Anda di halaman 1dari 11

Investasi Jangka Panjang

Muhammad Ibnu Hasan


200905502026

A. Pendahuluan

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya


lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan harapan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa mendatang (Tandelilin, 2001)

Apabila seorang investor ingin berinvestasi maka ia akan melihat


terlebih dahulu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa
yang akan datang untuk memaksimalkan keuntungan yang akan
diperoleh.

Investasi itu sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu: real assets
dan financial assets. Real assets merupakan investasi yang dilakukan
dalam aset-aset yang berwujud nyata seperti emas, real estate, property,
dan karya seni. Sedangkan financial assets investment (investasi sektor
keuangan) sering juga disebut investasi portofolio merupakan komitmen
untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga yang diterbitkan oleh
penerbitnya. Penerbit surat berharga dapat berupa individu, perusahaan,
hingga pemerintah. Jenis investasi financial assets bermacam-macam
seperti surat hutang piutang, saham, deposito, reksadana, obligasi, dan
sebagainya.

B. Pembahasan
1. Pengertian  Investasi Jangka panjang

Investasi jangka panjang merupakan investasi dimana daya yang


digunakan akan dijalankan secara terus menerus dan baru bisa dicairkan
apabila jangka waktu tersebut telah jatuh tempo (minimal satu tahun).
Investasi jangka panjang bisa dikatakan sama seperti menanam kekayaan
atau modal dari seseorang atau sebuah perusahaan guna mendapat
penghasilan tetap.

Investasi jangka panjang juga merupakan suatu penanaman aset atau


modal yang biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan
keuntungan. Lama waktu yang dibutuhkan umumnya satu tahun bahkan
hingga 10 tahun. Namun, meski melakukan investasi dalam jangka
panjang membutuhkan penantian yang lama, keuntungan yang
didapatkan pun setimpal dengan penantiannya.

Dalam dunia investasi, ada dua kaidah utama yang harus dipahami
agar tidak terjebak dalam penyesalan dan kerugian. Adapun kaidah-
kaidah tersebut yaitu:

a) High Risk, High Return


Semakin tinggi jumlah investasi yang dikeluarkan oleh individu
atau persahaan maka akana semakin juga resiko yang
dihadapi. Namun, keuntungkan yang akan didapatkan juga
semakin tinggi.
b) Jangan berinvestasi pada satu instrumen saja
Hal ini dikarenakan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
pada satu jenis investasi, maka aset tidak akan hilang semua
karena terbagi ke beberapa investasi.

2. Tujuan investasi jangka panjang

Seperti yang telah kita ketahui bahwa investasi jangka panjang


merupakan penanaman modal pada suatu perusahaan atau badan usaha
yang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan
keuntugannya.

Adapun tujuan dari investasi jangka panjang yaitu sebaia berikut:


a) Memperoleh pendapatan tetap dalam setiap periode tertentu.
Pendapatan tetap dari memiliki investasi jangka panjang bisa
dalam bentuk bunga, royalti, deviden, uang sewa, dan bentuk lain
dari keuntungan kepemilikan saham
b) Investasi jangka panjang bagi pengusaha dapat digunakan untuk
tujuan membentuk dana tujuan khusus, misalnya untuk
kepentingan ekspansi, perluasan produk dan lainnya
c) Bagi personal, bertujuan mewujudkan tujuan keuangan pribadi atau
keluarga yang butuh biaya sangat besar seperti dana pendidikan,
biaya ibadah umrah atau haji, biaya pernikahan, biaya beli rumah,
biaya pensiun, dan lain sebagainya
d) Mengarahkan dana khusus, misalnya seperti dana untuk
kepentingan sosial maupun dana untuk kepentingan ekspansi
suatu perusahaan
e) Pengendali perusahan atau orang tertentu dengan kepemilikan
sebuah usaha ataupun asset

