Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Akuntansi Komparatif Antar Negara Maju”

Oleh :
Latipah Rabbani
4EB28

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2013
PENDAHULUAN

Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang digunakan untuk transaksi antar


negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara
yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia (Iqbal,
Melcher & Elmallah, 1997 : 18). Akuntansi internasional semakin diperlukan
dikarenakan semakin menigkatnya bisnis internasional yaitu bisnis yang aktivitasnya
melewati batas-batas antar negara seperti perdagangan internasional, bisnis transportasi,
bisnis jasa periklanan, pariwisata, perbankan dan lain sebagainya.

Dilihat dari pengertian akuntansi internasional yang dikemukakan diatas maka


dapat dikatakan bahwa akuntansi internasional juga digunakan sebagai pembanding
prinsip ataupun standar akuntansi suatu negara. Standar akuntansi keuangan secara
gobal yang berlaku sekarang ini yaitu IFRS (Internasioanl Financial Accounting
Standard). Namun, walaupun begitu setiap negara tetap memiliki standar akuntansinya
masing-masing, seperti di Indoneisa yang memiliki standar akuntansi yang dikenal
sebagai SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Begitu juga dengan negara-negara lainnya
baik negara-negara maju maupun negara-negara berkembang.

Oleh sebab itu, makalah ini akan berfokus pada pembahasan tentang akuntansi
komparatif antar negara maju. Pada akuntansi komparatif yang akan dibahas sedikitnya
mengandung tentang pengukuran akuntansi dan pelaporan keuangan pada negara maju
tersebut. Menurut IMF dan CIA World Factbook terdapat kurang lebih 35 negara yang
termasuk sebagai negara maju didunia. Dari 35 negara maju tersebut 3 diantaranya
adalah Belanda, Inggris, dan Jerman. 3 negara maju tersebutlah yang akan digunakan
sebagai objek untuk akuntansi komparatif dalam makalah ini. Hal ini dikarenakan awal
mula perkembanagn akuntansi dimulai di Italia yang merupakan negara bagian dari
benua Eropa dan 3 negara maju tersebut (Belanda, Inggris, dan Jerman) juga merupakan
negara bagian dari benua Eropa.
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan sedikit mengenai beberapa teori yang berhubungan
dengan pembahasan, seperti pengertian akuntansi komparatif, pengertian standar
akuntansi, pola pengembangan komparatif, dan sedikit tentang pengertian negara maju.

A. Pengertian Akuntansi Komparatif


Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai
standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi
lainnya.

Teori Keunggulan Komparatif (Theory of Comparative Advantage)


Merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu
negara mampu memproduksi barang dan jasa lebihbanyak dengan biaya yang lebih
murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia samasama
memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan
murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan
murah.
Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi
timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar
kopi dan timah. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan
standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi
produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

B. Pengertian Standar Akuntansi


Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Sedangkan proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut
dengan penetapan standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan,
antara lain:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akauntansi
cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada
yang diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar
akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan
akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.

Penetapan standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok


sektor swasta dan publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang
dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan
keuangan dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam
penetapan standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain.

C. Pola Pengembangan Komparatif


Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap
pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem
ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis,
pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.

1. Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi
nasional. Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali
beroperasi dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat
kepada kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan
perusahaan secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi
absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang
mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan
sebab-akibat timbal balik.
Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
a. Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu
negara.
b. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui
koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi
nasional dalam lingkungannya.
c. Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis
saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makroekonomi mungkin mengakui
secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, menghitung
beban depresiasi atas peralatan produktif berdasarkan unit produksi, dan
mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan
kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.

2. Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak
mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian
besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu
dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini,
terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas
ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat
dimana orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan
sosial. Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam
ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi
jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa
akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan
mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
a. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
b. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
c. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan
untuk bertahan
d. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan
aplikasi-aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro
ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan
jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.

3. Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang
cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang
berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini
mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi
tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi
suatu disiplin yang independen.

4. Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi :
a. Pendekatan bisnis
Dalam pendekatan ini, keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada
pemakai-pemakai tertentu data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan
secara penuh karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat
dimana data dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini
merupakan suatu pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi
dan paling sering dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang
seragam, yaitu bagi suatu cabang industri atau perdagangan.
b. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah
pendekatan makro. Pendekatan ini mengkaitkan akuntansi dengan kebijakan
publik. Badan-badan hukum dan peraturan publik digunakan untuk
menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola pengembangan seperti itu.
Pertimbangan-pertimabangan akuntansi teknis berada pada tingkatan kedua,
dan pertimbangan-pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkatan
paling atas.
c. Pendekatan teknis
Pendekatan akuntansi teknis atas pengembangan keseragaman merupakan
pekerjaan para akademisi. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan
ini berusaha memperoleh keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan
double entry. Pendekatan ini juga merupakan pendekatan umum karena
perhatian langsung diberikan kepada karakteristik-karakteristik bisnis tertentu
dari transaksi-transaksi akuntansi atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi
yang luas dari pendekatan ini pada hakekatnya bersifat teoritis.

D. Pengertian Negara Maju


Negara Maju adalah Negara yang memiliki standar hidup yang relatif tinggi
melalui Teknologi yang canggih serta memiliki tingkat ekonomi yang merata. Kriteria-
kriteria umum yang digunakan untuk menentukan apakah sebuah Negara dapat disebut
dengan Negara Maju adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasional
Bruto (PNB), Pendapatan Per Kapita serta Infrastruktur, taraf standar hidup dan juga
tingkat Industrialisasinya. Kini terdapat Indeks baru yang mengukur Standar hidup,
pendidikan dan harapan hidup suatu negara, Index tersebut dinamakan Human
Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia. Indeks HDI ini juga
merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu Negara apakah masuk ke kategori
Negara Maju atau Negara Berkembang.
Setiap Organisasi seperti IMF, CIA atau Bank Dunia memiliki kriteria yang
beragam dalam penggolongan Negara Maju. International Monetary Fund atau IMF
menggunakan sebutan “Advance Economies” untuk Negara-negara Maju sedangkan
CIA Amerika Serikat yang dalam World Factbook-nya menggunakan nama “Developed
Countries” untuk Negara-negara yang digolongkan dalam Negara Maju. Pada dasarnya,
tidak ada penggolongan yang resmi untuk Negara Maju ataupun Negara Berkembang
menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Berikut ini adalah Daftar Negara-negara Maju menurut IMF dan CIA World
Factbook beserta Pendapatan Perkapitanya.

Daftar Negara-Negara Maju di Dunia (IMF dan CIA World Factbook)

PDP Per PDP Per


No. Nama Negara No. Nama Negara
kapita kapita
1 Amerika Serikat US$ 57.300,- 19 Kuwait US$ 71.300,-
2 Andora US$ 37.200,- 20 Korea Selatan US$ 37.900,-
3 Australia US$ 48.800,- 21 Luksemburg US$ 102.000,-
4 Austria US$ 47.900,- 22 Liechtenstein US$ 89.400,-
5 Belgia US$ 44.900,- 23 Monako US$ 78.700,-
6 Belanda US$ 50.800,- 24 Norwegia US$ 69.300,-
7 Brunei Darussalam US$ 79.700,- 25 Portugal US$ 28.500,-
8 Denmark US$ 46.600,- 26 Perancis US$ 42.400,-
9 Finandia US$ 41.800,- 27 Qatar US$ 129.700,-
10 Hongaria US$ 27.200,- 28 Selandia Baru US$ 37.100,-
11 Italia US$ 36.300,- 29 Singapura US$ 87.100,-
12 Irlandia US$ 69.400,- 30 Swedia US$ 49.700,-
13 Islandia US$ 48.100,- 31 Swiss US$ 59.400,-
14 Inggris US$ 42.500,- 32 San Marino US$ 65.300,-
15 Israel US$ 34.800,- 33 Uni Emirat Arab US$ 67.700,-
16 Jerman US$ 48.200,- 34 Vatikan -
17 Jepang US$ 38.900,- 35 Yunani US$ 26.800,-
18 Kanada US$ 46.200,-

Note :
PDB Perkapita dikutip dari CIA World Factbook (Data Tahun 2016).
PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini akan dijelaskan tentang sistem akuntansi yang
digunakan atau yang diberlakukan oleh 3 negara maju seperti yang telah disebutkan
sebeumnya pada pendahuluan. 3 negara maju tersebut merupakan negara maju yang
berada di benua Eropa, yaitu Belanda, Inggris dan Jerman.

A. Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda
memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi
standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode,
namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha, sehingga
banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan pada topik – topik akuntansi dan
khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Belanda merupakan salah satu pendukung
pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan
pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat
diterima.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970. UU tersebut merupakan
bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan
diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam
UE yang terjadi. Di antara provisi utama UU tahun 1970 tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai
posisi dan hasil keuangan selama satu tahun, dan seluruh pos didalamnya harus
dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai.
2. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu
prinsip akuntansi yang dapat diterima oleh kalangan usaha).
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus
diungkapkan.
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh
material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya.
Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Dewan Pelaporan tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi
yang dapat/tidak dapat diterima secara umum. Dewan tersebut memiliki anggota yang
berasal dari 3 kelompok yang berbeda. Dewan tersebut merupakan organisasi swasta
dan didanai melalui hibah dari kalangan usaha dan NivRA. NivRA juga terlibat dalam
segala hal yang terkait dengan akuntansi di Belanda.

Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam
bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat
hal – hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba rugi
3. Catatan – catatan
4. Laporan Direksi
5. Informasi lain yang direkomendasikan

Pengukuran Akuntansi
Pengukuran akuntansi Belanda memiliki fleksibilitas, hal ini terlihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan
aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas
dalam menerapkan aturan pengukuran , dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk
melakukan perataan laba.
a. Penggabungan usaha umumnya menggunakan metode pembelian.
b. Goodwill dikapitalisasikan dan diamortisasi maksimum 20 tahun Metode ekuitas
baru digunakan jika investor berpengaruh secara signifikan.
c. Rekomendasi dewan tentang translasi valas sesuai dengan IAS no 21.
d. Asset berujud diukur dengan nilai sekarang. Harga historis tetap dicantumkan untuk
keperluan pajak.
e. Karena penerapan aturan yang sangat fleksibel, maka ada peluang untuk praktek
perataan penghasilan.

B. Inggris
Warisan Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep
penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga
berasal dari Inggris.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi
akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva
yang disebut sebagai UU perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi:
1. Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap ketegori aktiva dan
kewajiban dinilai secara terpisah.
3. Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan
seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten dari tahun ke tahun diwajibkan.
5. Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan
akuntansi.

Enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultatif


Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
a. Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
b. Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
c. Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
d. Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
e. Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
f. Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan
akuntansi di atas.

Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan umumnya mencakup :
1. Laporan Direksi
2. Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
5. Laporan Kebijakan akuntansi
6. Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7. Laporan Auditor

Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat
akuntansi untuk Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode
merger begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa
mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk
menggunakan IFRS, selain GAAP.
a. Metode akuisisi dan merger (Pooling of Interest) diperbolehkan dalam
penggabungan usaha.
b. Asset dapat dinilai dengan biaya historis, nilai wajar maupun cara keduanya.
c. Leases dikapitalisasi, dan kewajiban lease dibukukan sebagai hutang.
d. Persediaan diniai sebesar yang lebih rendah antara harga pokok dengan FIFO atau
avarage. Metode FIFO diarang di Inggris.
e. Mulai Januari 2005, semua perusahaan Inggris boleh menggunakan IFRS sebagai
pengganti UK GAAP.
C. Jerman
Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif
harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum
nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk
kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang
diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985.
Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah
ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal
itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami
akuntansi di Jerman, seseorang harus memperhatikan HGB dan kerangka hukum kasus
yang terkait.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi
keuangan sebagaimana yang dipahami di negara – negara berbahasa inggris. Komite
Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches
Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC didirikan tidak lama sesudah itu
dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan
standard di Jerman.
Secara garis besar akuntansi di Jerman mirip dengan sistem yang ada di Inggris
dan Amerika Serikat. Namun demikian penting diperhatikan bahwa standar GASB
adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi.
GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan
standar akuntansi internasional. Pada tahun 2003 GASB menerapkan strategi baru dan
menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konvergensi
standar akuntansi secara global.

Pelaporan Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985 menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan
pelaporan keuangan yang berbeda – beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga
kelompok ukuran keci, menengah dan besar. UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi
dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi
oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut
harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.

Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan
konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan
kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai
wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi
selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
a. Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
b. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan
jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
c. Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau
diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
d. Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi
proporsional atau metode ekuitas.
e. Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
f. Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode
yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
g. Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
KESIMPULAN

Berdasarkan pada bab pembahasan sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan :


Sistem akuntansi yang berlaku di beberapa negara maju seperti Belanda, Jerman dan
Inggris yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan
diantara sistem akuntansi tersebut. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat jelas diihat
pada pelaporan keuangan dan pengukuran akuntansi pada msing-masing negara. Ha ini
disebabkan oleh adanya faktor sejarah dan kebutuhan serta kondisi dimana akuntansi
tersebut tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, walaupun IFRS menjadi panduan
bagi standar akuntansi keuangan untuk cakupan internasional, namun setiap negara
tetap memiliki standar akuntansi keuangannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan negara tersebut.
REFERENSI

Chairani Octaviana. 2015. Akuntansi Komparatif. Dalam


http://chairani04.blogspot.co.id/2015/05/akuntansi-komparatif.html , diunduh pada
Sabtu, 18 Maret 2017.

Milzam Mafazi. 2014. Akuntansi Komparatif (Perbandingannya di Negara Maju).


Dalam http://milzamasoi.blogspot.co.id/2014/03/akuntansi-komparatif-
perbandingannya-di.html , diunduh pada Sabtu, 18 Maret 2017.

Seftiningtyas Lindri Hapsari, et al. 2013. Akuntansi Internasional : Akuntansi


Komparatif 1 dan 2. Dalam https://s3fti.files.wordpress.com/2013/04/akuntansi-
internasional.pdf , diunduh Sabtu, 18 Maret 2017.

----------. 2014. Standar Akuntansi Keuangan dan Perkembangannya : IFRS dan ETAP.
Dalam https://mengenalekonomi.blogspot.co.id/2014/10/standar-akuntansi-keuangan-
dan.html?m=1 , diunduh pada Minggu, 19 Maret 2017.

----------. 2015. Perbandingan Beberapa Negara Bidang Akuntansi. Dalam


http://dosen.perbanas.id/wp-content/uploads/2015/06/Sistem-Akuntansi-beberapa-
Negara-.pdf , diunduh pada Sabtu, 18 Maret 2017.

----------. 2016. Daftar Negara-negara Maju di Dunia. Dalam


http://ilmupengetahuanumum.com/daftar-negara-negara-maju-di-dunia/ , diunduh pada
Minggu, 19 Maret 2017.

----------. ----. Pengertian Akuntansi Internasional Menurut Para Ahli. Dalam


http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-akuntansi-internasional-menurut-
para-ahli/ , diunduh pada Minggu, 19 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai