Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR

Konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu
asumsi, anggapan, pandangan atau pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Berikut adalah daftar seperangkat konsep dasar dari beberapa sumber yaitu :
Ikatan Akuntan Indonesia
IAI mengadopsi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilih juga
mengikuti IASC. Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifik dalam rerangka
konseptual IASC. Konsep dasar tersebut adalah :
1. Basis akrual (Accrual basis)
Suatu metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika
transaksi terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau
dibayarkan. Dengan demikian pencatatan dalam metode ini bebas dari pengaruh waktu
kapan kas diterima dan kapan pengeluaran dilakukan.
2. Usaha berlanjut (Going concern)
Suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya
dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab
serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti. Dalil ini memberikan gambaran bahwa
suatu entitas akan diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas
atau tidak diarahkan menuju ke arah likuidasi. Diperlukannya suatu operasi yang
berlanjut dan berkesinambungan untuk menciptakan suatu konsekuensi bahwa laporan
keuangan yang terbit di suatu periode mempunyai sifat sementara sebab masih
merupakan satu rangkaian laporan keuangan yang berkelanjutan.
Paul Grady
Grady mengidentifikasi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi praktik bisnis dan
akuntansi di Amerika. Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari
kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang
melekat pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep dasar tersebut adalah :
1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi (A society and
government structure honoring private property right)
2. Entitas bisnis spesifik (Specific business entities)
3. Usaha berlanjut (Going concern)

4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun (Monetary expression in


accounts)
5. Konsistensi antara perioda untuk entitas yang sama (Consistency between periods for
the same entity)
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen. (Diversity in
accounting among independent entities)
7. Konservatisma (Concervatism)
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal (Dependability of data through
internal control)
9. Materialitas (Materiality)
10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran (Timeliness in
financial reporting requires estimates)

Accounting Principles Board


APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan
diterapkannya akuntansi yaitu :
1. Accounting Entity
Dalam menyusun informasi akuntansi, yang menjadi fokus pencatatan akuntansi adalah
entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas sebagai suatu entity yang
terpisah dari badan atau entity lain. Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi
akuntansi sekaligus menyangkut suatu perusahaan dan pemiliknya. Informasi akuntansi
yang disusun harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity lain.
2. Going Concern
Dalam menyusun atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan
(entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak
ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar, tapi jangan salah
menjadi fokus bukan keterus menerusannya, tapi prinsip ini menjadi dasar bagi
kewajaran nilai yang dicantumkan dalam informasi keuangan.
3. Measurement
Akuntansi adalah sebagai alat pengukur sumber-sumber ekonomi (economic resources)
dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang terjadi akibat opersai perusahaan.
Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil, dan biaya.
Yang namanya pengukuran tentu memiliki kemungkinan kesalahan atau kelemahan
dalam pengukuran itu. Metode pengukuran yang dipakai ada beberapa macam. Dalam
prinsip diatur alat ukurnya adalah moneter.
2

4. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk waktu tertentu, tanggal tertentu atau
periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang, dan modal pada saat
atau pada tanggal tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan informasi hasil
(pendapatan dan biaya) usaha pada periode tertentu. Sementara itu, laporan Arus Kas
menggambarkan informasi arus kas masuk dan keluar pada periode tertentu, dari satu
tanggal ke tanggal lain.
5. Monetery Unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau
uang. Semua transaksi perusahaan dikuantitatifkan dan dilaporkan dalam bentuk nilai
uang (rupiah atau dolar misalnya) bukan unit buah, luas meter, kologram, jumlah orang,
dan lain sebagainya.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa
melihat apakah transaksti kas telah dilakukan atau tidak. penentuannya bukan
keterlibatan kas, tetapi didasarkan pada faktor legalnya apakah memang sudah
merupakan hak (pendapatan) atau kewajiban (biaya) perusahaan atau belum. Kalau
sudah, harus dicatat tanpa menunggu pembayaran atau penerimaan kas.
7. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga
pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara
pembeli (demand) dan penjual (supply).
8. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur,
jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya. Misalnya taksiran umur
aset, taksiran harga persediaan, harga surat berharga, penyisihan piutang ragu, dan lain
sebagainya.
9. Judgment
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperkukan pertimbangan pertimbangan
akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yang dimilikinya.
Misalnya judgement tentang memilih standar akuntansi, FIFO, LIFO, metode garis
lurus, atau double declining, klasifikasi perkiraan, dan sebagainya.
10. General Purpose

Informasi yang disajikan dalam keuangan yang dihasilkan Akuntansi Keuangan


ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus. Tidak ditujukan
khusus kepada bankir, investor, kreditor, analis, manajemen, atau karyawan, tetapi ke
semua pihak atau publik.
11. Interrelated Statement
Neraca, Daftar Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas mempunyai hubungan yang erat dan
berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak
mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan hubungan satu
pos (akun) dengan pos lainnya.
12. Substance Over Form
Karena ingin memberikan informasi yang dipercaya bagi pengambil keputusan,
akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan
ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya. Misalnya, dalam akta Notaris modal
telah disetor penuh, tetapi kenyataannya setoran (transaksi) belum ada. Maka, akuntansi
berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.
13. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan dalam setiap
pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya. Pengertian penting di sini
adalah jika informasi itu dapat memengaruhi para pengambil keputusan yang normal.
Wolk, Tearney, dan Dodd
Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat yaitu :
1.
2.
3.
4.

Usaha berlanjut (Going concern)


Perioda waktu (Time period)
Entitas akuntansi (Accounting entity)
Unit moneter (Monetary unit)

Anthony, Hawkins, dan Merchant


Penulis ini mendaftar sebelas konsep yang dijadikan basis dalam membahas isi, susunan, dan
arti penting statemen keuangan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengukuran dengan unit uang (Money measurement)


Entitas (Entity)
Usaha berlanjut (Going concern)
Kos (Cost)
Aspek ganda (Dual aspect)
Perioda akuntansi (Accounting period)
Konservatisma (Conservatisme)
4

8. Realisasi (Realization)
9. Penandingan (Matching)
10. Konsistensi (Consistency)
11. Materialitas (Materiality)
Paton dan Littleton
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan
usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam
perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut
pandang akuntansi.
2. Kontonuitas kegiatan / usaha (Continuity of activity)
Konsep kontinuitas usaha menyatakan bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejalagejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau
dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan
berlangsung terus sampai waktu yang tidak terbatas.
3. Penghargaan sepakatan (Measured consideration)
Konsep ini menyatakan bahwa pencatatan dilakukan dalam satuan moneter (monetary
unit concept).
4. Kost melekat (Costs attach)
Konsep ini menyatakan bahwa kost melekat pada objek yang direpresentasinya
sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabunggabungkan kembali mengikuti objek yang dilekatinya.
5. Upaya dan capaian / hasil (Effort and accomplishment)
Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil
berupa pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya (biaya).
Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya pendapatan
menanggung biaya.
6. Bukti terverifikasi dan objektif (Verifiable, objective evidence)
Catatan akuntansi didasari oleh bukti-bukti yang objektif fan dapat diverifikasi (dapat
dibuktikan kebenarannya).
7. Asumsi (Assumptions)
Asumsi dalam daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan merupakan konsep dasar
tetapi lebih merupakan penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya merupakan
asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya.
Konsep Dasar Lainnya
1. Substansi daripada bentuk
5

Konsep ini menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu konsep di tingkat perekayasaan
atau dalam menetapkan standar di tingkat penyusun standar, akuntansi akan
menekankan makna atau substansi ekonomik suatu objek atau kejadian daripada makna
yuridisnya meskipun makna yuridis mungkin menghendaki atau menyarankan
perlakuan akuntansi yang berbeda.
2. Pengakuan hak milik pribadi
Konsep ini menyatakan bahwa pengakuan hak milik pribadi harus dilindungi atau
diakui secara yuridis.
3. Keanekaragaman akuntansi antarentitas
Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan (metoda) akuntansi antarkesatuan
usaha merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena perbedaan kondisi yang
melingkupi dan karakteristik kesatuan usaha individual.
4. Konservatisme
Konservatisme adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk
mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan (outcome) yang terjelek dari
ketidakpastian tersebut. Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati-hati
dalam menghadapi risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko.
5. Pengendalian internal menjamin keterandalan data
Konsep ini menyatakan bahwa sistem pengendalian internal yang memadai merupakan
sarana untuk mendapatkan keterandalan informasi yang tinggi.
Konsep Dasar Dari Buku Putra Astika
1. Kesatuan akuntansi (accounting entity)
Informasi akuntansi menyangkut suatu kesatuan yang terpisah dari pemiliknya.
2. Kontinuitas usaha (going concern)
Kesatuan akuntansi akan berjalan terus bila tidak ada bukti sebaliknya.
3. Pengukuran sumber daya dan kewajiban ekonomi (measurement of economic
resources and obligation)
Pokok persoalan akuntansi keuangan adalah aktivitas ekonomi. Aktivitas ini yang
menjadikan aktivitas akuntansi keuangan mencakup pengakuan dan pengukuran mengenai
penciptaan, pengakumulasian, dan penggunaan sumber daya.
4. Periode waktu (time period)
Proses akuntansi memberikan informasi mengenai aktivitas ekonomi suatu entitas selama
periode waktu tertentu yang lebih pendek dari umur entitas tersebut.
5. Pengukuran dengan satuan uang (measurement in terms of money)
Akuntansi keuangan mengukur satuan moneter sumber daya ekonomis dan kewajiban
ekonomi serta perubahannya dengan satuan uang.
6. Akrual (accrual)

Penentuan penghasilan dan posisi keuangan berkala tergantung pada pengukuran sumber
daya dan kewajiban ekonomi serta perubahannya yang terjadi pada saat perubahan itu
terjadi daripada tergantung pada saat pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang.
7. Harga pertukaran (exchange price)
Ukuran akuntansi keuangan terutama didasarkan pada harga ketika sumber daya dan
kewajiban ekonomis ditukarkan.
8. Penaksiran (approximation)
Ukuran akuntansi keuangan yang melibatkan alokasi diantara periode waktu yang relatif
pendek dan diantara aktivitas bersama yang bersifat sangat kompleks perlu dibuat atas
dasar taksiran.
9. Pertimbangan (judgement)
Akuntansi keuangan melibatkan pertimbangan-pertimbangan yang dilandasi dengan
pengetahuan.
10. Informasi keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements)
Akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan bertujuan umum yang dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan bersama antara pemilik, kreditur, manajer dan para pemakai
lain, dengan penekanan terutama pada kebutuhan pemilik dan kreditur baik yang sudah
ada saat ini maupun calon pemilik.
11. Hakekat ekonomi lebih penting dibandingkan bentuk hukum (substance over form)
Akuntansi keuangan menekankan hakekat ekonomi, kejadian, sekalipun bentuk hukum
dapat berbeda dengan hakekat ekonomi dan memerlukan perlakuan yang berbeda.
12. Materialitas
Informasi yang menjadi perhatian dalam menyusun laporan keuangan hanyalah informasi
yang cukup signifikan mempengaruhi penilaian atau keputusan.

Anda mungkin juga menyukai