnya dipakai untuk membayar pajak, hak gaji karyawan dan utang

16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak


dan rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS,
menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta
menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.

Suatu perusahaan atau perseroan dapat menerbitkan 3 jenis saham, yaitu saham
biasa, saham preferen, saham treasuri

Didalam suatu saham, memberikan hak kepada pemiliknya untuk:

a. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, berlaku setelah saham


dicatat dalam daftar pemegang saham atas nama pemiliknya,

b. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;

c. menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.

3.2. Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini disebabkan karena
masih terbatasnya kemampuan kami.

Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://andyyjr20.blogspot.com/2017/03/makalah-saham-dan-nilai-saham.html

https://www.academia.edu/35554705/Makalah_saham

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-saham/

https://ruangbelajarjawabanpdf.blogspot.com/2021/02/contoh-soal-dan-jawaban-
saham-biasa-dan.html

https://candraekonom.blogspot.com/2015/08/saham-treasuri-contoh-soal-
akuntansinya.html

18

Anda mungkin juga menyukai