DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. FEBRI SIANTURI (217420057)
2. SEMI SAMANTHA SIAHAAN (217420035)
3. MARIO PUTRA P. SIHITE (217420072)
2. Bagi investor, dapat mengetahui kemana dan untuk apa sajakah aliran
kas perusahaan digunakan maupun didapatkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengukuran
Ditujukan untuk aset dan liabilitas dalam suatu transaksi pada tanggal
tertentu dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dengan kepentingan
ekonomi terbaik ketika menentukan harga. Kenapa aset dan liabilitas
menjadi subjek pengukuran nilai wajar? Ketika hendak menjual aset atau
mengalihkan liabilitas tersebut entitas tidak dirugikan karena nilainya yang
terlalu rendah atau atau malah merugikan pelaku pasar jika nilainya terlalu
tinggi. Asumsi pengukuran nilai wajar adalah bahwa transaksi terjadi di
pasar utama atau di pasar yang paling menguntungkan. Pasar utama yaitu
pasar dengan volume dan tingkat aktivitas paling tinggi untuk aset tersebut.
Pasar yang paling menguntungkan adalah pasar yang memaksimalkan nilai
yang akan diterima untuk menjual aset tersebut, setelah memperhitungkan
biaya transaksi dan biaya transport yaitu nilai neto. Pelaku pasar adalah
pembeli dan penjual di pasar. Harga diperoleh dari observasi langsung atau
diestimasi menggunakan penilaian lain.
Aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari salah
satu hal berikut (PSAK 68:13):
1. Aset atau liabilitas yang berdiri sendiri (contohnya instrumen
keuangan atau aset nonkeuangan); atau
2. Sekelompok aset, sekelompok liabilitas atau sekelompok aset dan
liabilitas (contohnya suatu unit penghasil kas atau bisnis).
Entitas mengukur nilai wajar suatu asset atau liabilities menggunakan
asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga asset
atau liabilities tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam
kepentingan ekonomi terbaiknya.
Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan
faktor yang spesifik untuk:
- Asset dan liabilitas
- Pasar utama
- Pelaku pasar yang akan melakukan transaksi
2.3. Transaksi
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liablitas
dipertukarkan dalam suatu transaksi tertaur antara pelaku pasar untuk
menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan
bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi :
a). Di pasar utama ( principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut,
b). Jika tidak terdapat pasar utama yang paling menguntungkan ( most
advantegous market ) untuk asset atau liabilitas tersebut.
Entitas tidak perlu melaksanakan pencarian menyeluruh atas semua
pasar yang ada untuk mengidentifikasi pasar utama, atau jika tidak terdapat
pasar utama, pasar yang paling menguntungkan, namun entitas
memperhitungkan seluruh informasi yang sewajarnya tersedia. Jika tidak
terdapat bukti yang bertentangan, maka pasar dimana entitas umumnya
melakukan transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas tersebut
dianggapi sebagai pasar utama, atau jika terdapat pasar utama, pasar yang
paling menguntungkan. Jika terdapat pasar utama untuk aset dan liabilitas,
maka pengukuran nilai wajar mempresentasikan harga di pasar tersebut,
bahkan jika harga di pasar yang berbeda berpotensi lebih menguntungkan
pada tanggal pengukuran.
2.10. Pengungkapan
1. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara
berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam
laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian
dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran
tersebut.
1. Alasan pengukuran
2. Level hirarki dimana nilai wajar dikategorikan
3. Jumlah perpindahan antar level, alasan perpindahan dan
kebijakan entitas menentukan kapan perpindahan dapat terjadi
4. Nilai wajar yang dikategorikan input level 2 dan 3 diberi
penjelasan mengenai teknik penilaian dan input yang digunakan.
BAB 3
KESIMPULAN