NPM : 5190111027
Prodi : Akuntansi Sarjana
Kelas : Teori Akuntansi
Paul Grady
Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan
keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen
keuangan. Kesepuluh konsep tersebut antara lain :
1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribdi
2. Entitas bisnis spesifik
3. Usaha berlanjut
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5. Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independent
7. Konservatisma
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal
9. Materialitas
10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
Accounting Principles Board ( APB )
Accounting Principles Board (APB) menyebut konsep dasar sebagai ciri – ciri dasar dan
memuatnya dalam APB Statement No. 4. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang
merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu :
1. Entitas akuntansi
2. Usaha berlanjut
3. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4. Periode – periode waktu
5. Pengukuran dalam unit uang
6. Akrual
7. Harga pertukaran
8. Angka pendekatan
9. Pertimbangan
10. Informasi keuangan umum
11. Statemen keuangan berkaitan secara mendasar
12. Substansi daripada bentuk
13. Materialitas
Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha
ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari
pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik
tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
Konsep ini mempersonifikasikan badan usaha sehingga badan usaha dapat melakukan
perbuatan hukum dan ekonomik atas nama badan tersebut dan bukan atas nama pemilik.
Pemisahan kedudukan kesatuan usaha dan pemilik berarti bahwa fungsi manajemen terpisah
dengan fungsi investasi. Kesatuan usaha menjadi sudut kesatuan pelapor yang bertanggung
jelas kepada pemilik.
Batas Kesatuan
Walaupun secara yuridis kesatuan usaha didukung keberadaannya, batas kesatuan usaha dari
segi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan ekonomik. Artinya,
akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada kesatuan
yuridis. Batas kesatuan ekonomik adalah kendali oleh satu manajemen. Oleh karena itu, untuk
menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggungjelasan keuangan, pertimbangan
akuntansi adalah apakah secara ekonomik satu kegiatan usaha atau lebih dapat dianggap berdiri
sendiri sebagai satu kesatuan.
Pengertian Ekuitas
Dengan sudut pandang kesatuan usaha, secara konseptual ekuitas atau modal
merupakam utang atau kewajiban perusahaan kepada pemilik. Hal ini berlawanan dengan
pendefinisian secara struktural bahwa ekuitas adalah hak residual pemilik terhadap aset bersih
sebagaimana didefinisi dalam rerangka konseptual.
Pengertian Pendapatan
Konsep kesatuan usaha dapat menjelaskan mengapa pendapatan didefinisi sebagai
kenaikan atau aliran masuk aset. Dengan konsep kesatuan usaha, semua sumber ekonomik
yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan merupakan aset perusahaan bukan aset pemilik.
Pada saat terjadi pendapatan, pada saat yang sama utang unit usaha kepada pemilik bertambah
yang berarti ekuitas bertambah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendapatan
menambah ekuitas.
Pengertian Biaya
Definisi biaya sebagai penurunan aset atau timbulnya kewajiban dapat dijelaskan
dengan konsep kesatuan usaha. Penyerahan produk dalam rangka menciptakan pendapatan,
menyebabkan aset berkurang. Berkurangnya aset inilah yang disebut biaya. Jadi dapat
dikatakan bawa biaya mengurangi ekuitas
Sistem Berpasangan
Pengaruh transaksi terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan harus selalu
ditunjukkan. Untuk melaksanakan hal ini dengan mudah dan nyaman, digunakanlah sistem
berpasangan.
Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan cara merepresentasi sistem berpasagan. Agar penyusunan
statemen keuangan dapat dilakukan dengan cepat, sistem akuntansi harus di organisasi atas
dasar persamaan akuntansi. Oleh karena itu, persamaan akuntansi dapat dikatakan sebagai
hubungan fungsional buku besar yang merepresentasi elemen statemen keuangan. Dengan
konsep kesatuan usaha, elemen pendapatan dan biaya merupakan penyebab perubahan ekuitas.
Hubungan fungsional antar buku besar ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
A=K+E+P–B +I-D
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan – Biaya + Investasi oleh pemilik – Distribusi ke
pemilik
Artikulasi
Artikulasi merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep kesatuan usaha. Dengan
artikulasi, akan dapat ditunjukan bahwa laba dalam statemen laba-rugi akan sama dengan laba
dalam statemen berubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam statemen perubahan
ekuitas akan sama dengan jumlah ekuitas dalam neraca.
Kontinuitas Usaha
Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan bahwa kalau tidak ada
tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan
dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan
berlangsung terus sampai waktu tidak terabatas.
Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat penyusunan statemen keuangan atau
pada saat akuntansi menghadapi berbagai pilihan dalam proses perekayasaan atau penyusunan
standar karena kenyataan bahwa kelangsungan hidup perusahaan di masa datang tidak pasti.
