Anda di halaman 1dari 28

EXIT PRICE

ACCOUNTING
Anggota Kelompok:
Gyanthia Ika Pratiwi (041611323010)
Ary Haritsaning Atmadya (041711323006)
Sekar Anantya Rarastri (041711323010)
Maulina Umi Rofiqoh (041711323011)
Shanti Dwi Jayanti (041711323014)
Fitri Indriyajati (041711323020)
Dian Kusuma Wardhani (041711323026)
Indah Dwi Suryani (041711323040)
Verly Arin Rachmadianti (041711323043)
Definisi Exit Price
Exit Price Accounting merupakan sistem akuntansi yang mengunakan harga jual
untuk mengukur posisi keuangan dan kinerja suatu badan usaha/perusahaan.

Pendapat Para Ahli

MacNeal,

Prinsip-prinsip akuntansi konvensional yang didasarkan pada Historical


Cost berpotensi menghasilkan laporan keuangan yang salah dan
menyesatkan serta tidak berorientasi pada keputusan pemilik saham.
Dengan memeriksa sejarah akuntansi, Mac Neal menyimpulkan bahwa
prinsip akuntansi saat ini adalah hasil dari ‘kondisi primitif’ yang
sebagian besar sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, MacNeal
berpendapat bahwa semua keuntungan dan kerugian sebagaimana
nilai ditentukan dalam pasar kompetitif atau harga pasar (exit price)
agar dapat memberikan informasi yang berguna.
Chambers

“bukan karena kami mengharapkan sebuah perusahaan menjual


beberapa asetnya (meskipun mungkin dilakukan jika menemukan
posisi keuangannya). Tetapi karena itu adalah satu-satunya cara
untuk memperoleh uang (tunai) sepadan dengan aset”.

Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk terlibat dalam


transaksi (pengambilan keputusan yang adaptif). Kemampuan ini
terungkap dari posisi keuangannya yang menggambarkan
hubungan antara jumlah uang dari aset perusahaan dan
kewajibannya, serta ekuitas pemilik pada suatu titik waktu tertentu
dengan mengacu pada harga jual pasar (exit price).
Sterling

Kriteria dalam menentukan metode


penilaian mana yang terbaik adalah
metode yang memberikan informasi lebih
banyak dimana isi informasi tersebut harus
relevan dan dapat dipercaya yaitu dengan
mempertimbangkan present selling
prices..
Konsep Exit
Price Accounting
Pendekatan lain yang digunakan untuk menentukan current value adalah
dengan exit value. Pendekatan ini mensyaratkan penilaian dari masing-masing
aktiva dari sudut pandang pelepasan (disposal) dimana tiap aktiva harus dinilai
berdasarkan exit price yang wajar jika perusahaan memilih untuk melepasnya.

Berdasarkan ED PSAK No. 68 tahun 2014 :


 Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan pengukuran spesifik atas suatu entitas. Untuk beberapa
aset dan liabilitas, transaksi pasar atau informasi pasar yang dapat diobservasi dapat tersedia. Untuk aset
dan liabilitas lain, hal tersebut mungkin tidak tersedia. Akan tetapi, tujuan pengukuran nilai wajar dalam
kedua kasus tersebut adalah sama – untuk mengestimasi harga dimana suatu transaksi teratur (orderly
transaction) untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran (exit price) pada
tanggal pengukuran dari perspektif pelaku pasar yang memiliki aset atau liabilitas).
 Harga keluaran (exit price) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
diterima untuk mengalihkan suatu liabilitas.
Exit Value adalah harga maksimum dari
aset yang saat ini ditahan apabila dijual dan
dikurangi dengan biaya transaksi (nilai realisasi
bersih (net relizable value) dari asset).
EAP memiliki 2 hal utama dari biaya historis konvensional

Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga


jual pasar khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam
pendapatan sebagai keuntungan yang belum direalisasi

Perubahan daya beli umum uang dipertimbangkan ketika mengukur


modal keuangan dan hasil usaha
Ada satu pertanyaan yang krusial dalam memutuskan apakah
menggunakan current cost atau exit price: pada saat apa siklus operasi
harus menggunakan exit price atas penilaian sebuah aset ?

Exit Price mengarah pada revaluasi anomali, dimana setelah pembelian


harga akan jatuh dan kurang dari harga perolehan
Current cost
berpendapat bahwa
Exit Price menyiratkan pada pendekatan jangka pendek, karena fokus
metode penilaian terhadap likuidasi dan disposal
normal lebih baik,
karena:
Exit price pada persediaan barang jadi merupakan bentuk antisipasi
terhadap laba operasi karena persediaan dinilai lebih dari biaya saat ini
Support
Akuntansi memberi informasi
kepada owner-manager
1. Era Pertama mengenai jumlah biaya proyek.
(abad 12-17) Akuntansi berbasis pada harga
Argumen historis
MacNeal
-Terjadi revolusi industri
-Perusahaan butuh dana
pinjaman
Pendekatan Era Kedua -Kreditur butuh laporan keuangan
Sejarah (abad 18-19)
-Akuntan independen
menampilkan dengan harga
historis (dengan going concern
concept)

-Perusahaan tumbuh besar dan


menjadi korporasi
Era Ketiga
-Owner-manager telah terpisah
(akhir abad 19)
-Diperlukan Standar Akuntansi
Keuangan sebagai tolok ukur
1.
Argumen
MacNeal
MacNeal Menyarankan 3 poin:
Aset-aset yang mudah dipasarkan dinilai
dengan harga pasar.
Aset-aset reproduksi (mesin-mesin) dan
tidak mudah dipasarkan dinilai dengan
nilai ganti (replacement cost)
Aset-aset yang tidak untuk reproduksi dan
tidak mudah dipasarkan (seperti alat
kantor) dinilai dengan historis.
sedangkan untuk laba/rugi diakui baik yang
telah direalisasi maupun yang belum
terealisasi.
2. Argumen
CHAMBLER
Mengusulkan penggunaan exit price dengan judul
‘’Continuously Contemporary Accounting (CoCoA)’’.
Chamber berpendapat bahwa perusahaan adalah organisasi
yang selalu harus menyesuaikan diri dengan kondisi terkini,
karena tugas perusahaan adalah melakukan aktivitas
pembelian dan penjualan barang dan jasa.
Kemampuan keuangan perusahaan tercermin dalam laporan
keuangan. Agar kemampuan perusahaan tampak realistis,
maka aset-aset perusahaan ditampilkan dengan exit price.
3. Argumen
STERLING

Menurut Sterling, kandungan informasi akuntansi dalam


laporan keuangan tetap harus memiliki kualitas realibel
dan relevan. Padahal kedua kualitas tersebut berbanding
terbalik, artinya informasi semakin reliabel akan semakin
tidak relevan dan sebaliknya. Kualitas informasi yang
relevan akan sangat dibutuhkan ketika keadaan pasar
produk dalam kondisi bersaing. Metode penilaian yang
digunakan harus dapat memberi petunjuk dalam
beberapa alternatif pengambilan keputusan dan
risikonya.
ALASAN LAINNYA
Additivity Alokasi
• Chamber menyatakan bahwa • Perubahan dalam laba bersih
penyajian laporan keuangan yang menurut Thomas (1974) tidak
disesuaikan menjadi exit price harus dari hasil operasi, tetapi juga
mendukung CoCoA selisih harga dengan exit price.

Realitas Objektif
• Exit price adalh suatu kenyataan. • Parker (1975) melakukan penelitian
Aktiva tetap yang mengalami mengenai kualitas daya banding
penurunan nilai, maka yang informasi akuntansi dan kualitas
seharusnya menjadi beban biaya informasi akuntansi yang objektif
adalh selisih harga historis dengan antara penggunaan harga historis
harga barunya (exit price) (nilai buku) dengan exit price.
MANFAAT EXIT PRICE ACCOUNTING

