PENDAHULUAN
IFRS telah digunakan oleh lebih dari 150 negara, termasuk Jepang,
China, Kanada, dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-
negara tersebut telah mewajibkan laporan keuangan mereka mengunakan
IFRS untuk semua perusahaan domestik atau perusahaan tercatat (listed).
1
Bagi perusahaan-perusahaan yang sudah go international, atau yang
memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia, dan beberapa negara di
Timur Tengah memang tidak punya pilihan lain selain menerapkan IFRS.
Bagi Indonesia peralihan ke IFRS ini merupakan pilihan yang tak bisa
dihindari. Sebab, Indonesia sudah menjadi bagian integral dari pasar dan
perekonomian global.
2
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang pemilihan
judul, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang diperoleh melalui
studi pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan
penelitian.
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
5
2.1.2. Sejarah IFRS (International Financial Repoting Standards)
6
3) Standing Interpretations Committee (SIC) yang diterbitkan
sebelum 2001.
4) International Financial Reporting Issues Committee (IFRIC) yang
diterbitkan setelah tahun 2001.
5) Framework for the Preparation and Presentation of Financial
Statements.
7
pelaporan keuangan yang lebih mudah dipahami oleh investor dari luar
negeri akan dapat meningkatkan likuiditas pasar modal dan memperluas
basis investor perusahaan, dan pada tahapan berikutnya akan
meningkatkan pembagian risiko (risk-sharing) dan cost of capital yang
lebih rendah (Merton, 1982). Dengan demikian, pergerakan global menuju
pelaporan berbasis IFRS dapat memfasilitasi investasi lintas negara dan
integrasi pasar modal (Covrig et al., 2007).
Bukti lain dari studi tentang pengaruh adopsi IFRS terhadap pasar
modal, antara lain dikemukakan oleh Ball, Kothari, dan Robin (2000); Ball,
Robin, dan Wu (2000); Leuz (2003), Ball dan Shivakumar (2005) serta
Burgstahler, Hail, and Leuz (2006). Hasil penelitian mereka sesuai dengan
incentive-based view menyatakan bahwa struktur institusional suatu
negara memainkan peranan penting untuk menjelaskan dampak adopsi
IFRS terhadap pasar modal. negara dengan badan regulatornya yang lebih
ketat dan dengan struktur institusional yang mendorong insentif yang
kuat terkait dengan pelaporan (strong reporting incentive) cenderung
lebih memperlihatkan dampak adopsi terhadap pelaporan berbasis IFRS.
Sejalan dengan hal ini beberapa negara telah memperkuat regulasi
mereka dalam rangka pengadopsian IFRS. Sebagai contoh, Uni Eropa pada
tahun 2003, melalui The Committee of European Securities Regulators
(CESR) menerbitkan standar No.1 yang antara lain berisi dorongan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan pendekatan yang umum
berdasarkan IFRS.
BAB 3
PEMBAHASAN
8
kompetensi baru seperti yang disyaratkan IFRS. Pengajaran akuntansi di
kampus harus segera dimutakhirkan, seiring kebijakan Indonesia yang
telah mendeklarasikan penggunaan konvergensi sistem akuntansi
internasional atau International Financial Reporting Standards (IFRS). Mata
kuliah yang terkena dampak besar dari IFRS ini adalah pengantar
akuntansi, akuntansi keuangan menengah, teori akuntansi, akuntansi
internasional, akuntansi keuangan lanjutan, seminar akuntansi atau
akuntansi topik khusus, metodologi penelitian, serta analisis laporan
keuangan. Hingga saat ini, di kalangan praktisi, akademisi, dan pengurus
IAI masih terdapat pendapat yang beragam. Ada yang mengaku Indonesia
telah siap, termasuk dari segi pendidikan keprofesiannya. Namun, tidak
sedikit yang meragukannya (Akuntan Indonesia edisi 17: halm.21)
9
Untuk dapat memahami rules-based dan principles-based
accounting standards, bisa digambarkan melalui ilustrasi berikut ini
(Mainess et al., 2003 dalam Arifin, 2009). Contoh 1: Tarif beban
depresiasi tahunan untuk semua asset tetap adalah sebesar 10% dari kos
aset sampai asset selesai didepresiasi secara penuh
10
mendasarnya masalah ini, maka sejak dini pendidikan akuntansi harus
sudah disiapkan dengan matang.
