Anda di halaman 1dari 30

KONSEP 174 414 03

174 414 17
RIZKY ESTU ANGGI WIBOWO
E R LI N A K U R N I A S A R I

DASAR 174 414 35 A JE N G E K A P E R M A T A S A R I

TEORI AKUNTANSI
Ardyan Firdausi Mustoffa, SE.,
M.Si
PENGERTIAN KONSEP DASAR
Konsep dasar merupakan abstraksi atau konseptualisasi
karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya
pelaporan keuangan.
Menurut Paul Grady, konsep dasar merupakan konsep yang
mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi
akuntansi atau sebagai keterbatasan (limitations) yang melekat
pada statemen keuangan
SUMBER KONSEP DASAR
1. Ikatan Akuntansi Indonesia mengatakan bahwa Konsep dasar mengadopsi IASC, ada dua
konsep dasar yang diadopsi dari IASC itu sendiri yaitu, basis akrual dan usaha berlanjut.
2. Paul Grandy konsep dasar sebagai konsep yang mendasari manfaat serta keandalan
informasi akuntansi yang melekat pada statemen keuangan. Didalamnya terdapat sepuluh
konsep dasar yang telah diidentifikasi Paul Grandy.
3. Accounting Principles Board menjelaskan bahwa konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar dan
memuatnya dalam APB yang diidentifikasi menjadi tiga belas karakteristik.
4. Wolk, Tearney, dan Dodd sepakat dan mengklasifikasikannya menjadi empat konsep dasar
yang dianggap sebagai acuan.
5. Anthony, Hawkins, dan Merchant mendaftar konsep dasar menjadi sebelas konsep dengan
setiap daftartarnya dikelompokkan dan dijadikan kategori
6. Paton dan Littleton merupakan konsep dasar yang mengawali terciptanya konsep konsep
dasar diatas
KONSEP DASAR MENURUT
PATTON & LITTLETON
KESATUAN USAHA
Didalam konsep ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan kesatuan badan usaha
yang bergerak dalam bidang ekonomi dan berdiri sendiri serta terpisah dari pemberi
pemilik dana dalam perusahaan dan keadaan tersebut menjadi pusat perhatian dalam
akuntansi. Walaupun dalam bentuk kesatuan adapun batasan kesatuannya yakni.

◦ Batas kesatuan
Akuntansi tidak memandang batas kesatuan dari kesatuan yuridis melainkan
lebih kepada kesatuan ekonomik. Batas kesatuan ekonomi adalah kendali oleh
suatu manajemen, oleh karena itu, untuk menentukan kesatuan usaha sebagai
pusat pertanggung jawaban keuangan, pertimbangan akuntansinya adalah
apakah secara ekonomik satu kegiatan usaha atau lebih dapat dianggap berdiri
sendiri sebagai satu kesatuan
• Pengertian Ekuitas
Dari sudut pandang kesatuan usaha secara konseptual ekuitas merupakan
utang atau kewajiban perusahaan kepada pemilih hal ini berbanding terbalik
dengan ekuitas menurut struktural bahwa ekuitas merupakan hak residual
pemilik terhadap aset bersih sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
rerangka konseptual FASB.

• Pengertian Pendapatan

Dalam konsep kesatuan usaha semua sumber ekonomi yang dikuasai oleh
perusahaan merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri bukan
aset pemilik, pada saat terjadi transaksi maka akan masuk maka aset
perusahaan akan bertambah, pertambahan aset ini pada akhirnya akan
dikembalikan kepada pemilik apabila perusahaan stop atau dilikuidasi.
• Pengertian Biaya
Sesuai dengan konsep kesatuan usaha dikatakan bahwa biaya sebagai penurunan aset atau
timbulnya kewajiban. Dapat dikatakan bahwa biaya mengurangi asset perusahaan guna
mendapatkan pendapatan menyebabkan penurunan asset yang dimiliki. Dalam hal ini FASB
dan Kesatuan Usaha memiliki kesamaan antara keduanya. Dapat didefinisikan sebagai timbulnya
kewajiban dalam rangka menciptakan pendapatan yang mengakibatkan turunnya aset. Jadi biaya oleh
FASB konsisten dengan kosep kesatuan usaha.
• Sistem Berpasangan
Merupakan konsekuensi logis atau turunan dari konsep kesatuan usaha. Hubungan bisnis antara
manajemen dengan pemilik mengakibatkan manajemen harus selalu mempertanggung jelaskan aset
yang dikelolanya dan sumber aset tersebut. Jadi pengaruh transaksi terhadap hubungan bisnis dan
posisi keuangan harus selalu ditunjukkan.
• Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan cara merepresentasi sistem berpasangan. Maka persamaan akuntansi
bisa dikatakan sebagai hubungan fungsional buku besar yang merepresentasi elemen statemen
keuangan. Dengan konsep kesatuan biaya , elemen pendapatan dan biaya merupakan penyebab
perubahan ekuitas.
• Artikulasi
Merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep kesatuan usaha. Dengan artikulasi,
akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam statement laba rugi akan sama
dengan laba dalam statement perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir
dalam statement perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah rupiah ekuitas dalam
neraca. Akibat artikulasi laporan laba rugi semata-mata merupakan sarana untuk
melaporkan perubahan bersih aset dan kewajiban (aset bersih). Dengan demikian laba
merupakan konsekuensi pengukuran aset dan kewajiban sebagai fokus.
KONTINUITAS USAHA
Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat penyusunan statemen keuangan
atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai pilihan dalam proses perekayaan atau
penyusunan standar karena kenyataan bahwa kelangsungan hidup perusahaan dimasa
datang tidak pasti. Maka konsep ini mempunyai implikasi terhadap makna laporan
periodik, fungsi statemen laba rugi dalam menentukan daya melaba jangka panjang
serta fungsi neraca dalam hubungannya dengan penilaian terhadap aset atau sumber
ekonomik perusahaan.
Arti penting laporan periodik
Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha untuk maju dan berkembang dengan
jalan menciptakan laba terus-menerus dalam jangka panjang. Pelaporan keuangan lebih
berkepentingan dengan daya melaba perusahaan. Untuk suatu periode , tingkat mendapatkan
laba dengan tingkat sumber ekonomik tertentu disebut dengan tingkat imbalan investasi.
Tingkat imbalan tersebut dapat diukur secara periodik. Daya melaba itu sendiri adalah rata-
rata dalam jangka panjang tingkat imbalan periodik tersebut.

Kedudukan statemen laba rugi


Penggalan pendapatan dan biaya untuk suatu periode dituangkan dalam statemen laba rugi
periodik sehingga statemen laba rugi dipandang sebagai statemen yang paling penting dalam
pelaporan keuangan karena tingkat laba dalam rangka menilai daya melaba. Informasi
keuangan yang dituangkan dalam statemen keuangan periodik harus dianggap bersifat tentatif
dan bukannya tuntas. Karena kemampuan menghasilkan laba jangka panjang menjadi
perhatian, fluktuasi laba antar periode yang disebabkan oleh kejadian atau kondisi istimewa
suatu periode harus dilaporkan seperti apa adanya pada periode tersebut bukan langsung
dilaporkan dalam perubahan ekuitas. Jadi penyusunan statemen laba rugi dilandasi oleh
konsep kontinuitas usaha.
Fungsi neraca dan penilaian elemennya
Dengan konsep kontinuitas usaha, tujuan pelaporan pos neraca adalah untuk
menunjukkan sisa potensi-potensi jasa atau sumber ekonomi yang belum
dikonsumsi pada tahun yang berakhir pada tanggal neraca. Dengan kata
lain, neraca berfungsi untuk menunjukkan potensi jasa yang masih dimiliki
kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan dalam periode-periode
berikutnya. Oleh karena itu, proses penentuan jumlah rupiah yang harus
diletakkan pada tiap pos neraca merupakan pengukuran sisa potensi jasa
yang direpresentasi oleh kos yang melekat padanya sehingga akuntansi
menilai pos-pos neraca pada umumnya berdasarkan kos historis.
Penghargaan sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah atau agregat harga yang
terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan
olah dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur
sumber ekonomi yang masuk dan sumber ekonomi yang keluar. Konsep ini
dilandasi pemikiran bahwa fungsi akuntansi menyediakan informasi yang
berpaut dengan kegiatan perusahaan yang sebagian besar terdiri atas
transaksi pertukaran dengan perusahaan lain. Penghargaan sepakatan
merupakan dasar kuantifikasi berbagai jenis objek menjadi objek-objek
homogeneus yang paling objektif untuk menyajikan hubungan antar objek
yang bermakna. Penghargaan sepakatan tersebut akan dicatat dan diolah
lebih lanjut dalam sistem akuntansi perusahaan untuk dijadikan data
kuantitatif dasar dalam penyusunan berbagai laporan manajerial dan
statement keuangan.
Istilah yang tepat

Penghargaan sepakatan dalam suatu pertukaran merupakan istilah yang


mengandung makna atau penilaian bersama antara pembeli dan penjual.
Pada saat transaksi, pencatatan penghargaan sepakatan atau aggregate –
harga memang dapat dikatakan sebagai pencatatan nilai. Tetapi beberapa
saat setelah transaksi, nilai dapat berubah tetapi jumlah rupiah yang tercatat
tidak. Jumlah rupiah yang tercatat itulah yang akan tetap menjadi bahan
olah akuntansi. Tentu saja, dengan berjalannya waktu jumlah yang tercatat
tersebut tidak dapat disebut nilai lagi. Jadi, akuntansi tidakmengolah nilai
tetapi penghargaan sepakatan. Istilah penghargaan sepakatan atau agregat-
harga cukup memadai untuk mencakupi pandangan dari kedua belah pihak.
JASA DIBALIK KOS KETERBATASAN INFORMASI AKUNTANSI

Akuntansi menggunakan satuan mata Dengan memahami arti penting kos


uang karena satuan tersebut paling mudah sebagai bahan olah akuntansi
untuk mengkuantifikasi objek atau jasa sebenarnya dapat dikenali
kedalam satuan yang homogeneus dan keterbatasan akuntansi dalam
juga karena harga dalam satuan uang memberikan informasi untuk
adalah cara yang sudah umum untuk kepentingan pengambilan keputusan.
menyatakan kesepakatan dan pertukaran. Informasi akuntansi hanya merupakan
Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan sebagian dari informasi yang mungkin
uang atau harga itu sendiri yang dibutuhan untuk pengambilan
mempunyai arti penting melainkan justru keputusan oleh pihak eksternal dan
potensi jasa yang ada dibalik angka koslah menajemen.
yang mempunyai arti penting. Kos
merupakan salah satu atribut untuk
mempresentasi secara tepat realitas
kegiatan perusahaan.
Kos Melekat
Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang
direpresentasinya sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat
dipecah-pecah atau digabunggabungkan kembali mengikuti objek yang
dilekatinya. Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan
pengelompokkan, pemecahan dan penggabungan kos adalah untuk
mengikuti aliran upaya penyediaan produk atau jasa. Kos melekat dilandasi
oleh konsep kos yang disebut kos terkandung dalam suatu objek atau
produk sebagai pasangan kos penggantian yaitu kos seandainya objek
tersebut tidak ada dan harus diadakan sehingga maknanya sama dengan
kos kesempatan. Jadi untuk barang sebagai hasil akhir kegiatan produks,
kos terkandung adalah kos komponen yang melekat pada barang tersebut
sedangkan kos penggantian adalah price aggregate yang tidak jadi
diperoleh kalau barang tersebut tidak ada (nilai harga jual).
Implikasi dari kos melekat yaitu :
SAAT PENGAKUAN NILAI
WADAH PENGGABUNGAN
TAMBAH

Konsep dasar ini mempunyai implikasi Dalam mengikuti aliran fisis produksi,
penting terhadap pengakuan tambahan kos dipecah, dikelompokkan, dan kemudian
manfaat produk fisis yang dihasilkan. Kalau digabung kembali mengikuti unit fiss produk.
kos produk harus menunjukkan nilai, maka Ini berarti bahwa kos digabungkan sebagai
ke dalam kos produk tersebut harus wadah atau penakar penggabungan. Setelah
dimasukkan jumlah rupiah nilai yang produk diserahkan kepelanggan, maka kos
merupakan tambahan manfaat yang yang melekat pada unit produk yang telah
melekat pada produk sebagai akibat proses diserahkan akan mengukur biaya dan secara
produksi itu. Akan tetapi, tidak di ketahui logis dapat disebut dengan kos barang
secara objektif dan meyakinkan berapa terjual .
besarnya nilai tambahan tersebut. Nilai
tambahan ini akan terealisasi kalau produk
terjual dan asset (kos) baru masuk dalam
kesatuan usaha.
Upaya dan Hasil
Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya
dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan.
Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya. Artinya, begitu
kesatuan usaha melakukan kegiatan produktif maka
pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk pula
walaupun belum terealisai. Konsep ini mempunyai
beberapa implikasi diantaranya
PERLUNYA BASIS ASOSIASI PENAKAR ASOSIASI IDEAL DAN PRAKTIS

Laba mencerminkan keefektifan manajemen Penakar yang dimaksud disini adalah dasar
dalam mengelola sumber ekonomik dan atau wadah penandingan antara biaya dan
merupakan informasi penting bagi pihak yang pendapatan. Penakar yang paling cocok adalah
berkepentingan khususnya bagi mereka yang penakan yang dapat menunjukkan secara
menyediakan sumber ekonomik dan tepat dan objektif bahwa biaya yang masuk
menanggung resiko akhir. Ukuran keefektifan dalam penakar adalah biaya yang benar-benar
ini akan tepat apabila hasil ditandingkan menyebabkan timbulnya pendapatan yang
dengan upaya yang menimbulkan hasil masuk dalam penakar tersebut .
tersebut. Dengan demikian, diperlukanlah
dasar asosiasi yang tepat dan rasional antara
kedua komponen tersebut agar laba
mempunyai makna atau nilai sebagai
pengukur kinerja yang terandalkan.
LABA AKUNTANSI VERSUS EKONOMIK KOS AKTUAL

Konsep ini mempunyai implikasi terhadap Dalam membandingkan upaya dengan hasil,
interprestasi laba akuntansi. Laba dipandang akuntansi hanyalah membandingkan upaya
sebagai residual atau selisih pengukuran dua yang benar-benar telah dilakukan oleh suatu
elemen yang berkaitan yaitu pendapatan dan kesatuan usaha sehingga laba yang diperoleh
biaya. Laba yang diperoleh dengan cara adalah selisih biaya dan pendapatan yang
seperti ini disebut dengan laba struktural atau diukur dengan kos yang sesungguhnya terjadi.
formal. Karena perbedaan konsep dasar, Kos tersebut timbul karena transaksi, kejadian
pengertian, tujuan, laba akuntansi dapat atau upaya yang nyata-nyata dilakukan. Untuk
berbeda maknanya dengan laba ekonomi atau mengakui kos, harus ada transaksi masa lalu.
laba material yang sering digunakan dalam Biaya sesungguhnya adalah biaya yang terjadi
ekonomika atau perpajakan. Namun akibat suatu kegiatan nyata sehingga kos
demikian akuntansi juga mengupayakan agar hipotesis tidak diakui
laba akuntansi sedapat-dapatya merupakan
representasi atau proksi laba ekonomik.
ASAS AKRUAL ATAU HIMPUN PENGERTIAN DEPRESIASI

Asas akrual adalah asas dalam pengakuan Depresiasi adalah biaya nyata bukan hipotesis.
pendapatan dan biaya yang menyatakan Depresiasi untuk suatu periode harus
bahwa pendapatan diakui saat hak kesatuan diperhitungkan dan diakui sebagai biaya
usaha timbul karena penyerahan barang atau karena jasa yang diberikan oleh asset tetap
jasa ke pihak luar dan biaya diakui pada saat tidak terjadi sekaligus pada saat memperoleh
kewajiban timbul karena penggunaan sumber atau pemberhentian asset.
ekonomi yang melekat pada barang dan jasa
yang diserahkan. Sebagai konsekuensi asas ini,
akuntansi mengakui pos-pos akrual dan
tangguhan.
KAPASITAS MENGANGGUR POS-POS LUAR BIASA

Biaya depresiasi yang telah dihitung dengan Konsep upaya dan hasil harus dipandang dalam
metoda tertentu harus tetap merupakan biaya perspektif jangka panjang. Karena perhatian
untuk menghasilkan pendapatan walaupun diletakkan pada daya melaba, konsep upaya dan
perhitungan tersebut menimbulkan atau hasil tidak sekadar mengakibatkan pengakruan
bahkan menambah rugi operasi. Dalam hal ini dan penangguhan (accruing ang deferring) untuk
misalkan aktiva tetap tidak dipakai atau perioda berjalan tetapi juga untuk jangka
dipakai di bawah kapasitas akan menimbulkan panjang. Untuk menentukan laba periodik,
kapasitas menganggur, namun biaya depresiasi konsep menandingkan yang berorientasi jangka
tersebut harus tetap dihitung. panjang memasukkan 2 komponen yaitu :
1. Untung luar biasa
2. Rugi luar biasa
Bukti Terverifikasi dan objektif
Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan
mempunyai tingkat kebermanfaatandan tingkat keterandalan yang
cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan didukung oleh bukti-
bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya. Objektifitas bukti
harus dievaluasi atas dasar kondidi yang melingkupi penciptaan,
pengukuran dan penangkapan atau pengakuan data akuntansi. Jadi,
akuntansi tidak mendasarkan diri pada objektifitas mutlak
melainkan pada objektifitas relative yaitu objektifitas yang paling
tinggi pada waktu transaksi terjadi dengan mempertimbangkan
keadaan dan ketersediaan informasi.
Implikasi konsep bukti terverifikasi
dan objektif :
ARTI PENTING UNTUK
OBJEKTIVITAS BUKTI
PENGAUDITAN

Salah satu kriteria kewajaran statemen Bukti objektif berarti bahwa fakta yang
keuangan adalah bahwa pos-pos diungkapkan oleh suatu bukti tidak
statement jeuangan didefinisi, diukur, dipengaruhi oleh kepentingan pribadi .
dinilai, diakui, dan disajikan sesuai Memverifikasi berarti membuktikan
dengan PABU. Untuk menentukan kebenaran, menguji ketelitian sutu
kesesuaian tersebut, diperlukan fakta atau menguatkan/menyangkal
adanya bukti yang dapat diverifikasi suatu pernyataan.
dan dapat diandalkan.
OBJEKTIVITAS DAN KETERVERIFIKASIAN
OBJEKTIVITAS RELATIF
JANGKA PANJANG

Akuntansi bukan ilmu pasti sehingga Bukti yang paling kuat dan paling
objektivitas bukti dalam akuntansi diinginkan adalah bukti yang sepenuhnya
bersifat relatif. Oleh karena itu, konsep objektif. Tingkat objektifitas bukti harus
objektivitas dalam penciptaan data dilihat dalam perpektif jangka panjang.
akuntansi adalah objektivitas yang Bukti akuntansi tidak harus mendasarkan
pada bukti yuridis. Dalam jangka panjang,
disesuaikan dengan keadaan yang ada ada resiko dari konsep objektivitas relatif
pada saat penentuan fakta bukan yaitu bahwa perlakuan akuntansi atas
objektivitas mutlak. Dengan konsep dasar bukti yang tersedia sekarang
relativitas bukti, fakta yang paling menjadi tidak sesuai dengan keadaan dan
objektif akan mendapat bobot paling fakta pada perioda masa datang. Namun
tinggi untuk dipilih. Relativitas yang memperoleh bukti yang meyakinkan
sama juga berlaku untuk objektif juga memerlukan kos yang tinggi.
keterverifikasian bukti.
Asumsi
Asumsi dalam daftar konsep dasar sebenarnya bukan merupakan konsep
dasar tetapi lebih kepada penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya
merupakan asumsi atau didasarkan asumsi dengan keterbatasan.
a. Kontinuitas usaha b. Periode Satu Tahun

Konsep kontinuitas usahan hanya dapat Akuntansi menganggap bahwa waktu satu
dibenarkan atas dasar pengalaman tahun adalah periode yang tepat untuk
perusahaan pada umumnya. Oleh karena pelaporan. Waktu satu tahun dianggap tidak
itu, penerapan konsep ini dalam perusahaan terlalu pendek atau panjang. Penakar
tertentu adalah semata-mata asumsi dan altenative adalah unit produksi, pekerjaan-
pernyataan ini harus tetap dipertimbangkan order atau project.
dalam proses pelaporan
c. Kos Sebagai Bahan Olah d. Daya beli uang stabil
Penghargaan sepakatan yang menjadi Konsep bahwa jumlah rupiah yang
bahan olah akuntansi didsarkan atas tercatat akan tetap menunjukkan nilai
asumsi bahwa kos faktor produksi yang dilandasi asumsi bahwa daya beli uang
diperoleh perusahaan menunjukkan adalah stabil sepanjang masa.
nilai wajar pada saat terjadinya.
Asumsi dibalik penalaran tersebut
adalah bahwa para pelaku ekonomi
bertindak rasional, suatu asumsi yang
tidak selalu benar dalam tiap keadaa
e. Tujuan mencari laba
Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah rupiah
yang ditandingkansebenarnya mengandung asumsi bahwa
pendapatan adalah objek yang dituju oleh upaya yang diukur
dengan kos. Keinginan untuk menghasilkan laba adalah
karakteristik nyata yang melekat pada perusahaan komersil.
Memang benar kalau perusahaan dikelola pemerintah tujuan
mencari laba ditekan sampai minimal, namun demikian cukup
beralasanlah dalam hal ini untuk menganggap bahwa biaya
harus terjadi atau dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan
guna menutup biaya tersebut dan bahwa prestasi dan
kelangsungan hidup perusahaan harus dievaluasi paling tidak
atas dasar kemampuan pendapatan menutup biaya.
KONSEP DASAR LAIN

Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P&L di atas merupakan konsep-konsep


dasar yang terpadu dan lengkap sebagai landasan konseptual untuk merekayasa
pelaporan keuangan. Berikut ini adalah beberapa konsep yang belum dicakupi
konsep dasar P&L dan cukup penting untuk dibahas.
1. Substansi Daripada Bentuk
2. Pengakuan Hak Milik Pribadi
3. Keanekaragaman Akuntansi Antarentitas
4. Konservatisme
5. Pengendalian Internal Menjamin Keterandalan Data
MANFAAT KONSEP DASAR
Walaupun telah disinggung sebelumnya bahwa konsep dasar berfungsi
melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan akuntansi, konsep dasar
lebih banyak manfaatnya bagi penyusun standar dalam berargumen untuk
menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan
standar. Dalam tiap standar yang diterbitkan (statement of financial
accounting standards), misalnya, FASB menyertakan bagian yang disebut
basis penyimpulan (basis for conclusions) atau background information)
yang di dalamnya terefleksi konsep dasar yang dianut secara eksplisit
maupun implicit. P&L menegaskan bahwa penyusunan standar harus
dialndasi oleh pemikiran atau penalaran yang jelas dan jernih. Dengan
demikian standar akuntansi tidak harus tunduk pada apa yang nyatanya
dipraktikkan tetapi harus lebih berorientasi ke masa depan demi perbaikan
secara bertahap.
KESIMPULAN
 Konsep dasar secara implisit mlekat pada setiap penalaran dalam merekayasa akuntansi.
Konsep dasar merupakan konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam penalaran dan
perekayasaan. Disebut dasar karena apabila dianut akan mempunyai implikasi tertentu.
Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar tertentu.
 Adapun sumber konsep dasar adalah IAI/IASC, Paul Grady, Accounting Principals Board
(APB), Wolk, Tearney, dan Dodd, Anthony, Hawkins, dan Merchant, Paton dan Littleton,
Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan pada umumnya termasuk buku-buku teori
akuntansi).
 Konsep dasar ini bermanfaat untuk menjadi komponen argumen dalam penalaran logis
pada tingkat perekayasaan, penetapan standar atau penerapan standar, terrefleksi di basis
penyimpulan (basis for conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai hasil perekayasaan,
terrefleksi di latar belakang penyimpulan (background information) dalam pernyataan
standar akuntans
 informasi keungan akan dapat diandalkan dan tidak menyesatkan kalau
informasi tersebut didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya (terverifikasi). Tidak seperti ilmu pasti, akuntansi mendasarkan diri
pada objektivitas dan veribilitas mutlak melainkan pada objektivitas dan
verifiabilitas relatif atas dasar pertimbangan keadaan dan fakta yang melingkupi
suatu transaksi atau kejadian
Akuntansi memerlukan asumsi-asumsi sebagai landasan penalaran . Konsep
dasar dalam banyak hal merupakan asumsi atau paling tidak dilandasi oleh asumsi
pemilihan konsep atau prinsip. Validalitas konsep dasar hanya dapat dievaluasi
atas dasar intuisi, harapan normal atau realitas empiris.
Pengendalian internal yang baik merupakan syarat tercapainya keterandalan data
akuntansi. Pengendalian internal yang memadai memungkinkan dicapainya
keterverifikasian dan keobjektifan bukti yang paling tinggi. Struktur pengendalian
internal menjadi sasaran bagi auditor untuk dievaluasi untuk menentukan luasnya
pengumpulan bukti audit.

Anda mungkin juga menyukai