Pengertian Resiko
Risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana
hasil (return) yang diharapkan. Apabila kita membicarakan risiko investasi berarti kita
menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan.
Tidak tercapainya hasil yang diharapkan tersebut berarti terjadi penyimpangan atas
hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang direncanakan (diharapkan).
Risiko ini terjadi karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan
ketidakpastian (uncertainity).
2. Pengertian Investasi
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai
penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh
keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di
masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini
untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan
kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Menurut Sunariyah “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.”1 Dewasa ini banyak negara-negara yang
melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik
ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan
mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan
output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu
rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun
proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya
manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang,
misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran investasi
ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu
rencana investasi perlu dianalisis secara seksama.
1
Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan
perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil
investasi seperti bunga,royalti, dividen dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai
investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat
yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi dapat juga dianggap sebagai
pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan dalam jangak panjam dan
memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam
rangka manajemen kas. Perlakuan akuntansi untuk investasi dalam laporan keuangan
beserta pengungkapannya diatur dalam PSAK 13.
Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13 sebagai properti (yaitu tanah
dan bangunan) yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam bisnis atau untuk dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
Baik properti yang dikuasai oleh pemilik maupun oleh penyewa (lesse)
melalui sewa pembiayaan dapat dikelompokkan sebagai properti investasi. Namun, hak
atas properti yang dimiliki oleh lesse melalui sewa operasi dapat dikelompokkan dan
dicatat sebagai properti investasi (selama properti tersebut tidak bertentangan dengan
defenisi properti investasi dan lesse menggunakan model nilai wajar.)
PSAK 13 menyebutkan contoh aset yang tidak termasuk dalam defenisi
properti akuntansi :
a. Properti yang digunakan sendiri (owner-occupied property), termasuk
diantantaranya properti yang dikuasai untuk digunakan di masa depan sebagai
properti yang digunakan sendiri dan properti yang digunakan oleh karyawan
pemilik properti tersebut.
b. Properti dalam proses konstruksi/pembangunan atau pengembangan yang dimasa
depan digunakan sebagai properti investasi. Penting bagi perusahaan untuk
menentukan apakah suatu properti memenuhi kriteria sebagai properti investasi.
Menurut PSAK 13 properti investasi diakui sebagai aser jika dan hanya jika :
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan dari aset yang tergolong
properti investasi akan mengalir kedalam entitas;dan
b. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
3. Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-
lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah
dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata
uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,
dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-
negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin
tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah
dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan
harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu
sendiri.
g. Mata Uang Asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau
membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan
deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit
lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan
obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi
maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Kekurangan :
Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
Kekurangan :
Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
3. Deposito berjangka
Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
Kekurangan :
Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
Kemudahan bertransaksi
Jaminan pemerintah
Keunggulan :
Diversifikasi
Transparansi
dimana :
2) Suatu usulan proyek investasi yang memiliki standar deviasi yang lebih besar
dibandingkan dengan usulan proyek investasi lain belum tentu memiliki
koefisien variasi yang lebih besar. Hal ini tergantung pada besarnya
perbandingan antara besarnya deviasi standar dengan besarnya nilai aliran kas
yang diharapkan dari proyek investasi yang bersangkutan. Pertimbangan
lainnya proyek investasi memiliki umur ekonomis cukup lama, oleh karena itu
apabila standar deviasi sebagai pengukur risiko aliran kas proyek, maka
standar deviasi tersebut juga akan berlaku dan dihitung untuk waktu yang
cukup lama (selama umur ekonomis proyek). Akibatnya adalah bahwa
besarnya risiko usulan investasi harus diperhitungkan selama umur ekonomis.
Untuk menghitung nilai aliran kas yang diharapkan dan besarnya risiko proyek
yang berumur lama tersebut menghitung nilai sekarang bersih dari aliran kas
yang diharapkan (expected cashflow of Net Present Value) dari proyek
investasi yang bersangkutan.
Ada 2 sifat atau pola aliran kas selama umur ekonomis suatu proyek investasi:
Aliran kas yang tidak saling tergantung (independen) antara aliran kas
yang satu dengan lainnya. Aliran kas yang tidak saling tergantung
(independen) artinya aliran kas tahun tertentu (tahun ke-n) tidak
mempengaruhi aliran kas tahun berikutnya (tahun ke n+1).
Aaliran kas yang saling tergantung satu sama lain (tidak independen).
Aliran kas yang saling tergantung (dependen atau tidak independen)
artinya bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke-n) mempengaruhi
aliran kas tahun berikutnya (tahun n+1).
3) Analisis Sensitivitas