Anda di halaman 1dari 10

INVESTASI JANGKA PENDEK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : I (SATU)

NAMA : 1. DARMAN JAYA LAHAGU


2. FARISMAN WARUWU
3. HASATULO LASE
4. JERNIH WATY BATE’E
5. RINI INDRASARI ZEGA
6. JULIANUS LAHAGU

MK : AKUNTANSI KEUANGAN

SEMESTER : IV (EMPAT)

DOSEN PENGAMPU : NANI ARTATINA BUULOLO S.E, M.SI

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kelimpahan Rahmat hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan. Makalah ini berjudul
“INVESTASI JANGKA PENDEK”.

Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan penulis, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari
sebelumnya. Penulis juga ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan dan
semua pihak yang terkait dalam penyususnan makalah ini, terlebih-lebih kepada Ibu Nani
Artatina Buulolo S.E, M.Si yang telah membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan sumbangan pemikiran sekaligus
pengetahuan bagi para pembaca.

Gunungsitoli, 03 APRIL 2023


Penulis

KELOMPOK I {SATU}
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan harapan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
mendatang (Tandelilin, 2001).
Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan melihat dahulu kemungkinan return
yang akan diperoleh serta risiko yang mungkin terjadi untuk dapat menghasilkan keuntungan
yang maksimal. Return dan risiko inilah yang menjadi ukuran penilaian investor jika akan
melakukan investasi. Return atau disebut juga imbal hasil yaitu hasil yang diperoleh dari
suatu investasi. Return biasanya berupa bunga, capital gain dan dividen. Risiko merupakan
kebalikan dari return. Risiko adalah peluang dari tidak tercapainya salah satu tujuan investasi
karena adanya ketidakpastian dari waktu ke waktu. Risiko ada dua jenis yakni risiko
sistematis (risiko pasar) dan risiko tidak sistematis (risiko yang timbul dari kebijakan
perusahaan). Return dan risiko memiliki hubungan yang searah dimana semakin tinggi suatu
risiko investasi, maka akan semakin tinggi pula return yang akan diperoleh oleh investor.
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang bersifat sementara dan mudah
dikonversi menjadi uang tunai. Biasanya dalam jangka waktu di bawah 5 tahun. Menurut
Investopedia, rata-rata, investasi jangka pendek dijual atau dikonversikan menjadi uang tunai
dalam 3-12 bulan

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, yaitu ;
1. Bagaimana investasi jangka pendek?
2. Bagaimana saham biasa dan dividen?
3. Bagaiman pencatatan investasi jangka pendek?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu;
1. Untuk mengetahui investasi jangka pendek.
2. Untuk mengetahui saham biasa dan dividen.
3. Untuk mengetahui pencatatan investasi jangka pendek.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Investasi Jangka Pendek


1. Pengertian Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang bersifat sementara dan mudah
dikonversi menjadi uang tunai. Biasanya dalam jangka waktu di bawah 5 tahun. Menurut
Investopedia, rata-rata, investasi jangka pendek dijual atau dikonversikan menjadi uang tunai
dalam 3-12 bulan.

2. Jenis dan Contoh Investasi Jangka Pendek


a) Deposito
Deposito adalah produk tabungan yang ditawarkan oleh lembaga perbankan dan
memiliki cara kerja menyetorkan dana dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Kemudian, dana tersebut akan dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh tempohnya.
Keuntungan yang didapatkan dari investor deposito biasannya berasal dari tingkat bunga
yang diberikan dan bersifat tetap hingga masa jatuh tempoh.
b) Reksadana
Reksadana adalah kumpulan dana kolektif dari investor untuk menanamkan modal
bersama pada produk pasar modal seperti surat berharga, obligasi, dan saham dengan cara
membeli unit penyertaan reksadana. Kumpulan dana ini kemudian akan dikelola oleh
seorang manajer investasi untuk mereka alokasikan pada portofolio efek di pasar modal.
c) P2P Lending
P2P Lending adalah salah satu jenis penanaman modal yang mempertemukan
peminjam dan pemodal secara langsung dalam sebuah platform aplikasi. Jadi, pada
platform P2P Lending, berkesmpatan meminjam modal kepada UMKM untuk
mengembangkan usahanya. Periode waktu investasinya juga cukup beragam, mulai dari
1,3,6, hingga 12 bulan. Semakin panjang masa tenor pinjaman, semakin besar persentase
bunga yang didapatkan.
d) Surat Berharga Negara (SBN)
SBN adalah salah satu contoh investasi jangka pendek yang pemerintah terbitkan
dengan tujuan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan Negara.
3. Tujuan dan Manfaat Investasi
a. Tujuan dari investasi yaitu, sebagai berikut;
 Mendapatkan penghasilan tetap.
 Mengembangkan Usaha.
 Jaminan dalam bisnis.
b. Manfaat Investasi
 Meningkatkan Aset
 Memenuhi kebutuhan di masa depan
 Menerapkan gaya hidup hemat
 Menghindari utang
 Menghindari Inflasi
 Menambah sumber permasukan

B. Saham Biasa dan Dividen


1. Pengertian Saham Biasa
Saham biasa adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahan yang
menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dsb) dimana pemegangnya diberi hak untuk
mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham
terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam
bentuk dividen. Di antara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa
juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi,
saham biasa paling menarik, baik bagi pihak pemodalan maupun bagi pihak emiten.

