Anda di halaman 1dari 12

TEORI AKUNTASI (AKT 464)

Tentang

“STRUKTUR TEORI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGUJIAN


VALIDITAS STRUKTUR AKUNTANSI KEUANGAN”

Dosen Pengampu :

Dr. Mukhzarudfa, S.E., M. Si.

Oleh :

KELOMPOK 5

1. Muhammad Yasin Nur Wibowo (C1C017030)


2. Reni Mubaliroh (C1C017106)
3. Riskha (C1C017110)
4. Tiffany Anggina Lubis (C1C017114)

6 R-(010)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “STRUKTUR TEORI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGUJIAN VALIDITAS STRUKTUR
AKUNTANSI KEUANGAN”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si. sebagai dosen pengampu
mata kuliah Teori Akuntansi Keuangan pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si. yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 9 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1. Latar Belakang .....................................................................................


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

2.1. Struktur Teori Akuntansi Keuangan ..................................................


2.2. Pengujian Validitas Struktur Teori Akuntansi Keuangan ................

BAB III PENUTUP ................................................................................................

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Teori akuntansi dikembangkan dan disaring lewat sebuah proses riset akuntansi.
Riset dibuat oleh akuntan pendidik dan pihak dari organisasi pembuat kebijakan,
kantor akuntan publik, dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam
peran proses riset akuntansi. Akuntansi tidak hanya bergantung pada pemahaman
teknik-teknik akuntansi saja tetapi juga pada struktur teori akuntansi dimana dan
darimana teknik-teknik tersebut diturunkan. Pengembangan struktur teori akuntansi
dimulai dari pemeriksaan terhadap dasar-dasar akuntansi, pemeriksaan ini bertujuan
untuk membenarkan teknik dan aturan yang ada sekarang, selain itu terdapat tujuan
utama yaitu memodifikasi dalil-dalil dan prinsip-prinsip akuntansi.
Akuntansi pada perkembangannya saat ini dapat kita definisikan dengan
mengacu pada konsep informasi. Akuntansi adalah aktifitas jasa. Fungsinya adalah
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitias
ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan
ekonomi, dalam membuat pilihan antara alternatif tindakan yang ada. Teori akuntansi
adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran
fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin akan muncul (Harahap, 2012).
Teori akuntansi yang dipelajari terlebih dahulu pada dasarnya adalah kita harus
menganalisis dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu sendiri. Salah satu
upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Struktur teori
akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi Harahap
(2008:65).
Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan
yang sesuai dan bermanfaat bagi para pemakainya. Struktur teori akuntansi itu
dimulai dari perumusan tujuan laporan keuangan, baru dari tujuan ini dirumuskan apa
itu postulat, konsep, prinsip, dan akhinrya standar akuntansi yang merupakan
pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan.
Teori akuntansi memerlukan struktur agar pembangunan teorinya dapat terukur
dan jelas, struktur yang digunakan dalam teori akuntansi keuangan haruslah valid.
Karena hal tersebut sangat penting dalam proses membangun teori akuntansi maka
penulis akan membahas kedua hal tersebut di dalam makalah ini.

1.2. Rumusan masalah


Dari latar belakang diatas maka dapat di tentukan rumusan masalah yang akan
di jelaskan dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana bentuk dari struktur teori akuntansi keuangan?
2. Apa yang dimaksud dengan validitas struktur teori akuntansi keuangan?

1.3. Tujuan penulisan


Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan penulis membuat
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk dan penjelasan dari struktur teori akuntansi
keuangan.
2. Untuk mengetahui pentingnya dari validitas struktur teori akuntansi
keuangan.

1.4. Manfaat penulisan


Berdasarkan penjelasan uraian di atas maka penulis berharap makalah ini akan
memiliki manfaat, sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan terkhusus penulis sendiri dan umumnya
pembaca sekalian tentang struktur teori akuntansi keuangan.
2. Dapat mengetahui pentingnya dari suatu validitas terhadap struktur teori
akuntansi keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Struktur Teori Akuntasi Keuangan


Teori akuntansi bertujuan untuk menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan
memberikan dasar bagi pengembangan praktik tersebut, proses penyusunan teori
akuntansi sebaiknya dilengkapi dengan proses pembuktian (verification) dan
pengesahan (validation) teori. Jika suatu teori bersifat matematis pembuktian
sebaiknya melalui konsistensi logis, apabila teori didasarkan pada fenomena fisik atau
sosial, sebaiknya pembuktian melalui hubungan antara kejadian-kejadian dan
observasi-observasi sesungguhnya yang digunakan untuk membuat kesimpulan.
Penyusunan teori akuntansi berasal dari kebutuhan untuk menyajikan secara rasional
apa yang dilakukan, atau apa yang diharapkan untuk dilakukan oleh para akuntan
(Ikhsan, 2008).
Metodologi dan pemdekatan yang digunakan dalam formulasi suatu struktur
teori akuntansi (deduktif atau induktif, normatif atau deskriptif), kerangka referensi
yang dihasilkan didasarkan pada sekelompok elemen-elemen dan hubungan yang
mengatur pengembangan teknik akuntansi. Menurut Riahi (2011) Struktur dari suatu
teori akuntansi terdiri atas elemen-elemen berikut ini:

1. Tujuan dari laporan keuangan

2a. Dalil-dalil akuntansi 2b. Konsep teoritis dari akuntansi

3. Prinsip-prinsip akutansi
Gambar 1.1. Struktur
Teori Akuntansi
4. Teknik-teknik akuntansi
Struktur teori akuntansi akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Suatu pernyataan dari tujuan laporan keuangan, yaitu menyajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan memberikan
informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi.
2. Suatu pernyataan dari dalil-dalil dan konsep teoritis dari akuntansi yang
berkaitan dengan asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat dari unit akuntansi
tersebut, berbagai dalil dan konsep teoritis ini diturunkan dari tujuan yang telah
dinyatakan. Adapun dalil-dalil akuntansi dan konsep teoritis akuntansi sebagai
berikut:
1) Dalil-dalil akuntansi
 Dalil entitas
 Dalil kelangsungan usaha
 Dalil unit pengukuran
 Dalil periode akuntansi
2) Konsep teoritis akuntansi
 Teori kepemilikan
 Teori entitas
 Teori dana
3. Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang mengatur
perkembangan teknik-teknik akuntansi dan konsep ini diturunkan dari tujuan
yang telah dinyatakan. Adapun prinsip-prinsip akuntansi sebagai berikut:
 Prinsip biaya
 Prinsip pendapatan
 Prinsip pengaitan
 Prinsip objektivitas
 Prinsip konsistensi
 Prinsip pengungkapan penuh
 Prinsip konservatisme
 Prinsip materialitas
 Prinsip keseragaman dan komparabiilitas
4. Sekelompok teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi
untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh
entitas akuntansi.

2.2. Pengujian Validitas Struktur Akuntansi Keuangan


Ahmed Riahi, Belkaoui (2011) mengungkapkan bahwa suatu teori haruslah
benar (valid). Verifikasi (pengujian validitas) teori merupakan prosedur untuk
menentukan apakah suatu teori valid atau tidak. Pendekatan untuk mengevaluasi
validitas teori bergantung pada sasaran dan tataran teori yang diverifikasi. Teori
akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas adasr penalaran logis (logical
reasoning) yang melandasi teori yang diajukan. Teori normatif dikembangkan atas
dasar kesepakatan terhadap asumsi atau tujuan kemudian diturunkan suatu kaidah
satu prinsip akuntansi tertentu. Validitas dapat dinilai dengan menentukan apakah
asumsi-asumsi yang diguankan masuk akal (reasonable). Karena teori normatif tidak
bebas nilai, penerimaan asumsi oleh pihak yang terlibat dalam penurunan prinsip
(konklusi) juga menjadi bagian dari kriteria validitas teori. Walaupun demikian,
kriteria ini sering bersifat subjekttif. Oleh karena itu, penerimaan suatu asumsi juga
harus didukung dengan penalaran logis menjadi kriteria tetap dapat dievaluasi atau
diukur implikasinya. Penalaran logis menjadi kriteria validitas karena teoori
normative dalam banyak hal tidak atau belum menghasilkan fakta atau observasi
untuk mendukungnya. Sering dikatakan bahwa teori normatif tidak mempunyai
muatan empiris (empirical content).
Teori akuntansi positif dinilai validitasnya biasanya atas dasar kesesuain teori
dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi. Menentukan fakta melibatkan observasi
secara obyektif. Pada umumnya, observasi obyektif dapat dicapai melalui penelitian
dengan metoda ilmiah. Oleh karena itu, validitas teori akuntansi positif banyak
dilakukan dengan penelitian empiris. Penelitian empiris biasanya didasarkan atas
pengamatan terbatas (sampel) untuk menguji teori secara statistis, karena teori
akuntansi positif bebas nilai, verifikasi dibatasi pada apa yang nyatanya dipraktikkan
tetapi tidak diarahkan untuk menentukan apakah teori tersebut baik atau tidak bila
dijadikan basis untuk mennetukan kebijakan. Sebagai contoh, teori positif
menyatakan dan memprediksi bahwa praktisi akan banyak menggunakan istilah
tersebut. bahwa observasi empiris memverifikasi pernyataan tersebut menjadikan
teori tersebut valid tetapi tidak dapat disimpulkan bahwa penggunaan istilah beban itu
sendiri valid (benar). Validitas istilah hanya dapat diverifikasi secara normatif.
Penelitian empiris dapat memverifikasi bahwa nyatanya banyak orang
melakukan sesuatu tetapi tidak memverifikasi apakah sesuatu tersebut benar secara
nilai (baik atau buruk). Sebagai contoh, kenyataan bahwa banyak orang melakukan
korupsi tetapi tidak menjadikan korupsi itu benar. Benar tidaknya (baik buruknya)
korupsi hanya dapat diverifikasi secara normative aras dasar nilai-nilai etika, moral,
atau akhlak.
Teori akuntansi sintaktik biasanya tidak berkaitan langsung dengan fakta (tidak
mempunyai kandungan empiris) sehingga verifikasi validitasnya mengandalkan
penalaran logis semata-mata. Baru setelah teori tersebut dipraktikkan dalam bentuk
kebijakan, pengujian secara empiris dapat dilakukan untuk menguji penalaran (teori)
yang mendasarinya.
Teori akuntansi sintaktik melibatkan penyimbolan fakta/realitas sehingga
mengandung unsur empiris. Oleh karenanya, validitas teori dapat diverifikasi secara
empiris dengan pengamatan. Misalnya, untuk menentukan apakah symbol “cost”
dalam akuntansi dipahami maknanya dengan benar oleh pemakainya dapat diuji
dengan melakukan penelitian empiris.
Teori akuntansi pragmatic mempunyai kandungan empiris yang besar karena
teori ini banyak memanfaatkan fakta atau data empiris perilaku pasar/individual
sebagai reaksi terhadap informasi akuntansi. Apabila data empiris belum tersedia,
perilaku dapat diukur dengan menggunakan instrument penelitian yang dirancang
untuk keperluan tersebut. verifikasi teori ini dapat dilakukan dengan penelitian
empiris yang didasarkan atas asumsi bahwa informasi dianggap bermanfaat bila
pemakai berbuat atau bertindak seakan-akan menggunakan informasi tersebut, teori
akuntansi pragmatik merupakan fokus teori akuntansi positif.
Daya prediksi sering digunakan sebagai kriteria validitas teori, asumsi, atau
premis akuntansi. Suatu teori dikatakan mempunyai daya prediksi yang tinggi bila
sesuatu yang diharapkan dari kebijakan yang didasarkan atas teori tersebut besar
kemungkinannya akan terjadi. Misalnya teori yang menyatakan bahwa kriteria
kapitalisasi sewa guna yang lunak akan meningkatkan investasi adalah valid bila
kebijakan atas dasar teori tersebut memberi keyakinan yang tinggi bahwa investasi
akan benar-benar baik.
Karena teori akuntansi semantik, sintaktik, dan pragmatik tidak berdiri sendiri
tetapi saling mendukung dan melengkapi semua pendekatan pengujian biasanya
dilakukan untuk memverifikasi suatu teori. Jadi, sedapat-dapatnya teori harus
diverifikasi validitasnya atas dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan
pertimbangan nilai (value judgments) yang telah disepakati.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dalam pengembangan suatu teori diperlukan sebuah struktur agar proses
pengembangan teori tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan juga
agar lebih tertata. Suatu pengembangan teori tanpa di dasari dengan struktur tidak
akan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai, karena tidak tau mana dulu yang
harus dilakukan (tahap-tahap) sehingga mengakibatkan penyusunan teori tersebut
berantakan dan tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Suatu teori haruslah benar, oleh karena itu penting untuk dilakukannya uji
validitas (validasi). Validasi tidak hanya ditujukan semata-mata hanya kepada teori
tersebut, tapi juga ditujukan kepada struktur yang digunakan dalam penyusunan teori
tersebut. Validitas terhadap struktur teori akuntansi keuangan bertujuan untuk
memastikan kelayakan dan kebenaran dari struktur yang digunakan. Karena apabila
struktur yang digunakan tidak benar, maka hasil dari teori yang dibuat tidak akan
dapat diuji kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Teori Akuntansi . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Harahap, SofyanSyafri. 2012. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:


Rajawali Pers.

Ikhsan, arfan. 2008. Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Riahi, Ahmed. 2011. Teori Akuntansi Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai