Anda di halaman 1dari 4

Perlunya Basis Asosiasi

Perlunya Basis Asosiasi Laba mencerminkan keefektifan manajemen


dalam mengelola sumberekonomik dan merupakan informasi penting bagi pihak
yg berkepentingan khususnyabagi mereka yang menyediakan sumber ekonomik
dan menanggung risiko akhir.Ukuran keefektifan ini akan tepat apabila hasil
ditandingkan dengan upaya yangmenimbulkan hasil tersebut. Dengan demikian,
diperlukankanlah dasar asosiasi yangtepat dan rasional antara kedua komponen
tersebut agar laba mempunyai makna ataunilai sebagai pengukur kinerja yang
terandalkan.
Penakar Asosiasi Ideal dan Praktis Penakar
Penakar Asosiasi Ideal dan Praktis Penakar yang dimaksud disini adalah
dasar atau wadah penandingan antarabiaya dan pendapatan. Penakar yang
paling cocok adalah penakar yang dapat menunjukan secara tepat dan objektif
bahwa biaya yang masuk dalam penakar adalahbiaya yang benar-benar
menyebabkan timbulnya pendapatan yang masuk dalampenakar tersebut.
Laba Akuntansi versus Ekonomik
Konsep ini mempunyai implikasi terhadap interprtasi laba akuntansi.
Labadipandang sebagai residual atau selisih pengukuran dua elemen yang
berkaitan yaitupendapatan dan biaya. Laba yang diperoleh dengan cara seperti
ini disebut dengan labastructural atau formal. Karena perbedaan konsep dasar,
pengertian, tujuan, labaakuntansi dapat berbeda maknanya dengan laba
ekonomik.
Kos Aktual
Kos tersebut timbul karena transaksi, kejadian, atau upaya yang nyatanyatadilakukan. Untuk mengakui kos, harus ada transaksi masa lalu. Biaya
sesungguhnyaadalah biaya yang terjadi akibat suatu kegiatan nyata sehingga
kos hipotesis tidak diakui.
Asas Akrual atau Himpun Asas akrual
Asas Akrual atau Himpun Asas akrual adalah asas dalam pengakuan
pendapatan dan biaya yang menyatakan bahwa pendapatan diakui saat hak
kesatuan usaha timbul lantaranpenyerahan barang atau jasa kepihak luar dan
biaya diakui pada saat kewajiban timbullantaran pengguaan sumber ekonomik

yang melekat pada barang dan jasa yangdiserahkan. Sebagai konsekuensi asas
ini,akuntansi mengakui pos-pos akrual dantangguhan.
Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah biaya nyata bukan hipotesis. Depresiasi untuk suatu
periodaharus diperhitungkan dan diakui sebagai biaya karena jasa yang
diberikan oleh assettetap tidak terjadi sekaligus pada saat memperoleh atau
pemerhentian asset. Jadi depresiasi adalah bagian dari kost asset tetap yang
telah diperhitungkan sebagai biaya.
Kapasitas menganggur
Walaupun truk tidak dipakai atau dipakai dibawah kapasitas, biaya sewa
tiaptahun tetap terjadi sebesar tarif yang telah disepakati dan berapapun
besarnya biaya iniakan tetap merupakan pengurangan pendapatan. Meskipun
demikian, tidak tertutupkemungkinan untuk memisahkan dalam laporan labarugi

bagian

depresiasi

tahunberjalan

yang

merepresentasikan

kapasitas

menganggur.
Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos

Luar

Biasa

Untuk

menentukan

laba

periodik,

konsep

menandingkan yang berorientasijangkapanjang akan memasukan :

Untung luar biasa yaitu timbulnya atau bertambahnya manfaat ekonomik


atau asset yang terjadi tanpa adanya upaya yang jelas direncanakan.

Rugi luar biasa yaitu hilangnya atau berkurangnya manfaat ekonomik


atauaset yang terjadi akibat hal-hal yang tidak ada hubungan atau tidak
mudah dihubungkan dengan upaya untuk memperoleh hasil.

