Anda di halaman 1dari 6

Tujuan Pelaporan Keuangan

1. Tujuan Umum Pelaporan Keuangan Eksternal Dalam SFAC No. 1

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises,


menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan informasi
yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini
merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang lebih
berorientasi pada pengguna dengan beberapa petimbangan nilai penting.
Beberapa petimbangan nilai penting tersebut adalah;

a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.


b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi tentang
perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning power
dan cash flow perusahaan.
d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna  membuat prediksi
dan penilaian masing-masing.

Statement mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Dalam


paragrap ke-28 SFAC No. 1, dijelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan diverivasikan dari
kebutuhan informasi para pemakai eksternal yang tidak mempunyai otoritas untuk menyusun
informasi keuangan yang diinginkan mengenai suatu perusahaan. Para pemakai informasi
tersebut harus menggunakan informasi yang disediakan oleh manajemen sebagai sarana
untuk berkomunikasi antara pihak pemakai eksternal dan pihak perusahaan. Walaupun
laporan keuangan mempunyai aspek internal dan eksternal, FASB lebih memfokuskan
kepada aspek eksternalnya. Aspek eksternal yang dituju oleh informasi keuangan adalah
pihak investor dan kreditor, yang merupakan pihak yang paling berkepentingan terhadap
aktivitas perusahaan. Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan mengenai tujuan pelaporan
keuangan secara umum berdasarkan manfaat informasi keuangan.
Informasi yang Berguna dalam Pengambilan Keputusan Kredit dan Investasi
Dalam paragarap ke-34 SFAC No.1, FASB menetapkan tujuan pelaporan keuangan
sehubungan dengan fungsi informasi keuangan untuk membantu dalam pengambilan
keputusan investasi dan kredit.

Financial reporting should provide information that is useful to present and potential
investors and creditors and other users in making rational investment, credit, and similar
decisions. The information should be comprehensible to those who have a reasonable
understanding of business and economic activities and are willing to study the information
with reasonable diligence.[1]
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi investor dan kreditor (sekarang maupun potensial) dan pemakai lain dalam pengambilan
keputusan investasi, kredit dan keputusan lainnya secara rasional. Jelaslah bahwa fokus
informasi keuangan menurut tujuan di atas adalah pihak investor dan kreditor. Investor
sebagai pihak penyandang dana suatu perusahaan memerlukan informasi keuangan yang akan
membantu dalam pengambilan keputusan investasi, misalnya apakah investor akan tetap
menanamkan dananya pada perusahaan tersebut atau akan memindahkan ke investasi lain.
Bagi calon investor tentu juga ingin mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba, tingkat pengembalian investasi, dan prospek mendatang perusahaan. Bagi para kreditor
sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau tidak kredit kepada suatu perusahaan
tentu juga perlu mempertimbangkan mengenai kemampuan perusahaan untuk
mengembalikan kreditnya jika telah jatuh tempo.

Investor dan kreditor yang dimaksud oleh FASB tersebut bukanlah dalam arti yang
sempit, tetapi meliputi pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam transaksi investasi
dan kredit, dan juga pihak-pihak yang menjadi perantara transaksi tersebut. Dalam paragrap
ke-35 disebutkan bahwa pihak investor dan kreditor terdiri dari:

 Pihak yang membeli sekuritas dari investor atau kreditor lain serta pihak yang
membeli sekuritas baru langsung dari perusahaan atau melalui penjamin (underwriter).
 Pihak yang menanamkan dananya dalam jangka waktu yang lama serta pihak yang
sering memperjualbelikannya.
 Pihak yang menginginkan keselamatan investasinya maupun pihak yang lebih suka
menanggung risiko untuk memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi.
 Individu maupun institusi.
Kelompok utama pihak investor adalah pemegang sekuritas kepemilikan (equity
security holders) dan pemegang sekuritas pinjaman (debt security holders). Pihak kreditor
adalah pemasok benda atau jasa yang menjual secara kredit kepada perusahaan, pelanggan
dan karyawan yang mempunyai klaim, institusi yang memberi pinjaman, individu yang
memberi pinjaman dan pemilik sekuritas pinjaman (debt securityholders). Istilah investor dan
kreditor juga meliputi pihak analis dan advisor sekuritas, broker, ahli hukum, pemerintah
(dalam hal ini SEC/badan koordinasi pasar modal) dan pihak lain yang memberi nasehat atau
sebagai wakil bagi kepentingan investor dan kreditor.

Sehubungan dengan manfaat informasi keuangan dalam pengambilan keputusan


investasi dan kredit, FASB mensyaratkan bahwa laporan keuangan harus mampu menjadi
informasi yang mudah untuk dipahami bagi pihak-pihak yang memiliki pemahaman yang
cukup mengenai aktivitas bisnis dan ekonomi, dan yang ingin mempelajari informasi dengan
kemauan yang memadai. Hal ini dimaksudkan agar informasi keuangan dapat membantu
pihak nonprofesional maupun pihak yang profesional dalam pengambilan keputusan,
terutama pihak yang berkepentingan untuk mempelajari bagaimana menggunakan alat bantu
informasi tersebut secara tepat.

Informasi Berguna dalam Menilai Prospek Arus Kas


Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu investor sekarang
dan potensial dan kreditur dan pengguna lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan
ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan,
penebusan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman.
Informasi tentang Sumberdaya Perusahaan, Klaim terhadap Sumberdaya
tersebut dan Perubahannya
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber-sumber ekonomi
dari suatu perusahaan, klaim ke sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk
mentransfer sumber daya untuk entitas lain dan ekuitas pemilik), dan efek dari transaksi,
peristiwa, dan keadaanyang merubah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya tersebut.
Sumber Daya Ekonomi, Obligasi, dan Ekuitas Pemilik
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi suatu
perusahaan, kewajiban obligasi, dan ekuitas pemilik. Informasi itu membantu investor,
kreditor, dan lain-lain mengidentifikasi kekuatan keuangan perusahaan dan kelemahan dalam
menilai likuiditas dan solvabilitas.
Kinerja Perusahaan dan Pendapatan
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan selama suatu periode. Investor dan kreditur sering menggunakan informasi
tentang masa lalu untuk membantu dalam menilai prospek perusahaan. Dengan demikian,
investasi dan walaupun keputusan kredit mencerminkan harapan dari investor dan kreditur
tentang kinerja perusahaan di masa depan, harapan mereka biasanya didasarkan setidaknya
sebagian pada evaluasi kinerja perusahaan masa lalu.
Likuiditas, Solvabilitas, dan Aliran Dana
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana perusahaan
memperoleh dan mengeluarkan kas, tentang pinjaman dan pelunasan pinjaman, tentang
transaksi modal, termasuk dividen tunai dan distribusi lainnya dari sumber daya perusahaan
untuk pemilik, dan tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas suatu
perusahaan atau solvabilitas.
Pengurusan dan Kinerja Manajemen
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana manajemen suatu
perusahaan telah memberikan pelayanan dan mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada
pemilik (pemegang saham) untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang dipercayakan
kepadanya.
Penjelasan dan Interpretasi Manajemen
Pelaporan keuangan harus mencakup penjelasan dan interpretasi untuk membantu
pengguna memahami informasi keuangan yang diberikan.
Pelaporan keuangan harus mempunyai manfaat bagi manajemen
Dalam paragraf ke 52 menjelaskan bahwa Pelaporan keuangan harus menyediakan
informasi yang berguna untuk manajer dan direksi dalam membuat keputusan untuk
kepentingan pemilik. Meskipun Pernyataan ini terutama berkaitan dengan memberikan
informasi kepada pengguna eksternal, manajer dan direktur bertanggung kepada pemilik (dan
investor lainnya) untuk kinerja perusahaan tercermin melalui pelaporan keuangan

2. Tujuan Umum dari laporan keuangan menurut SFAC no 2

Tujuan umum dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Kendala
Kendala dalam mencapai tujuan laporan keuangan biasanya adalah faktor biaya. FASB
menjelaskan bahwa sebagian besar biaya penyediaan informasi keuangan pada awalnya
adalah pada penyusun, sementara manfaatnya diperoleh oleh penyusun maupun pemakai.
Biaya itu sebagian besar diteruskan kepada pemakai informasi dan pada konsumen barang
dan jasa. Informasi yang relevan merupakan informasi yang mempunyai hubungan dengan
masalah yang dihadapi. Tujuan relevansi tercapai bila informasi memungkinkan tujuan dari
pengguna dapat dicapai. Sedangkan relevansi keputusan tercapai bila fasilitas keputusan
informasi dibuat untuk pemakai.
Konsep nilai peramalan diturunkan dari model penilaian investasi yang didefinisikan
oleh FASB dalam daftar istilah SFAC 2 sebagai kualitas informasi yang membantu pemakai
untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil kejadian masa lalu atau
sekarang.

3. Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum dalam Ed Kerangka Konseptual


Pelaporan Keuangan

Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum menjadi dasar dari Kerangka


Konseptual [1]. Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum [1] adalah untuk menyediakan
informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya kepada entitas. Keputusan tersebut termasuk pembelian, penjualan,
atau kepemilikan instrumen ekuitas dan instrumen utang, serta penyediaan atau penyelesaian
pinjaman dan bentuk kredit lainnya.

Keputusan investor saat ini dan investor potensial mengenai pembelian, penjualan,
atau kepemilikan instrumen ekuitas dan instrumen utang bergantung pada imbal hasil yang
diharapkan dari investasi pada instrumen tersebut, sebagai contoh dividen, pembayaran
pokok, dan bunga atau kenaikan harga pasar. Demikian pula, keputusan pemberi pinjaman
saat ini dan pemberi pinjaman potensial dan kreditor lainnya tentang penyediaan atau
penyelesaian pinjaman dan bentuk kredit lainnya bergantung pada pembayaran pokok dan
bunga atau imbal hasil yang diharapkan. Ekspektasi investor, pemberi pinjaman, dan kreditor
lainnya tentang imbal hasil bergantung pada penilaian jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
(prospek untuk) arus kas masuk neto masa depan ke entitas. Oleh karena itu, investor saat ini
dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya memerlukan informasi yang
berguna untuk menilai prospek untuk arus kas masuk neto masa depan kepada suatu entitas.

Akan tetapi, laporan keuangan bertujuan umum tidak dan tidak dapat menyediakan
seluruh informasi yang dibutuhkan oleh investor saat ini, investor potensial, pemberi
pinjaman, dan kreditor lainnya. Para pengguna tersebut perlu mempertimbangkan informasi
terkait dari sumber lainnya, sebagai contoh, kondisi dan ekspektasi ekonomi secara umum,
peristiwa dan kondisi politik, serta prospek masa depan industri dan entitas. Sebagian besar,
laporan keuangan didasarkan pada estimasi, pertimbangan, dan model daripada gambaran
yang tepat. ED Kerangka Konseptual menetapkan konsep yang mendasari estimasi,
pertimbangan, dan model tersebut. Konsepnya adalah arah tujuan yang ingin diraih oleh
DSAK IAI dan penyusun laporan keuangan. Seperti tujuan pada umumnya, visi dari ED
Kerangka Konseptual pelaporan keuangan yang ideal sangat sulit untuk dicapai secara penuh,
setidaknya tidak dapat dicapai dalam jangka pendek, karena membutuhkan waktu untuk dapat
dipahami, diterima, dan pengimplementasian cara baru untuk menganalisis transaksi dan
peristiwa lainya. Namun, penetapan ke mana arah tujuan yang ingin dicapai itu penting jika
pelaporan keuangan akan dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kegunaannya.

Anda mungkin juga menyukai