Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH


INVESTASI

Dosen Pengampu:

Destari Nurlaila Damanik, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh Kelompok 3:

AZRA NAISYA (2215400005)


AINUN ZARIYAH (2215400016)
NURUL PUTRI RAHMAWATI (2215400015)
NURLIZA PRATIWI (2215400012)
GITA HERIYANTO (2215400043)

PRODI PERPAJAKAN

FAKULTAS SOSIAL SAINS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan nikmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Investasi. Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang bersangkutan
untuk memenuhi tugas yang telah ditentukan.

Makalah ini dapat kami susun karena adanya sumber-sumber bacaan buku. Kami
selaku penyusun makalah ini mengucapkan terimakasih kepada para penyedia
sumber meskipun tidak dapat secara langsung kami sampaikan.

Kami menyadarai bahwa pada pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dalam segi bahasa, penulisan, susunan penulisan, isi makalah, dan lain-lain.
Karena kami menyadari bahwa kami selaku mahasiswa yang masih dalam tahap
belajar. Atas banyaknya kekurangan yang ada dalam makalah ini kami meminta
maaf kepada para pembaca dan mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

KATA
PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR
ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.........................................................................................................1

Rumusan Masalah....................................................................................................1

Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Investasi.................................................................................................2

Klasifikasi Investasi................................................................................................2

Manfaat Dan Tujuan Investasi...............................................................................11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi..........................................12

Resiko dalam investasi...........................................................................................15

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................17

Saran.......................................................................................................................18

DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi adalah hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian.
Tanpa investasi, suatu perusahaan atau kegiatan perekonomian tidak bisa
dijalankan dengan baik. Investasi juga berperan penting untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi negara.
Dalam berinvestasi kita perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak
mengalami kerugian atau kegagalan dalam berinvestasi. Hal tersebut salah
satunya adalah nilai waktu dari uang. Jika kita tidak memperhitungkan nilai
waktu dari uang maka kita tidak dapat mengetahui berapa besar keuntungan
yang kita peroleh, begitu juga sebaliknya.
Investasi juga mempunyai beberapa faktor yang akan mempengaruhinya,
seperti tingkat pengembalian dan biaya dari investasi tersebut. Dari itu, kita
perlu berhati-hati dalam berinvestasi. Dengan perhitungan yang tepat,
investasi akan memberikan keuntungan bagi investornya.
Ada banyak jenis investasi dan resiko setiap investasi yang diambil, namun
terkadang kita tidak paham. Agar tidak terjerumus pada investasi yang salah,
maka perlu pemahaman masyarakat tentang investasi yang sesungguhnya.
Mengedepankan rasionalitas sangat penting, namun tidak hanya itu kita juga
harus tahu resiko dan manfaat setiap invetasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian invetasi ?
2. Apa saja jenis-jenis investasi ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat investasi?
4. Resiko apa saja dalam melakukan investasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan invetasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis investasi
3. Untuk mengetahui keuntungan dan resiko dalam melakukan investasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Investasi

Kata investasi berasal dari bahasa Italia, investire, yang memiliki arti
"menggunakan" atau "memakai". Investasi adalah kegiatan menanamkan modal
dalam jangka waktu yang relatif lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
di masa depan. Investasi dapat dilakukan oleh individu maupun perusahaan.

Menurut Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan


konsumsi sekarang digunakan dalam produksi yang efesien selama periode waktu
tertentu. Menurut Sukirno kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat
secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi,
yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan
nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat
investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh
perkembangan teknologi. Sedangkan menurut Bodie, Kane, & Marcus menjelaskan
investasi sebagai kesediaan seseorang mengalokasikan uang atau sumber daya
berharga lainnya pada masa sekarang dan menahannya untuk tidak mengkonsumsi
uang tersebut hingga waktu yang ditentukan agar memperoleh laba di masa depan. .
Tetapi, Bodie, Kane, & Marcus juga menjelaskan bahwa investasi tidak hanya
bermakna pengalokasian uang. Investasi ini juga relevan untuk menjelaskan alokasi
sumber daya tidak nyata (intangible).
2.2 Klasifikasi Investasi

Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset
finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi
menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
1. Investasi jangka pendek

investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang


jangka waktunya relative pendek. Investasi jangka pendek harus memenuhi
karakteristik sebagai berikut :

1. Dapat segera diperjualkan/dicairkan.

2. Investasi tersebut ditunjukan dalam rangka manajemen kas, artinya


pemerintah dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan
kas.

3. Beresiko rendah.

Beberapa bentuk penanaman dalam investasi pendek antara lain ;

a. Tabungan di bank

Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan


memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang
bersangkutan.

- Kelebihan:

a. Nilai nominal yang ditabungkan tidak akan berkurang nilainya.

b. Mudah di ambil setiap saat.

c. Pemerintah menjamin tabungan hingga 2 milyar.

- Kelemahan

a. Walaupun aman, produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah.

b. Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung termakan biaya administrasi


perbankan
- Kelemahan

b. Walaupun aman, produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah.

c. Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung termakan biaya administrasi


perbankan.

b. Deposito

Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan
produk tabungan, yang membedakan adalah dalam melakukan deposito tidak bisa
diambil dalam waktu sesuai keinginan, kecuali jika uang tersebut sudah menginap
di bank selama jangka waktu tertentu.

- Kelebihan

a. Jumlah nominal yang didepositokan dijamin tidak akan berkurang.

b. Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari
tabungan di bank.

- Kelemahan

a. Likuiditas lebih rendah daripada tabungan

b. Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa


terkena denda yang dikenal dengan istilah “penalti”.

c. Instrument pasar uang (mini market instruments)

produk-produk minimarket fund yang popular di Indonesia adalah sertifikat bank


Indonesia (SBI), refurecase-SBI, overnight interbank, negoatiable, corcertificate of
deposit(NCD).

- Kelebihan

a. Dalam hal produk seperti SBI sangat aman,karena mendapat jaminan dari
pemerintah.
- Kelemahan

a. Untuk membeli produk-produk tersebut dibutuhkan dana yang relative besar.

b. Tingkat pengendalian yang dapat diperoleh pada umumnya lebih besar dari
deposito.

2. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian


kekayaan suatu perusahaan yang lain dengan maksud untuk meperoleh pendapatan
tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.

Beberapa bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang antara lain :

1. Saham

saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham
disuatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli
sebagian perusahaan tersebut. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain,baik
dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain
maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital
loss.

- Kelebihan

a. Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi, diatas tabungan dan deposito.

b. Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang di


sebut dengan “ Deviden” berdasarkan jumlah kepemilikan saham.

c. Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan “Capital Gain” yakni keuntungan
dari selisih harga beli saham dan harga jualnya.

- Kelemahan

a. Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi.

b. Tidak mendapatkan dividen karena perusahaan bangkrut.


c. Adanya penghentian transaksi untuk perusahaan tertentu membuat pemegang
saham tersebut tidak bisa melakukan jual beli saham.
2. Reksadana

Reksadana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian
diinvestasikan keaset financial lainnya. Dana ini biasanya disimpan di bank
kustudian.

- Kelebihan

a. Pemodal kecil bisa melakukan diversifikasi modal sehingga bisa memperkecil


resiko kerugian.

b. Memudahkan pemodal yang tidak memiliki keahlian atau keuntungan untuk


berivestasi di pasar modal.

c. Pemodal dibantu manajer investasi sehingga pemodal bisa menghemat waktu.

- Kelemahan

a. Resiko berkurangnya unit penyertaan (bukti kepesertaan dalam reksadana


berbentuk kontrak investasi kolektif) jika harga efek saham, obligasi, dan surat
berharga lain turun.

b. Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika


banyak pemodal serentak melakukan penjualan kembali.
Resiko wanprestasi jika perusahaan asuransi reksadana tidak segera membayar ganti
rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan.

3. Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai
suatu proyek pemerintah.

- Kelebihan

a. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga
pasar obligasi.
b. Pemegang obligasi dapat memeperkirakan pendapatan yang akan di terima,
sebab dalam kontrak perjanjian sudah di tentukan secara pasti hak-hak yang
akan diterima pemegang obligasi.

c. Obligasi dapat digunakan sebagai kredit bank dan untuk membeli


instrument aktiva lain.

- Kelemahan

a. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan


negative. Apabila harga obligasi naik maka tingkatan bunga akan turun dan
sebaliknya.

b. Tingkat likuiditas obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga


obligasi. Khususnya apabila harga obligasi menurun.

4. Emas Batangan

Emas merupakan barang yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata
uang asing dari Negara-negara G-7 (sebutan bagi 7 negara yang memiliki
perekonomian kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Itali, Kanada, dan
Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari Negara-
negara G7.

- Kelebihan

a. Harga emas cenderung stabil dan naik.

b. Dimanapun akan dijual, nilai emas akan sama.

c. Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram. Sehingga pemodal
kecil juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas.
- Kelemahan

a. Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah dicuri.
5. Properti

Investasi dalam property yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.

- Kelebihan

a. Harga properti biasanya akan naik seiring inflasi.

- Kelemahan

a. Properti sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

b. Pemodal membutuhkan dana besar untuk berinvestasi diproperti.

6. Barang koleksi

- Kelebihan

a. Barang koleksi tidak akan turun saat terjadi krisis ekonomi.

b. Nilainya bergantung pada usia, semakin lama semakin lama semakin mahal.