3. Jenis-jenis Investasi Jangka panjang

Untuk investasi jangka panjang, individu ataupun kelompok memiliki


banyak pilihan bagi perusahaan untuk menetapkan bentuk investasi
jangka panjangnya. Ada perusahaan yang memilih investasi berupa tanah
ataupun bangunan yang biasa disebut dengan investasi properti. Ada juga
yang lebih memilih investasi dalam bentuk tabungan atau deposito, selain
itu, ada juga pilihan investasi yang lain yaitu pembelian saham atau yang
biasa disebut dengan obligasi.

a) Investasi Properti
Investasi ini cocok untuk investor yang tidak ingin
berspekulasi dengan dana investasi. Kelebihan dari investasi
properti adalah nilai nya selalu bertambah. Sedangkan
kekurangannya yaitu modal yang dibutuhkan lebih besar
dibanding jenis investasi lainnya.
b) Deposito
Jenis investasi ini cocok untuk yang tidak menyukai
spekulasi atau dengan kata lain tidak ingin investasi nya aman
tanpa mengambil resiko.
c) Obligasi/Saham
Dengan membeli saham dari perusahaan lain maka otomatis
akan memiliki sebagian dari perusahaan tersebut tergantung
dari jumlah yang diinvestasikan. Selain itu kita juga dapat
memperjual belikan saham tersebut lewat perusahaan
sekuritas. Profit yang didapat oleh deviden juga dapat didaptkan
setiap satu tahun sekali tergantung kebijakan yang telah
disepakati.
Pengertian saham sendirii merupakan satuan nilai
pembukuan dalam berbagai alat atau instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan suatu perusahaan. (THE
INVESTOR - Google Books n.d.)
Apabila disederhanakan saham dapat diartikan sebagai
surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas
suatu perusahaan.

Namun, pada dasarnya semua bentuk investasi mengandung peluang


mendapatkan keuntungan di satu sisi dan juga potensi kerugian atau
resiko di sisi lain. Seperti tabungan atau deposito di bank, pada umumnya
dapat mendatangkan pendapatan bunga tetap dengan resiko kecil, tetapi
sewaktu-waktu mungkin terjadi likuidasi bank yang dapat mengakibatkan
hilangnya investasi. Sedangkan untuk investasi di bidang properti (rumah
dan bangunan) menjanjikan keuntungan yang relatif tinggi tetapi juga
memiliki resiko tergusur, terjadi kebakaran, ataupun bencana lainnya.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam bentuk
obligasi memberikan jaminan yang lebih pasti atas penerimaan bunga
selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun,
tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah
ditetapkan dalam perjanjian awal. Di lain pihak, investasi jangka panjang
dalam saham akan memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada
tingkat bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang
tinggi dan sebaliknya. Selain itu, investasi dalam obligasi juga
memberikan hak suara sebagai pemilik yang berarti pemilik saham turut
menentukan kebijakan yang akan dipilih oleh perusahaan.

Saham (Stock) merupakan salah satu jenis surat berharga (efek) yang
dapat diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti
penyertaan modal pada suatu perusahaan, atau bisa juga menjadi bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Individu ataupun kelompok yang
memiliki saham berarti ia ikut menyertakan modal atau memiliki
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Pada umumnya ada dua tipe dasar saham yang dikeluarkan


perusahaan, yaitu: saham biasa dan saham istimewa. Kesamaan dari
kedua jenis saham tersebut adalah sama-sama merupakan saham
kepemilikan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan dan diperdagangkan
oleh para investor. (Modul and Dian Anita Nuswantara Editor Suwarno
Hari Purnomo BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT
JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH n.d.)

Di samping itu para pemegang saham biasa maupun saham istimewa


tidak bertanggung jawab atas hutang-hutang perusahaan.

Perbedaan yang mendasar antara saham biasa dan saham istimewa


adalah sebagai berikut:
1. Saham Biasa
 Pembagian deviden dibayarkan sesudah pembayaran
deviden saham istimewa.
 Deviden kemungkinan bisa bertambah bila perusahaan
untung lebih banyak.
 Kemungkinan kenaikan harga saham lebih cepat.
 Para pemegang saham memiliki kesempatan lebih kecil
untuk memperoleh kembali sebagian investasi jika
perusahaan jatuh pailit.