Bukti Terverifikasi dan Objektif


Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai
tingkatkebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila
terjadinya datakeuangan didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya. Objektifitas bukti harus dievaluasi atas dasar kondisi yang
melingkupi penciptaan, pengukuran dan penangkapan atau pengakuan data
akuntansi. Jadi akuntansi tidak mendasarkan diri pada objektivitas mutlak
melainkan pada objektivitas relative yaitu objektivitas yang paling tinggi pada

waktu transaksi terjadi dengan mempertimbangkan keadaan dan ketersediaan


informasi.
Berikut beberapa implikasi dari konsep diatas :
Arti Penting Pengauditan
Arti Penting Pengauditan Salah satu criteria kewajaran adalah bahwa pospos statemen keuangan didefinisi, diukur, dinilai, diakui,dan disajikan sesuai
dengan PABU. Untuk menentukan kesesuaian tersebut, diperlukan adanya bukti
yang dapat diverifikasi dan dapat diandalkan.
Objektivitas bukti Bukti teverifikasi
Objektivitas bukti Bukti teverifikasi adalah bukti yang mempunyai sifat
tertentu sehingga memungkinkan untuk menjadi bahan pembuktian kebenaran
pernyataan. Objektif berarti bahwa fakta yang diungkapkanoleh suatu bukti tidak
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi
Objektivitas relative
Konsep objektivitas dalam penciptaan data akuntansi adalah objektifitas
yang disesuaikan dengan keadaaan yang ada pada saat penentuan fakta bukan
objektivitas mutlak.
Asumsi
Asumsi dalam daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan merupakan
konsep dasartetapi lebih kepada penjelasan bahwa keenam konsep dasar
sebelumnya

merupakan

asumsiatau

didasarkan

asumsi

dengan

segala

keterbatasan.
Berikut ada contoh asumsi yang menjadi landasan dalam memilih konsep
yang relevan:

Kontinuitas usaha Konsep kontinuitas usaha hanya dapat dibenarkan atas


dasar

pengalaman

perusahaan

pada

umumnya.

Oleh

karena

itu,npenerapa konsep ini dalam perusahaan tertentu adalah semata-mata


asumsi dan kenyataan ini harus tetap dipertimbangkan dalam proses
pelaporan.

Perioda satu tahun Akuntansi menganggap bahwa waktu satu tahun


adalah periode yang tepat untuk pelaporan. Waktu satu tahun dianggap

tidak terlalu pendek atau panjang. Penakar alternative adalah unit


produksi, pekerjaan-order, atau projek.

Kos Sebagai bahan Olah Penghargaan sepakatan yang menjadi bahan olah
akuntansi didasarkan atas asumsi bahwa kos factor produksi yang
diperoleh perusahaan menunjukan nilai wajar padasaat terjadinya. Asumsi
dibalik penalaran tersebut adalah bahwa para pelaku ekonomi bertindak
rasional,suatu asumsi yang tidak selalu benar dalam tiap keadaan.

Daya Beli Uang Stabil Konsep bahwa jumlah rupiah yang tercatat akan
tetap menunjukan nilai dilandasi asumsi bahwa daya beli uang adalah
stabil sepanjang masa.

Tujuan

Mencari

Laba

Keinginan

untuk

mengasilkan

laba

adalah

karakteristik nyata yang melekat pada perusahaan komersil. Memang


benar kalau perusahaan dikelola pemerintah tujuan mencari laba ditekan
sampai minimal, namun demikiancukup beralasanlah dalam hal ini untuk
menganggap

bahwa

biaya

harus

terjadi

atau

dikeluarkan

untuk

menghasilkan pendapatan guna menutup biaya tersebut dan bahwa


prestasi dan kelangsungan hidup perusahaan harus dievaluasi paling tidak
atas dasar kemampuan pendapatan menutup biaya.

Anda mungkin juga menyukai