&
STANDAR AUDIT 260
DISUSUN OLEH :
16.19.0236
16.19.0231
PENDAHULUAN
1. Ruang Lingkup
- SA ini menyatakan tanggung jawab auditor yang terkait dengan kecurangan dalam
suatu audit atas laporan keuangan. SA ini mempeluas SA 315 dan SA 330 dalam
kaitannya dengan resiko kesalahan penyajian material karena kecurangan
2. KARAKTERISTIK KECURANGAN
- Kesalahan penyajian laporan keuangan disebabkan karena kecurangan atau
kesalahan. Faktor yang membedakan antara kecurangan dan kesalahan adalah dari
tindakan yang mendasari terjadinya kesalahan dalam penyajian yang
menyebabkan tindakan itu disengaja atau tidak.
- Kecurangan disini apakah kecurangan tersebut dalam laporan keuangan atau
penyalahgunaan aset mencakup :
a. Insentif atau tekanan ketika manajemen berada dalam tekanan baik dari luar
maupun dalam entitas untuk mencapai target laba atau hasil keuangan
terutama jika konsekuensi manajemen gagal dalam mencapai target keuangan
tersebut.
b. Peluang melakukan kecurangan mungkin ada jika individu percaya
pengendalian internal dapat diabaikan.
c. Individu yang dapat mengungkapkan alasan untuk pembenaran tindakan
kecurangan baik secara sengaja atau tidak sengaja
- Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan mencakup kesalahan
penyajian yang disengaja termasuk penghilangan suatu jumlah untuk
mempengaruhi persepsi para pengguna laporan keuangan dengan cara :
a. Manipulasi, pemalsuan yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan
b. Peryataan salah transaksi dalam laporan keuangan
c. Penerapan salah yang disengaja yang berkaitan dengan jumlah,klasifikasi,
penyajian
- Kecurangan dapat dilakukan melalui pengabaian pengendalian oleh manajemen
dengan cara :
a. Mencatat jurnal fiktif terutama menjelang akhir periode akuntansi
b. Menyesuaikan asumsi dan mengubah pertimbangan unutk estimasi saldo akun
c. Menghilangkan,mengakui terlebih dahulu atau menunda pengakuan dalam
laporan keuangan tentang peristiwa yang terjadi
d. Menyembunyikan fakta yang mempengaruhi suatu jumlah tersebut
e. Menggunakan transaksi yang kompleks yang disusun untuk menyajikan
kinerja keuangan yang salah
f. Mengubah catatan dan ketentuan yang terkait dengan transaksi signifikan
- Pencurian aset mencakup pencurian aset entitas dalam jumlah yang relatif kecil
dan tidak material yang melibatkan karyawan dan manajemen meliputi :
a. Menggelapkan penerimaan
b. Mencuri aset fisik atau kekayaan intelektual
c. Menyebabkan entitas membayar untuk barang dan jasa yang tidak pernah
diterima
d. Menggunakan aset intetitas untuk kepentingan pribadi
3. Tanggung jawab untuk pencegahan dan pendektesian kecurangan
- Tanggung jawab disini berada pada dua pihak yaitu pada bagian tata kelola entitas
dan manajemen. Hal ini memerlukaj komitmen untuk menciptakan budaya jujur
dan perilaku etis dengan pengawasan yang bertangggung jawab dalam tata kelola.
- Sedangkan auditor bertanggung jawab memperoleh keyakinan memadai apakah
laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material
akibat kecurangan atau kesalahan.
- Untuk tanggung jawab sektor publik, auditor punya wewenang tidak terbatas pada
pertimbangan atas resiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan
sebagai akibat dari pearturan perundang undangan atau badan lainnya yang
berlaku pada entitas sektor publik
4. Tujuan
- Tujuan auditor disini adalah
a. Mengidentifikasi dan menilai resiko kesalahan material laporan keuangan
yang diakibatkan oleh kecurangan
b. Memperoleh bukti yang cukup dan tepat memlalui perancangan dan
implementasi respon yang tepat
c. Memberikan respon terhadap kecurangan yang diidentifikasi
KETENTUAN
1. Skeptisisme profesional
- Disini auditor harus mempertahankan skeptisisme profesional dengan menyadari
kemungkinan kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan
yang terjadi dengan cara memertimbangkan keandalan infromasi yang akan
digunakan sebagai bukti audit dan pengendalian atas penyiapan dan
pemeliharaannya
- Auditor berhak menginvestigasi lebih lanjut lanjut terhadap tata kelola yang tidak
konsisten dari pihak manajemen jika auditor tidak yakin terhadap suatu dokumen
yang tidak asli dengan cara :
a. Mengonfirmasikan secara langsung kepada pihak ketiga
b. Menggunakan tenaga ahli untuk menilai keaslian dokumen
2. Pembahasan diantara tim perikatan
- Pembahasan ini menyangkut laporan keuangan entitas yang rentan terhadap
kesalahan penyajian material akibat kecurangan termasuk bagaimana proses
kecurangan itu terjadi dengan jalan :
a. Memberikan kesempatan bagi anggota tim perikatan yang lebih pengalaman
untuk berbagi wawasan dimana sering terjadi kesalahan dalam laporan
keuangan
b. Memberikan kesempatan memebrikan respon yang tepat dan menentukan
anggota tim perikatan untuk melaksanakan proses audit tersebut
c. Memeperkenalkan auditor untuk menentukan hasil prosedur yang akan dibagi
antara tim perikatan.
- Oleh karena itu anggota tim perikatan mengesampingkan keyakinan bahwa
manajamen dan pihak yang bertanggung jawab adalah jujur dan berintegritas.
3. Prosedur penilaian risiko dan aktivitas terkait
Auditor harus memasukkan hal hal berikut dalam dokumentasi audit tentang
pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya serta penilaian resiko
kesalahan penyajian material mengenai :
a. Keputusan signifikan yang dicapai selama pembahasan diantara tim perikatan
terkait dengan dugaan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan
entitas
b. Resiko kesalahan penyajian material yang telah diidentifikasi dan ditentukan
yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat laporan keuangan dan asersi
Auditor juga harus memasukkan tetntang respon auditor atas resiko yang
ditentukan atas kesalahan penyajian material mengenai :
a. Respon keseluruhan terhadap resiko kesalahan penyajian material yang
diakibatkan kecurangan pada tingkat laporan keuangan dan sifat,saat, dan luas
prosedur audit serta hubungan prosedur dengan resiko yang ditentukan atas
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat
asersi.
b. Hasil pelaksanaan prosedur audit itu, termasuk prosedur audit yang dirancang
untuk merespon resiko pengabaian pengendalian oleh manajemen
Auditor juga harus memasukkan komunikasi tentang kecurangan yang telah
dilakukan dengan manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
badan pengatur, pihak lainnya.
Auditor juga harus mencantumkan audit alasan mengenai adanya dugaan resiko
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan terkait dengan
pengakuan pendapatan tidak dapat berlaku dalam kondisi perikatan
PENDAHULUAN
1. Ruang Lingkup
-Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk
mempertimbangkan peraturan perundang-undangan dalam audit atas laporan
keuangan.
2. Dampak Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan tersebut bersifat mengikat dan merupakan
kerangka peraturan perundangan-undangan bagi suatu entitas. Ketentuan dalam
beberapa peraturan perundang-undangan berdampak langsung terhadap laporan
keuangan yang menentukan jumlah dan pengungkapan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan suatu entitas. Peraturan perundang-undangan lain merupakan
peraturan yang harus dipatuhi oleh manajemen atau menetapkan ketentuan yang
mengatur entitas dalam menjalankan bisnisnya namun tidak berdampak langsung
terhadap laporan keuangan suatu entitas. Ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan dapat mengakibatkan denda, litigasi, atau konsekuensi lain bagi
entitas yang dapat menimbulkan dampak material terhadap laporan keuangan.
3. Tanggung Jawab Untuk Mematuhi Peraturan Perundang-undangan
- Merupakan tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, untuk memastikan bahwa operasi entitas
dijalankan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.
A. Tanggung Jawab Auditor
- Memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan, secara keseluruhan,
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.
- Mempertimbangkan kerangka peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- SA ini membedakan tanggung jawab auditor dalam kaitannya dengan kepatuhan
terhadap dua kategori peraturan perundang-undangan yang berbeda di bawah ini:
a. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang secara umum berdampak
langsung dalam menentukan jumlah dan pengungkapan material dalam
laporan keuangan, seperti peraturan perundang-undangan pajak dan dana
pensiun.
b. Peraturan perundang-undangan lain yang tidak mempunyai dampak
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan, namun kepatuhannya merupakan bagian penting bagi aspek
kegiatan operasi bisnis, bagi kemampuan entitas untuk melanjutkan
usahanya, atau untuk menghindari terjadinya sanksi berat.
- Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat terkait dengan kepatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.
- Auditor diharuskan untuk selalu waspada terhadap adanya kemungkinan bahwa
prosedur audit lain yang diterapkan untuk tujuan menyatakan opini atas laporan
keuangan dapat mengungkapkan kepada auditor adanya contoh-contoh
ketidakpatuhan yang terjadi atau diduga terjadi.
-
SA 260
KOMUNIKASI DENGAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB
ATAS TATA KELOLA
PENDAHULUAN
1. Ruang Lingkup
SA ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk berkomunikasi dengan
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam audit atas laporan keuangan.
2. Peran Komunikasi
- Peran komunikasi dua-arah yang efektif penting untuk membantu:
(a) Auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam
memahami hal yang terkait dengan konteks audit; dan dalam
mengembangkan hubungan kerja yang saling mendukung. Hubungan ini
dibangun bersamaan dengan mempertahankan independensi dan
obyektivitas auditor;
(b) Auditor dalam memperoleh informasi audit yang relevan dari pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Sebagai contoh, pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola mungkin dapat membantu auditor dalam memahami
entitas dan lingkungannya, dalam mengidentifikasi sumber bukti audit yang
tepat, dan dalam menyediakan informasi tentang transaksi atau peristiwa
spesifik; dan
(c) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam memenuhi tanggung
jawab mereka untuk mengawasi proses pelaporan keuangan, dengan
demikian dapat mengurangi risiko kesalahan penyajian yang material atas
laporan keuangan.
- Manajemen juga memiliki tanggung jawab untuk mengomunikasikan berbagai
hal untuk kepentingan tata kelola kepada pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola.
-
3. Definisi
Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola:
- Individu atau organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi arah strategis entitas dan pemenuhan kewajiban yang
berkaitan dengan akuntabilitas entitas.
- Manajemen :
- Individu atau kelompok individu dengan tanggung jawab eksekutif
untuk melaksanakan operasi entitas.
KETENTUAN
1. Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
- Auditor harus menentukan pihak yang tepat dalam struktur tata kelola entitas
untuk menyampaikan komunikasi.
A. Komunikasi dengan suatu sub grup pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola
Jika auditor berkomunikasi dengan subgrup pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola, misalnya, komite audit, atau individu, auditor harus menentukan
apakah auditor juga perlu untuk berkomunikasi dengan badan tata kelola.
B. Jika seluruh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dilibatkan dalam
pengelolaan entitas
Dalam kasus ini, jika hal-hal yang disyaratkan oleh SA ini dikomunikasikan
dengan individu yang mempunyai tanggung jawab manajemen, dan pihak tersebut
juga memiliki tanggung jawab atas tata kelola, hal-hal tersebut tidak perlu
dikomunikasikan lagi dengan individu yang sama dalam perannya sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola. pihak yang mempunyai tanggung jawab
manajemen telah mencakup semua hal yang auditor perlu komunikasikan kepada
semua pihak yang memiliki kapasitas dalam tata kelola.
(d) Hal-hal lainnya, jika ada, yang terjadi selama audit yang, menurut
pertimbangan profesional auditor, adalah signifikan untuk pengawasan atas
proses pelaporan keuangan.
-
D. Independensi Auditor
Auditor harus menginformasikan tentang :
(a) Suatu pernyataan bahwa tim perikatan dan pihak lainnya dalam KAP yang
tepat, KAP dan, jika berlaku, jejaring KAP telah mematuhi ketentuan etika
relevan yang terkait dengan independensi; dan
(b) (i) Semua hubungan dan berbagai hal lainnya antara KAP, KAP jejaring, dan
entitas yang, menurut pertimbangan profesional auditor, mungkin dapat
memengaruhi independensi.
(ii) Pencegahan terkait yang telah diterapkan untuk mengeliminasi ancaman
atas independensi atau mengurangi ancaman tersebut sampai ke tingkat yang
dapat diterima
2. Proses Komunikasi
Membentuk suatu Proses Komunikasi
Auditor mengkomunikasikan tentang saat
dan materi umum yang diharapkan dari
komunikasi
Bentuk Komunikasi
1. Melakukan komunikasi tertulis tentang
semua Kecukupan
temuan signifikan
audit.
Proses selama
Komunikasi
2.
Melakukan
komunikasi
tertulis
tentang
Auditor
harusSaat
menilai
apakah
komunikasi
Komunikasi
independensi
dengan pihak auditor.
yang bertanggung jawab telah
Melakukan
komunikasi
secara tepat waktu.
memadai untuk
tujuan audit
Dokumentasi
-