TEORI INVESTASI
Disusun oleh :
2024
KATA PENGANTAR
Meski demikian, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis
menyadari masih ada kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan, baik
dari segi tanda baca, tata bahasa, maupun isi. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai upaya
penyempurnaan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
pembaca, dan untuk kami khususnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................27
A. Kesimpulan...............................................................................................27
B. Saran.........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
2. Perubahan persediaan
3. Investasi perumahan
4. Sekuritas
a. Sekuritas saham
b. Obligasi.
a. Legalitas
Legalitas merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan
olehh investor, karena hal ini berkaitan dengan jaminan keamanan
dana yang ditanamkan.
b. Keamanan
Prinsip keamanan disini lebih diarahkan pada bagaimana
keputusan investasi harus didasarakan pada analisis investasi yang
memadai agar dana yang diinvestasikan terbatas dari risiko kerugian.
c. Likuiditas
Ini berkaitan dengan seberapa mudah suatu investasi dapat
dicairkan kembali apabila dana yang telah diinvestasikan tersebut
dibutuhkan bila sewaktu-waktu terdapat kejadian atau yang
membutuhkan dana secara mendadak.
d. Keuntungan
Sumber dana investasi yang berasal dari dana pinjaman bank
memiliki unsur biaya yang harus ditanggung, yaitu tingkat bunga
pinjaman yang harus dibayarkan. Untuk itu, investasi yang dilakukan
haruslah memberi keuntungan dalam tingkat paling tidak lebih besar
dari tingkat suku bunga yang harus dibayarkan tersebut.
e. Kesesuaian
Pemilihan jenis dan bentuk investasi sebaiknya juga menyesuaikan
dengan kesesuaian tujuan dari investor, baik investor secara
perseorangan maupun perusahaan.
6. Deposito danTabungan
1. Tingkat bunga
Salah satu sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk
membiayai pengeluaran investasinya yaitu pinjaman kepada bank. Biaya
atas pinjaman pengusaha kepada bank dinilai dari besarnya suku bunga
yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada bank setiap periodenya.
Pengusaha akan mempertimbangkan dan membandingkan beban bunga
yang harus dibayarkannya dengan harapan keuntungan yang akan
diperoleh dari investasi yang dilakukannya tersebut. Apabila tingkat suku
bunga sedemikian tingginya, pengusaha akan menunda pinjaman tersebut
sampai tingkat suku bunganya turun.
Dengan kata lain terdapat hubungan berkebalikan antara tingkat suku
bunga dengan pengeluaran investasi seperti yang dilanbangkan pada kurva
hubungan antara investasi dan suku bunga sebagai berikut :
3. Inovasi teknologi
8. Kebijakan ketenagakerjaan
Keterangan :
S : Nilai residu
Dimana :
2. Keputusan Investasi
Keputusan investasi terkait dengan berbagai pertimbangan, baik
pertimbangan secara ekonomi maupun pertimbangan non-ekonomi. Paling
tidak, secara ekonomi, sebelum melakukan keputusan investasi, haruslah
dilakukan penilaian kelayakan investasi tersebut melalui studi kelayakan
investasi. Studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang dapat atau
tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan pertimbangan akan
mendapatkan manfaat ekonomis suatu bisnis. Pengertian tersebut
mempunyai tendensi bagi pelaku bisnis yang profit. Artinya, jika hasil
penelitian dari bisnis yang dilakukan memberikan tambahan kekayaan
bagi pelaku bisnis maka bisnis dianggap menguntungkan, dengan
demikian ia akan mengambil bisnis tersebut. Sebaliknya, jika hasil
penelitian cenderung menunjukkan pengurangan kekayaan bagi pelaku
bisnis.
Menurut Subagyo (2008:6), studi kelayakan bisnis adalah studi
kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan
usaha. Menurut Kashmir dan Jakfar (2010:9), studi kelayakan bisnis
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
kegiatan atau usaha yang dijalankan guna menentukan layak atau tidaknya
suatu bisnis dijalankan.
Berdasarkan beberapa definisi tentang studi kelayakan bisnis, maka
dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah sebuah penelitian
bisnis yang menganalisis layak tidaknya suatu bisnis dan juga apakah
bisnis tersebut dapat memberikan keuntungan kepada pemilik bisnis dalam
jangka waktu tertentu.
Ada empat tujuan mengapa sebelum suatu bisnis atau proyek
dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu:
a) Menghindari risiko kerugian
Untuk menghindari risiko kerugian di masa yang akan datang,
karena di masa yang akan datang ada situasi ketidakpastian. Kondisi
ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya
terjadi tanpa dapat diramalkan.
b) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat
memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan
bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjakan.
Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik
sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
c) Memudahkan perencanaan
Jika kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan
perencana dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. Perencana
meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau
proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa-
siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankan,
berapa besar keuntungan yang diperoleh, serta bagaimana
mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
d) Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai
dengan rencana yang disusun, maka akan memudahkan perusahaan
untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan
ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari
rencana yang telah disusun. Pengawasan dan pengendalian dalam
operasi sebuah perusahaan besar perlu dilakukan secara
berkesinambungan. Proses yang salah dari keduanya akan memberikan
dampak. buruk baik untuk kesehatan lingkungan maupun masalah
sosial lainnya. Adanya studi kelayakan bisnis akan lebih memudahkan
bagi pihak yang berwenang atau perusahaan terkait untuk melakukan
pengawasan serta pengendalian.
e) Macam-macam perencanaan :
6. Aspek Keuangan
Aspek keuangan adalah faktor yang penting dalam semua aspek
proyek, karena keuangan melibatkan semua program dan proyek yang
harus dipertimbangkan. Hal-hal yang berkaitan dengan keuangan harus
dibahas sejak awal perencanaan, periode persiapan, pelaksanaan proyek,
hingga periode operasi. Terdapat dua periode yang berbeda, yaitu periode
persiapan dan periode operasi. Implikasi keuangan dari periode persiapan
terkait dengan kebutuhan dana investasi, sedangkan periode operasi
melibatkan proyeksi rugi-laba, neraca, arus kas, kemampuan melunasi
pinjaman, dan tingkat pengembalian. Untuk menentukan kelayakan
proyek, beberapa metode perhitungan dapat digunakan, diantaranya
sebagai berikut :
1) Payback period (PP)
Metode pemulihan investasi (Payback method) adalah menilai
kelayakan investasi berdasarkan jangka waktu pemulihan modal
diinvestasikan. Jangka waktu pemulihan modal adalah waktu
mengembalikan modal investasi dalam satuan tahun. Rumus dalam
payback period adalah:
Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih Tahunan
(Proceed)
2) Net present value (NPV)
Metode nilai sekarang adalah Metode nilai sekarang menilai
investasi dari arus kas masa depan menjadi nilai sekarang melalui
diskon pada tingkat biaya modal. Rumus dalam Metode Net
Present Value adalah:
Net Present Value = PV Proceed – PV Outlay
3) Profitability index (PI)
Profitability Indeks adalah rasio membandingkan nilai sekarang
arus kas selama umur ekonomis dan pengeluaran awal proyek.
Rumus yang digunakan dalam Profitability Indeks adalah:
Profitability Indeks = PV Proceed / PV Outlays
Dimana:
7. Aspek Hukum
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek, ini berarti
bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu
haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori investasi merupakan hal yang penting untuk dipelajari
sebelum memulai berinvestasi. Dengan memahami teori investasi,
investor dapat membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan
keuangan mereka dengan lebih efektif. Pengetahuan investasi memiliki
pengaruh terhadap minat investasi. Seseorang yang memiliki kapasitas
pengetahuan tentang investasi akan cenderung untuk ikut melakukan
investasi. Pengetahuan yang dimiliki tersebut dapat meningkatkan
kemahiran dan keterampilan dalam mengelola investasi. Semakin tinggi
pengetahuan investasi seseorang, maka akan semakin tinggi tingkat
minat atau kecenderungan untuk berinvestasi.
Modal minimal memiliki pengaruh terhadap minat seseorang
dalam melakukan investasi. Modal minimal yang ditetapkan oleh
perusahaan sekuritas sebagai syarat awal untuk melakukan investasi
merupakan salah satu kemudahan. Syarat modal minimal dapat membuat
seseorang memiliki kecenderungan untuk berinvestasi karena harga
tersebut dapat dijangkau oleh kemampuan keuangan mahasiswa.
Semakin murah modal minimal yang tetapkan, maka semakin tinggi
tingkat minat atau kecenderungan untuk berinvestasi. Motivasi memiliki
pengaruh terhadap minat seseorang dalam melakukan investasi. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi dapat muncul dari adanya keuntungan
yang akan diperoleh dimasa depan dari aktivitas investasi saat ini.
Selain itu juga adanya dorongan motivasi dari mengikuti acara
seminar atau pelatihan dalam rangka mendorong atau meningkatkan
minat untuk berinvestasi di pasar modal. Semakin tinggi motivasi
seseorang tentang investasi, maka semakin tinggi tingkat minat atau
kecenderungan untuk berinvestasi.
B. Saran
Makalah ini dapat diperluas dengan membahas teori investasi yang
lebih baru, seperti instrumen investasi. Makalah ini dapat menggunakan
data empiris untuk menguji dan memvalidasi teori investasi yang berbeda.
Makalah ini dapat membahas implikasi kebijakan dari teori investasi untuk
pemerintah dan pembuat kebijakan. Dapat juga dilakukan dengan
melakukan perbandingan teori dengan cara membandingkan dan
membedakan berbagai teori investasi. Serta dengan update literatur terkini
dengan memperbarui makalah dengan penelitian terbaru tentang teori
investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Almeida, C. S. de, dkk. (2016).. In Revista Brasileira de Linguística Aplicada (Vol. 5, Issue
1). https://revistas.ufrj.br
James W, Elston D, T. J. et al. (20 C.E.). In Andrew’s Disease of the Skin Clinical
Dermatology.
Priyono, & Candra, T. (2016). Esensi Ekonomi Makro. In Journal of Chemical Information
and Modeling. https://www.binadarma.ac.id
Romer, D. (2019). Advanced Macronomics. In McGraw Hill (Issue 493).
Suparmono. (2018). Buku Pengantar Ekonomi Makro. Pengantar Ekonomi Makro, 1–278.