2. Saham Istimewa
 Pembagian deviden dijamin dan dibayarkan sebelum
deviden saham biasa.
 Deviden tidak bertambah bila perusahaan untung lebih
banyak
 Kenaikan harga saham lebih lambat,
 Para pemegang saham memiliki kesempatan lebih besar
untuk memperoleh kembali sebagian investasi jika
perusahaan jatuh pailit

4. Strategi investasi jangka panjang

Bagi para investor pemula yang masih harus menambah pengalaman


dalam trading saham, maka perlu memahami lebih dahulu analisis-analisis
yang digunakan dalam menilai kelayakan saham untuk dimasukkan dalam
portofolionya. (Agustina 2021) Kedua analisis tersebut sejatinya tidak bisa
dipisahkan karena perannya saling mendukung dalam penilaian kelayakan
suatu saham untuk dibeli. Seringkali ada pembedaan penggunaan kedua
analisis tersebut. Analisis fundamental digunakan bagi analisis saham-
saham yang ditujukan untuk investasi jangka panjang. Sedangkan analisis
teknikal dipakai untuk menganalisis saham-saham yang focus ke trading,
atau jual beli saham dalam jangka waktu pendek.

Investasi apapun pasti memerlukan strategi. Sebuah kesalahan besar


jika menanam modal tanpa rencana yang matang. Dengan demikian,
untuk menggapai sebuah tujuan, perlu belajar banyak dari investor
berpengalaman.

Sebelum berinvestasi, Cobalah untuk Merencanakan dana darurat


kamu terlebih dahulu. Dengan demikian, investasi jangka panjang kamu
tidak terganggu.  Perjelas tentang tujuan investasi kamu kedepan mau
seperti apa. Jangan lupa rencanakan tujuan pensiun juga. Sabar dan
tahan investasi sampai jatuh tempo sesuai rencana awal kamu memulai.

Adapun strategi yang dapat dilakukan sebelum melakukan investasi


yaitu:

 Memahami Bagian Dalam Bisnis

Analisis latar belakang, sekarang, dan masa depan sebuah


perusahaan. Juga, visi dan misi serta tujuan sebelum berinvestasi di
dalamnya. Supaya, investor sadar akan risiko yang terlibat.

 Pahami Neraca Perusahaan

Untuk menganalisis kesehatan dan stabilitas keuangan perusahaan.


Telusuri dan pelajari neraca perusahaan. Laporan ini mencerminkan laba
bersih atau kerugian yang timbul dari semua jenis kegiatan bisnis.

 Cek Laba dan Pertumbuhan Perusahaan

Investor wajib mengecek kinerja perusahaan dari tahun-tahun


sebelumnya.  mengetahui laba bersih, kinerja masa depan, dan
kemungkinan pertumbuhan.

 Adaptasi Perusahaan terhadap Teknologi


Investor harus mengetahui apakah perusahaan tersebut sudah
menerapkan teknologi terbaru atau masih mengikuti cara konvensional.
Keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada kemampuan
beradaptasinya terhadap teknologi baru.

 Fokus pada Tiga Tahun Ke Depan Perusahaan

Memprediksi kinerja perusahaan untuk 25 atau 30 tahun ke depan


dapat menghabiskan waktu. Dengan demikian, seorang investor harus
memperhatikan visi perusahaan cukup tiga tahun ke depan.

 Analisis Pesaing Perusahaan sejenis

Pesaing dapat membalikkan keadaan jika mereka dapat menangkap


kemungkinan pangsa pasar perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk
mengetahui potensi pesaing perusahaan.

Adapun Risiko Investasi Jangka Panjang yaitu:

Berikut beberapa risiko yang wajib kamu tahu sebelum mulai


melakukan investasi jangka panjang.

 Risiko Fluktuasi Pasar

Risiko fluktuasi atau naik turunnya nilai aset. Penyebabnya terjadi


karena adanya sentimen pasar. Risiko ini juga sering disebut dengan
risiko sistematis. Hal ini tidak dapat kamu hindari sebagai trader atau
investor.

 Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga dapat terjadi akibat dari perubahan suku bunga
yang terjadi pada pasar keuangan. Hal ini dapat mempengaruhi
pendapatan perusahaan.

 Risiko Inflasi
Artinya, investasi tak akan bernilai banyak di masa depan karena
adanya perubahan daya beli akibat terjadinya inflasi. Penyebab utamanya
adalah uang yang beredar terlalu banyak. Dengan adanya inflasi, nilai
uang akan berkurang. 

Misalnya, jika investor memegang 40 persen dari tunai Rp 30.000.000


dan inflasi berjalan pada tingkat 5 persen maka nilai tunai akan hilang
sebesar Rp 6.000.000 per Tahun oleh inflasi.

 Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang suatu saat akan tercipta karena
kesulitan dalam menyediakan uang tunai pada jangka waktu tertentu.

Contohnya, kalau pihak yang tidak sanggup membayar hutang pada


tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak tersebut mempunyai aset
yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. 

Tetapi aset tersebut sulit dilikuidasi menjadi uang tunai atau aset.

 Risiko Fluktuasi Kurs Mata Uang

Pada investasi jangka panjang, terkadang risiko perubahan kurs mata


uang membuat investor kecewa. Karena mengarah kepada penurunan
saat dikonversikan ke mata uang lokal.

Misalnya, Di Indonesia mengalami pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap


mata uang negara lain. Risiko jenis ini disebut dengan exchange rate risk. 

Contohnya, investor menanamkan modal yang mewajibkan mereka


menggunakan mata uang Dollar. Disisi lain, k kurs Rupiah terhadap Dollar
mengalami penurunan sehingga investor harus mengeluarkan Rupiah
dalam jumlah yang lebih besar.

 Risiko Politik Terhadap Investasi Jangka Panjang


Resiko Politik bisa terjadi saat keamanan suatu negara tidak stabil.
Investasi bisa saja ambruk jika negara semakin memburuk.

Investor harus berpikir ulang sebelum melakukan investasi jika suatu


negara sedang dalam kondisi perang. Tetapi investasi akan berlangsung
sehat jika keamanan negara pada situasi yang kondusif.

Rangkuman

 Investasi jangka panjang merupakan investasi dimana daya yang


digunakan akan dijalankan secara terus menerus dan baru bisa
dicairkan apabila jangka waktu tersebut telah jatuh tempo (minimal
satu tahun). Investasi jangka panjang bisa dikatakan sama seperti
menanam kekayaan atau modal dari seseorang atau sebuah
perusahaan guna mendapat penghasilan tetap.
 Tujuan utama dari investasi jangka panjang yaitu mendapatkan
keuntungan.
 Jenis-jenis investasi jangka panjang antara lain: Investasi properti,
Deposito, dan obligasi/saham.
 Sebelum melakukan investasi kita harus menganalisis terlebih
dahulu resiko-resiko yang kemungkinan terjadi di masa yang akan
datang dan bagaimana cara kita untuk menghadapinya.

Daftar Pustaka

Agustina, Rachma. 2021. “Analisis Fundamental, Acuan Investasi Saham Jangka


Panjang.” DINAMIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1).

“Investasi Jangka Panjang: Pengertian, Tujuan, Strategi Dan Resiko.”


https://www.investasiku.id/eduvest/glimpse/investasi-jangka-panjang/
(March 3, 2022).
Modul, Kode, and Penyusun Dian Anita Nuswantara Editor Suwarno Hari
Purnomo BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH. “MENGERJAKAN AKUNTANSI INVESTASI JANGKA
PANJANG.”

“THE INVESTOR - Google Books.”


https://www.google.co.id/books/edition/THE_INVESTOR/q7kZEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=investasi+jangka+panjang&printsec=frontcover (March
3, 2022).

Anda mungkin juga menyukai