Uji Validitas
O Mendefiniskan secara operasional suatu konsep
yang akan diukur. Jadi untuk menguji validitas suatu
konsep, tahap awal yg harus dilakukan adalah
menjabarkan konsep dalam suatu definisi
operasional.
O Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti
pada gambar berikut ini.
O Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah
target dari apa yang kita ukur.
O Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan
kuesioner adalah menembak pada sasarannya.
O Jika pertanyaannya baik dan responden menjawab
dengan baik pula, maka kita sudah menembak tepat
pada sasaran.
O Jika tidak demikian maka tembakan kita
meleset.
O Makin banyak responden menjawab salah
(karena pertanyaan tidak jelas atau bias) maka
sasaran kita makin jauh.
O Pertama : menembak sasaran secara konsisten
tetapi jauh dari sasaran sebenarnya.
Hal ini disebut konsisten dan sistematis
mengukur pendapat responden dengan nilai
yang salah untuk semua responden reliable
tetapi tidak valid (konsisten tetapi salah
sasaran).
O Kedua, menebak secara acak, merata di segala
tempat.
O Uji Normalitas
O Uji Multikolinearitas
O Uji Autokorelasi (utk data time series)
O Uji Heterokedastisitas
O Uji Linearitas
Uji Normalitas
Uji Histogram, P-Plot
O Analyze>>Regression>>Linear
O Masukkan variabel Y ke kolom Dependent, dan
variabel X ke kolom Independent
O Masukkan SRESID ke kolom Y dan ZPRED ke kolom X
O Klik Histogram, Normal Probability Plots pada kolom
Standardized>>SPSS Residual Plots>>Continue>>Ok
Kurtosis:
O Leptokurtic, yaitu bagian tengah distribusi data memiliki puncak
yang lebih runcing (nilai keruncingan lebih dari 3).
O Mesokurtic, yaitu bagian tengah distribusi data memiliki puncak
diantara Leptokurtic dan Platykurtic (nilai keruncingan sama
dengan 3).
O Platykurtic, yaitu bagian tengah distribusi data memiliki puncak
yang lebih datar (nilai keruncingan kurang dari 3).
Uji Multikolinearitas
O Analyze>>Regression>>Linear
O Masukkan variabel Y ke Dependen dan X ke
kolom Independent>>Enter
O Klik Statistics>>Estimates, Covariance
Matrix, Collinearity Diagnostics>>Continue
O Ok
Perhatikan nilai korelasinya:
VIF < 10 dan Telerance >0,1 tdk tjd multikol
Uji Autokorelasi
O Analyze>>Regression>>Linear
O Statistics>>Durbin-Watson>>Continue>>Ok
Perhatikan:
dw<dl tjd autokorelasi positif (perlu
perbaikan)
dl<dw<du ada autokorelasi positif lemah, lebih
baik diperbaiki
du<dw<4-du tidak tjd autokorelasi
4-du<dw<4-dl ada autokorelasi lemah, lebih baik
diperbaiki
4-dl<dw autokorelasi serius
Cara menanggulangi gejala Autokorelasi
>
O Dari tabel klasifikasi, secara keseluruhan hasil
klasifikasi menunjukkan ketepatan klasifikasi
adalah 85.
e1 e2
X1
P31
P41
r12 X3 X4
P43
P32
P42
X2
CONTOH :
Harga e1 e2
(X1)
PYX1
PZX1
Kualitas Citra
PZY
Profuk (Y) (Z)
PYX2 PZX2
Fasilitas
(X2)
Persamaan Strukutur-1 :
Y = PYX1 X1 + PYX2 X2 + e1
Persamaan Strukutur-2 :
Z = PZX1 X1 + PZX2 X2 + PZY Y + e2
Menghitung kontribusi pengaruh setiap variabel