Disusun Oleh
Kelompok 9
M. Sidiq (C1C018127)
Romario Ananta Zalsy Dasilva (C1C018147)
Widya Gustini (C1C018107)
Dosen Pengampu :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah yang kami susun mengenai Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Demikian kami berharap agar Makalah ini bermanfaat dan jelas sehingga
bisa dipergunakan dengan baik untuk pembelajaran mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntan sektor publik memiliki kewajiban menyediakan informasi baik untuk
memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal sebagai salah
satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses
pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Kebutuhan informasi dari
sektor publik tidak hanya terbatas pada informasi keuangan, namun informasi non-
moneter seperti ukuran output pelayanan juga harus dipertimbangkan dalam pembuatan
sebuah keputusan.
Laporan keuangan sektor publik tidak dapat disamakan dengan laporan keuangan di
sektor swasta baik format maupun elemennya, karena organisasi sektor publik memilki
batasan-batasan berupa pertimbangan non-moneter, seperti pertimbangan sosial dan
politik.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Teori pelaporan dalam sektor publik?
Bagaimana sistem pelaporan keuangan sektor publik?
Bagaimana siklus akuntansi keuangan sektor publik?
Bagaimana teknik pelaporan keuangan sektor publik?
Bagaimana contoh laporan keuangan sektor public dan unsur-unsurnya di organisasi
sektor publik
Bagaimana laporan keuangan sektor public dan unsur-unsur negara lain?
C. TUJUAN
Mengetahui Teori pelaporan dalam sektor publik
Mengetahui sistem pelaporan keuangan sektor publik
Mengetahui siklus akuntansi keuangan sektor publik
Mengetahui teknik pelaporan keuangan sektor publik
Mengetahui contoh laporan keuangan sektor public dan unsur-unsurnya di organisasi
sektor publik
Mengetahui laporan keuangan sektor public dan unsur-unsur negara lain
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam organisasi sektor publik ada dua jenis laporan yaitu Pelaporan kinerja dan
pelaporan keuangan. Pelaporan Kinerja merupakan refleksi kewaajiban untuk
mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus
dipertanggungjawabkan.
Entitas yang berkewajiban membuat pelaporan kinerja organisasi sektor publik adalah
pemerintahan pusat, pemerintah daerah, unit kerja pemerintah, unit pelaksanaan teknis,
LSM, partai politik dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Secara spesifik tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan dan menunjukan akuntabilitas
entitas atas sumber daya yang yang dipercaya dengan cara:
Jenis laporan keuangan sektor publik yang minimal dan terintegrasi, meliputi:
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuanganyang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan
dalam rangka pengungkapan yang memadai bertujuan untuk menginformasikan
pengungkapan yang diperlukan atas laporan keuangan.
2. Neraca
o Asset lancer
o Investasi jangka panjang
o Asset tetap
o Asset lainnya
o Kewajiban jangka pendek
o Kewajiban jangka panjang
o Ekuitas dana lancar
o Ekuitas dana investasi
e) Pengungkapan lainnya
Pengungkapan ini berisi hal-hal yang mempengaruhi laporan keuangan antara lain:
o Penggantian menejemen pemerintahan selama tahun berjalan
o Kesalahan menejemen terdahulu yang telah dikorelasi oleh menejemen baru
o Kontijensi
o Komitmen
o Penggabungan atau pemekaranentitas tahun berjalan
o Kejadian yang mempunyai dampak social
o Kejadian penting setelah tanggal neraca yang berpengaruh secara signifikan
terhadap akun yang disajikan dalam neraca.
Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari Dasar Kas (Cash Base), Dasar
Akrual (Accrual Base), dan Akuntansi Dana (Fund Accounting).
Metode cash basis juga mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu
sebagai berikut :
Penentuan pos dan besaran transaksi dicatat dalam jurnal yang dilakukan oleh
individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh subjektivitas individu pencatat
transaksi cukup besar.
Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan
inflasi.
Jika dibandingkan dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur
administrasi yang lebih rumit sehingga biaya administrasinya menjadi lebih mahal.
Peluang terjadinya manipulasi keuangan sulit dikendalikan. Menurut dasar kas,
manipulasi akuntansi dilakukan melalui penundaan pembayaran kas, dimana anggaran
merupakan satu-satunnya panduan untuk mengendalikan keuangan.
Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi disektor publik yang
dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di sektor swasta,
akuntansi dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang disimpan. Namun,
bagi sektor publik, dana kas sektor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap
pengembalian keputusan. Besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran organisasi
sektor publik, sehingga sistem akuntansi lebih mempreoritaskan pengelolaan dana kas.
Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer akan
mengalami masalah dengan pengeluaran anggaran dibawah target dalam bulan-bulan
tertentu, dimana kekurangan tersebut akan ditutupi pada periode berikutnya. Menurut
dasar akrual, seluruh anggaran yang telah dipakai dapat ditandai dengan tambahan
pesanan yang dikirimkan dan faktur yang diterima sebelum pencatatan
1. Transaksi
Pengertian transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan
pihak lain. Dalam hal ini, transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi
sektor publik dan pihak lain. Transaksi-transaksi yang terjadi inilah yang nantinya
akan dilaporkan dalam laporan keuangan organisasi.
1) Tahapan Pencatatan
a) Kegiatan Pengidentifikasian dan Pengukuran dalam Bentuk Bukti Transaksi dan
Bukti pencatatan.
b) Kegiatan Pencatatan Bukti Transaksi dalam Buku Harian atau Jurnal.
c) Memindahbukukan (Posting) dari Jurnal berdasarkan Kelompok atau Jenisnya
kedalam Akun Buku Besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
a) Penyusunan Neraca saldo (Trial Balance) berdasarkan akun buku besar
Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat nama akun atau rekening
beserta jumlah saldonya selama suatu periode tertentu. Nama-nama akun beserta
jumlahnya dalam neraca saldo ini diabil dari buku besar. Saldo adalah selisih antara
jumah sisi debet dan jumlah sisi kredit.
3) Tahap pelaporan
a) Laporan pada unit kerja organisasi
Unit kerja organisasi menggunakan dua metode :
Surplus/defisit entitas pengendali yang tidak dipisahkan
Surplus/defisit entitas pengendali yang dipisahkan
3) Laporan Operasional;
Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO,
beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya.
5) Neraca;
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dalam neraca, setiap entitas
mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan
kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
JEPANG
Biaya operasi
Peningkatan bonus yang diharapkan yang tidak terpenuhi dengan cadangan
Peluang
Isi spesifik dari pernyataan ini adalah:
Laporan Keuangan JOGMEC (Japan Oil,Gas and Metal National Corporation) meliputi:
Neraca
Laporan Laba/Rugi
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
INDIA
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja dan arus jas suatu entitas
yang berguna bagi sejumlah besar pemakai. Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri
dari Dasar Kas (Cash Base), Dasar Akrual (Accrual Base), dan Akuntansi Dana (Fund
Accounting).
Siklus akuntansi keuangan sektor publik seperti transaksi, analisis bukti transaksi,
mencatat data transaksi, mengelompokkan dan mengikhtisarkan data yang dicatat (posting),
dan penerbitan laporan dan catatannya. Berdasarkan tahapan dalam siklus akuntansi
keuangan sektor publik, teknik pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari tiga tahapan
berikut : Tahapan Pencatatan, Tahap Pengikhtisaran dan Tahap pelaporan.
B. SARAN
Bastian, Indra, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Internet :
http://www.integrasi-edukasi.org/sistem-informasi-akuntansi-berbasis-kas-vs-basis-akrual/
https://andichairilfurqan.wordpress.com/2012/05/25/komponen-laporan-keuangan-pemerintah-
berbasis-akrual/
http://mnchaniago.blogspot.com/2016/12/akuntansi-sektor-publik-pelaporan.html
https://alexandria05.blogspot.com/2019/03/makalah-pelaporan-keuangan-sektor-publik.html