Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PASAR UANG DAN PASAR MODAL


SAHAM
Dosen Pengantar : H. Dudung Hadiwijaya,SE.MM

Di susun Oleh :
Kelompok : 10 Semester V
1. Nur Komalasari 1561201616
2. Suci Yulia.L 1561201348
3. Sulasiah
4. Yutha Ulya A

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Tangerang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho dan
kemudahan bagi kami untuk menyelesaikan makalah Pasar Uang Dan Pasar Modal.
Makalah ini disusun untuk membantu dan mempermudah mahasiswa dalam melatih dirinya
untuk menyelesaikan teori yang dijelaskan dari tiap pokok bahasan pada mata kuliah Pasar
Uang Dan Pasar Modal. Melalui pelajaran Pasar Uang Dan Pasar Modal diharapkan
mahasiswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami
penambahan dan perubahan dalam menggunakan beragam materi Pasar Uang Dan Pasar
Modal.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon
maaf atas segala kekurangannya.
Terimakasih kepada dosen pembimbing matakuliah Pasar Uang Dan Pasar Modal
yaitu Bapak H. Dudung Hadiwijaya,SE.MM yang telah membimbing kami dalam
tersusunnya makalah ini. Besar harapan kami untuk memperoleh kritik dan saran yang
menyangkut cara penyelesaian makalah ini demi untuk penyempurnaan makalah ini.

Tangerang , 2017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Pengertian Saham.............................................................................................. 3
2.2. Jenis – Jenis Saham.......................................................................................... 4
2.3. Karakteristik Saham .......................................................................................... 5
BAB III – PENUTUP ............................................................................................. 7
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 7
3.2. Kritik dan Saran ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara
yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk
menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Para
pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka
menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham
dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari
sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak
untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.

Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan sangat
penting dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan kegiatan operasional
perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan pendapatan atau laba yang diperoleh
perusahaan. Hal inilah yang akan dipertimbangkan oleh investor saat akan menanamkan
modalnya. Beberapa faktor yang diteliti berkaitan dengan harga saham dapat dilihat dari
laporan keuangan 3 perusahaan diantaranya adalah basic earning power, return on asset,
financial leverage, earning yield, dan kas operasi. Basic earning power merupakan salah satu
ukuran profitabilitas, dimana mampu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba (Atmaja, 2003:415). Basic earning power dihitung dengan membagi laba usaha/operasi
dengan total aktivanya.

Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian harga
saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan
diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham seorang
investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return.
Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai
aset tersebut dan juga sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut.

1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Saham?
b. Sebutkan apa saja Jenis – Jenis Saham?
c. Apa saja Karakteristik Saham?

1.3. Tujuan Penulisan


Agar kita lebih memahami dan mendalami pokok pembahasan yang berjudul Saham.
Khususnya tentang pengertian Saham, Jenis – jenis Saham, dan Karakteristik Saham.

2
2.1. Pengertian Saham

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris disebut
dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa Perancis disebut
“action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata “saham”
di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian dari modal perseroan, dengan mana
Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan
rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya
berdasarkan Undang-Undang ini.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di
bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa
kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip
melainkan saham.

Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar


dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan
saham telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham
tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak
diperhitungkan dalam kuorum yang hams dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau penanaman
modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman modal di bagi menjadi,
penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal Asing

1. Penanaman Modal dalam negeri

Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan penanaman
modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam modal dalam negeri
dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki
oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha
yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.

Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian penanam
modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah penanam modal
dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara
Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia.

2. Penanaman modal asing

Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal asing


sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing,
dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga
negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT. Menurut Pasal
5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :

“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.

Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3 cara,yaitu :

1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.


2. Membeli saham
3. Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an

Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang
usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Bidang
usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:
1. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
2. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.

3
2.2. Jenis Saham

Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis, yaitu:

1. Saham Biasa (common stocks)

Common stock, merupakan saham biasa yakni tanda penyertaan modal individu maupun
instansi dalam sebuah perusahaan, menggantikan klaim kepemilikan terhadap penghasilan
ataupun aktiva yang dipunyai perusahaan. Pemegang saham memiliki kewajiban yang
terbatas artinya apabila perusahaan tersebut mengalami gulung tikar, kerugian yang akan
ditanggung oleh pemegang saham hanya sebesar investasinya yang ada dalam saham saja.

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham bisa melakukan berbagai hak. Beberapa hak
yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah sebagai berikut

a) Hak Kontrol

Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa
pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin
perusahaannya.

b) Hak menerima Pembagian Keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan
kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber
dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham
dalam bentuk dividen.

c) Hak Preemtive (preetive right)

Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar
saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang
lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk
membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

2. Saham Preferen (preferred stocks)

Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki
investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa dengan saham biasa yaitu mewakili
kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran
saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak
pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham,
mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa.
Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:

a) Preferen terhadap dividen

1) Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu
dibandingkan pemegang saham biasa.

2) Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak
kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum
dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.

b) Preferen pada waktu likuidasi

Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan
hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva
adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum
dibayarkan jika bersifat kumulatif.

Saham preferen lebih aman dibandingkan saham biasa karena memiliki klaim terhadap
kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. Dan pemiliknya akan memiliki
hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa, contohnya hak suara dalam pemilihan direksi
sehingga jajaran manajemen akan berusaha sekuat tenaga untuk membayar ketepatan
pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

Anda mungkin juga menyukai