 Memberikan informasi yang berguna


 Relevan dan Informasi yang dapat
dipercaya
 Mempunyai sifat additivity
 Dapat digunakan sebagai dasar alokasi
 Sesuai dengan kenyataan
 Obyektif
 Dapat digunakan untuk mengukur risiko
Exit price untuk aset
keuangan, aset tetap, dan
properti investasi
Instrumen Keuangan
Instrume
n
Aset
Derivatif Instrumen
Keuangan
dan Indung
Liabilitas Nilai
Keuangan Perjanjian antara 2 pihak yang menjual
atau membeli sejumlah barang (baik
aktiva finansial maupun komoditas) pada
tanggal tertentu di masa datang dengan
✢ Entitas diijinkan untuk harga yang disepakati saat ini Derivatif yang telah ditetapkan
menetapkan aset keuangan, untuk tujuan lindung nilai
liabilitas keuangan atau kelompok
instrumen keuangan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
selama hal tersebut menghasilkan
informasi yang lebih relevan.

19
Aset tetap adalah aset
berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan
PENGERTIAN barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak
ASET TETAP lain atau untuk tujuan
administratif dan
diperkirakan untuk
digunakan selama lebih
dari satu periode

20
✢ Biaya perolehan aset tetap diakui
sebagai aset jika dan hanya jika:
Kemungkinan besar entitas akan
memperoleh manfaat ekonomik masa
PENGAKUAN
depan dari aset tersebut dan biaya
perolehannya dapat diukur secara andal

21
Pengukuran Setelah
Pengakuan

Model biaya Model revaluasi


Setelah Pengakuan Revaluasi dilakukan dengan
sebagai aset, keteraturan yang cukup reguler
untuk memastikan bahwa jumlah
aset tetap dicatat pada tercatat tidak berbeda secara
biaya perolehan dikurangi material dengan jumlah yang
akumulasi penyusutan ditentukan dengan menggunakan
dan akumulasi rugi nilai wajar pada akhir periode
pelaporan.
22 penurunan nilai.
Properti Investasi

Pengukuran Saat Pengukuran Setelah Pelepasan


Pengakuan Pengakuan Properti investasi dihentikan
Properti investasi Setelah pengukuran pengakuannya (dieliminasi dari
pada awalnya diukur awal entitas dapat laporan posisi keuangan) pada
sebesar biaya memilih saat dilepaskan atau ketika
perolehan. Biaya menggunakan dua investasi tidak digunakan lagi
transaksi termasuk metode yaitu nilai secara permanen dan tidak
dalam pengukuran wajar atau metode memiliki manfaar ekonomik masa
awal tersebut biaya. depan yang diharapkan dari
pelepasannya.
.
23
Criticism
Konsep Laba

Weston (dalam Sterling) mengatakan bahwa exit price


hanya cocok apabila perusahaan direncanakan untuk
dilikuidasi. Apabila tidak maka informasi exit price tidak
relevan. Namun penggunaan exit price dengan alasan
realistis telah dikemukakan oleh Chambler yang
menyampaikan konsep laba

Bell (1971:27-28) didukung oleh Sterling (1970) dan


Mattesaich (1971) mendukung exit price dengan fokus pada
perencanaan jangka panjang perusahaan yang disajikan
dengan exit price dianggap relevan karena mencerminkan
pengembalian kas di masa yang akan datang (cash
Equivalent)
Chamber = Solomon sebab aset (mesin-mesin) yang
masih mampu berproduksi dan produknya laku
dipasaran pasti mempunyai harga yang lebih tinggi
Adam Smith (Ekonom) membedakan antara dari harga historisnya atau nilai bukunya
nilai yang berlaku dan nilai dalam transaksi
pertukaran

Solomon (1966:208) mengatakan bahwa


laporan dengan nilai selain harga historis
adalah relevan

Nilai yang berlaku dan Nilai


yang digunakan
Penilaian Kewajiban

… Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif


berbentuk modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan
di nilai pasar. karena obligasi sebagai aktiva harus dinyatakan
sebesar nilai pasar …
Kelemahan Exit Price

 exit price harus didasarkan pada harga yang timbul


dari penjualan pada kondisi bisnis normal, bukan atas
paksaan likuidasi, sulit diterapkan pada aktiva tetap

Anda mungkin juga menyukai