Anda di halaman 1dari 13

TEORI

AKUNTANSI
Dosen Pengampu : Mentari Dwi Aristi, SE., M.Acc

Materi : Konsep Dasar


Kelompok 3 :
 Windy Gustia
 Fenaria Kesa
 Fira Febrianti
 M. Nur Fitra Alsi
 Ali Wardana
Sumber Konsep Dasar

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konspetualisasi


karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan
keuangan. Berikut adalah daftar seperangkat konsep dasar dari beberapa
sumber :
1.Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
2.Paul Grady
3.Accounting Principies Board
4.Wolk, Tearney and Dodd
5.Anthony, Hawkins, and Merchant
6.Paton and Littleton
Ketentuan Usaha Batas Kesatuan
Konsep ini menyatakan bahwa Batas kesatuan usaha dari segi
perusahaan dianggap sebagai akuntansi bukanlah kesatuan
suatu kesatuan atau badan usaha yuridis atau hukum melainkan
ekonomik yang berdiri sendiri, kesatuan ekonomik. Artinya
bertindak, atas namanya sendiri akuntansi memperlakukan badan
dan kedudukannya terpisah dari usaha sebagai suatu kesatuan
pemilik atau pihak lain yang ekonomik daripada kesatuan
menanamkan dana dalam yuridis.
perusahaan dan kesatuan
ekonomik tersebut menjadi pusat
perhatian atau sudut pandang
akuntansi.

Pengertian Ekuitas Pengertian Pendapatan


Karena hubungan antara kesatuan Konsep kesatuan usaha dapat
usaha terpisah dengan pemilik dan menjelaskan mengapa
hubungan tersebut dipandang pendapatan (dan untung) didefinisi
sebagai hubungan bisnis, konsep sebagai kenaikan atau aliran
kesatuan usaha mempunyai masuk aset. Kalau ada aliran
implikasi terhadap pendefinisian masuk (misalnya kas) yang terjadi
ekuitas. Secara struktual ekuitas karena perusahaan menjual
adalah hak residual pemilik barang atau menyerahkan jasa
terhadap aset bersih sebagaimana maka aset perusahaan akan
didefinisi dalam rerangka bertambah. Kas yang masuk itulah
konseptual FASB. yang disebut pendapatan.
Pengertian Biaya Sistem Berpasangan
Penyerahan produk dalam rangka Sistem berpasangan (double-
menciptakan pendapatan, entry) atau aspek ganda yang
menyebabkan aset (sediaan dikemukakan Anthony, Hawkins,
barang) berkurang. Berkurangnya dan Merchant sebenarnya
aset (sebesar kos barang terjual) merupakan konsekuensi logis atau
inilah yang disebut biaya. turunan dari konsep kesatuan
usaha.

Persamaan Akuntansi
Artikulasi
kosenp kesatuan usaha
memisahkan manajemen dengan Artikulasi merupakan turunan atau
konsekuensi dari konsep kesatuan
penyedia dana (investor dan
usaha. Dengan artikulasi, akan
kreditor) dan manajemen
selalu dapat ditunjukkan bahwa
bertanggung jawab kepada
laba dalam statemen laba-rugi
mereka. Pertanggungjelasan
akan sama dengan laba dalam
menuntut agar aset yang
statemen perubahan ekuitas dan
dipercayakan kepada manajemen
jumlah ekuitas rupiah akhir dalam
selalu ditunjukkan sumber atau
statemen perubahan ekuitas akan
asalnya. Pelaporan keuangan
sama dengan jumlah rupiah
harus menunukkan hubungan ini.
hubungan fungsional inilah yang ekuitas dalam neraca.
diebut persamaan akuntansi.
Kontinuitas Usaha Arti penting Laporan Periodik
Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha
menyatakan bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala- untuk maju dan berkembang dengan jalan menciptakan
gejala, atau rencana pasti dimasa datang bahwa laba terus-menerus dalam jangka panjang. Pelaporan
kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka keuangan lebih berkepentingan dengan daya melaba
akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut (earning power) perusahaan.
akan berlangsung terus sampai waktu yang tidak
terbatas.

Kedudukan Statement Laba-Rugi


Fungsi Neraca dan Penilaian Elemennya
Penggalan pendapatan dan biaya untuk suatu periode
dituangkan dalam statemen laba-rugi periodik sehingga Dengan konsep kontinuitas usaha, tujuan pelaporan
statement laba-rugi dipandang sebagai statement yang pos neraca adalah untuk menunjukkan sisa potensi-
paling penting dalam pelaporan keuangan karena potensi jasa (service potentials) atau sumber-sumber
tingkat laba dalam rangka menilai daya melaba. ekonomik yang belum dikonsumsi (menjadi biaya)
dalam tahun yang berakhir pada tanggal neraca.
Dengan kata lain neraca berfungsi untuk menunjukkan
potensi jasa yang masih dimiliki/dikuasai kesatuan
Penghargaan Sepakatan usaha untuk menghasilkan pendapatan dalam
periode-periode berikutnya.
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat-
harga (price-aggregate) atau penghargaan sepakatan
(meansured consideration) yang terlibat dalam tiap
transaksi atau kegiatan pertukaran (exchange
activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi
yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber
ekonomik yang masuk (pendapatn) dan sumber
ekonomik yang keluar (biaya).
Istilah yang Tepat Jasa dibalik kos

P&L tidak menyebutkan bahwa olah dasar akuntansi sebagai nilai (value). Kos merupakan salah satu atribut untuk merepresentasi secara tepat
Istilah nilai akan memberi kesan bahwa akuntansi mengolah bahan yang realitas kegiatan perusahaan. Dibalik deretan angka-angka akuntansi
tidak homogenus. Penghargaan sepakatan dalam suatu pertukaran terkandung potensi jasa yang berwujud fisik maupun nonfisik.
merupakan istilah yang mengandung makna adanya penilaian ersama Misalnya kas Rp5.000.000 ditukarkan dengan mesin, ini berarti bahwa daya
pembeli dan penjual. P&L tidak menggunakan istilah cost untuk beli (kos Rp5.000.000) ditukarkan dengan daya produksi (kos Rp5.000.000).
menunjukkan penghargaan sepakatan karena cost terlanjur mempunyai
makna umum sebagai acquisition cost dari sudut pandang pihak yang
memperoleh sumber ekonomik.

Keterbatasan Informasi Akuntansi Kos Melekat

Informasi akuntansi hanya merupakan sebagian dari informasi yang Konsep ini menunjukkan bahwa kos melekat pada objek yang
mungkin dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh pihak eksternal direpresentasinya sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat
dan manajemen, lebih dari itu, walaupun segala pertimbangan dan dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang
kebijakan didasarkan pada data akuntansi secara mendalam, pada akhirnya dilekatinya.
keputusan yang dihasilkan akan mencerminkan juga pengaruh data Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan pengelompokkan,
nonakuntansi dan diwarnai dengan hal-hal yang sangat kualitatif dan pemecahan, dan penggabungan kos adalah untuk mengikuti aliran upaya
subjektif. (effort) dalam menyediakan produk atau jasa. Kos melekat dilandasi oleh
konsep kos yang disebut kos terkandung.
Wadah Penggabungan
Saat Pengakuan Nilai Tambah Dalam mengikuti aliran fisis produksi, kos dipecah,
Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting terhadap saat dikelompokkan, dan kemudian digabung kembali mengikuti unit
pengakuan tambahan manfaat produk fisis yang dihasilkan. fisis produksi. Ini berarti bahwa kos digabungkan dengan
Kalau pos produk harus menunjukkan nilai, maka ke dalam produk sebagai wadah atau penakar penggabungan. Misalnya,
kos produk tersebut harus di masukkan jumlah rupiah nilai kos tenaga kerja langsung biasanya wadah penggabungannya
yang merupakan tambahan manfaat yang melekat pada adalah produk.
produk sebagai akibat proses produksi itu.

