Anda di halaman 1dari 5

NAMA : BISMA BAGAS SATRIAJI

NIM : B.211.20.0108
MATKUL : TEORI AKUTANSI
RESUME KONSEP DASAR
Konsep dasar adalah sebuah pemikiran awal yang mana akan dijadikan pedoman dan
dikembangkan dalam pembentukan pengetahuan ilmiah yang ada. Konsep dasar diperlukan
dikarenakan digunakan sebagai pemikiran awal agar dikembangkan menjadi suatu invoasi di
berbagai bidang ilmiah atau di kehidupan secara umum.

TEORI AKUTANSI MENURUT PARA AHLI

PAUL GRADY
Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan
dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen
keuangan. Kesepuluh konsep tersebut antara lain :
 Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi
 Entitas bisnis spesifik
 Usaha berlanjut
 Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
 Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
 Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen
 Konservatisma
 Keterandalan data melalui pengendalian internal
 Materialitas
 Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran

ACCOUNTING PRINCIPLES BOARD (APB)


APB menyebut konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam APB statemen.
APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan
diterapkannya akuntansi yaitu :
 Entitas akuntansi
 Usaha berlanjut
 Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
 Periode-periode waktu
 Pengukuran dalam unit uang
 Akrual
 Harga pertukaran
 Angka pendekatan
 Pertimbangan
WOLK, TEARNEY, DAN DODD
Empat konsep yang dianggap sebagai postulat :
1. Usaha berlanjut
2. Periode waktu
3. Entitas akuntansi
4. Unit moneter
A. KESATUAN USAHA
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha
ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah
dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan
ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Konsep ini
mempersonifikasi badan usaha sehingga badan usaha dapat melakukan perbuatan hukum dan
ekonomik atas nama badan tersebut dan bukan atas nama pemilik.
B. BATAS KESATUAN
Walaupun secara yuridis kesatuan usaha didukung keberadaannya, batas kesatuan usaha dari
segi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan ekonomik. Artinya
akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada kesatuan
yuridis.
C. PENGERTIAN EKUITAS
Ekuitas atau modal merupakan utang atau kewajiban perusahaan kepada pemilik.
D. PENGERTIAN PENDAPATAN
Pendapatan adalah aliran aset masuk yang terjadi karena perusahaan menjual barang atau
menyerahkan jasa.
E. BIAYA
Biaya adalah penurunan aset atau timbulnya kewajiban dapat dijelaskan dengan konsep
kesatuan usaha.
F. SISTEM BERPASANGAN
Sistem berpasangan merupakan konsekuensi logis atau turunan dari konsep kesatuan usaha.
G. PERSAMAAN AKUNTANSI
Agar penyusunan statemen keuangan dapat dilakukan dengan cepat, sistem akuntansi harus
diorganisasi atas dasar persamaan akuntansi.
H. ARTIKULASI
Dengan artikulasi, akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam statemen laba-rugi akan
sama dengan laba dalam statemen perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam
statemen perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah rupiah ekuitas dalam neraca.
I. LAPORAN PERIODIK
Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha untuk terus maju dan berkembang.
Untuk mengetahui seberapa maju dan berkembangnya perusahaan yang dijalankan, maka
perusahaan tersebut harus membuat laporan mengenai perusahaan secara periodik. Jika
perusahaan tidak membuat laporan secara periodik, maka sulit untuk menentukan keputusan
lebih lanjut.
J. KETERBATASAN INFORMASI AKUNTANSI
Informasi akuntansi hanya merupakan sebagian hak eksternal dan manajemen. Lebih dari itu,
walaupun segala pertimbangan dan kebijakan didasarkan pada data akuntansi secara cukup
mendalam. Pada akhirnya keputusan yang dihasilkan akan mencerminkan juga pengaruh data
non akuntansi dan akan diwarnai dengan hal-hal yang sangat kualitatif dan subjektif.
K. SAAT PENGAKUAN NILAI TAMBAH
Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting terhadap saat pengakuan tambahan manfaat
produk fisis yang dihasilkan. Dan jika tidak diketahui secara objektif dan meyakinkan berapa
besarnya nilai tambahan tersebut, maka nilai tambah ini akan terealisasi kalau produk telah
terjual dan asset (kos) baru masuk ke dalam kesatuan usaha.
L. WADAH PENGGABUNGAN
Kos yang ikatannya dengan produk dapat dikenali dengan mudah, seperti misalnya kos
tenaga kerja langsung, biasanya wadah penggabungannya adalah produk. Kos yang tidak erat
kaitannya dengan produk, seperti misalnya kos administrasi, wadah penggabungannya adalah
periode (waktu) dan akan membentuk kos periode.
M. UPAYA DAN HASIL
Biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Pendapatan
timbul karena biaya. Artinya, begitu kesatuan usaha melakukan kegiatan produktif maka
pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk pula walaupun belum terealisasi.
N. LABA AKUNTANSI VERSUS EKONOMIK
Laba adalah selisih pengukuran dua elemen yang berkaitan yaitu pendapatan dan biaya. Laba
yang diperoleh dengan cara ini disebut dengan laba structural atau formal. Karena perbedaan
konsep dasar, pengertian dan tujuan, laba akuntansi dapat berbeda maknanya dengan laba
ekonomik atau laba material yang sering digunakan dalam ekonomika atau perpajakan.
O. ASAS AKRUAL ATAU HIMPUN
Asas akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yang menyatakan bahwa
pendapatan diakui pada saat hak kesatuan timbul lantaran penyerahan barang atau jasa ke
pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul dikarenakan penggunan sumber
ekonomik yang melekat pada barang dan jasa yang diserahkan tersebut.
P. ASUMSI
Berikut ini adalah beberapa contoh asumsi yang menjadi landasan penalaran dalam memilih
konsep yang relevan :
1. Kontinuitas Usaha
2. Periode Satu Tahun
3. Kos sebagai Bahan Olah
4. Daya Beli Uang Stabil
5. Tujuan Mencari Laba
6. Konsep Dasar Lain
Q. KONSERVATISMA
Konservatisma adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil
tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari ketidakpastian tersebut.
Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati-hati dalam menghadapi risiko
dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan risiko.
Jika akuntansi menganut konsep dasar konservtisma, dalam menyikapi ketidakpastian,
akuntansi ( penyusun standar ) akan menentukan pilihan perlakuan atau prinsip akuntansi
yang didasarkan pada munculan ( keadaan, harapan kejadian,atau hasil ) yang dianggap
kurang menentukan.
R. MANFAAT KONSEP DASAR
Konsep dasar berfungsi :
1. Sebagai landasan penalaran pada tingkat perekayasaan
2. Untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan
standar bagi penyusun standar.

Anda mungkin juga menyukai