11
(2006) menyimpulkan bahwa principles-based standards mensyaratkan
judgment professional baik pada level transaksi maupun pada level
laporan keuangan.
Berbeda dengan FASB yang tidak mengakui fair value sebagai dasar
untuk mengukur asset, fair value ditetapkan oleh International Accounting
Standard Board (IASB) sebagai dasar untuk mengukur aset. Namun
Seiring perkembangan zaman, ternyata penggunaan historical cost tidak
lagi relevan karena kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan telah
terhambat oleh tantangan yang serius. Dan banyak orang yang
berpendapat dan yakin bahwa standard akuntansi yang menggunakan
historical cost memainkan peranan penting sebagai penyebab kerusakan
perekonomian, terutama lembaga simpan pinjam tahun 1980an dan
masalah perbankan 1990an. Karena pada waktu itu banyak laporan
keuangan yang tidak mengungkapkan kerugian segera pada saat terjadi.
Sehingga terdapat kesepakatan bahwa standar akuntansi yang ada perlu
diperbaiki untuk. Oleh karena itu, FASB dan IASB bekerja sama untuk
berusaha mengharmonisasikan standar akuntansi masing-masing.
Pertanyaan mengenai bagaimana aset seharusnya diakui di neraca
merupakan salah satu isu penting yang harus dicari solusinya. Untuk itu
baik IASB maupun FASB melakukan pengujian secara seksama terhadap
fair value, tentang arti dari fair value dan bagaimana seharusnya
diaplikasikan.
12
mendorong adanya bias dalam pemilihan apa yang dilaporkan. Akan
tetapi, hal yang cukup menarik adalah bahwa angka-angka yang
dilaporkan dengan sistem akuntansi berdasarkan nilai pasar mempunyai
korelasi sangat kuat dengan harga saham, dan memberi petunjuk bahwa
nilai berdasarkan pasar lebih baik (lebih terpercaya) dari pada nilai
berdasarkan historical cost. Penggunaan fair value accounting dalam
dunia pendidikan dan dalam dunia bisnis akan menyebabkan smoothing
income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance sheet
approach dan fair value. Akan tetapi, meskipun mempunyai keunggulan,
sistem market value accounting berpotensi rentan terhadap manipulasi
dan kesalahan estimasi.
4. IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan dalam suatu IFRS
dapat berbeda dengan IFRS lain.
6. Peluang Riset
13
Pengadopsian International Financial Reporting Standard (IFRS)
juga akan membawa dampak pada riset akuntansi. Berdasarkan review
terhadap berbagai riset mengenai dampak pengadopsian IFRS, terdapat
dua kelompok besar riset yang dapat dilakukan mengenai dampak
pengadopsian IFRS, yaitu (1) dampak pengadopsian IFRS terhadap
perilaku partisipan dalam proses pelaporan keuangan, dan (2) dampak
pengadopsian IFRS terhadap kualitas pelaporan keuangan.
14
wilayah ASEAN (ASEAN MRA Framework on Accountancy). Tidak dapat
dipungkiri para praktisi di bidang akuntansi dituntut untuk memiliki
kompetensi baru seperti yang disyaratkan IFRS. Salah satu titik krusial
terkait rencana Indonesia menerapkan Standar Laporan Keuangan
Internasional (International Financial Reporting Standard/IFRS) pada tahun
2012 adalah kesiapan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).