- Kelemahan

a. Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus.

b. Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut,


bukan karena manfaatnya.

7. Valuta asing

- Kelebihan

a. Modal yang dibutuhkan fleksibel, tergantung kekuatan financial pemodal.

b. Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk
ke salah satu perusahaan pialang seperti pada investasi saham.
c. Jika dibutuhkan mendesak, valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu,
antara lain melalui “Money Changer”.
- Kelemahan

a. Resiko membeli mata uang sangat besar, ini karena di Indonesia mata
uang asing sangat fluktuatis nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap
kebijakan pemerintah.

8. Asuransi unit link

perusahaan asuransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan


memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang
dipadukan dengan progam investasi dana pensiun.

- Kelebihan

a. Pemodal bisa menikmati produk asuransi sekaligus berinvestasi pada reksadana.

b. Unit link akan membantu orang awam yang umumnya khawatir dengan
investasi direksadana tetapi ingin mengembangkan modal.

- Kelemahan

a. Hasil pengembangan investasi bisa terbatas, pemodal tidak bisa memantau


kinerja manajer investasi karena hubungan pemodal dengan manajer investasi
dilakukan lewat perantaraan perusahaan asuransi.

b. Besar keuntungan dan bunga yang diperoleh tergantung dari besar kecilnya
keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asuransi.

2.3 Manfaat dan Tujuan Investasi


Manfaat umum investasi untuk masa depan investor adalah sebagai berikut.;

1. Memperoleh jaminan pendapatan tetap

2. Mendorong gaya hidup hemat

3. Mencegah adanya jeratan hutang


4. Menciptakan kebahagiaan hidup dalam keluarga.

Secara umum tujuan investasi memang mencari keuntungan. Adapun tujuan


investasi jangka pendek ialah:

1. Memanfaatkan kelebihan cashflow untuk sementara waktu

2. Memperoleh tambahan dana.

Sedangkan tujuan investasi jangka panjang yaitu ;


1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain
seperti bunga, royaliti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainya.

2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan social.

3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui


kepemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.

4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk


produk yang dihasilkan.

5. Untuk mengurangi persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis.

6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Berikut ini adalah tujuan seorang melakukan kegiatan investasi pada umumnya ;

1) Memperoleh pengasilan atau return dimasa yang akan datang baik dari sector
riil maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat dari sector
financial, Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil.

2) Mengurangi atau menekan inflasi.


3) Selain untuk memperoleh penghasilan, kegiatan investasi ini dapat menekan
inflasi, karena dengan adanya kegiatan investasi uang yang beredar akan dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif sehingga menekan kegiatan
konsumtif.

4) Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang tidak


diproduktifkan suatu saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.

5) Mendorong adanya penghematan pajak. Ini karena pajak pertambahan nilai


yang bisa kita bayar jika mengkonsumsi sesuatu akan berkurang. Tentu ini akan
membuat kita hemat membayar pajak.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)

Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan sangat


dipengaruhi oleh kondisi internal dan external perusahaan.

a. Kondisi internal perusahaan

Kondisi internal adalah factor-faktor yang berada dibawah control perusahaan,


misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga
aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang
diharapkan.

b. Kondisi external perusahaan

Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan


investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan
ekonomi domestic maupun internasional.

Selain pekiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat
menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikan pajak, misalnya diperkirakan
akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan
menurun. Factor social politik juga menentukan gairah investasi, juga social politik
makin stabil maka investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor
keamanan (Kondisi keamanan Negara).

2. Biaya investasi

Biaya perolehan suatu investasi mencangkup biaya perolehan lain disamping harga
beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pemungutan oleh bursa efek. Yang paling
menentukan biaya investasi adalah tingkat bunga dan pinjaman, makin tinggi tingkat
bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin
menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingat bunga pinjaman rendah permintaan
akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi.
Factor yang mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
3. Marginal efficiency Of Capital, tingkat bunga, dan marginal efficiency of
investment.

a. Marginal efficiency of capital (MEC), investasi, dan tingkat bunga yang


dimaksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal
marginal (EMM) adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap
tambahan barang modal.

b. Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment


(MEI)

Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional
secara dapat diturunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC
dari perusahaan- perusahaan yang ada dalam perokonomian, tetapi ada beberapa
ekonomi yang tidak sependapat dengan cara penurunan kurva MEC. Padahal jika
permintaan barang akan modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga
akan naik. Akibatnya kenaikan permintaan akan investasi tidak sebesar kurva
MEC. Kurva yang lebih relevan adalah kurva yang marginal efficiency of
investment (MEI).

2.5 Resiko Investasi


Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi
yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Risiko juga dapat didefinisikan
sebagai ketidakpastian dan berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk investasi
atau kemungkinan turun atau hilangnya dana dari sebuah produk.

Oleh karena itu, para investor di pasar modal harus dapat menyadari
sungguh-sungguh bahwa secara teoritis setiap investasi yang dilakukan disamping
mengharapkan keuntungan, investor juga harus sadar terdapat kemungkinan risiko
atau kerugian. Selanjutnya perlu juga dipahami oleh para pemodal bahwa terdapat
hubungan kuat dan positif antara tingkat keuntungan (return) yang diharapkan
dengan tingkat resiko (risk). Semua investasi memiliki resiko, namun dalam skala
yang berbeda-beda. Semakin tinggi potensi keuntungan juga akan diikuti dengan
semakin tingginya tingkat resiko dan sebaliknya semakin rendah potensi
keuntungan akan semakin rendah pula risikonya.
> Risiko sistematis(systematic risk)

Merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,


karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang serentak
mempengaruhi harga saham di pasar modal, misalnya perubahan dalam kondisi
perekonomian, iklim politik, peraturan perpajakan, kebijakan pemerintah, dan lain
sebagainya.

> Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)

Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena


resiko ini hanya ada dalam satu organisasi tertentu. Misalnya faktor struktur modal,
struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan lain sebagainya.

Dalam melaksanakan investasi, investor diharapkan memahami adanya beberapa


resiko antara lain;

1. Resiko financial

Yaitu resiko yang diterima oleh investor akibat dari ketidakmampuan emiten
saham/ obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden/ bunga serta pokok
investasi.
2. Risiko pasar

Yaitu resiko akibat menurunnya harga pasar substansial baik keseluruhan saham
maupun saham tertentu akibat perubahan tingkat inflasi ekonomi, keuangan
negara, perubahan manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah.

3. Risiko psikologis

Yaitu resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi
perubahan harga saham berdasarkan optimism dan pesimisme yang dapat
mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham.
4. Risiko likuiditas

Resiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat
segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
5. Risiko tingkat bunga
Merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku dipasar,
biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrument pasar modal.
6. Risiko mata uang

Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang
domestic (misalnya rupiah) terhadap mata uang negara lain (misalnya dolar).

7.Risiko daya beli

Merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi. Perubahan
ini akan menyebabkan kekurangan daya beli uang yang diinvestasika maupun bunga
yang diperoleh dari investasi, sehingga nilai riil pendapatan menjadi lebih kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi pada makalah ini,dapat disimpulkan bahwa Investasi atau
yang disebut sebagai penanaman modal adalah suatu istilah dengan beberapa
pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut
berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan
keuntungan di masa depan. Investasi merupakan salah satu kompunen pembentuk
pertumbuhan ekonomi.

Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak terlalu
besar. Investasi bisa dillakukan secara individu atau perorangan dengan berbagai
macam tujuan investasi yang ada disekitar kita. Pelaksanaan dari investasi dan
komponen-komponen yang mendukung investasi itu sendiri. Investasi itu sendiri
dibagi menjadi 2 bagian, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek.

investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang


jangka waktunya relative pendek. Beberapa bentuk penanaman dalam investasi
pendek seperti tabungan di bank, deposito, instrument pasar uang. Sedangkan
Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian
kekayaan suatu organisasi atau perorangan dalam jangka waktu yang panjang
dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau
mengendalikan organisasi tersebut. Contoh bentuk investasi ini seperti saham,
reksadana, obligasi, investasi emas batangan, property, valuta asing,asuransi.

Secara umum tujuan orang atau organisasi melakukan investasi adalah sebagai
berikut;
1Memperoleh pengasilan atau return di masa yang akan datang baik dari sector riil
maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat ari sector
financial, Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil.

2 Mengurangi atau menekan inflasi. Selain untuk memperoleh penghasilan,


kegiatan investasi ini dapat menekan inflasi, karena dengan adanya kegiatan
investasi uang yang beredar akan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang
produktif sehingga menekan kegiatan konsumtif.

3. Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang tidak


diproduktifkan suatu saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.
3.2 SARAN

Dalam berinvestasi,ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan
kehilangan modal.oleh karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset
yang cocok untuk kita pilih utuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan kita.

Investasi sangat berkaitan dengan perencanaan keuangan untuk mencapai


keuangan yang stabil dan terarah. Untuk menghindari kesalahan dalam
berinvestasi, kita harus mampu menyesuaikan jenis investasi dengan stabilitas
keuangan dan tujuan investasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/investasi

http://www.setkab.go.id/artikel-6596-.html

http://www.tipspengetahuan.com/investasi.html

http://healthy-safe.blogspot.com/2012/10/berbagai-macam-tujuan-investasi.html?m=l

http://asiaroxy.com/instrumen-investasi

http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-resiko-investasi-.html?m=l

Anda mungkin juga menyukai