Penghargaan sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat harga atau penghargaan sepakatan yang
terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan olah dasar akuntansi
yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk (pendapatan)
dan sumber skonomik yang keluar (biaya). Sebagai konsekuensi , slemen-elemen atau pos-pos
pelaporan keuangan diukur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut. Konsep ini dilandasi
pemikiran bahwa fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi yang berpaut denagn
kegiatan perusahaan yang sebagaian besar terdiri atas transaksi pertukaran dengan perusaahaan
lain.
Wadah Penggabungan
Dalam mengikuti aliran fisis produksi, kos dipecah, dikelompokkan, dan kemudian digabung
lagi mengikuti unit fisis produk. Ini berarti bahwa kos digabungkan dengan produk sebagai
wadah penakar penggabungan. Setelah produk diserahkan kepada pelanggan (telah terjadi
penjualan) maka kos yang logis dapat disebut kos barang terjual. Kos yang ikatannya dengan
produk dapat dikenali dengan mudah. Kos yang tidak erat kaitannya dengan produk atau sukar
dirunut secara praktis ke produk, wadah penggabungannya adalah periode (waktu) dan akan
membentuk kos perioda. Kos perioda yang telah dinyatakan keluar dalam rangka penyerahan
produk akan menjadi pengukur biaya.
Kos Aktual
Dalam menandingkan upaya dengan hasil,akuntansi hanyalah menandingkan upaya yang
benar-benar telah dilakukan oleh suatu kesatuan usaha sehingga laba yang diperoleh adalah
selisih biaya dan pendapatan yang diukur dengan kos yang sesungguhnya terjadi. Artinya, kos
tersebut timbul karena transaksi, kejadian, atau upaya yang nyata-nyata dilakukan.
Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah biaya nyata bukan hipotesis. Depresiasi untuk suatu periode harus
diperhitungkan dan diakui sebagai biaya karena jasa yang diberikan oleh asset tetap tidak
terjadi sekaligus pada saat pemerolehan atau pemberhentian asset tersebut.
Sebagai upaya, penentuan besarnya depresiasi tidak bergantung pada besarnya laba perusahaan
walaupun besarnya biaya depresiasi akan mempengaruhi besarnya laba periodic. Dengan kata
lain, besarnya laba perusahaan tidak boleh mempengaruhi besarnya epresiasi oleh karena laba
merupakan hasil akhir akibat penyerahan barang yang didalamnya melekat berbagai macam
jasa termasuk jasa asset tetap.
Kapasitas Menganggur
Biaya depresiasi yang telah dihitung dengan metode tertentu harus tetap merupakan biaya
untuk menghasilkan pendapatan walaupun perhitungan tersebut menimbulkan atau bahkan
menambah rugi operasi.
Objektivitas Bukti
Bukti hendaknya diartikan dalam arti luas dan substantif tidak sekedar bukti formal dan
material. Memverifikasi berarti membuktikan kebenaran, menguji ketelitian suatu fakta, atau
menguat/menyangkal suatu pernyataan. Bukti adalah sarana untuk memastikan kebenaran atau
memberikan pembuktian.
Objektitas Relatif
Akuntansi bukan ilmu pasti sehingga objektivitas bukti dalam akuntansi bersifat relatif.
Konsep objektivitas dalam penciptaan data akuntansi adalah objektivitas yang disesuaikan
dengan keadaan yang ada pada saat penentuan fakta bukan objektivitas mutlak. Dengan konsep
relativitas bukti, fakta yang paling objektif akan mendapat bobot paling tinggi untuk dipilih.
Relativitas yang sama juga berlaku untuk keterverifikasian bukti.
Kontinuitas Usaha
Konsep kontinuitas usaha hanya dapat dibenarkan atas dasar pengalaman perusahaan pada
umumnya. Oleh karena itu, penerapan konsep ini dalam perusahaan tertentu adalah semata-
mata asumsi dan kenyataan ini harus tetap dipertimbangkan dalam proses pelaporan. Tingkat
kegagalan usaha adalah tinggi terutama untuk perusahaan perseorangan yang kecil.
Konservatisma
Konservatisma adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil
tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari ketidakpastian tersebut. Sikap
konservatif juga mengandung makna sikap berhati – hati dalam menghadapi risiko dengan cara
bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan risiko. Jika akuntansi
menganut konsep dasar konservtisma, dalam menyikapi ketidakpastian, akuntansi ( penyusun
standar ) akan menentukan pilihan perlakuan atau prinsip akuntansi yang didasarkan pada
munculan ( keadaan, harapan kejadian,atau hasil ) yang dianggap kurang menentukan.