Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUKUM INVESTASI

Disusun Oleh:

JEPRIANTO : 2023.06.0018

MATA KULIAH: PENGANTAR HUKUM BISNIS


DOSEN PENGAMPU: FEBRI KUSUMA,SE.,Sy.,MSi

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH

IMAM ASY SYAFI’I

PEKANBARU
2023M/1445H

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hukum
Investasi” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan –Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam yang kita nanti – nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2. Rumusah Masalah ........................................................................................ 5
1.3. Tujuan ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6
2.1. Pengertian Investasi ..................................................................................... 6
2.2. Jenis Investasi ............................................................................................... 6
2.3. Pengaruh Investasi Dalam Perekonomian ................................................. 7
2.4. Ruang Lingkup Pengaturan Undang - Undang ......................................... 8
2.5. Penanaman Modal ........................................................................................ 9
2.6. Penanaman Modal Dalam Negeri ............................................................. 10
2.7. Penanaman Modal Asing ........................................................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi saat ini terus berkembang, setiap tahun dan ditargetkan
pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari tahun – tahun sebelumnya. Faktor yang
mendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah investasi. Investasi
merupakan sebuah kegiatan penanaman modal dalam jangka waktu cukup lama
dengan harapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan. Maka dari itu,
Investasi merupakan salah satu kegiatan penting dalam penunjang perekonomian dan
bisnis dalam suatu negara.

Dibidang perekonomian, kata investasi sudah lazim dipergunakan dan sering


diartikan sebagai penanaman uang dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan dalam memperoleh keuntungan. Istilah investasi dapat berkaitan dengan
berbagai macam aktivitas. Umumnya investasi dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu
aktiva rill (real asset) dan aktiva finansial (financial asset). aktiva rill (real asset)
adalah investasi yang berwujud, seperti tanah, emas, mesin, bangunan, kendaraan dan
lain – lain. aktiva finansial (financial asset) adalah dokumen atau surat – surat yang
mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim tidak langsung
terhadap aktiva rill perusahaan, seperti deposito, saham atau obligasi.

Kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus – menerus akan
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional, dan meningkatkan taraf kemakmuran kemakmuran masyarakat. Peranan ini
bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yaitu: (1) investasi
merupakan salah satu komponen agregat, pendapatan nasional serta kesempatan
kerja. (2) Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah
kapasitas produksi. (3) Investasi selalu diikuti oleh perkembangan tekhnologi.
Investasi dalam bentuk aktiva finansial bagi investor dapat dilakukan di pasar modal.

4
Pasar modal merupakan tempat dengan sistem terorganisir, yang
mempertemukan pihak pemilik dana atau investor dengan pengguna dana yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pasar modal memiliki peran yang
sangat penting karena merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha
serta sebagai wadah investasi bagi masyarakat. Pasar modal dapat dikatakan sebagai
salah satu instrumen ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang
memiliki kandungan informasi.

1.2. Rumusah Masalah


1) Apakah itu investasi?
2) Apakah pengaruh investasi dalam perekonomian?
3) Apakah ruang lingkup pengaturan Undang – Undang investasi?
4) Apakah penanaman modal dan Undang – Undang pasar modal, PMDN dan
PMA?

1.3. Tujuan
1) Mengetahui tentang investasi
2) Mengetahui pengaruh investasi dalam perekonomian
3) Mengetahui ruang lingkup pengaturan Undang – Undang investasi
4) Memahami penananaman modal, Undang – Undang pasar modal,
Penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Investasi
Investasi berasal dari kata Invest yang berarti menanam atau menginvestasikan
uang atau modal.1 Istilah investasi atau penanaman modal merupakan istilah yang
dikenal dalam kegiatan bisnis sehari – hari maupun dalam bahasa perundang –
undangan. Istilah investasi merupakan istilah yang populer dalam dunia usaha,
sedangkan istilah penanaman modal lazim digunakan dalam perundang – undangan.
Namun, pada dasarnya kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama,
sehingga kadangkala digunakan secara interchangeable.2

Investasi adalah bentuk penanaman aset atau dana perusahaan atau individu
untuk jangka waktu tertentu untuk mencapai pengembalian yang lebih tinggi di masa
depan.3

Dapat disimpulkan investasi adalah sebuah aktivitas menyimpan atau


menempatkan dana pada periode tertentu dengan harapan memperoleh keuntungan.

2.2. Jenis Investasi


Berdasarkan kontrol atau pengawasan terhadap perusahaan, investasi dibagi
menjadi dua macam, yaitu investasi tidak langsung dan investasi langsung.

1) Investasi Tidak Langsung (indirect/ portfolio investment)


Investasi tidak langsung umumnya merupakan investasi yang berorientasi jangka
pendek dan lebih spekulatif dibanding investasi langsung karena investor dapat
dengan mudah mengubah investasinya dari pembelian surat berharga (sekuritas) ke
satu sekuritas lainnya yang lebih menguntungkan.
2) Investasi Langsung (Direct Investment)

1
Ana Rokhmatussa’dyah, Hukum Investasi Dan Pasar Modal (Jakarta, Sinar Grafika, 2018), Hlm. 1
2
Ibid. Hlm.3
3
Gramedia Blog, “Rosyda”, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-investasi/, akses tanggal 29
September 2023.

6
Investasi langsung didefiniskan sebagai investasi jangka panjang pada suatu
perusahaan/ bisnis, diikuti dengan kontrol manajemen secara aktif dari investor. Salah
satu ciri utama dari investasi langsung adalah investor secara efektif melakukan
kontrol manajemen dan investor memiliki pengaruh dominan pada kegiatan
operasional usaha dan bertanggung jawab untuk pengembangan usaha. Pada investasi
langsung, investor memiliki perusahaan khususnya dalam bentuk aset berwujud/
fisik, seperti gedung, mesin dan aset lain yang tahan lama.
Perbedaan mendasar antara investasi langsung dan tidak langsung terutama
terletak pada pengelolaan dan pengawasan perusahaan serta kepemilikan saham di
dalam perusahaan. Pada investasi tidak langsung, ada pemisahan pengelolaan dan
pengawasan yang dilakukan oleh investor, dengan kata lain investor tidak melakukan
pengelolaan dan pengawasan di dalam perusahaan secara langsung. Adapun pada
investasi langsung, investor ikut serta dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan
perusahaan. Selain itu, pada investasi langsung investasi dilakukan dengan
melakukan kegiatan usaha atau pendirian perusahaan/ pabrik atau mengerjakan
proyek. Adapun pada investasi tidak langsung, dilakukan dengan membeli surat
berharga atau portofolio seperti saham atau obligasi. 4

2.3. Pengaruh Investasi Dalam Perekonomian

Dalam model pertumbuhan dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin


tinggi bila produksi di suatu negara semakin besar. Dapat diasumsikan bahwa
investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal manusia dapat
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan memacu produktivitas.

Investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, simplenya


jika kita analogikan dari ala pedesaan, Dimana seorang petani yang menginvestasikan
hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan
bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi

4
Ibid. Hlm. 4

7
tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan
suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan maka pertumbuhan
ekonomi akan meningkat.

Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan


penduduk suatu negara. Semuanya berpengaruh pada kesejahteran masyarakat. Peran
dan kelembagaan pemerintah sangat penting untuk mendukung keberhasilan
kebijakan investasi. Investasi didorong dengan meningkatkan akses UKM pada
sumberdaya produktivitas. Perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan
keadaan yang menggembirakan. Investasi yang meningkat akan berdampak terhadap
terbukanya lapangan pekerjaan baru, hal ini sejalan dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

2.4. Ruang Lingkup Pengaturan Undang - Undang


Indonesia pada awalnya memilih untuk mengatur lingkup hukum investasi, baik
PMA maupun PMDN dalam undang-undang yang berbeda dan terpisah. Indonesia
sebelumnya mengatur hukum investasi menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Pengaturan untuk PMA secara khusus melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun


1967 tentang Penanaman Modal Asing yang diubah dengan UndangUndang
Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1967 tentang Penanaman Modal Asing.
2) Pengaturan untuk PMDN melalui Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 yang
kemudian di ubah menjadi Nomor 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri.

Namun, dengan dikeluarkan UU No.25/ 2007, pada tanggal 26 April 2007


maka UU PMA dan PMDN tidak berlaku sehingga ketentuan penanaman modal, baik
PMA dan PMDN dilebur menjadi satu dalam UU Nomor 25 Tahun 2007.

8
Indonesia memberikan perlakuan yang sama antara Penanaman Modal Dalam
Negeri dan Penanaman Modal Asing sebagaimana ketentuan UU No. 25 Tahun 2007
Pasal 6 ayat (1) tentang Penanaman Modal yang menyatakan, “Pemerintah
memberikan perlakuan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal dari
negara manapun yang melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”5

Perlakuan yang sama tersebut tidak berlaku bagi Penanam Modal dari suatu
negara yang memperoleh hak istimewa. Hak istimewa tersebut antara lain hak
istimewa yang berkaitan dengan kesatuan kepabeanan, wilayah perdagangan bebas,
pasar bersama, kesatuan moneter, kelembagaan yang sejenis, dan perjanjian antara
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah asing yang bersifat bilateral, regional, atau
multilateral yang berkaitan dengan hak istimewa tertentu dalam penyelenggaraan
penanaman modal.6

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan, setiap orang bebas berinvestasi baik
di dalam negeri maupun di luar negeri sesuai dengan peraturan yang ada di setiap
negara masing-masing.

2.5. Penanaman Modal


Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh
penanam modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia.7

Menurut Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Pasal 12 pada prinsipnya


semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali
bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan
persyaratan.

5
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2007/25TAHUN2007UU.HTM. Akses pada 23 September 2023
6
Indonesia, Undang Undang Penanaman Modal, Penjelasan 6 ayat (2).
7
Toman Sony Tambunan, Hukum Bisnis (Jakarta, PrenadamediaGroup, 2019), Hlm. 1

9
Bidang usaha yang terbuka merupakan bidang usaha yang diperkenankan untuk
di tanamkan investasi, baik oleh investor asing maupun investor domestik. 8

Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah bidang usaha tertentu
yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu,
yaitu bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan kemitraan, bidang usaha yang
dipersyaratkan kepemilikan modalnya, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan
lokasi tertentu,dan bidang usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus. Daftar
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan tertentu di 16 sektor: pertanian,
kehutanan, kelautan dan perikanan, energi dan sumber daya mineral, perindustrian,
pertahanan dan keamanan, pekerjaan umum, perdagangan, pariwisata dan ekonomi
kreatif, per - hubungan, komunikasi dan informatika, keuangan, perbankan, tenaga
kerja, pendidikan, dan kesehatan.9

Bidang usaha yang tertutup adalah jenis usaha tertentu yang dilarang
diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal oleh penanam modal. Bidang usaha
yang dinyatakan tertutup berlaku secara nasional di seluruh wilayah Indonesia, baik
untuk kegiatan penanaman modal asing maupun untuk kegiatan penanaman modal
dalam negeri. Adapun jenis bidang usaha yang dinyatakan tertutup menurut Undang -
Undang No. 25 Tahun 2007 Pasal 12 ayat (2) meliputi:

1) Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan


2) Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-
undang.10

2.6. Penanaman Modal Dalam Negeri


Undang – undang Republik Indonesia Nomor 25 Thun 2007 mendefinisikan
penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
8
Salim H. S. dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi (Jakarta, Rajawali, 2018), hlm. 54.
9
Mas Rahmah, Hukum Investasi (Jakarta, Kencana, 2020), Hlm. 100
10
Mas Rahmah, Hukum Investasi (Jakarta, Kencana, 2020), Hlm. 95

10
usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.11 Adapun modal dalam negeri
adalah yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara
Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan
hukum.

2.7. Penanaman Modal Asing


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 mengartikan
penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modaluntuk melakukan usaha di
wilaya negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanaman modal asing, baik
yang menggunakan penanaman modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanaman modal dalam negeri. Penanaman modal asing adalah
perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintahan asing
yang melakakukan penanaman modal di wilayah Republik Indonesia.
Berdasarkan difinisi tersebut, maka Penanaman Modal diberi keleluasaan
pengusahaan dan penyelenggaraan pimpinan dalam perusahaan dimana modalnya
ditanam, dalam arti bahwa Penanaman Modal mempunyai penguasaan atas modal.

11
Toman Sony Tambunan, Hukum Bisnis (Jakarta, Prenadamedia Group, 2020), Hlm. 209

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian jangka panjang.


Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu alat ukur bagi suatu bangsa untuk melihat
atau menganalisis tingkat penumbuhan perekonomian suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi sangat membutuhkan peran strategi yaitu pembetukan modal. Pembentukan
modal inilah yang bersumber dari kegiatan investasi atau pendanaan di sejumlah
pasar keuangan. Negara-negara yang sedang berkembang sangat membutuhkan
sebuah investasi dan pinjaman untuk memajukan pertumbuhan ekonomi. Dalam
model pertumbuhan dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin tinggi bila
produksi di suatu negara semakin besar.

12
DAFTAR PUSTAKA
Rahmah, Mas. Hukum Investasi. Jakarta: Kencana. 2020

Rokhmatussa’diyah, Ana. Hukum Investasi Dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar Grafika.
2018

Salim HS. Hukum Investasi. Jakarta: Rajawali. 2018.

Tambunan, Toman Sony. Hukum Bisnis. Jakarta: Prenadamedia. 2020

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-investasi/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-investasi/

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2007/25TAHUN2007UU.HTM

13

Anda mungkin juga menyukai