Upaya dan Hasil Perlunya Basis Asosiasi


Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam
Laba mencerminkan keefektifan manajemen dalam mengelola
rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Dengan kata
sumber ekonomik dan merupakan informasi penting bagi pihak
lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya (biaya),
yang berkepentingan. Ukuran keefektifan ini akan tepat apabila
hasil ditandingkan dengan upaya yang yang menimbulkan hasil
tersebut dengan demikian, diperlukanlah dasar asosiasi (basis
of association)
 Penakar Asosiasi Ideal dan Praktis  Laba Akuntansi versus Ekonomik
Konsep ini merupakan konsekuensi lebih lanjut dari Konsep ini mempunyai implikasi terhadap interpretasi laba
konsep kontinuitas usaha. Penakar yang dimaksud disini akuntansi. Karena perbedaan konsep dasar, pengertian
adalah dasar atau wadah penandingan antara biaya dan dan tujuan, laba akuntansi dapat berbeda maknanya
pendapatan. Idealnya semua kos dilekatkan pada produk (bahkan memang demikian) dengan laba ekonomik atau
sehingga asosiasi antara biaya dan pendapatan yang laba material yang sering digunakan dalam ekonomika
ditimbulkan oleh biaya tersebut sangat jelas. atau perpajakan.

 Kos Aktual  Asas Akrual atau Himpun


Dalam menandingkan upaya dengan hasil, akuntansi Asas akrual adalah asa dalam pengakuan pendapatan
hanyalah menandingkan upaya yang benar-benar telah dan biaya yang menyatakan bahwa pendapatan diakui
dilakukan oleh suatu kesatuan usaha sehingga laba yang pada saat hak kesatuan usaha timbul lantaran
diperoleh adalah selisih biaya dan pendapatan yang diukur penyerahan barang atau jasa ke pihak luar dan biaya
dengan kos yang sesungguhnya terjadi. diakui pada saat kewajiban timbul lantaran penggunaan
sumber ekonomik yang melekat pada barang dan jasa
yang diserahkan tersebut.

 Pengertian Depresiasi  Kapasitas Menganggur


Depresiasi adalah biaya nyata bukan hipotesis. Sebagai Biaya depresiasi yang telah dihitung dengan metode
upaya penentuan besarnya depresiasi tidak bergantung tertentu harus tetap merupakan biaya untuk menghasilkan
pada besarnya laba perusahaan walaupun besarnya biaya pendapatan walaupun perhitungan tersebut menimbulkan
depresiasi akan mempengaruhi besarnya laba periodik. atau bahkan menambah rugi operasi. Misalnya suatu
Metode depresiasi bukan meruapakan masalah penting perusahaan membeli alat penganggut (truk) dengan
sepanjang tidak bertentangan dengan konsep-konsep : jasa kapasitas lima ton dan menunjukkan bahwa depresiasi
dibalik kos, daya ikat kos serta upaya dan hasil. didasarkan atas metode garis lurus.
Pos-pos Luar Biasa Bukti Terverifikasi dan Objektif
Sebagai konsekuensi konsep dasar kontinuitas usaha, Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan
konsep upaya dan hasil harus dipandang dalam perspektif mempunyai tingkat kebermanfaatan dan tingkat keterandalan
jangka panjang. Untuk menentukan laba periodik, konsep yang cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan didukung
menandingkan (matching) juga berorientasi janga panjanga oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya
akan memasukan juga : (kebsahan/keautentikannya).
a) Untung luar biasa
b) Rugi luar biasa

Arti Penting Untuk Pengauditan Objektivitas Bukti


Konsep bukti yang dapat diuji kebenarannya dan objektif itu Sudibyo (2001) membedakan makna antar bukti audit dan
menjadi penting dalam kaitannya dengan pengauditan untuk bahan kebuktian. Bukti adalah sarana untuk memastikan
menentukan kewajaran statemen keuangan. Salah satu kebenaran atau memberikan pembuktian. Objektif berarti
kriteria kewajaran adalah bahwa pos-pos statemen keuangan bahwa fakta yang diungkapkan oleh suatu bukti tidak
didefinisi, diukur, diakui, dan disajikan sesuai dengan PABU. dipengaruhi oleh kepentingan pribadi (personal bias).

Objektivitas Relatif Objektivitas dan Keterverifikasian Jangka Panjang


Akuntansi bukan ilmu pasti sehingga objektivitas bukti dalam Bukti yang paling kuat dan paling diinginkan adalah bukti
akuntansi bersifat relatif. Konsep objektivitas dalam yang sepenuhnya objektif. Bukti akuntansi juga tidak hanya
penciptaan akuntansi adalah objektivitas yang disesuaikan harus mendasarkan pada bukti yuridis. Konsep dasar bukti
dengan keadaan pada saat penentuan fakta bukan terverifikasi dan objetif dalam akuntansi mengandung elemen
objektivitas mutlak. variabilitas sehingga tiap bukti mempunyai tingkat objektivitas.
Asumsi
 Asumsi adalah daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan Kontinuitas usaha
merupakan konsep dasar tetapi lebih merupakan
 Konsep kontinuitas usaha hanya dapat dibenarkan atas
penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya
dasar pengalaman perusahaan pada umumnya. Oleh
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu
karena itu penerapan konsep ini dalam perusahaan
dengan segala keterbatasannya. Berikut beberapa contoh
tertentu adalah semata-mata asumsi dan kenyataan ini
asumsi yang menjadi landasan penalaran dalam memilih
harus tetap dipertimbangkan dalam proses pelaporan.
konsep yang relevan.

Kos Sebagai Bahan Olah


Perioda Satu Tahun
 Penghargaan sepakatan yang menjadi bahan oleh
 Pelaporan periodik dengan waktu sebagai wadah akuntansi didasarkan atas asumsi bahwa kos faktor
pengukuran adalah salah satu kebiasaan penting dalam produksi yang diperoleh perusahaan menunjukkan nilai
akuntansi. Perusahaan dagang dan perusahaan wajar pada saat terjadinya. Asumsi dibalik penalaran
manufaktur pada umumnya, penggunaan periode sebagai tersebut adalah bahwa para pelaku ekonomik bertindak
penakar pengukuran adalah lebih unggul ditinjau dari segi rasional, suatu asumsi yang tidak selalu benar dalam
kepraktisan dibandingkan dengan penakran yang lain. tiap keadaan.

Daya Beli Uang Stabil Tujuan Mencari Laba


 Konsep bahwa jumlah rupiah yang tercatat akan tetap  Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah
menunjukkan nilai dilandasi asumsi bahwa daya beli rupiah yang ditandingkan sebenarnya mengandung
uang adalah stabil sepanjnag masaa. asumsi bahwa pendapatan adalah objek yang dituju
oleh upaya yang diukur dengan kos.
Konsep Dasar Lain
Konservatisma
Konservatisma adalah sikap atau aliran dalam menghadapi
Subtansi Daripada Bentuk ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas
Konsep ini menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu konsep dasar munculan (outcome) yang terjelek dari ketidakpastian
ditingkat perekayasaan atau dalam menetapkan standar ditingkat tersebut. Kalau akuntansi menganut konsep konservatisma
penyusunan standar, akuntansi akan menekankan makna atau subtansi dalam menyikapi ketidakpastian, akuntansi (penyusun
ekonomik suatu objek atau kejadian daripada makna yuridisnya standar) akan menentukan pilihan perlakuan atau prinsip
meskipun makna yuridis mungkin menghendaki atau menyarankan akuntansi yang didasarkan pada munculan (keadaan,
perlakuan akuntansi yang berbeda. harapan, kejadian, atau hasil) yang dianggap kurang
menguntungan.

Pengakuan Hak Milik Pribadi Pengendalian Internal Menjamin Keterandalan Data


Konsep ini menyatakan bahwa pengakuan hak milik pribadi harus Konsep ini menyatakan bahwa sistem pengendalian internal
dilindungi atau diakui secara yuridis. yang menandai merupakan sarana untuk mendapatkan
keterandalan informasi yang tinggi.

Manfaat Konsep Dasar


Keanekaragaman Akuntansi Antarentilitas
Konsep dasar berfungsi melandasi penalaran pada tingkat
Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan (metode)
perekayasaan akuntansi, konsep dasar lebih banyak
akuntansi antarkesatuan usaha merupakan suatu hal yang tidak
manfaatnya bagi penyusun standar dalam beragumen untuk
dapat dihindari karena perbedaan kondisi yang melingkupi dan
menentukan konsep,prinsip, metoda, atau teknik yang akan
karakteristik kesatuan usaha individual.
dijadikan standar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai