Anda di halaman 1dari 6

1. Sebutkan perbedaan antara IFRS dengan GAAP?

Level 1: Tujuan Laporan Keuangan


IFRS

GAAP

Menyediakan informasi yang

Menyediakan informasi

menyangkut posisi keuangan,

yang berguna untuk pengambilan

kinerja, serta perubahan posisi

keputusan investasi dan kredit.

keuangan

suatu

perusahaan

yang bermanfaat bagisejumlah


besar

pengguna dalam

pengambilan

keputusan

ekonomi.

Pengguna adalah investor,

Menyediakan informasi

karyawan, pemberi pinjaman,

yang berguna untuk memprediksi

pemasok dan kreditor usaha

jumlah, waktu, dan

lainnya, pelanggan,

ketidakpastian arus kas masa depan

pemerintah dan masyarakat.

perusahaan
Menyediakan informasi

tentang sumber
dayaekonomi, klaim terhadap
sumber daya tersebut,
dan perubahan terhadap keduanya.

Level 2 : Karakteristik kualitatif informasi akuntansi


IFRS
Relevan terdiri dari:

Nilai prediksi

Nilai konfirmasi

GAAP
Relevan terdiri dari:

Nilai prediksi membantu


pengguna memprediksi hasil dari

Materialitas

kejadian masa lalu, saat ini dan


masa depan.

Nilai umpan balik membantu


pengguna mengkonfirmasi dan
membetulkan nilai prediksi
sebelumnya.

Tepat waktu tersedia sebelum


kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan

Dapat dipercaya terdiri dari:

Dapat dipercaya terdiri dari:

Disajikan dengan jujur

Disajikan dengan jujur

Netral

Netral

Substansi mengungguli bentuk

Dapat diferivikasi

Kehati-hatian (dimana ada


ketidakpastian, kesalahan dalam
menyediakn informasi dan
menjamin adanya konservatisme.

Kelengkapan

Dapat dibandingkan

Dapat dibandingkan
Konsisten

Level 2 : Elemen laporan keuangan


IFRS

GAAP

Aset

Aset

Kewajiban

Kewajiban

Ekuitas

Ekuitas

Pemeliharaan modal (diperoleh dari

Investasi pemilik

revaluasi asset dan kewajiban)

Distribusi kepada pemilik

Laba (Pendapatan dan keuntungan)

Laba komprehensif

Beban (beban dan kerugian)

Pendapatan
Keuntungan
Beban

Kerugian

Level 3 : Pengakuan dan pengukuran - asumsi dasar

1.

IFRS
Kelangsungan usaha

1.

GAAP
Kelangsungan usaha

2.

Basis akrual

2.

Entitas ekonomi

3.

Unit moneter

4.

Periodisitas

Level 3 : Pengakuan dan pengukuran prinsip

1.

IFRS
Biaya historis

1.

GAAP
Biaya historis

2.

Biaya sekarang (apa yang harus

2.

Pengakuan pendapatan

dibayar hari ini untuk

3.

Kesesuaian

mendapatkan aset. Ini sering

4.

Pengungkapan penuh

diperoleh dalam penilaian yang


sama dengan nilai wajar)
3.

Nilai realisasi (jumlah kas yang


dapat diperoleh saat ini jika asset
dilepas

4.

Nilai wajar

5.

Pengakuan pendapatan

6.

Pengakuan beban

7.

Pengungkapan penuh

Level 3 : Pengakuan dan pengukuran kendala

1.

IFRS
Keseimbangan antara biaya dan
manfaat

GAAP
1. Biaya dan manfaat
2. Materialitas

2.

Tepat waktu

3. Praktik Industri

3.

Keseimbangan antara

4. Konservatisme

karakteristik kualitatif

2. Apa yang sudah ada di GAAP dan apa yang tidak ada di IFRS?dan sebaliknya?
Kurangnya persyaratan atau bimbingan. IFRS tidak dapat menutupi/mencakup masalah
yang ditangani oleh US GAAP, dan sebaliknya. Misalnya, dalam US GAAP dibahas
sedangkan di IFRS tidak dibahas.
tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.
Sehubungan dengan pengakuan pendapatan, US GAAP telah mengembangkan petunjuk
yang lebih rinci untuk industri yang berbeda digabung dengan standar yang disarankan
oleh organisasi standar akuntansi lainnya lokal di AS.
IFRS mengakui biaya opsi saham tertentu dengan hak kompensasi selama periode
waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan GAAP.
US GAAP memiliki beberapa kriteria untuk konsolidasi, sedangkan berdasarkan IFRS
perusahaan dapat mengkonsolidasi berdasarkan daya dapat latihan pada kebijakan
keuangan dan operasional dari entitas lain.
IFRS melarang perusahaan menggunkan LIFO atau metode masuk terakhir keluar
pertama dari biaya persediaan. Perusahaan dengan menggunakan LIFO harus transisi ke
metodologi biaya lainnya.
3. Perbandingan dengan PSAK.PSAK mengadopsi IFRS?

Perbedaan
1. Sumber

IFRS
IAS 1,
Presentation of Financial Statements

2. Neraca

Penyajian bukan aset lancar ataupun


aset tidak lancar,hanya bila penyajian
likuiditas lebih relevan dan dapat
diandalkan untuk item tertentu

PSAK
PSAK No.1 ( Revisi
1998),Penyajian Laporan
keuangan

Memerlukan penyajian aset


lancar maupun aset
tidak lancar kecuali
untuk industri tertentu seperti
bank

3. Laporan
Kinerja
Keuangan:

Laporan laba rugi komprehensip

Laporan laba rugi

4. Laporan
Laba/Rugi:

Tidak memiliki format standar


meskipun pengeluaran harus disajikan
dengan memilih salah satu dari dua
format

Sama seperti IFRS. Tetapi


,ada perbedaan rincian pada
item yang disajikan pada
laporan pendapatan yang
diterima di muka

5. laporan
Arus
kas(format
dan metode):

Pos standar tetapi ketentuan terbatas


pada isinya. Menggunakan metode
langsung atau metode tidak langsung

Sama dengan IFRS tetapi


dalam beberapa entitas harus
menggunakan metode
langsung

6. Pos
Luar biasa:

Didalam IFRS dilarang

Item pos luar biasa masih


harus dilaporkan

7. Penyajian
Keuntungan
dan Kerugian
yang
diakui
/Pendapatan
Komprehensi
f lainnya:

Menyajikan laporan keuangan yang


mengakui keuntungan dan kerugian
dalam catatan terpisah ataupun tidak
pada laporan perubahan ekuitas
pemegang saham

Diakui adanya keuntungan


dan kerugian yang disajikan
dalam laporan perubahan
ekuitas pemegang saham

8. Hasil
Presentasi
Perusahaan
Asosiasi:

Menggunakan metode ekuitas yang


Secara khusus
menunjukkan hasil saham sesudah pajak tidak memerlukan
penunjukkan hasil saham
sesudah pajak

9.
Pengungkapa
n Signifikan
Tentang
Asosiasi:

Memberikan informasi yang rinci atau


signifikan atas aktiva , kewajiban
,pendapatan dan hasil

Pengungkapan yang kurang


dibandingkan dengan IFRS
.Informasi yang signifikan
aktiva , kewajiban
,pendapatan , dan hasil yang
tidak diperlukan

4. Standar yang belum di adopsi PSAK dan yang baru revisi?


Sejak Desember 2006 sampai dengan pertengahan tahun 2007 kemarin,
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah
merevisi dan mengesahkan lima Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Revisi tersebut dilakukan dalam rangka konvergensi dengan International Accounting
Standards (IAS) dan International financial reporting standards (IFRS). 5 butir PSAK
yang telah direvisi tersebut antara lain: PSAK No. 13, No. 16, No. 30 (ketiganya
revisi tahun 2007, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2008), PSAK No. 50 dan No.
55 (keduanya revisi tahun 2006 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009).
1. PSAK No. 13 (revisi 2007) tentang Properti Investasi yang menggantikan PSAK
No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi (disahkan 1994),
2. PSAK No. 16 (revisi 2007) tentang Aset Tetap yang menggantikan PSAK 16
(1994) : Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17 (1994) Akuntansi
Penyusutan,
3. PSAK No. 30 (revisi 2007) tentang Sewa menggantikan PSAK 30 (1994) tentang
Sewa Guna Usaha.
4. PSAK No. 50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan
Pengungkapan yang menggantikan Akuntansi Investasi Efek Tertentu
5. PSAK No. 55 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran yang menggantikan Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai.
Kelima PSAK tersebut dalam revisi terakhirnya sebagian besar sudah mengacu ke
IAS/IFRS, walaupun terdapat sedikit perbedaan terkait dengan belum diadopsinya
PSAK lain yang terkait dengan kelima PSAK tersebut.

Anda mungkin juga menyukai