15
Pihak lain yang tidak luput dari tanggung jawab terhadap
keberhasilan implementasi IFRS adalah kalangan akademisi, dalam hal ini
perguruan tinggi (PT). Di tengah perkembangan perekonomian global
yang demikian cepat, diperlukan penyesuaian-penyesuaian yang cepat
pula di bidang pendidikan profesi akuntan jika tidak ingin terjadi gap yang
sangat lebar antara materi yang diajarkan akademisi dengan
perkembangan yang terjadi di lapangan. Kalau tidak akan terus terjadi
gap yang lebar antara out put lembaga pendidikan dengan kebutuhan
pasar. Adopsi IFRS secara penuh berarti akan terjadi peralihan dari rule-
based ke principles-based dalam sistem akuntansi. Penyiapan ke arah
perubahan paradigma, konsep, dan pola pikir seperti ini harus mulai
dilakukan di lingkungan perguruan tinggi yaitu melalui pemutakhiran
kurikulum dan silabus PPA, seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan
tentang IFRS serta penyusunan buku teks yang sesuai dengan IFRS. Selain
itu KAPd juga banyak menggelar workshop nasional bagi kalangan dosen
dengan tujuan training for the trainer (TOT). TOT ini diproyeksikan bisa
ditiru dan menyebar ke berbagai daerah. Targetnya, lulusan pendidikan
akuntan di Indonesia bisa bersaing dengan lulusan luar negeri dan mampu
memenuhi tuntutan IFRS.
16
sisi jumlah maupun kompetensi. Karena itu, daya saing jasa akuntansi di
Indonesia masih terbilang rendah. Per 30 April 2009, jumlah akuntan
beregister sebanyak 46.633 orang. Sementara itu, jumlah akuntan yang
telah mengikuti ujian sertifikasi akuntan publik (USAP) dan lulus hanya
615 orang. Namun, tak semua akuntan lulusan USAP tersebut kemudian
berpraktik menjadi akuntan publik. Sebagai gambaran, per 1 Januari 2009,
dari 615 lulusan USAP tersebut, hanya 158 orang atau 25,69 persen yang
berpraktik sebagai akuntan publik. Selebihnya, bekerja di tempat atau
bidang lain. Ini yang menyebabkan perkembangan jumlah akuntan publik
di Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara Selain itu, kontribusi
pendidikan profesi juga terbilang minim dalam menyuplai akuntan. Saat
ini, misalnya, baru ada 36 perguruan tinggi (PT) yang mendapatkan
rekomendasi menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Akuntan
(PPA). Indarto mencatat total lulusan PPA dari penguruan tinggi negeri
hanya 2.153.
17
profesi akuntan ini ataupun jika kualifikasi yang disediakan oleh pasar
domestik tidak seusai dengan kebutuhan internasional, maka tidak
mustahil tantangan terbesar akan muncul dengan datangnya akuntan-
akuntan dari negara lain yang dapat dengan mudah mengambil lahan
pekerjaan kita.
BAB 4
18
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, C. S., Barth, M. E., Jagolinzer, A. D., Riedl, E. J., 2007. Market
reaction to the adoption of IFRS in Europe. Available at SSRN:
http://ssrn.com/abstract=903429.
Burgstahler, D., Hail, L., Leuz, C., 2006. The importance of reporting
incentives: Earnings management in European private and public firms.
The Accounting Review.
Covrig, V. L., DeFond, M. J., Hung, M., 2007. Foreign mutual funds
holdings, and the voluntary adoption of international accounting
standards. Journal of Accounting Research 45, 41-70.
http://mei270593.blogspot.co.id/2015/04/peranan-ifrs-terhadap-
pendidikan.html
https://www.academia.edu/4091611/Dampak_Implementasi_IFRS_BAGI
_PERUSAHAAN_Oleh_Dwi_Martani_Staf_pengajar_Akuntansi_FEUI_anggo
ta_tim_implementasi_IFRS
20
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/view/1230
http://www.kompasiana.com/lucky_handayaningsih/dampak-
penerapan-ifrs-bagi-perusahaan-dan-bagi-dunia-pendidikan-di-
indonesia_54f91132a33311af068b4589
21