2. Karakteristik Saham Biasa


Setiap jenis saham tentu memiliki karakteristiknya masing-masing, termasuk saham biasa.
Bebetapa karakteristik saham biasa adalah sebagi berikut;
a. Ketersediaan
Salah satu karakteristik yang paling diminati dari saham biasa adalah ketersediaannya.
Saham biasa selalu tersedia dan siap dibeli kapan saja oleh investor sehingga para pemilik
modal yang ingin memiliki asset suatu perusahaan bisa membeli saham jenis ini kapan
pun.
b. Hal Pilih
Dalam sebuah perusahaan, tentu akan ada pengambilan keputusan yang dilakukan
dengan melibatkan pemegang saham. Nah, pemilik saham bisa juga memeiliki hak untuk
bersuara dalam memilih anggota atau dewan direksi juga dalam menentukan apa saja
aktivitas bisnis yang akan dilakukan perusahaan, seperti akuisisi, merger, ataupun
pemecahan saham
c. Pembagian Dividen
Meski memiliki hak atas pembagian dividen, ada juga sebagian perusahaan yang tidak
memberikan dividen kepada pemegang saham. Namun, kemungkinan pemegang saham
biasa untuk memperoleh dividen tetap ada, terutama jika para pemilik saham preferen
sudah menerimaya.

3. Jenis dan Contoh Saham Biasa


Berikut adalah beberapa jenis dan contoh common stock yang biasa diperjualbelikan di BEI
a. Saham unggulan, yaitu saham yang telah diakui secara nasional sebagai saham dengan
sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen perusahaan yang berkualitas. Jenis saham ini
biasanya diterbitkan oleh 5 saham teratas dalam Indeks LQ45.
b. Saham pertumbuhan, yaitu saham-saham yang berpeluang untuk memberikan
pertumbuhan laba yang lebih besar dibandingkan rata-rata saham pada umumnya.
c. Saham defensive, yaitu saham yang memiliki stabilitas tinggi sehingga bisa bertahan di
masa resesi atau kondisi ekonomi yang tidak tentu.
d. Saham siklis, yaitu saham yang nilainya cenderung mengalami kenaikan sejalan dengan
tren atau kegiatan eknomi.
e. Saham musiman, yaitu saham yang penjualannya bergantung pada kondisi tiap musim.
Misalnya, saham di sector produk KeAgamaan.
f. Saham spekulatif, yaitu saham yang nilainya bergantung kepada spekulasi. Saham jenis ini
biasanya memiliki tingkat pengembalian yang rendah dan cenderung bersifat negative.

4. Pengetian Dividen
Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya
saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama
suatu bisnis.
Dividen harus disetujui oleh pemegang saham melalui hak suara mereka. Dividen bisa
diibaratkan sebagai hadiah token yang dibayarkan kepada pemegang saham atas investasi
mereka dalam ekuitas perusahaan, dan biasanya berasal dari laba bersih perusahaan.
Sementara sebagaian besar keuntungan disimpan dalam perusahaan sebagai laba ditahan yang
mewakili uang yang akan digunakan untuk kegiatan bisnis perusahaan yang sedang
belangsung dan sisanya dapat dialokasikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Dewan direksi dapat memilih untuk menerbitkan dividen dalam berbagai kerangka
waktu dan dengan tingkat pembayaran yang berbeda. Dividen dapat dibayarkan pada
frekuensi yang dijadwalkan, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan.

5. Jenis-Jenis Dividen
Beberapa jenis-jenis dividen yaitu, sebagai berikut;
a. Dividen Tunai
Dividen tunai adalah pembagian hasil secara tunai. Terkadang perusahaan membayar
dividen 2 sampai 4 kali untuk membayar dividen dalam setahun. Dana dari pembayaran
dividen tunai ini diambilkan dari laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
secara otomatis laba ditahan dank as perusahaan akan berkurang.
b. Dividen Saham
Pembagian hasil yang dilakukan dalam bentuk saham. Jika perusahaan membagikan
dividen jenis ini, maka jumlah saham yang dimiliki pemilik akan bertambah. Pembagian
dividen saham ini tidak mengubah kapitalisasipasar karena cara pembagiannya mirip
seperti stock split di mana pembayaran dividen saham dilakukan dengan cara menambah
jumlah saham sambil mengurangi nilai dari tiap-tiap saham.
c. Dividen Properti
Deviden property merupakan dividen melalui asset/aktiva selain kas. Ini dilakukan
oleh perusahaan karena perusahaan terkadang mengalami kekurangan kas untuk membayar
dividen tunai. Metode ini jarang dilakukan Karenna selain rumit, cara ini juga tidak begitu
disukai oleh pemegang saham.
d. Dividen Skripsi
Dengan menggunakan metoden ini, dividen dibayarkan dengan cara penulisan surat
janji hutang perusahaan kepada pemegang saham. Penulisan didalamnya menyatakan
untuk pelunasan atau pembayaran hutang yang sudah dijanjikan. Dengan dikeluarkannya
dividen skripsi ini, secara otomatis perusahaan mengakui adanya hutang baru, dan hutang
ini juga perlu dicatat di neraca. Dividen jenis ini, biasanya juga dikenai bunga, sehingga
perusahaan juga harus membayar bunga hingga hutang tersebut dibayarkan kepada
pemegang saham.
e. Dividen Likuidasi
Dividen Likuidasi adalah sama dengan pengembalian modal dari perusahaan kepada
pemilik saham. Pada masa kebangkrutan memang sudah keharusan dari perusahaan untuk
mengembalikan saham modal yang diberikan oleh pemberi saham. Dengan
mengembalikannya saham modal perusahaan, perusahaan tidak akan lagi mempunyai
hutang dan permasalahann dibelakangnya.

C. Pencatatan Investasi Jangka Pendek Saham

Pencatatan investasi jangka pendek didasarkan pada nilai perolehnya yaitu harga
pembelian ditambah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian. Sebagai contoh,
 perusahaan membeli obligasi PT Arjuna seharga Rp 200.000.000 dan jasa perantara Rp
2.000.000. Besarnya nilai investasi jangka pendek dihitung sebagai berikut.
Nilai Nominal Obligasi Rp. 200.000.000
Jasa Perantara Rp. 2.000.000
Nilai Investasi Jangka Pendek Rp. 202.000.000
 Pada tanggal 1 Februari 2012 dibeli 1000 lembar saham preferen 20% dari PT bina dengan
nominal Rp 10.000 per lembar,kurs 110. Provisi dan meterai dibayar Rp 20.000. Dividen
dibayar setiap akhir tahun. Pada tanggal 10 maret 2012 karena membutuhkan uang
perusahaan menjual kembali sahamnya dengan kurs 112 dan Biaya Penjualan Rp 20.000.
Hitung laba ato rugi penjualan saham?

1. Perhitungan HP Saham

Harga kurs saham=110/100x1.000 lmbr x Rp10.000 Rp.11.000.000


Provisi dan meterai Rp 20.000
Harga Perolehan Rp.11.020.000
Besarnya Dividen per 31 desember 2012 Rp. 2.000.000
= 20%* Rp 10.000.000
2. Perhitungan Penjualan saham

Harga kurs saham=112/100 x Rp 10.000.000 Rp 11.200.000


Biaya Penjualan Rp 20.000
Harga Penjualan Rp 11.180.000
Laba/rugi Penjualan= (11.180.000-11.020.000) Rp 160.000

No Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)

1 Saham Preferen 11.020.000


Kas 11.020.000
(Pembeliaan Saham Preferen)

No Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)

2 Kas 2.000.000
Penghasilan Deviden 2.000.000
(Penerimaan Deviden saham Preferen)

No Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)

3 Kas 11.180.000
Saham Preferen 11.020.000
Laba Penjualan Saham 160.000
(Penjualan Saham Preferen)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang bersifat sementara dan mudah
dikonversi menjadi uang tunai. Biasanya dalam jangka waktu di bawah 5 tahun. Menurut
Investopedia, rata-rata, investasi jangka pendek dijual atau dikonversikan menjadi uang
tunai dalam 3-12 bulan.
2. Jenis dan Contoh Investasi Jangka Pendek yaitu ; Deposito, Reksadana, P2P Lending dan
Surat Berharga Negara (SBN).
3. Saham biasa adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahan yang
menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dsb) dimana pemegangnya diberi hak untuk
mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham
terbatas) atau tidak.
4. Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya
saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia
bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan
utama suatu bisnis.

B. Saran
Penulis menyarankan supaya kita mempelajari lebih dalam tentang investasi, untuk
menambah wawasan dan pengetahuan dalam menjalankan investasi, khususnya investasi
jangka pendek. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai