Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ira Fadiatul Rahmania Teori Akuntansi

Npm : 5190111088

RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL

A. Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan adalah kearah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan
dicurahkan.Penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah paling krusial
dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan
statemen keuangan.
1. Pemakai dan Kepentingannya
Menurut FASB pemakai potensial laporan keuangan antara lain Pemilik,
kreditor,supplier, investor, pegawai, manajemen, analist keuangan, broker, bursa efek,
kantor pajak, pemerintah, mahasiswa, peneliti, masyarakat.
Pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan informasi ( laporan keuangan )
a. Menyediakan informasi untuk sekumpulan pemakai umum yang mempunyai
macam macam kepentingan keputusan yang menghasilkan statement keuangan
umum ( general purpose financial statement ).
b. Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai
kepentingan yang teridentifikasi maka seperangkat statement keuangan akan berisi
berbagai jenis statement secara rinci sesuai pihak pemakai atau model pengambilan
keputusan.
2. Aspek Sosial Tujuan Pelaporan
Menurut Bloom dan Elgers ( 1995 ) mendeskripsikan tiga tujuan :
a. Tujuan fungsional adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan
tanpa memperhatikan motivasi masing-masing individu.
b. Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan
tujuan individual lainnya. Tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi
dahulu tujuan masing-masing individual.
c. Tujuan kelompok dominan yaitu bila tujuan semua individu dapat diidentifikasi
maka tujuan beberapa individu yang dominan dapat menjadi tujuan.
3. Perkembangan tujuan Pelaporan Keuangan
a. Tujuan versi ASOBAT
Komite ini mendefinisi tujuan pelaporan keuangan dengan menunjukkan
manfaatnya untuk:
1. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya
(alam, fisis,manusia, dan finansial) yang terbatas.
2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi
secara
Efektif.
3. Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada
Manajemen.
4. Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.
b. Tujuan versi APB no 4
Memuat 2 tujuan pelaporan yaitu tujuan umum (general objective) dan tujuan
kualitatif (qualitative objective)
c. Tujuan versi Trueblood Committee
Komite yang dibentuk AICPA( American Institute of Certified Public
Accounting )menjabarkan APB no 4 ke 12 butir tujuan yang saling berkaitan secara
hierarki terkait informasi tentang apa, siapa yang dituju, untuk apa serta hierarki
tujuan dengan tujuan lainnya. Tujuan versi ini menjadi dasar tujuan FASB.
4. Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
Secara umum tujuannya adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pembuatan
keputusan ekonomi dan bisnis.
a. Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
FASB menyatakan tujuan pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan penerapan
pelaporan keuangan. Tujuan pelaporan FASB didasarkan pada kondisi di Amerika
Serikat.
b. Karakteristik dan Keterbatasan Informasi yang disediakan melalui mekanisme
pelaporan
keuangan
 Lebih berkaitanerkaitan dengan badan usaha daripada industry atau ekonomi
keseluruhan
 Merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan (approximation)
daripada perhitungan pasti
 Sebagian besar merefleksikan pengaruh transaksi yang telah terjadi (historis)
 Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan tentang badan usaha
 Penyediaan dan penggunaan memerlukan kos (cost) sehingga pertimbangan kos
- manfaat dapat membatasi pelaporan
c. Fokus atau Cakupan Informasi
Tujuan dominan yaitu untuk epentingan pihak eksternal dalam bentuk pelaporan
umum (general purpose financial reporting) yaitu investor dan kreditor.
d. Isi Tujuan Pelaporan
5. Tujuan Pelaporan Entitas Non bisnis mencakup tujuan utama dan spesifik terkait unit
Pemerintah, organisasi amal keagamaan, sosial, swasta nonprofit
6. Tujuan Pelaporan Keuangan IFRS
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting
Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang
diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards Board (IASB)). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS
dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS
dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal
1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar
Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini
mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan
menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan


posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor
usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.

B. Karakteristik Kualitatif Informasi menurut FASB


1. Nilai Informasi
2. Keterpahaman (Understandibility)
3. Keterpautan (Relevance)
4. Nilai Prediktif (Predictive Value)
5. Nilai Balikan (Feedback Value)
6. Ketepatwaktuan (Timelines)
7. Keterandalan (Reliability)
8. Ketepatan Penyimbolan (Representational Faithfulness)
9. Keterujian ( Verifiability)
10. Kenetralan (Neutrability)
11. Keterbandingan (Comparability)
12. Materialitas (Materiality)
13. Bobot Keberpautan dan Keterandalan
C. Karakteristik Kualitatif Informasi menurut IFRS
Menurut IFRS - Kerangka konseptual dibagi menjadi 3 level
First Level = Basic objective
Second Level = Karakteristik keuangan dan Unsur laporan keuangan
Third Level = Konsep pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
Karakteristik kualitatif berada pada Second Level
1. IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi untuk
membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dan Informasi yang inferior
(kurang bermanfaat) untuk keperluan pembuatan keputusan.
2. Fundamental qualities:
a. Relevance:
 Predictive Value : membantu meramalkan hasil-hasil yang akan diperoleh di
masa-masa yang akan datang.
 Confirmatory Value membantu mengkonfirmasi kebenaran ekpektasi
sebelumnya.
b. Faithful Representation:
 Completeness: menyajikan semua informasi yang penting untuk memenuhi
kriteria penyajian secara wajar.
 Neutrality: informasi laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kepentingan
salah satu pihak.
 Free from error: informasi laporan keuangan bebas dari kesalahan.

3. Enhancing qual ities:


a. Comparability: Laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan dari perusahaan lain yang sejenis atau dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau juga sering disebut dengan consistency
b. Verifiability: laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh akuntan-akuntan lain
dengan metode-metode yang sama, dapat diuji.
c. Timeliness: laporan keuangan disajikan secara tepat waktu yaitu sebelum keputusan
akan dibuat.
d. Understandability: Harus dapat dipahami oleh orang-orang yang mengerti masalah
akuntansi dan bisnis atau oleh orang-orang yang ingin mempelajari dan
menganalisa informasi yang disajikan.

D. Elemen - Elemen Statemen Keuangan


Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct ) yang
sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau
mempresentasikan realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat
membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus memperhatikan
sendiri secara fisis kegiatan tersebut. Elemen statemen keuangan merupakan bahan
pembentuk informasi semantic yang dikandung statemen keuangan yang terdiri elemen
(object), ukuran (size), dan hubungan ( relation).
1. Definisi Elemen
Definisi elemen mengacu pada kelas objek luas misal asset atau biaya. Rincian
elemen berupa objek atau kejadian ekonomik tertentu misal kas atau penjualan yang
memenuhi definisi elemen tidak disebut elemen tetapi sebagai pos(item)
Asset,kewajiban,ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi e pemilik, laba
comprehensive, pendapatan, biaya, untung rugi, aliran kas bersih (operasi, investasi,
pendanaan)
2. Perubahan Posisi Keuangan
Elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal yaitu :
a. Kejadian (event)
b. Keadaan (circumstances)
c. Transaksi (transaction)

E. Pengukuran dan Pengakuan


1. Pelaporan dan Statemen Keuangan
Keduanya menurut FASB berbeda. Statemen keuangan adalah ciri sentral pelaporan
keuangan.Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang
wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.
2. Seperangkat Statemen Keuangan
Tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif dan elemen statemen keuangan akan
menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk seperangkat penuh statemen
keuangan (a full set of financial statement)
3. Pengukuran
Elemen atau pos harus diukur untuk membawa informasi yang semantic. Pengukuran
merupakan penentuan besarnya unit pengukur ( jumlah rupiah) yang akan dilekatkan
pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian tau
keadaan untuk mempresentasikan makna atau atribut objek tersebut.
4. Pengakuan
Pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai ciri
sentral pelaporan keuangan. FASB menetapkan 4 kriteria pengakuan fundamental
(konseptual) yaitu definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan.

F. Nilai Sekarang Dalam Pengukuran Akuntansi


Pengukuran sering dibedakan dengan penilaian karena perbedaan saat pengukuran.
Penilaian sering digunakan pula untuk menunjuk pengukuran yang jumlah rupiahnya
tidak dapat diamati melalui transaksi atau pasar (marketplace-determined amount).
1. Pengertian Dasar
a. Saat Pengukuran
Saat penting pengukuran ada dua yaitu :
 Pengukuran saat pengakuan mula –mula
 Pengukuran baru mulai yang dilakukan sesudah pengakuan mula mula.
b. Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Aliran kas masa depan harus diestimasi yang terdiri
 Taksiran atau estimasi terbaik (best estimate)
 Aliran kas estimasi ( estimated cash flow)
 Aliran kas harapan (expected cash flow)
c. Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang Perlunya memahami
 Nilai sekarang (present value)
 Nilai sekarang harapan (expected present value)
 Nilai wajar (fair value)
2. Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran
Tujuannya adalah untuk menangkap atau mereleksikan sedapat mungkin perbedaan
ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa depan dan untuk mengestimasi nilai
wajar.

G. Manfaat dan Keterbatasan Model


a. Transfer Teknologi
Jika akuntansi dipandang sebagai teknologi, maka rerangka konseptual dapat
dipandang sebagai produk teknologi. Sehingga transfer teknologi adalah transfer
proses penalaran dan perekayasaan untuk menghasilkan produk paling efektif untuk
mencapai tujuan fungsional akuntansi Negara sasaran.
b. Pengaruh RK FASB
RK FASB berdampak besar dalam memicu dan melandasi perkembangan RK di
Negara lain sepert Australia, IASC, kanada, Britania Raya.
c. Dokumen Kebijakan
Rerangka konseptual FASB adalah dokumen kebijakan atau politis bukan dokumen
atau karya ilmiah. Sehingga prosesnya melibatkan perdebatan dan argument yang
keputusan akhirnya dalam beberapa kasus melibatkan voting.

Anda mungkin juga menyukai