Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TEORI AKUNTANSI

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh Kelompok 4:

1. Yulia Fitriana (1862201182)

2. Muhammad Jefri Fanthoni

3. Farhan Satria

Universitas Lancang Kuning Pekanbaru


T.P 2018/2019
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

A. PERUMUSAN TUJUAN

Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan jasa


kepada penggunaannya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
proses pengambilan keputusan. Dalam merumuskan teori akuntansi,
perumusan tujuan laporan keuangan merupakan dasar utama karena tujuan
inilah yang harus diwujudkan oleh ilmu akuntansi itu. Profesi akuntansi,
khususnya di Amerika, telah banyak melakukan berbagai upaya untuk
membahas dan merumuskan setandar, prinsip akuntansi, dan tujuan
laporan ini.
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan Tujuan Laporan
Kuangan, pada bulan april 1971 Presiden AICPA saat itu Marshall S.
Armstrong, telah menunjukkan Tim Perumusan Tujuan Laporan
Keuangan yang dikenal dengan Trueblood Committee. Tim ini
sebenarnya bukan yang pertama yang menyusun tujuan laporan
keuangan. Dalam Accounting Researches Studies No. 1 dan 3 yang
dikeluarkan oleh The Accounting Principle Board yang bernaung di
bawah AICPA telah menjelaskan A Tentative Set of Broad Accounting
Principle For Business Enterprice. Di samping AICPA, AAA juga telah
membahas masalah ini dalam A Statement Of Basic Accounting Theory.
APB’S Statement No. 4 dengan judul Basic Concepts and Accounting
Principle Underlying financial Statement of Bussiness Enterprises juga
menyangkut tujuan kualitatif dari laporan keuangan ini. Di negara lain
juga sudah ada melakukan pembahasan tentang tujuan laporan
keuangan ini seperti Canada, Australia, dan lain-lain.
B. TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN
1. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Sementara itu, menurut SAK No.1, Tujuan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan laporan keuangan adalah laporan keungan menyediaakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai.namun, demikian laporan keuangan tidak
menyediaakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
c. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah yang dilakukan manajemen
(stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin
mencakup, misalnya; keputusan untuk menahan atau menjual investasi
mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau
mengganti manajemen.
2. Menurut ASOBAT
A Statement of basic accounting theory (ASOBAT) Merumuskan empat
tujuan akuntansi sebagai berikut:
a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaaan yang
terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya.
c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
d. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
3. Menurut APB STATEMENT no.4
APB Statement No. 4 Berjudul Basic Concepts and Accounting Principles
Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat
deskriptif, dan laporan ini memengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan
laporan keuangan. Dalam laporan ini tujuan laporan keuangan digolongkan
sebagai berikut :

1. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan


posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara
wajar dan sesuai dengan GAAP.

2. Tujuan umum

Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut.

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber


ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud:
 Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
 Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya
 Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaiakan
utang-utangnya
 Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan
yang ada untukpertumbuhan perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan
bersih yang berasal dari kegiatan usaha dengan mencari laba dengan
maksud:

 Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan


pemengang saham.

 Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban


kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk
perluasan perusahaan.
 Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan
dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.

 Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba


dalam jangka pangka panjang.

c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir


potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan


harta dan kewajiban.

e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para


pemakai laporan.

3. Tujuan kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No.4 adalah


sebagai berikut.

1) Relevance
Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu
pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
2) Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan bukan saja yang penting
tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
3) Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama
4) Neutrality

Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.


informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu
saja.

5) Timeliness

Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan


apabila diserahkan pada saat yang tepat.
6) Comperability

Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi


harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.

7) Completeness

Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan


yang layak dari para pemakai.
4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PSAK
Sedangkan karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut PSAK
(2004) adalah sebagai berikut. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas
yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:
a. Dapat dipahami
b. Relevan
c. Materialitas
d. Keandalan
e. Penyajian jujur
f. Substansi mengungguli bentuk
g. Netralitas
h. Pertimbangan sehat
i. Kelengkapan
j. Dapat dibandingkan
Kendala Informasi yang Relevan dan Handal
a. Tepat Waktu
b. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
c. Keseimbangan diantara karakteristik kualitatif
d. Penyajian Wajar

5. Menurut Laporan Trueblood Comittee


Trueblood Committee merumuskan tujuan utama laporan keungan
sebagai berikut: “memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.”
Tujuan ini dijabarkan lagi dalam berbagai tujuan spesifik (ada dua belas
buah) yang perincian sifat kualitas yang diinginkan dimiliki laporan
keuangan.tujuan ini secara menarik digambarkan oleh Belkon (1985).
Komite yang dipimpin oleh Trueblood ini beranggotakan sembilan orang
yang berasal dari akademisi dan praktisi. Mereka ditugaskan untuk
merumuskan tujuan laporan keuangan. Dalam laporannya komite ini ingin
menentukan hal-hal berikut:
a) Siapa yang memerlukan Laporan keuangan?
b) Informasi apa yang mereka perlukan?
c) Berapa banyak informasi yang diperlukaan tersebut dapat disupply
oleh akuntansi?
d) Kerangka apa yang dibutuhkan untuk menyusun informasi yang
diperlukan itu?

Tujuan Laporan keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna
untuk mengambil keputusan ekonomi. Para pemakai laporan
keuangan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan
menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang
diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat
berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai
arus kas.seandainya nilai uang tidak stabil, hal ini harus dijelaskan dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang
dilaporkan tidak saja aspek kuanitatif saja, tetapi mencakup penjelasan-
penjelasan lainnya yang dirasa perlu. Dan informasi itu harus faktual
dan dapat diukur secara objektif. Komite Truebood merumuskan tujuan
laporan keuangan sebagai berikut:

Tujuan Dasar
Tujuan ini dirumuskan sebagai berikut:
a. Pemakai laporan keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi
sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
b. Pemakai umum
Tujuan laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang
memiliki wewenang, kemampuan dan sumber kekayaan yang terbatas untuk
pendapatan informasi dan yang meyakini laporan keuangan sebagai sumber
informasi utama mengenai aktivitas peruahaannya.
c. Pemakai lain
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
berguna bagi investor dan kreditur untuk meramalkan, membandingkan,
dan menilai potensi arus kas menurut jumlah, waktu, dan dengan
memperhatikan ketidakpastian lainnya.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada
pemakai laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan
menilai “earning power” (kemampuan mendapatkan laba) perusahaan.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna
dalam menilai kemampuan manjemen menggunakn sumber kekayaan.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
faktual yang dapat ditafsirkan tentang transaksi dan kejadian lainnya yang
berguna untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai earning
power perusahaan. Hal yang menjadi dasar dalam hal ini tergantung pada
penafsiran, penilaian, peramalan, taksiran harus diungkapkan.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan tentang
posisi keuangan yang berguna untuk meramalkan, membandingkan,menilai
earning power perusahaan. Laporan ini harus memberikan informasi yang
menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian lainnya yang merupakan
bagian dari siklus perolehan laba yang tidak sempurna Current value harus
juga dilaporkan apabila perbedaannya dengan Historical cost cukup
besar. Harta dan kewajibam harus dikelompokan atau dipisahkan
dengan memperhatikan ketidakpastian jumlah dan waktu kapan realisasi
dan likuidasinya.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan laba
priodik yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning
power perusahaan. Hasil bersih dari pendapatan yang timbul dari siklus
perusahaan laba yang “ sempurna” dan kegiatan perusahaan akibat
kemajuan kerja yang yang dihitung sebagai penyelesaian siklus perusahaan
yang “belum sempurna” harus dilaporkan. Perubahan nilai yang
digambarkan dalam laporan yang berurutan dari laporan posisi keuangan
harus dilaporkan, tetapi terpisah apabila nilainya berbeda dari segi
kepastian realisasi.

Siklus perolohan laba dianggap “sempurna” apabila memenuhi syarat


sebagai berikut:
a) A Realizer sacrifice – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya
pembayaran kas.
b) A Realized benefit – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya
realisasi penerimaan kas.
c) Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lanjutan dari siklus itu.

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan kegiatan


yang berguna untuk meramalkan,membandingkan, dan menilai earning
power perusahaan. Laporan ini harus menyajikan aspek nyata dari
transasksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau diharapkan
mempengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data yang diperlukan oleh
pemakai dan memperhitungkan data dan manafsirkan laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
berguna untuk proses peramalan. Ramalan keuangan yang harus disajikan
apabila mereka ingin meningkatkan tingkat kegunaan laporan bagi
pemakainya.
Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan lembaga yang
bukan bertujuan untuk mendapatkan laba adalah memberikan informasi
yang berguna untuk menilai aktivitas dari manajemen dan sumber-
sumber kekayaaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan perusahaan yang
mempengruhi masyarakat yang yang dapat ditentukan,dijelaskan atau
diukur dan merupakan hal yang penting bagi peranan perusahaan dalam
lingkungannya.
Tujuan ini dapat dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk gambar
sebagai berikut:
C. PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI KEUANGAN
OLEH FASB

1. Pengertian Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari
hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi
keuangan dan laporan keuangan.
Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu
sistem yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat
mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta
keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan
mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental
adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk
dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas
dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang
terstruktur (belkaoui, 1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan
struktur teori akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran logis yang dapat
digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan. Kerangka
kerja konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan
standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan
perselisihan yang meningkat selama proses penyusunan standar dengan
mempersempit pertanyaan, apakah standar telah sesuai dengan kerangka
konseptual ataukah tidak. Secara lengkap, kerangka kerja konseptual adalah :
 Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi
 Menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada
standar khusus yang mengaturnya.
 Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan
 Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative metode
akuntansi.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB
sebagai :
“a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is
expected to lead to consistent standards and that prescribes the nature, function,
and limits of financial accounting and reporting”.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem
koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling
berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan
penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.
Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan
fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai
akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian,
dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan
pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa
konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang
diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan
menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.
Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual
1. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan
pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.
2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu
pada kerangka teori yang telah ada
Elemen Kerangka Konseptual
Menurut Belkaoui (2000: 142) kerangka konseptual memiliki empat tingkatan, yaitu:
3. Tingkat Pertama
Pernyataan konsep akuntansi keuangan mengenai rumusan tujuan pelaporan
keuangan suatu kesatuan bisnis (organisasi bisnis) SFAC nomor 1.
SFAC nomor 4 tujuan pelaporan keuangan perusahaan nonbisnis organisasi nirlaba.
4. Tingkat Kedua
Pernyataan tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi SFAC nomor 2.
Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan bisnis, SFAC nomor 3, kemudian
diganti SFAC nomor 6, yang mengatur tentang unsure-unsur laporan keuangan baik
untuk perusahaan bisnis maupun organisasi nirlaba (sektor publik).
5. Tingkat Ketiga
Rumusan tentang pengakuan dan pengukuran laporan dan pelaporan keuangan SFAC
nomor 5.
SFAC nomor 33, mengatur tentang pelaporan keuangan dengan penyesuaian tingkat
harga (tingkat inflasi).
6. Tingkat Keempat
Pelaporan posisi keuangan, pelaporan arus kas dan likuiditas, pelaporan earnings
(dalam hal ini adalah laporan laba rugi).
 Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba
1. Memberikan informasi yang berguna untuk investor, kreditur, dan pemakai
lainnya
2. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon kreditur dan
pemakai lainya untuk menilai jumlah, waktu dan prospek penerimaan kas
3. Memberikan informasi tentang sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadap
kekayaan
4. Memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu
periode
5. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan
membelanjakan kas, peminjaman dan pengembalaiannya
6. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan pengelolaan nya kepada pemilik atas penggunaan
sumber kekayaan yang dipercayakan kepadanya.
7. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

 Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Bukan Mencari Laba


1. Dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan
mengenaialokasi sumber kekayaan.
2. Berguna untuk menilai jasa dan kemampuan lembaga dalam memberikan jasa
3. Berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan bagaimana
menilai investasinya.
4. Dapat memberikan informasi terhadap sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan
bersih, dan perubahannya.
5. Dapat menyajikan prestasi lembaga.
6. Dapat menyajikan kemampuan lembaga membayar kewajiban jangka
pendeknya.
7. Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen sehingga para pemakai
laporan keuangan dapat memohon informasi yang diberikan.
D. KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN MENURUT TRUEBLOOD
COMMITTEE
Konsep dasar ini mencakup:
 Sifat-sifat kualitatif
 Definisi tentang elemen laporan keuangan

Sifat Kualitatif, sifat kualitatif ini menggambarkan kriteria untuk:


a) memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang
digunakan; serta
b) persyaratan pengungkapannya.

Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah sebagai berikut


a. Kualitatif Utama
1. Relevance
Informasi disebut relevan apabila informasi itu mampu dan
berguna dalam memengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau
yang menguatkan pengharapannya tentang hasil dan akibat tindakan atas
kejadiannya. Dengan kata lain, agar informasi relevan, informasi itu harus
memiliki predictive value (meramalkan nilai masa yang akan datang),
feedback value (menguatkan atau mengoreksi pengharapan yang sudah lalu)
pada saat yang sama dan harus disampaikan pada waktu yang tepat
2. Reliability
Reliability menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakai data
bergantung pada kepercayaan pada data yang disajikan dan yang
dimaksudkan untuk disajikan. Reliability tergantung pada tingkat
kepercayaan dalam menyajikan informasi tentang suatu kejadian.
Kepercayaan terhadap laporan berbeda antara seorang dengan orang lain.
Biasanya untuk meningkatkan reliability maka laporan keuangan harus
dapat diperiksa (verifiability)
3. Verifiability
Adalah suatu sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada
orang- orang tertentu yang bekerja secara terpisah antara satu dengan yang
lain untuk mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan
catatan yang sama.
4. Completeness
Completeness menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data
akuntansi dan kejadian yang dimaksud untuk disajikan. Neutrality berarti
bahwa akuntansi bebas dari bias (prasangka yang tidak berdasar) dalam
menyajikan laporan keuangan perusahaan. Jangan sampai tujuan
mengatur/memengaruhi laporan yang disajikan.

b. Kualitas Sekunder
1. Comparability
2. Comparability berarti bahwa dalam menyusun laporan keuangan harus
digunakan metode yang sama sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu
agar bisa diperbandingkan.
3. Consistency
Consistency berarti bahwa metode-metode akuntansi tidak dapat diubah
apabila telah dipilih.

c. Pertimbangan Cost Benefit


1. Cost Benefit
Informasi akuntansi akan diungkapkan apabila keuntungan yang
didapat diperoleh dari informasi itu melebihi biayanya. Jadi sebelum
menyajikan informasi maka harus dikaji terlebih dahulu untuk ruginya
2. Materiality
Materiality adalah sesuatu yang secara relative dianggap penting. Pada
dasarnya pertimbangan harus diberikan dalam hal apakah informasi itu
mungkin bersifat penting (significant) atau material atau tidak penting
pengaruhnya terhadap keputusan.

Anda mungkin juga menyukai