Anda di halaman 1dari 14

2017

HARMONISASI
AKUNTANSI
INTERNASIONAL

farezayudi@gmail.com
Wahyudi sabaruddin
10/9/2017
Makalah
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Di
s
u
s
u
n

Oleh : kelompok 1

Wahyudi sabaruddin
teuku maimun azhari
Andy gunawan
dharmawan
abrar s

Universitas muhammadiyah aceh

Fakultas ekonomi

Banda aceh

Daftar isi
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.

Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini,
sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para
investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional
menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam
hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya
memiliki arti yang sama. Namun setelah mempelajari bab ini pengertian harmonisasi dan
standarisasi itu 2 hal yang berbeda, dimana pengertian Harmonisasi adalah proses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-
batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam dan Standarisasi adalah
Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit atau Penerapan satu standar atau aturan
tunggal dalam segala situasi.

Selain mengenal lebih jauh pengertian dan maksud dari 2 hal diatas, dalam makalah ini juga
mempelajari standarisasi akuntansi keuangan yang mencangkup secara global yaitu IFRS.
Tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana harmonisasi akuntansi internasional..?
b. Apakah keuntungan harmonisasi akuntansi internasional..?
c. Bagaimana kritik atas standar akuntansi internasional..?
d. Siapakah organisasi internasional utama yang mendorong harmonisasi akuntansi?
e. Siapakah badan standar akuntansi internasional..?
f. Bagaimana harmonisasi akuntansi meksiko..?
g. Bagaimana harmonisasi ifrs dI indonesia..?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya
untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan
Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan
yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha
untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin
meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan
audit.
Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah
keduanya memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum
standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin
penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk
diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa
perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun
terakhir.

Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka
yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Istilah harmonisasi dan standarisasi
seolah-olah memiliki arti yang sama. Secara umum, standarisasi berarti penetapan sekelompok
aturan yang kaku dan sempit bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antar negara,
dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara internasional. Sedangkan
Harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk
semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir. Komparabilitas informasi keuangan merupakan
konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem
akuntansi, pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan
dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya
dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
B. Keuntungan Harmonisasi Internasional :

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam
dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam
bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

C. Kritik atas Standar Internasional

Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan


solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan. Perusahaan harus
merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin
meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan
berbiaya besar. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai
solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan
keuangan lintas batas :

1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.

2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai imbal balik / resiprositas)


Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

D. Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi


Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting
ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan
Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
E. Badan Standar Akuntansi Internasional

Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional
dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi

F. Harmonisasi Akuntansi Meksiko


Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan
pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta
mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa. Pemerintah juga
melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri yang tidak strategis. Reformasi
ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan
tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat.
Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika
Utara ( North American Free Trade Agreement NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada
dan Amerika Serikat tahun 1994. Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia
(dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih
menyukai untuk memperoleh modal melalui utang dibanding dengan ekuitas. Mengingat
dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional
menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi
meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar
pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko
semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak
terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai
persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal tersebut. Untuk
mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam
standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara. Dewan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi
internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS
dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee). Perkembangan selanjutnya adalah IASC
membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar
akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan
standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada
di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
(a) IASB (International Accounting Standard Board)
(b) IFRIC (International Financial Reporting Committee)
(c) SAC (Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh
IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-
standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut
kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi
standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar
baru.

Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang
berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang
mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam
pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya
standar tersebut. Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar
yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut
dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa
suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan
standar akuntansi internasional. Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin
ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional.
Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat
bertentangan. Selama perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh
negara yang bersangkutan. Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar
internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang
kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri.
Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan
dipakai di negara tersebut dengan standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus
perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi
perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.

1. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Hukum komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai
pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun
pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut
Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar
akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah institut tersebut,
sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing.
Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh
masyarakat bisnis. Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar
akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan
pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah
secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur Bursa Efek
Meksiko.
Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan
diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional
mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi
pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Seluruh perusahaan
yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menunjuk setidaknya
seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham.
Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi kriteria ukuran tertentu harus
menyampaikan laporan audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak
Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit,
skedul tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat

2. Pelaporan Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan
konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut
disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi
keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi dan
pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga konstan, arus kas yang
dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi
biaya historis.
d. Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
e. Laporan perubahan posisi keuangan\
f. Catatan
g. Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor)
dan mencakup berikut ini :
h. Kebijakan akuntansi perusahaan.
i. Kontinjensi dalam jumlah material.
j. Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
k. Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
l. Pembatasan terhadap deviden.
m. Jaminan.
n. Program pensiun karyawan.
o. Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa.
p. Pajak Penghasilan.

G. Harmonisasi IFRS di Indonesia


Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru
sebagian (harmonisasi). Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi
internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan
adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam
melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan
kreditor.
Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya
tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi
proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

H. Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia


Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk
mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman
dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru
harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar inetrnasional tersebut.
Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini
dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya
nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau
sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam
penyusunan laporan.

Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau
harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai
dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19.
Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan
sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita
tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian
yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia
yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk
menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan
Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan
keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia,
dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Operasi bisnis dan pasar modal yang bersifat global menuntut adanya standar yang
bersifat global pula. Oleh karenanya beberapa organisasi di dunia sepakat membentuk Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/AIS) yang kini menjadi
International Financial Reporting Standard (IFRS) untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan
keuangan yang bersifat internasional. Adanya IFRS banyak mendapat penolakan yang
disebabkan karena latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan
kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Meskipun banyak penolakan tetapi banyak pula
tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang menjembatani agar Standar
Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan
konvergensi terhadap IFRS. Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka
diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi.
Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara
negara dan untuk pengambilan keputusan.
Indonesia juga sangat perlu adanya harmonisasi standar akuntansi internasional untuk
memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya.
Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai
standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup
kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini
akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2.
Salemba Empat. Jakarta.
https://jmmymartin.wordpress.com/2014/06/07/bab-7-harmonisasi-akuntansi-
internasional/
http://lestachi.blogspot.com/2014/05/harmonisasi-standar-akuntansi.html
http://methaardiah.blogspot.com/2014/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://hestibluggy.blogspot.com/2012/06/bab-8-harmonisasi-akuntansi.html
http://nissa2601.blogspot.com/2014/03/harmonisasi-akuntansi-internasional-
dan.html
https://novian09.wordpress.com/2013/04/22/bab-7-harmonisasi-akuntansi-
internasional/

.m

Anda mungkin juga menyukai