Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang
akan dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi,
kejadian, atau keadaan untuk mempresentasi makna atau atribut (attribute) objek tersebut.
Pengakuan
Secara teknis, pengakuan berarti pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas
(jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut
akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam statemen keuangan.
Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
SFAC No. 7 memberi pedoman yang berisi:
1. Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi.
2. Prinsip-prinsip umum (general principles) yang melandasi penggunaan nilai
sekarang, terutama bila jumlah rupiah (amounts) aliran kas masa datang, saat
terjadinya (timing), atau keduanya tidak pasti.
Pengertian Dasar
1. Saat Pengukuran
Pengukuran saat pengakuan mula-mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen
atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan.
Pengukuran baru mulai adalah pengukuran dalam perioda-perioda setelah pengakuan
mula-mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan (carrying amount) baru yang
tidak berkaitan dengan jumlah-jumlah rupiah sebelumnya.
2. Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Aliran kas masa datang umumnya harus diestimasi. Ada beberapa dasar penentuan
jumlah rupiah kas masa dating. Dasar tersebut antara lain adalah taksiran atau
estimasi terbaik (best estimate), aliran kas estimasian (estimated cash flow) dan aliran
kas harapan (expected cash flow)
3. Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Nilai Sekarang (Present Value) adalah pengukur sekarang aliran kas masuk atau
keluar masa dating dan Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value) adalah
gunggung beberapa nilai sekarag berbobot-probabilitas suatu kisar aliran kas
estimasian yang mungkin terjadi
4. Nilai Wajar
Nilai wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek
dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau
keterpaksaan.
Prinsip-Prinsip Umum
Prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai sekarang dalam
mengukur asset dan kewajiban antara lain:
1. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsi-asumsi tentang
kejadian dan ketidakpastian masa dating
2. Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskon aliran kas harus merefleksi asumsi-
asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas estimasian
3. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang tidak
berkaitan dengan asset atau kewajiban yang bersangkutan.
4. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang
mungkin terjadi
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI): IAI mengadopsi rerangka konseptual IASC. Dua konsep
dasar yang ada dalam rerangka konseptual IASC, yaitu basis akrual dan usaha berlanjut.
Paul Grady: Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang
melekat pada statemen keuangan.
Accounting Principles Board: APB menyebut konsep dasar sebagai ciri- ciri dasar dan
memuatnya dalam APB Statement No.4.
Wolk, Tearney, dan Dodd: Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap
sebagai postulatdan beberapa konsep lain sebagai prinsip berorientasi masukan dan prinsip
berorientasi keluaran.
Anthony, Hawkins, dan Merchant: Penulis ini mendaftar sebelas konsep yang dijadikan basis
dalam membahas isi, bentuk, susunan, dan arti penting statemen keuangan.
Paton dan Littleton: Menurut Paton dan Littleton, konsep dasar merupakan konsep-konsep
dasar yang diperkenalkan sebelum sumber-sumber yang disebut sebelumnya. Konsep dasar
yang dikemukakan olek P&L adalah sebagai berikut.