Dosen Pengajar : Dr. Erna Lovita, Dr., SE., M.Si. AK., CA., CSRS
Disusun Oleh:
Kelompok 3:
1) 11190500160 - Ade Iklima
2) 11190500189 - Ridho Agusti
3) 11190500202 - Veni Tri Arianti
4) 11190500285 - Nisrina Dewi
5) 11190500327 - Elva Clarisa
S1 AKUNTANSI
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah dengan
judul “Konvergensi Pelaporan Keuangan Internasional” ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Dr. Erna Lovita, Dr., SE., M.Si. AK.,
CA., CSRS., selaku dosen pengajar mata kuliah Akuntansi Internasional serta teman-teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut seorang Profesor dari Wharton School, Peggy Bishop Lane (2013), akuntansi
adalah bahasa bisnis. Akuntansi memiliki komponen “bahasa” yang eksplisit yang berupa
angka-angka yakni laporan keuangan: neraca, rugi laba, off-balance sheet, arus kas dan
perubahan modal. Pembaca akuntansi terdiri dari pihak internal: pemilik serta manajer dan
eksternal: investor, kreditur, supplier, regulator serta masyarakat. Diberbagai negara tata
bahasa dan style komunikasi umumnya disusun oleh standard setter body seperti Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) di Indonesia. Pada tingkat global, meskipun setiap negara memiliki
pakem sendiri namun umumnya mengacu kepada salah satu dari dua raksasa standard setter
body yakni International Accounting Standards Board (IASB; yang berkantor pusat di
Inggris) atau Financial Accounting Standards Board (FASB; yang berkantor pusat di
Amerika Serikat). IASB memiliki perangkat International Financial Reporting Standards
(IFRS) dan International Accounting Standard (IAS). Sedangkan FASB memiliki Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP). IASB bersifat principles based; sedangkan FASB
rules based.
1
secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada,
sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum
dalam standar yang sudah ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan antara harmonisasi dan konvergensi?
2. Bagaimana konvergensi internasional?
3. Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional?
4. Bagaimana harmonisasi internasional?
5. Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional?
6. Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional?
7. Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perbedaan antara harmonisasi dan konvergensi
2. Untuk mengetahui bagaimana konvergensi internasional
3. Untuk mengetahui manfaat penerapan konvergensi internasional
4. Untuk mengetahui bagaimana harmonisasi internasional
5. Untuk mengetahui organisasi internasional yang mendukung harmonisasi
internasional
6. Untuk mengetahui manfaat penerapan harmonisasi internasional
7. Untuk mengetahui bagaimana penerapan standar akuntansi internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
c. Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan
mengenai merger dan akuisisi area usaha.
d. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh
dunia.
e. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan
dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik. Sebagian argumen
mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi
dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
4
4. Rekonsiliasi dan Saling Pengakuan
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain:
a. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan
ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan.
b. Pengakuan bersama (reciprocity – timbal balik)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena
banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi
pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi
terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi ciri
bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
Sekarang ini sudah banyak negara yang menerapkan standar akuntansi internasional
pada laporan keuangannya. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari:
a. Perjanjian internasional atau politis
b. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
c. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
5
Berikut ini beberapa peristiwa penting dalam sejarah penentuan standar akuntansi
internasional:
1959-Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1977-Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial
Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian
mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan
Transnasional.
6
1987-Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam
konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam
praktik akuntansi dan audit.
1995-Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu
kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-
standar ini memungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan
pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan
saham di seluruh pasar global.
2000-IOSCO menerima semua 40 standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai
tanggapan atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
2000-IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh
IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
7
tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
2002-Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai
selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara
anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-
perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu.
Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
8
direkstrukturisasi pada tahun 2001. (restrukturisasi ini membuat IASC menjadi
organisasi penaung dimana IASB melakukan kerjanya). Sebelum direkstrukturisasi,
IASC mengeluarkan 41 standar akuntansi iternasional (IAS) dan kerangka kerja
dalam penyusunan dan penyampaian laporan keuangan. IASB memiliki tujuan
sebagai berikut:
9
b. Dewan Pemantau
Dewan Pemantau baru-baru ini dibentuk untuk menyediakan hubungan formal
antara wali amanat dan otoritas pasar modal. Dewan Pemantau memiliki satu
perwakilan dari Komisi Eropa, dua dari Organisasi Internasional Komisi
Sekuritas, satu dari Badan Jasa Keuangan Jepang, dan satu dari Komisi Sekuritas
dan Bursa AS. Ada juga pengamat yang mewakili Basel Committee on Banking
Supervision. Dewan Pemantau menunjuk para wali dan memberikan pengawasan
atas kegiatan mereka.
c. Dewan IASB
Dewan menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan
untuk bisnis. Tanggung jawabnya termasuk “tanggung jawab penuh untuk semua
masalah teknis IASB termasuk persiapan dan penerbitan Standar Akuntansi
Internasional, Standar Pelaporan Keuangan Internasional, dan draft eksposur. . .
dan persetujuan akhir Interpretasi oleh Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan
Internasional,” dan menyetujui agenda teknis dan pelaksanaan pekerjaannya.
Dewan terdiri dari 15 anggota, ditunjuk oleh wali untuk memberikan “Kombinasi
terbaik yang tersedia dari keahlian teknis dan keragaman bisnis internasional dan
pengalaman pasar.” Semua anggota dewan adalah karyawan IASB yang dibayar.
Hingga tiga anggota dapat bekerja paruh waktu; sisanya fulltime. Untuk
memastikan keragaman geografis, dewan biasanya akan memiliki empat anggota
dari Amerika Utara, empat dari Eropa, empat dari wilayah Asia/Oseania, satu dari
Afrika, satu dari Amerika Selatan, dan sisanya dari wilayah mana pun
(“tergantung pada pemeliharaan geografis keseluruhan keseimbangan”). Dewan
memelihara hubungan dengan pembuat standar nasional dan badan resmi lainnya
yang terkait dengan penetapan standar. (Tujuannya adalah untuk bermitra dengan
badan-badan nasional ini untuk mencapai konvergensi standar akuntansi nasional
dan internasional). Anggota diangkat untuk masa jabatan lima tahun, dapat
diperpanjang satu kali.
d. Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC)
IFRIC terdiri dari 14 anggota yang ditunjuk oleh wali. IFRIC menafsirkan
“Penerapan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan
Internasional dan memberikan panduan tepat waktu tentang masalah pelaporan
keuangan yang tidak secara khusus dibahas dalam IAS dan IFRS, dalam konteks
10
Kerangka IASB,” menerbitkan interpretasi konsep dan meninjau komentar publik
tentang mereka, dan memperoleh persetujuan dewan untuk interpretasi akhir.
e. Dewan Penasehat IFRS
Dewan Penasihat IFRS, yang ditunjuk oleh wali, terdiri dari “tiga puluh atau lebih
anggota, memiliki keragaman latar belakang geografis dan profesional, ditunjuk
untuk masa jabatan tiga tahun yang dapat diperbarui”. Dewan tersebut dibentuk
kembali pada tahun 2009 sehingga terdiri dari individu-individu yang mewakili
berbagai kelompok investor yang relevan dengan proses penetapan standar
akuntansi. Dewan Penasihat IFRS biasanya bertemu tiga kali setiap tahun.
Tanggung jawabnya adalah memberikan nasihat kepada dewan mengenai agenda
dan prioritasnya, menginformasikan dewan pandangan “dari organisasi dan
individu di dewan tentang proyek penetapan standar utama,” dan memberikan
“nasihat lain” kepada dewan atau wali.
Salah satu cita-cita uni eropa adalah mencapai penggabungan pasar eropa.untuk
mencapai cita-citanya, uni eropa telah merperkenalkan intruksi dan melaksanakan
prakarsa besar untuk:
11
modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran
IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam
memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun
internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat dengan cara
sebagai berikut:
a. Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk
mendorong perkembangan pasar domestic.
b. Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif
terhadap transaksi surat berharga internasional.
c. Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar
melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap
pelanggaran.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari
setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari
para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan
ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi
operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di
New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
12
Pekerjaan profesional IFAC dilakukan melalui papan penetapan standar dan
kedudukannya komite. Papan pengaturan standar IFAC adalah:
13
pembangunan ekonomi. ISAR mencapai ini melalui proses penelitian yang
terintegrasi, pembangunan konsensus antar pemerintah, penyebaran informasi, dan
kerjasama teknis”. ISAR membahas dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB.
ISAR adalah pendukung awal pelaporan lingkungan, dan inisiatif baru-baru ini
berfokus pada implementasi IFRS, tata kelola perusahaan, pengungkapan, pelaporan
tanggung jawab perusahaan, dan akuntansi oleh usaha kecil dan menengah. Ini juga
telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah bidang, seperti reformasi
akuntansi dan pelatihan ulang di Federasi Rusia, Azerbaijan, dan Uzbekistan, dan
merancang dan mengembangkan program pembelajaran jarak jauh di bidang
akuntansi untuk Afrika yang berbahasa Prancis. Pembaruan ISAR diterbitkan dua kali
setahun.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut
dapat beragam. Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama
dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya
kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-
perusahaan di dunia. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari: (1)
Perjanjian internasional atau politis, (2) Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong
secara professional), (3) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional.
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional : Badan
Standar Akuntansi International (IASB), Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional
Komisi Pasar Modal (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli
Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan
Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari
Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar
Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).
15
DAFTAR PUSTAKA
Bina Nusantara. 2020. Tantangan Ilmu Akuntansi : Konvergensi Dan Holistik. Dalam
https://maksi.binus.ac.id/2020/01/20/tantangan-ilmu-akuntansi-konvergensi-dan-
holistik/ (diakses tanggal 30 Oktober 2021)
Unknow. 2017. Akuntasi Internasional : "Standar Audit Dan Akuntansi Global". Dalam
http://prisilia-nirmala.blogspot.com/2017/05/akuntasi-internasional-standar-audit.html
(diakses tanggal 30 Oktober 2021)
16