Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN UTANG & ASET

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI

Disusun oleh :
Deliwanto Wiko R S

12010110141012

Hepdityo Rizki Adam D

12010110141028

Luthfi Hartanto

12010110141038

Albertina

12010110141090

Arfinda Piradipta S

12010110141096

Imam Darmawan

12010110141112

Irvan Deniarso

C2A 009 213

Rahma Nadriana P

C2A 009 255

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

Pengertian Investasi

Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam


sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti
properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi
investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana
pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan,
dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang
umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti
reksadana. Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk
melakukan analisa keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi
perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi. Diluar industri
keuangan, terminologi "manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain
daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan
banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi. Manajemen investasi
merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang peran penting
dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pound dan yen.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana/ sumber daya yang
dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan
(Tandelilin, 2001:3). Definisi lain dikemukakan oleh Hartono (2000:5) bahwa
investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam
produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Pihak-pihak yang
melakukan investasi disebut sebagai investor. Investor pada umumnya
digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu investor individual dan investor
institusional. Investasi mempelajari bagaimana investor mengelola kesejahteraan
mereka dalam konteks kesejahteraan
yang bersifat moneter (finansial).
Kesejahteraan moneter ini bisa diwakili dari pendapatan saat ini maupun
pendapatan dimasa depan.
II

Strategi Investasi

1. Strategi pasif
Merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi
dalam saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan

indeks pasar. Strategi pasif mendasarkan diri pada asumsi bahwa (a) pasar modal
tidak melakukan mispricing, dan (b) meskipun terjadi mispricing, para pemodal
berpendapat bahwa mereka tidak bisa mengidentifikasikan dan memanfaatkannya.
Tujuan dari strategi pasif ini adalah memperoleh return portofolio sebesar return
indeks pasar dengan menekankan seminimal mungkin risiko dan biaya investasi
yang harus dikeluarkan.
Ada dua macam strategi pasif yaitu sebagai berikut.
a. Strategi beli dan simpan maksudnya adalah investor melakukan
pembelian sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu
tertentu. Tujuan dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari biaya
transaksi dan biaya tambahan lainnya yang biasanya terlalu tinggi.
b. Strategi mengikuti indeks merupakan strategi yang digambarkan sebagai
pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun oleh investor. Dalam hal
ini investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham
dalam instrumen reksadana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks
pasar. Dengan kata lain investor berharap memperolah return yang
sebanding dengan return pasar.
2. Strategi aktif
Merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli
saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta
berbagai mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah
mendapatkan return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang
diperoleh dari strategi pasif. Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam
menjalankan strategi aktif portofolio saham.
a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan
analisis pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan
tingkat return dan risiko yang terbaik dibandingkan dengan alternative lainnya.
Analisis ini mendasarkan pada pendekatan analisis fundamental guna mengetahui
prospek saham tersebut pada masa datang.
b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut.

(a) Melakukan investasi pada sahamsaham yang bergerak pada sector tertentu
untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari.
(b) Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham
pada sektor industri yang berbeda-beda.
(c) Strategi momentum harga menyatakan bahwa pada waktuwaktu tertentu harga
pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan
perusahaan. Dalam hal ini investor akan mencari waktu yang tepat, pada saat
perubahan harga yang terjadi bisa memberikan tingkat keuntungan bagi investor
melalui tindakan menjual atau membeli saham. Cahyono (2002: 219) berpendapat
bahwa dalam dunia nyata tidak ada pasar yang efisien sempurna. Salah satu
sebabnya adalah karena adanya partisipasi pemodal ritel yang dalam berinvestasi
sering melibatkan emosi, terpengaruh suasana, dan lain-lain.

III

Jenis Investasi

1. Investasi Primer adalah investasi pada aktiva tetap.


Contoh dari Investasi primer adalah . Tanah/bangunan Investasi ini tergolong
investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu
panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan
yang telah dibelinya.
2. Investasi Sekunder adalah investasi yang hanya digunakan untuk kredit,
yaitu sebesar 70%.
3. Investasi Efek adalah investasi pada surat-surat berharga.
Contoh dari Investasi Efek yaitu :
A.Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan
berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
B.Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga
tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari
masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk
keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
C.Sekuritas pasar uang

Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang


diperjualbelikan di pasar uang.
D.Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat
diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini
merupakan bentuk investasi jangka panjang.
IV Tujuan Investasi
Investor memiliki tujuan investasi yang mungkin berbeda satu dengan yang
lainnya. Beberapa alasan investor melakukan investasi baik pada investasi riil
maupun investasi keuangan, yaitu:
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan
Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki
Mengurangi tekanan inflasi
Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan
Tujuan Bank Melakukan Investasi
Bank mempunyai tujuan ganda dalam menempatkan dananya dalam investasi yaitu
sebagai supplementary liquidity dan supplementary income (sebagai tambahan
likuiditas dan tambahan pendapatan).
a. Supplementary liquidity
Penempatan dana dalam bentuk saham-saham atau sertifikat saham, obligasi
pemerintah atau badan usaha milik negara obligasi lembaga lainnya,
digunakan juga oleh Bank sebagai cadangan penyangga likuiditas.
b. Supplementary income
Tambahan pendapatan melalui saham dan obligasi adalah dalam bentuk
pendapatan lain Bank yang tidak berbentuk uang, yaitu pengaruh Bank
dalam perusahaan itu karena fungsinya selaku pemegang saham.
V Dasar Keputusan Investasi
1. Return yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa dua macam yaitu pertama, return yang diharapkan (expected return)
adalah tingkat return yang diantisipasi investor di masa depan. Kedua, return
realiasi atau return aktual (realized/ aktual return) merupakan tingkat return
yang didapatkan investor di masa lalu. Sumber return berupa:

Yield (aliran kas/pendapatan yang diterima secara periodik).


Contoh: apabila berinvestasi dalam obligasi maka besarnya yield ditunjukkan dari
pembayaran bunga obligasi, jika membeli saham, yield diperlihatkan dari besarnya
dividen yang dapat diperoleh.
Capital gain (loss): kenaikan (penurunan) harga sekuritas.
Penjumlahan dari kedua komponen di atas menunjukkan return total yang
dari suatu investasi. Yield hanya akan berupa angka nol (0) dan positif (+)
sedangkan capital gain bisa berwujud angka nol (0), negatif (-) dan positif (+).
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Return total = yield + capital gain (loss)
2. Risiko. Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor juga

harus menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko


merupakan penyimpangan/ perbedaan antara return yang diharapkan dengan return
yang benar-benar diterima oleh investor (return aktual).
Sumber risiko:
Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga akan memengaruhi harga saham
secara terbalik, ceteris paribus. Hal ini berarti jika suku bunga meningkat maka
harga saham akan turun. Contoh: apabila suku bunga naik maka return investasi
yang terkait dengan suku bunga seperti deposito juga akan naik. Situasi semacam
ini dapat menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk
memindahkan dananya ke dalam bentuk deposito.
Risiko pasar. Jenis risiko ini berupa fluktuasi yang ada di pasar dan dapat
memengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi ini umumnya diperlihatkan
dari perubahan indeks pasar saham secara keseluruhan. Beberapa faktor yang
mengakibatkan fluktuasi ini misalnya: krisis ekonomi, perubahan politik, dan lainlain.
Risiko bisnis. Risiko ini merupakan risiko dalam menjalankan bisnis yang
terkait dengan karakteristik tertentu dari suatu jenis industri.
Risiko inflasi/ risiko daya beli. Kenaikan inflasi secara umum akan mengurangi

daya beli uang yang dibelanjakan masyarakat. Oleh karena itu investor akan
meminta tambahan premium tertentu untuk mengkompensasi penurunan daya
beli yang harus ditanggungnya.
Risiko finansial. Risiko ini akan muncul pada saat perusahaan memutuskan
untuk menggunakan utang sebagai salah satu sumber pembiayaannya. Perusahaan
akan menanggung risiko finansial yang semakin besar apabila menggunakan
proporsi utang yang semakin besar pula.
Risiko nilai tukar mata uang. Setiap investor akan menghadapi jenis risiko ini,
yaitu fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara asal perusahaan) dengan
nilai mata uang negara lain.
Dalam konsep investasi, secara umum risiko dapat diklasifikasikan
menjadi dua:
a) Risiko sistematis (systematic risk), merupakan risiko yang sifatnya
makro karena terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan dan dapat mengakibatkan variabilitas return investasi. Risiko
sistematis ini akan memengaruhi semua perusahaan yang ada di pasar.
b) Risiko tidak sistematis (unsystematic risk), adalah risiko yang
terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan tertentu sehingga
secara spesifik hanya akan memengaruhi return investasi dari perusahaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai