Anda di halaman 1dari 32

TEORI AKUNTANSI

“ELEMEN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI : TUJUAN LAPORAN KEUANGAN ”


Dosen Pengampu :
Dr. Jufri Darma, S.E, M.Si, Ak. CA
Tuti Sriwedari S.E, M.Si

DISUSUN OLEH :
Nama Kelompok :
Comelia Sianturi (7172142003)
Rachel Maria Yosevin Siregar (7173342041)
Rindang Sijabat (7173142031)
Rosy J.S Sibarani (7173142032)
Romian Nainggolan (7173342047)
Yulia F. Ginting (7173142036)
Kelas : B

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tagihan perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen
pengampu dalam mengajar mata kuliah “Teori Akuntansi” dan semua rekan yang telah
memberikan saran, pengarahan, bantuan serta dukungan kepada kami secara langsung maupun
tidak langsung.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki apa yang menjadi
kekurangan dari tugas makalah ini. Atas segalanya kami mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2020

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3
BAB 1 .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Struktur teori Akuntansi ...................................................................................6
2.2 Elemen Struktur teori Akuntansi ........................................................................................7
2.3 Pengertian laporan Keuangan ........................................................................................... 16
2.4 Perumusan Tujuan Laporan Keuangan ............................................................................. 17
2.5Tujuan Laporan Keuangan ................................................................................................ 18
2.6 Konsep Dasar laporan Keuangan ..................................................................................... 24
2.6 Pembahasan Critical Journal review ................................................................................. 24
BAB III ..................................................................................................................................... 30
PENUTUP ................................................................................................................................ 30
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 32

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung pada
pemahaman teknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik diturunkan.
Pengembangan struktur teori akuntansi untuk memberikan justifikasi yang lebih baik pada
aturan-aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan oleh
Paton tentang pondasi dasar akuntansi. Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang
harus dipelajari terlebih dahulu yaitu kita harus menganalisis dan bisa mengurai unsur-unsur
teori akuntansi itu sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori
akuntansi. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang
sesuai dan bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi itu dimulai dari perumusan
tujuan laporan keuangan, baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip, dan
akhinrya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan.
Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pada
perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep informasi.
Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan tentang entitias ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam
pembuatan-pembuatan keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan antara alternatif tindakan
yang ada. Para akuntan memliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam
menguraikan perbedaan teori-teori akuntansi. Sebelum menguji pendekatan-pendekatan
tradisional dalam perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila dilakukan pengujian
terhadap beberapa pandangan yang telah membentuk perkembangan akuntansi keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah Pengertian Struktur teori Akuntansi
2. Apa saja Elemen Struktur teori Akuntansi
3. Apa Pengertian laporan Keuangan

4
4. Bagaimana Perumusan Tujuan Laporan Keuangan
5. Apa Tujuan Laporan Keuangan
6. Bagaimana Konsep Dasar laporan Keuangan

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui Pengertian Struktur teori Akuntansi
2. Untuk mengetahui Elemen Struktur teori Akuntansi
3. Untuk mengetahui Pengertian laporan Keuangan
4. Untuk mengetahui Perumusan Tujuan Laporan Keuangan
5. Untuk mengetahui Tujuan Laporan Keuangan
6. Untuk mengetahui Konsep Dasar laporan Keuangan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur teori Akuntansi


a. Defenisi Struktur
- Menurut Prof. Benny H. Hoed bahwa pengertian struktur adalah bangun (teoretis) yang terdiri
dari unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
- Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia ( KBBI ) struktur adalah cara sesuatu disusun atau
dibangun, yang disusun dengan pola tertentu, pengaturan unsure atau bagian dari suatu objek
atau system.
Jadi dapat disintesakan bahwa struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun yang terdiri
dari unsure-unsur yang berhubungan satu sama lain dengan kesatuan yang disusun dengan pola
tertentu.
b. Definisi Teori Akuntansi
- Hendriksen dan Van Breda (1992) mendefinisikan teori akuntansi sebagai penalaran logis
dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas (a se of broad priciples) yang memberikan
rerangka referensi umum untuk mengevaluasi praktek akuntansi dan memberikan pedoman
dalam mengembangkan praktek dan prosedur akuntansi yang baru”. Definisi tersebut dapat
dilihat bahwa “teori akuntansi” tidak lepas dari praktek akuntansi karena tujuan utamanya adalah
menjelaskan praktek akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan praktek
tersebut.
- Menurut Vernon Kam (1986) teori akuntansi merupakan suatu sistem yang komprehensif.
Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi,
tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
- Macfoedz (1996) mendefinisikan teori akuntansi sebagai konsep, standar, mode, hipotesis dan
metoda yang saling terkait yang diekstraksi dari disiplin filosofi akademi dan keilmuan untuk
menjelaskan dan memprediksi fenomena bisnis.
Dari penjelasan diatas dapat disintesakan bahwa teori akuntansi adalah suatu konsep yang
komprehensifdalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas yang membagi teori menjadi
beberapa elemen untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena bisnis.

6
c. Definisi Struktur Teori Akuntansi
- Menurut Panga (2014) Struktur teori akuntansi adalah elemen-elemen yg saling terkait dan
menjadi pedoman bagi pengembangan teori dan perumusan standar
- Menurut Harahap (2008 : 65) Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling
berkait yang menjadi pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar)
akuntansi.
- Menurut Belkaoui (2006), struktur teori akuntansi adalah suatu elemen-elemen yang terdiri
atas sbb:
-Tujuan dari laporan keuangan.
-Suatu pernyataan dari Postulat-postulat dan konsep teoretis dari akuntansi yang berkaitan
dengan asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat dari unit akuntansi tersebut. Berbagai Postulat
dan konsep teoretis tersebut diturunkan dari tujuan yang telah dinyatakan.
-Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan Postulat- postulat
maupun konsep teoretis tersebut.
-Sekelompok teknik akuntansi yang diturnkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Maka dapat disintesakan bahwa struktur teori akuntansi adalah elemen-elemen yang saling
berkaitan yg menjadi pedoman pengembangan teori dan dalam penyusunan perumusan standar
akuntansi.

2.2 Elemen Struktur teori Akuntansi


Struktur teori akuntansi berisi elemen sebagai berikut :
1. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan
2. Rumusan tentang postulat (Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait
dengan asumsi-asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis
diturunkan dari pernyataan tujuan.)
3. Konsep teoritis akuntansi (Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada
postulat dan konsep teoritis .))
4. Rumusan prinsip akuntansi(Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari
prinsip-prinsip akuntansi.)

7
1. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi. Banyak
pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik objek maupun penekananny, namun tujuan
yang selama ini mendapat dukungan luas adalah bahwa laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses
pengambilan keputusan. Standar akuntansi indonesia misalnya merumuskan tujuan laporan
keuangan sebagai berikut :
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan Laporan Keuangan ;
 FASB
Tujuan Pelaporan Keuangan menurut konsepsi FASB yang disusun atas dasar kondisi
lingkungan ekonomi sosial di Amerika diantaranya:
- Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor dan
kreditur untuk dasar pengambilan keputusan investasi dan pemberian keputusan
- Memberikan informasi posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber
ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal kekayaan tersebut (siapa pihak yang
mempunyai hak atas atas kekayaan tersebut)
- Memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba (earning power)
- Memberikan informasi yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi
hutang-hutangnya.
- Memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pembiayaan
perusahaan.
- Memberikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam meramalkan aliran kas
masuk ke perusahaan.
 APB Statement No.4

8
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajir dan sesuai prinsip
akuntansi berterima umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi
keuangan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut:
- Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomis dan
kewajiban suatu usaha bisnis
- Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih
sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang menghasilkan profit
- Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earning
potensial perusahaan
- Menyediakan informasi lain yang dihasilkan tentang perubahan sumber daya ekonomi
dan kewajiban.
- Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai.
2. Sifat Postulat Akuntansi
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma,
berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan dan menggambarkan lingkungan
akuntansi, politik, sosiologi, dan hukum tempat akuntansi beroperasi.
 Postulat Entitas
Postulat entitas menyatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah
dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain.
Implikasinya :
- Dibedakan antara transaksi bisnis dan individu
- Mengakui tanggung jawab pelayanan manajemen pada pemegang saham.
- Penetuan segmen perusahaan (seperti) divisi atau beberapa perusahaan seperti
konsolidasi perusahaan yang saling terkait)
- Akuntansi sumber daya manusia, sosio ekonomi, kos modal akan semakin mudah masuk
dalam laporan keuangan.
 Postulat Kelangsungan Usaha
Postulat Kelangsungan Usaha atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas akuntansi
akan terus beroperasi untuk melaksanakan proyek, komitmen, dan aktivitas yang sedang
berjalan.

9
Implikasinya :
- Jika entitas memiliki kehidupan yang terbatas, maka laporan yang sesuai akan akan
menspesifikasi data terminal dan sifat likuidasi.
- Menjustifikasi penilaian asset dengan dasar non likuidasi dan menyediakan dasar untuk
akuntansi depresiasi
- Harapan tentang manfaat di masa mendatang mendorong manajer untuk melihat ke depan
dan memotivasi investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan.
 Postulat Unit Pengukur
Postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses
mengkomunikasikan aktivitas perusahaan dalam satuan moneter.
Implikasinya
- Akuntansi terbatas untuk memprediksi informasi yang dinyatakan dalam satuan moneter,
tidak mencatat dan mengkomunikasikan informasi lain yang relevan namun bersifat non
moneter
- Postulat unit mengukur menganggap bahwa daya beli uang adalah stabil sepanjang waktu
atau perubahannya tidak signifikan.
 Postulat Periode Akuntansi
Laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejateraan perusahaan
seharusnya diungkapkan secara periodik.
Implikasinya :
- Panjangnya periode waktu dapat bervariasi, tetapi hukum pajak penghasilan yang
mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan, dan praktik bisnis tradisional
menggunakan periode normal satu tahun.
- Penggunaan akrual dan tangguhan dalam pembuatan posisi keuangan perusahaan
3. Konsep-Konsep Teoritis Akuntansi
Konsep teori akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma,
juga berdasarkan kesesuainnya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan sifat
entitas akuntansi yang beroperasi dalam ekonomi bebas yang dikarakteritikan oleh kepemilikan
pribadi atas kekayaan diantaranya.
 Teori Propriatery/Kepemilikan.

10
Menurut teori propriatery, entitas sebagai “agen perwakilan atau susunan melalui
wirausahawan individual atas pengoperasian pemegang saham.” Tujuan utama teori propriteray
adalah untuk menetukan dan menganalisa kekayaan bersih pemilik, dengan persamaan akuntansi
:
Asset – Utang = Ekuitas Pemilik
Implikasinya :
- Asset dinilai dan neraca disusun untuk mengukur perubahan dalam keperntingan atau
kesejahteraan pemilik.
- Revenue dan expense dianggap meningkat atau menurun secara berturut-turut dalam
kepemilikam yang bukan berasal dari investasi pemilik atau penatikan modal jadi
pemilik.
- Bunga, pajak income sebagai expense, laba per lembar saham, dividen perlembar saham.
- Hanya pemegang saham biasa yang merupakan bagian dari kelompok Proprietary dan
pemegang saham preferred tidak termasuk didalamnya (dividen preferen dikurangkan
ketika menghitung earning pemilik.
- Saham biasa dan saham preferen termasuk dalam ekuitas pemilik (deviden tidak
dikurangkan ketika menghitung earning pemilik)
 Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang
menyediakan modal pada entitas. Unit bisnis bukan pemilik, merupakan pusat kepentingan
akuntansi. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap
pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini, persamaan akuntansinya adalah :
Asset = Ekuitas
Asset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham
Asset adalah pertumbuhan hak perusahaan
Ekuitas adalah sumber asset dan terdiri dari utang dan ekuitas pemegang saham.
Implikasinya :
- Baik kreditor dan pemegang saham adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki
hak yang berbeda terkait dengan income, control resiko, dan likuidasi.
- Akuntabilitas kepada pemilik ekuitas dicapai dengan mengukur kinerja operasi dann
keuangan perusahaan.

11
- Income merupakan peningkatan dalam ekuitas pemegang saham setelah klaim pemilik
ekuitas lainnya (sebagai contoh bunga jangka panjang, dan pajak penghasilan telah
terpenuhi).
- Teori entitas menyetujui pengadopsian penilaian persediaan LIFO ketimbang FIFO,
karena penilaian LIFO dapat mencapai penentuan income yang lebih baik.
- Definisi umum revenue sebagai produk perusahaan dan expenses sebagai barang dan jasa
yang dikonsumsi untuk mendapatkan revenue.
 Teori Dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori proprietary maupun teori entitas, tetapi
kelompok asset, kewajiban dan restriksi terkait atau disebut dana, yang mengatur penggunaan
asset. Jadi, teori dana memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya . Persamaan akuntansinya
adalah :
Asset = Restriksi Asset
Unit akuntansi didefinisi dalam pengertian asset dan penggunaan asset yang telah dilakukan.
Kewajiban menunjukkan serangkaian rertriksi hokum dan ekonomi pada penggunaan asset.
Sehingga teori dana berorientasi asset, terutama pada administrasi dan penggunaan asset secara
memadai. Laporan sumber dan penggunaan dana bukan neraca atau laporan keuangan
merupakan tujuan pelaporan keuangan.
Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba, rumah sakit,
universitas, Unit kota, dan pemerintah. Selain itu juga relevan untuk organisasi berorientasi laba,
yang menggunkan dana untuk aktivitas yang bermacam-macam seperti dana pelunasan (sinking
funds)
4. Prinsip-Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan
konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi. Untuk lebih
memahami, berikut ini dikemukakan perangkat konsep-konsep dasar menurut beberapa sumber :
 Prinsip Akuntansi menurut Prinsip Akuntansi 1984.
- Kesatuan Akuntansi
- Kesinambungan
- Periode Akuntansi Pengukuran Dalam Nilai Uang
- Harga Pertukaran

12
 Prinsip Akuntansi menurut APB Statement No.4
- Kesatuan usaha sebagai focus akuntansi (accounting entity)
- Kontinuitas Usaha (Going Concern)
- Pengukuran aktiva dan Passiva unit Usaha (measurement of economic resources and
obligations)
- Laporan berdasarkan periode waktu (Time Periode)
- Pengukuran dalam satuan moneter (measurement in term of money)
- Asas himpun/akrual (accrual)
- Harga Pertukaran (jual beli) (exchange price)
- Angka/jumlah rupiah pendekatan (Approximation)
- Kebijaksanaan (judgement)
- Informasi Keuangan Umum (General Purpose Finansial Information)
- Laporan Keuangan Saling Berkaitan (Fundamentally Related Financial Statements)
- Mementingkan Substansi Daripada Bentuk luar/Yuridis (Substance Over Form)
- Materialitas (Materiality)
- Konsep Dasar Menurut Paul Grady
- Pengakuan hak milik pribadi (A Society and Government structure honoting private
property right)
- Kesatuan Usaha yang berdiri sendiri (spesifik businee entities)
- Kontinuitas Usaha (Going Concern)
- Satuan Uang
 Prinsip Kos
APB Statement No.4 mendefinisikan Kos adalah jumlah yang diukur dalam uang, kas yang
dibelanjakan atau jasa yang diberikan atau uang yang terjadi sebagai imbalan atas barang, jasa
yang diterima atau seharusnya diterima.
Kos dapat diklasifikasikan sebagai belum terpakai (unexpired) seperti asset yang dapat
digunakan untuk menghasilkan revenue di masa mendatang dan telah terpakai (experid)
mengurangi revenue atau dibebankan sebagai pengurang laba ditahan.
Prinsip kos dijustifikasi oleh postulat kelangsungan usaha yang mengasumsikan bahwa
entitas akan meneruskan aktivitasnya secara tidak terbatas, sehingga mengelimiasi perlunya
menggunakan nilai sekarang atau nilai likuiditas untuk penilaian asset. Prinsip kos lemah pada

13
validitas postulat unit pengukur, yang mengasumsikan bahwa daya beli dolar adalah stabil,
merupakan keterbatasan utama untuk menerapkan prinsip kos, pada kenyataannya adanya inflasi.

 Prinsip Revenue
Sifat dan Komponen-Komponen Revenue
Aliran masuk asset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa. Aliran keluar barang
atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan Produk perusahaan yang dihasilkan dan penciptaan
barang atau jasa oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.Terdapat dua pandangan tentang
komponen revenue yaitu :
- Pandangan revenue yang komprehensif adalah semua perubahan dalam asset bersih yang
berasal dari aktivitas penghasil revenue dan keuntungan atau kerugian yang berasal dari
penjualan asset tetap dan investasi.
- Pandangan yang lebih sempit tentang revenue hanya memasukkan hasil yang berasal dari
aktivitas penghasil revenue dan tidak memasukkan Penghasilan investasi dan keuntungan
dan kerugian dari pelepasan asset tetap.
Pengukuran Revenue
Terdapat dua interpretasi revenue yang muncul dari konsep revenue ini :
- Potongan tunai dan berbagai pengurangan adalah harga tetap, seperti kerugian piutang
yang tidak tertagih memerlukan penyesuaian untuk menghitung ekuivalen kas bersih
yang sesungguhnya atau nilai diskonto sekarang atau klaim uang dan secara konsekuen
harus dikurangkan ketika harus menghitung revenue.
- Untuk transaksi nonkas, nilai pertukaran sama dengan nilai pasar yang wajar barang/jasa
yang diberikan atau yang diterima, mana yang lebih mudah dan jelas dalam
menghitungnya.
Waktu Pengakuan Revenue
Umumnya diakui bahwa revenue dan income yang diperoleh dalam semua tahap siklus
operasi (yaitu, selama penerimaan order, produksi, penjualan dan penagihan).
Akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih sebuah peristiwa kritis dalam siklus
untuk waktu pengakuan revenue dan income.
Realisasi dalam perubahan dalam asset atau uatang secara memadai telah menjadi tertentu dan
bertujuan untuk membenarkan pengakuan dalam akun.

14
 Prinsip Penandingan
Prinsip penandingan mengatakan bahwa expense (beban) harus diakui pada periode yang
sama dengan revenue, yaitu revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip
revenue, dan beban yang terkait kemudian diakui.
 Prinsip Objektivitas
Kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat realibilitas prosedur pengukuran yang
digunakan. Karena menjamin reliabilitas maksimum adalah salat sulit, akuntan, telah
menggunakan prinsip objektivitas untuk menjustifikasi pemilihan prosedur pengukuran yang
digunakan.
 Prinsip Konsistensi
Prinsip konsistensi menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan
dilaporkan secara konsisten dari period ke periode. Prinsip ini berimplikasi bahwa prosedur
akuntansi yang semua akan diterapkan dalam item serupa sepanjang waktu.
 Prinsip Pengungkapan Penuh
Terdapat consensus umum dalam terdapat pengungkapan data akuntansi yang penuh (full),
wajar (fair), cukup (adequate). Pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa laporan keuangan
didesaian dan dibuat untuk menggambarkan secara akurat peristiwa ekonomi yang telah
mempengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan memuat informasi yang memadai untuk
membuat laporan keuangan dan tidak menyesatkan bagi rata-rata investor.
 Prinsip Konservatisme
Prinsip Konservatisme menyatakan bahwa ketika memilih diantara dua atau lebih teknik
akuntansi yang dapat diterima, maka preferensinya adalah memilih yang paling kecil dampaknya
terhadap ekuitas pemegang saham.
 Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak
ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah transaksi dan peristiwa
tersebut sesuai dengan prinsip berterima umum atau tidak, dan tidak perlu diungkapkan.
 Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas

15
Prinsip keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan yang
berbeda. Tujuan yang diinginkan adalah mencapai komparabilitas laporan keuangan dengan
mengurangi keanekaragaman yang tercipta karena penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda
oleh perusahaan yang berbeda.
Standar Akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan
praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang
berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan
kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi
konvensi atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau
institut resmi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia
selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah
mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah
informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal
praktek “pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi
dan selalu mengalami perubahan sesuai dengan kondisi tertentu.
Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan
tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh
lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati
(konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.

2.3 Pengertian laporan Keuangan


1. Definisi Laporan Keuangan
- Menurut Kasmir (2012:02) bahwa: “Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukan
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode laporan tertentu.”

16
- Menurut Werner R.Murhadi (2013:01) bahwa: “Laporan keuangan merupakan bahasa bisnis.
Didalam laporan keuangan berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada
pihak pengguna. Dengan memahami laporan keuangan suatu perusahaan, maka berbagai pihak
yang berkepentingan dapat melihat kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan.”
- Menurut Hery (2014:14) bahwa: “Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi atau
sebagai produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis
yang digunakan sebagai alat komunikasi mengenai data keuangan atau aktivitas dalam
perusahaan.”
- Menurut Hans Kartikahadi, dkk. (2016:12) Laporan Keuangan adalah “Media utama bagi suatu
entitas untuk mengkomunikasikan informasi keuangan oleh manajemen kepada para pemangku
kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, serikat pekerja, badan pemerintahan,
manajemen.”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka laporan keuangan merupakan hasil dari
proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis yang digunakan sebagai alat
komunikasi dengan pihak yang berkepentingan seperti pihak manajemen, pemilik, kreditur,
investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah dan masyarakat umum. Laporan akuntansi ini
juga merupakan sebagai alat tolak ukur perusahaan untuk menilai kondisi kesehatan perusahaan
dengan melihat data keuangan atau aktivitas dalam perusahaan pada setiap periode tertentu.

2.4 Perumusan Tujuan Laporan Keuangan


Dalam merumuskan teori akuntansi, perumusan tujuan laporan keuangan merupakan dasar
utama karena tujuan inilah yang harus diwujudkan oleh ilmu akuntansi itu. Profesi akuntansi,
khusunya di Amerika, telah banyak melakukan berbagai upaya untuk membahas dan
merumuskan standar, prinsip akuntansi, dan tujuan laporan ini.
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tujuan laporan keuangan, pada bulan April
1971 presiden AICPA saat itu Marshall S. Armstrong, telah menunjuk Tim Perumus Laporan
Keuangan yang dikenal dengan Trueblood Committee.Tim ini sebenarnya bukan yang pertama
yang menyusun tujuan laporan keuangan. Dalam Accounting Researches Studies No. 1 dan 3
yang dikeluarkan oleh The Accounting Principle Board yang bernaung di bawah AICPA telah
menjelaskan A Tentative Set of Broad Accounting Principle for Busines Enterprice.

17
Di samping AICPA, AAA juga telah membahas masalah ini dalam A Statement of Basic
Accounting Theory. APB’S Statement No.4 dengan judul Basic Concepts and Accounting
Principle Underlying Financial Statemen of Business Enterprice juga menyangkut tujuan
kualitatif dari laporan keuangan ini. Di Negara lain juga sudah ada yang melakukan pembahasan
tentang tujuan laporan keuangan ini seperti Canada, Australia, dan lain-lain.

 Rumusan Tujuan laporan keuangan menurut ASOBAT


American Accounting Association (AAA) adalah sebuah organisasi akuntan pendidik yang
bergungsi memfasilitasi dalam pendidikan akuntansi dan mempelajari serta mengomentari
masalah-masalah yang terkait dengan standar akuntansi.
Pada tahun 1966, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory
(ASOBAT) yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu :
1. Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas danmenentukan
sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan factor produksilainnya
secara efektif.
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (Aktiva).
4. Memfasilitasi fungsi dan pengendalian social.

2.5 Tujuan Laporan Keuangan


1. Tujuan laporan keuangan secara umum digolongkan sebagai berikut :
 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi keuangan, hasil
usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
 Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagaiberikut :
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal
dari kegiatan usaha dalam mencari laba.

18
c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PAI


Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip AkuntansiIndonesia
(PAI) 1984 dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu tujuan umum dantujuan kualitatif.
Tujuan umum laporan keuangan:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenaisumber
ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahandalam
sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan yang timbul dariaktivitas-aktivitas
usaha dalam tangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporandi
dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalamsumber-
sumber ekonomi dan kewajiban.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungandengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.
3. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
 Menurut Pendapat SAK
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK No. 1, sebagai berikut
 Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

19
 Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun, tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non keuangan.
 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan
untuk menahan atau menjual investasi mereka pada perusahaan tersebut.
4. Menurut APB Statement No. 4
 Accounting Principles Board(APB) dibentuk oleh AICPA pada tahun 1959.
Tujuan utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai
prinsip akuntansi,menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempitcelah perbedaan-
perbedaanyang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalampraktek akuntansi saat itu.
Pada tahun 1970, APB menerbitkan Statement No. 4 yang berjudul “Basic Concepts and
Accounting Principles Underlying Financial Statement Of Business Enterprises”. Laporan ini
berisi tentang tujuan khusus dan tujuan umum laporan keuangan.
1. Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalahmenyajikan posisi
keuangan,hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajardan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yangberlakuumum (GAAP).
2. Tujuan Umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :
a. Memberikan informasi yang terpecaya tentang sumber daya ekonomi(Aktiva) dan kewajiban
perusahaan agar dapat (1) menilai kekuatan dan kelemahannya, (2) menunjukkan pembelanjaan
dan investasinya, (3) menilai kemampuannya memenuhi tanggung jawab, (4) menunjukkan dasar
sumbernya pertumbuhan.
b. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
c. Untuk menunjukkan posisikeuangan da investasi perusahaan.
d. Untuk menilai kemampuanperusahaan dalam melunasi kewajibannya.
e. Menunjukkan kemampuan sumber daya yang adauntuk pertumbuhan perusahaan.

20
f. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumberkekayaan bersih yangberasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba. Agar dapat :
(1) menunjukkan kepada para investor hasil dividen yang diharapkan,
(2) menunjukkan kemampuan operasi membayar kreditor dan leveransir, menyediakan job-job
untuk karyawan, pajak gaji, dana yang diperoleh untuk perluasan,
(3) menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen,
(4) menunjukkan profitabilitasnya jangka panjang.
a. Memberikan gambaran tentang jumlah deviden yang diharapkan pemegang
saham.
b. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
kepadasupplier, kreditur, pegawai,pemerintah dan kemampuannya dalam
mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan.
c. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalampelaksanaan
fungsiperencanaan dan pengendalian.
d. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan labajangka
panjang.
e. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaandalam menghasilakan laba.
f. Memberikan informasi lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban.
g. Mengungkapkan informasi yang relavan lainnya yang dibutuhkan parapemakai
laporan.
3. Tujuan kualitatif. Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah
sebagai berikut :
a. Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai
laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang
penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus ada.
d. Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak
tertentu saja.

21
e. Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan
artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu
perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
5. Menurut Laporan Trueblood Committe
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan,Presiden
AICPA saat itu (Marsall S. Amstrong) pada tahun1971 membentuk timperumus tujuan laporan
keuangan,yang dikenal dengan nama Trueblood Committee.Tim ini pada tahun 1973
berhasilmerumuskan tujuan laporan keuangan, yang dimuatdalam sebuah laporan yang
berjudul ”Objectives of Financial Statement”. Dalamlaporan ini dirumuskan bahwa tujuan
laporan keuangan adalah:
1. Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang bergunabagi
pengambilankeputusan ekonomi.
2. Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang,kemampuan, atau sumber daya yang
terbatas untuk memperoleh informasidan pihak-pihak yang mengandalkan laporan
keuangan sebagaisumber informasinya mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.
3. Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untukpemakai untuk
memprediksi, membandingkan,dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan jumlah,
waktu, dan ketidakpastian lainnya.
4. Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasikemampuan perusahaandalam mendapatkan laba.
5. Memberikan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemendalam
memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektifdan mencapai tujuan utama
perusahaan.
6. Memberikan informasi yang factual dan dapat diinterprestasikan mengenaitransaksi dan
peristiwa lainnya,yang diharapkan dapat berguna untuk memprediksi,
membandingkan,dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.

22
Dasar anggapanyang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi akan
diungkapkan.
7. Memberikan laporan tentang posisi keuangan perusahaan, yang diharapkandapat berguna
untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba. Laporantersebut akan menyediakan informasi yang berhubungan
dengan transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang merupakan bagian
siklus earning tidak lengkap.Nilai saat ini (current value) juga akan dilaporkan jika
terdapat perbedaan yangsignifikan dengan harga perolehan historical (historical cost).
Aktiva dan hutang akan dikelompokkanatau dipisahkan oleh ketidakpastian relatif dari
jumlah dan waktu realisasi prospektif atau likuidasi.
8. Memberikan laporan tentang laba periode (berkala), yang diharapkan dapat berguna
untuk prediksi, membandingkan, danmengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba. Hasil bersih siklusearning yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan
dalam perkembanganyang diakui kearah penyelesaian siklus yang belum selesai akan
dilaporkan.Perubahan dalam nilai yang digambarkan dalam laporan keberhasilan
posisikeuangan juga akan dilaporkan, tetapi secara terpisah, sejak mereka membedakan
ukuran kepastian realisasinya.
9. Memberikan laporan tentang aktivitas keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi,membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.Laporan ini akan melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual
transaksiperusahaan yang mempunyai atau diharapkan mempunyai konsekuensi kasyang
signifikan. Laporan ini akan melaporkan data yang memerlukan judgmentminimal dan
interpretasiolehpihak penyusun.
10. Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi yang bukan pencari
laba adalah untuk memberikan informasiyang berguna dalam mengevaluasi aktivitas
pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
11. Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan social (masyarakat
sekitar).Dalam hal ini adalah pengaruh yang dapat ditentukan,dijelaskan atau diatur dan
sifatnya penting untuk menentukanperanan perusahaan dalam lingkungan sosialnya.
12. Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan ekonomi

23
13. Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang memiliki otoritas, kemampuan
atau sumber-sumber yang terbatas dalam memperoleh informasi dan mereka
menyandarkan diri pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi tentang
kegiatan ekonomi perusahaan.
14. Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses prediktif. Peramalan keuangan akan
disajikan jika peramalan tersebut akan meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.

2.6 Konsep Dasar laporan Keuangan


1. Menurut Trueblood Committee.
Konsep dasar ini mencakup :
1. Sifat-sifat kualitatif
a. Kualitatif utama
 Relevance
Informasi disebut relevan apabila informasi itu mampu dan berguna dalam mempengaruhi
keputusan manajer dengan mengubah atau yang menguatkan pengharapannya tentang hasil dan
akibat tindakan atas kejadiannya. Dengan kata lain, agar informasi relevan, informasi itu harus
memiliki predictive value (meramalkan nilai masa yang akan dating), feedback value
(menguatkan atau mengoreksi pengharapan yang sudah lalu) pada saat yang sama dan harus
disampaikan pada waktu yang tepat.
 Reability
Realibility menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakai data bergantung pada
kepercayaan pada data yang disajikan dan yang dimadsudkan untuk disajikan.Reability
tergantung pada tingkat kepercayaan dalam menyajikan informasi tentang suatu kejadian.
Kepercayaan terhadap laporan berbeda antara seorang dengan orang lain. Biasanya untuk
meningkatkan reability maka laporan keuangan harus dapat diperiksa (verifiability).
 Veribiality
Adalah suatu sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang tertentu yang
bekerja secara terpisah antara satu dengan yang lainumtuk mengembangkan ukuran-ukuran yang
sama atas bukti, data, dan catatan yang sama.
 Completeness

24
Completeness menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data akuntansi dan kejadian
yang dimadsud untuk disajikan. Neutrality berarti bahwa akuntansi bebas dari bias (prasangka
yang tidak berdasar) dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan. Jangan sampai tujuan
mengatur atau mempengaruhi laporan yang disajikan.
b. Kualitas sekunder
 Comparability
Comparability berarti bahwa dalam menyusun laporan keuangan harus digunakan metode
yang sama sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu agar bisa diperbandingakan.
 Consistency
Consistency berarti bahwa metode-metode akuntansi tidak dapat diubah apabila telah dipilih.
c. Pertimbangan Cost Benefit
 Cost Benefit
Informasi akuntansi akan diungkapkan apabila keuntungan yang dapat diperoleh dari
informasi itu melebihi biayanya. Jadi sebelum menyajikan informasi maka harus dikaji terlebih
dahulu untuk ruginya,
 Materiality
Materiality adalah sesuatu yang secara relative dianggap penting. Pada dasarnya
pertimbangan harus diberikan dalam hal apakah informasi itu mungkin bersifat penting
(significant) atau material atau tidak penting pengaruhnya terhadap keputusan.
2. Definisi tentang elemen laporan keuangan
Terdapat sepuluh elemen-elemen laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai yang
ditegaskan oleh FASB dalam SFAC No. 2. Sepuluh elemen tersebut antara lain:
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi.
5. Distribusi
6. Laba Komprehensif
7. Pendapatan
8. Untung
9. Kerugian

25
10. Biaya
Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.6 elemen akuntansi itu adalah
Asset, Liabilities, Owners’Equity, Revenues, Gains, Expenses, dan Losses.
3. Sifat-sifat kualitatif ini menggambarkan kriteria untuk:
a. Memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan, serta
b. Persyaratan pengungkapannya.
2. Konsep Dasar Laporan Keuangan Secara Umum
1. Kesatuan Usaha (Accounting Entity)
Konsep ini menghendaki pemisahan secara tegas antara perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan (pemilik perusahaan)pada Perseroan
Terbatas pemisahan tersebut telah dilakukan secara hukumpada Perusahaan Perseorangan dan
usaha bersama (Persekutuan) hendaknya dibuat suatu pos yang menjelaskan hubungan antara
pemilik perusahaan dengan perusahaan, misalnya rekening Prive. Jika terjadi pemisahan harta
dari perusahaan dan kepada pemilik, maka seharusnya dilakukan melalui transaksi pembagian
laba.
2. Kesinambungan (Going Concern)
Konsep ini mengasumsikan umur yang tidak terbatas bagi suatu perusahaan. Dengan kata
lain, perusahaan didirikan untuk terus melanjutkan usahanya dan tidak dibubarkan.
3. Periodisasi (Timed Period)
Konsep ini menghendaki adanya pemecahan umur perusahaan menjadi periode-
periode.Periodisasi dilakukan untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi pihak
yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan ekonomi.Laporan keuangan periodik
diharapkan dapat membantu penggunanya, walaupun laporan keuangan bukan suatu gambaran
yang lengkap dan tepat mengenai tingkat keberhasilan suatu perusahaan.
4. Pengukuran dalam Nilai Uang (Measurement in Terms of Money)
Konsep ini menghendaki penggunaan uang sebagai denominator umum dalam pengukuran harta,
utang dan perubahannya.
5. Harga Pertukaran (Exchange Price)
Konsep ini menghendaki harga pertukaran sebagai dasar pencatatan transaksi
keuangan.Harga Pertukaran adalah jumlah uang yang harus diterima atau dibayarkan dalam
suatu transaksi.Harga pertukaran dianggap sebagai dasar pencatatan yang paling tepat, karena

26
harta ditentukan secara obyektif oleh pihak-pihak yang tersangkut serta didukung oleh bukti-
bukti yang dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak yang bebas/independen.
6. Basis Akrual (Accrual Base)
Konsep ini menghendaki penggunaan metode akrual sebagai dasar penentuan laba
periodik dan posisi keuangan.Berdasarkan metode akrual, pengukuran harta, utang dan
perubahannya dilakukan atas dasar waktu terjadinya dan tidak tergantung pada saat diterima atau
dibayarkan uang.

2.7 Pembahasan Critical Journal Review


Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk
A. Identitas Jurnal
Penulis dari Jurnal Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dengan nama jurnal, jurnal EMBA. No. Volume
yaitu Vol.1 No.3. Tahun diterbitkannya pada September 2013 dengan nomor halaman 619-628.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, Tbk. ditinjau dari analisis rasio keuangan. Selanjutnya Hasil/ Temuan dari penelitian
ini didasarkan pada analisis rasio keuangan yag di interpretasikan terhadap item-item yang
terdapat dalam laporan keuangan yang kemudian hasilnya dihitung untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan. Berikut pembahasannya :
a. Rasio Likuiditas Ditinjau dari rasio likuiditas secara keseluruhan keadaan perusahaan
berada dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat kita lihat pada rasio lancar, rasio cepat
dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya
nilai rasio likuiditas ini menandakan bahwa keadaan perusahaan berada dalam kondisi
baik atau liquid. Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan dinyatakan sehat dan dalam
keadaan baik karena mampu melunasi kewajiban jangka pendek.
b. Rasio Solvabilitas Untuk rasio hutang atas modal, keadaan perusahaan sangatlah
mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat pada nilai rasio yang dialami oleh perusahaan,
yaitu berkisar pada 69,3% sampai 130,81%. Semakin tinggi nilai rasio ini akan semakin
buruk kinerja perusahaan. Untuk nilai 69,3% terjadi pada tahun 2009, selanjutnya naik
menjadi 100,9% pada tahun 2010. Ini berarti pada tahun 2010 modal perusahaan sudah

27
tidak lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur. Begitu juga
yang dialami perusahaan pada pertengahan tahun 2012. Hal ini sangatlah tidak baik bagi
keadaan perusahaan. Untuk hal ini perusahaan berada pada posisi insolvable yaitu
keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat
waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.
c. Rasio Aktivitas Semakin kecil rasio ini, maka akan semakin buruk. Setiap tahunnya
perusahaan ini mengalami kenaikkan, ini berarti bahwa perusahaan bekerja secara efisien
dan likuid. Secara keseluruhan, untuk rasio aktivitas pada dasarnya keadaan perusahaan
masih dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat rasio aktivitas menunjukkan
adanya peningkatan di setiap tahun.
d. Rasio Profitabilitas Semakin besar rasio ini akan semakin baik bagi kinerja perusahaan.
Secara keseluruhan, untuk rasio profitabilitas ini perusahaan berada dalam keadaan yang
baik. Hal ini dapat kita lihat pada peningkatan yang ada dalam data rasio profitabilitas.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba
setiap tahun semakin meningkat.
Sementara untuk kesimpulan umum dalam jurnal ini yaitu Rasio likuiditas perusahaan
berada dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas
bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio likuiditas,
menandakan keadaan perusahaan berada dalam kondisi liquid. Liquid yaitu keadaan dimana
perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena mampu melunasi kewajiban jangka
pendek. Selanjutnya di Rasio solvabilitas perusahaan berada pada posisi insolvable. Hal ini dapat
dilihat pada rasio solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin
hutang yang diberikan oleh kreditur. Insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan
untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan
cenderung tidak tepat waktu. Di Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat
pada keempat rasio aktivitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Dan terakhir
Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan
rasio profitabilitas, hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap
tahun semakin meningkat.

28
B. Laporan Hasil Kritik Jurnal
Adapun yang menjadi kelebihan dan kekurangan ditinjau dalam judul jurnal sudah sangat
jelas dan sesuai dengan isinya tentang laporan keuagan yang memiliki tujuan dalam mengukur
kinnerja keuagan. Abstrak yang digambarkan sudah sangat spesifik dan representative terhadap
isi artikel, dikarenakan apa yang tertuang di bagian abstrak telah dijabarkan secara jelas dalam isi
artikel. Untuk Tujuan penelitian juga dipapaarkan sangat jelas dalam isi artikel dan abstrak dari
jurnal tersebut. Ide/Isu yang diangkat juga relevan dan sangat penting, dikarenakan Laporan
keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan
perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat
lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang. maka itu penelitian ini sangat
penting diteliti untuk meganalisis laporan keuangan dalam menilai kinerja sebuah perusahaan
tersebut. Selanjutnya , untuk Desain dan metode penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian
dimana dalam mencapai tujuan penelitian tersebut penulis menggunakan Metode analisa
horizontal. Yang dimaksud metode analisa horizontal yaitu membandingan laporan keuangan
untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari
periode satu ke periode yang lain.
Dalam pembahasan hasil/temuan dalam jurnal ini sangat relevan, karena di dalam isi
artikel dipaparkan perhitungan yang jelas rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas,
aktivitas dan provitabilitas. Kemudian diperbandingan dengan tahun sebelumnya untuk menilai
kinerja dari perusahaan tersebut. Penulis dalam merumuskan isi jurnal juga sudah mengaitkan
dengan teori teori yang ada dan relevan dengan penelitiannya. Penelitian ini juga didukung
dengan penelitian terlebih dahulu oleh 3 penulis. Penulis dalam pembahasan hasil juga sudah
baik dan didukung dengan teori teori yang mendukung dan observasi yang dilakukan di
lapangan. Dan jurnal ini dalam penyajian kesimpulan sudah sangat jelas, ringkas dan terperinci
dari temuan maupun hasil serta penulis juga menyajikan saran penelitian terhadap perusahaan
guna untuk bahan evaluasi dalam perusahaan tersebut. Contohnya Profitabilitas perusahaan
tersebut berada pada posisi yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan laba dalam keadaan baik dan keadaan ini harus tetap dipertahankan oleh
perusahaan

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan (Menurut SAK). Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan
gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari
kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna
bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar
perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita
memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik
sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai
investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.
Dari materi yang dijelaskan bahwa:
 Perumusan Tujuan Akuntansi
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tujuan laporan keuangan, pada bulan April
1971 presiden AICPA saat itu Marshall S. Armstrong, telah menunjuk Tim Perumus
Laporan Keuangan yang dikenal dengan Trueblood Committee.Tim ini sebenarnya
bukan yang pertama yang menyusun tujuan laporan keuangan. Dalam Accounting
Researches Studies No. 1 dan 3 yang dikeluarkan oleh The Accounting Principle
Board yang bernaung di bawah AICPA telah menjelaskan A Tentative Set of Broad
Accounting Principle for Busines Enterprice. Di samping AICPA, AAA juga telah
membahas masalah ini dalam A Statement of Basic Accounting Theory. APB’S
Statement No.4 dengan judul Basic Concepts and Accounting Principle Underlying
Financial Statemen of Business Enterprice juga menyangkut tujuan kualitatifdari
laporan keuangan ini.
 Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan

30
Dari beberapa tujuan maka, tujuan laporan keuangan:
1. Tujuan khusus
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan
lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan umum
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi,
kewajiban perusahaan, sumber kekayaan bersih, informasi keuangan, perubahan
harta dan kewajiban, informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai
laporan.
3. Tujuan kualitatif
Relevance, Understandability, Verifiability, Neutrality, Timeliness, Comparability,
Completeness.
 Konsep Dasar Laporan Keuangan
 Menurut Trueblood Committe
1. Sifat-sifat kualitatif
2. Definisi tentang elemen laporan keuangan
3. Sifat-sifat kualitatif ini menggambarkan kriteria untuk:
a. Memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang
digunakan, serta
b. Persyaratan pengungkapannya.
 Secara Umum
1. Kesatuan Usaha (Accounting Entity)
3. Kesinambungan (Going Concern)
4. Periodisasi (Timed Period)
5. Pengukuran dalam Nilai Uang (Measurement in Terms of Money)
6. Harga Pertukaran (Exchange Price)
7. Basis Akrual (Accrual Base)

31
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. (2008). Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Pers


Hans Kartikahadi., dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis SAK Berbasis IFRS
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Hery. 2014. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta:
Salemba Empat.
Belkaoui Ahmed. 1986. Accounting Theory (Teori Akuntansi). Chicago Circle: University Of
Illinois. Hal 82-84.

32

Anda mungkin juga menyukai