Anda di halaman 1dari 29

Pengukuran Kinerja,

Kompensasi,
dan Pertimbangan Multinasional
1. Farras Ewaldo
2. Nur Aini
3. Sofia Agustina
4. Mayang Senjari
Ukuran Kinerja Keuangan dan
Nonkeuangan
• Banyak organisasi menyajikan secara meningkat mengenai
ukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan untuk subunit-
subunit mereka dalam Balanced Scorecard, dan memiliki 4
perspektif :
1. Keuangan
2. Pelanggan
3. Proses Bisnis Internal
4. Pembelajaran dan Pertumbuhan
Arus Balanced Scorecard
• Perusahaan berasusmsi bahwa peningkatan dalam
pembelajaran dan pertumbuhan akan memperbaiki
proses bisnis internal
• Perbaikan dalam proses bisnis internal akan
memperbaiki perspektif pelanggan dan perspektif
keuangan
Pengukuran Kinerja Berasarkan
Akuntansi
Langkah 1: Memilih di Antara Berbagai Ukuran Kinerja
• 4 Pengukuran kinerja ekonomi yang sering digunakan :
1. Tingkat pengembalian investasi (ROI)
2. Laba residu (RI)
3. Nilai tambah Ekonomi (EVA)
4. Pengembalian atas penjualan (ROS)
• Memilih laba operasi subunit sebagai alat ukur itu kurang tepat karena
ukuran subunit berbeda, sehingga laba operasinya pun jelas akan
berbeda
Tingkat Pengembalian Investasi
(Return On Investment)
• ROI adalah pengukuran laba akuntansi yang dibagi dengan pengukuran akuntansi
atas investasi.
Laba
ROI =
Investasi
• Lebih dikenal karena dua alasan :
1. Menggabungkan semua unsur-unsur profitabilitas (pendapatan, biaya, dan invetasi)
dalam satu persentase tunggal
2. Terkadang dapat dibandingkan dengan ROI lainnya didalam maupun diluar
perusahaan
• Disebut juga Accounting Rate of Return (ARR) atau Accrual Accounting Rate
of Return (AARR)
ROI
• ROI bisa dibagi menjadi 2 komponen :
Laba Laba Pendapatan
= ×
Investasi Pendapatan Investasi

ROI = Tingkat Pengembalian Penjualan × Perputaran Persediaan

• Pendekatan tersebut dikenal sebagai metode analisis


profitabilitas DuPont
Laba Residu (Residual Income)
• Laba residu (RI) adalah ukuran laba akuntansi yang dikurangi jumlah
rupiah untuk tingkat pengembalian yang dapat diterima pada ukuran
akuntansi untuk investasi
RI = Laba − (Tingkat Pengembaian yang Dapat Diterima × Investasi

• Tingkat pengembalian dikali investasi merupakan imputed cost dari


investasi
• Imputed costs adalah biaya yang diakui dalam situasi tertentu tetapi
tidak dimasukkan dalam catatan akuntansi keuangan
Nilai Tambah Ekonomi
(Economic Value Added)
• EVA adalah jenis perhitungan RI yang belakangan ini
banyak menarik perhatian
Laba Operasi Biaya Modal Total Kewajiaban
EVA = − × −
Setelah Pajak rata − rata tertimbang Aktiva Lanacar

• Weighted-average cost of capital (WACC- biaya modal rata-


rata tertimbang) sama dengan biaya rata- rata setelah pajak
dari semua dana jangka panjang yang digunakan
Tingkat pengembalian penjualan
(Return on Sales-ROS)
• Tingkat pengembalian penjualan adalah laba operasi
dibagi penjualan
• Lebih mudah untuk dihitung, dan dapat dimengerti
Langkah 2: Memilih Horizon Waktu dari
Ukuran Kinerja
• Evaluasi banyak periode terkadang tidak tepat
• ROI, RI, EVA, dan ROS semuanya merupakan dasar
evaluasi satu periode waktu
• ROI, RI, EVA, dan ROS semuanya dapat disesuaikan
untuk mengevaluasi banyak periode waktu
Langkah 3 : Memilih Defenisi Alternatif
untuk Ukuran Kinerja
• 4 defenisi alternatif yang dapat digunakan dalam
investasi :
1. Total aktiva tersedia
2. Total aktiva yang digunakan
3. Total aktiva yang digunakan dikurangi kewajiban lancar
4. Ekuitas pemegang saham
Langkah 4 : Memilih Alternatif Pengukuran
untuk Ukuran Kinerja
• Defenisi alternatif yang digunakan dalam biaya :
1. Biaya saat ini
2. Nilai kotor dari biaya tetap
3. Nilai buku bersih dari biaya tetap
Langkah 5 : Memilih Target Tingkat
Kinerja
• Sasaran target ditetapkan berdasarkan kinerja masa lalu
• Sasaran bisa memasukkan komponen peningkatan
berkelanjutan
Langkah 6: Memilih Penetapan Waktu
Dari Umpan Balik
• Waktu yang tepat untuk memberikan umpan balik
tergantung pada:
• Seberapa penting iformasi tersebut untuk keberhasilan
organisasi.
• Tingkat spesifik dari manajemen yang menerima umpan balik.
• Kecanggihan dari teknologi informasi organisasi.
Pengukuran Kinerja di Perusahaan
Multinasional
• Kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan multinasional:
• Lingkungan ekonomi, hukum, politik, sosial, dan budaya sangat
berbeda antarnegara
• Pemerintah di beberapa negara mungkin membatasi harga jual, dan
menetapkan pengendalian atas produk perusahaan
• Ketersediaan bahan dan tenaga kerja yang terampil, dan juga biaya bahan
baku, tenaga kerja dan infrastruktur mungkin berbeda antarnegara
• Divisi yang beroperasi negara yang berbeda bertanggung jawab atas
kinerja mereka dengan mata uang yang berbeda
Perbedaan antara manajer dan unit
organisasi
• Evaluasi kinerja seorang manajer harus dibedakan dari
evaluasi kinerja subunit manajer tersebut, seperti
pembagian divisi suatu perusahaan
Trade-Off: Menciptakan insentif Versus
menetapkan risiko
• Terdapat Trade-off yang inheren antara menciptakan
insentif dan memaksakan risiko
• Insentif harus menjadi imbalan atas kinerja
• Insentif dapat menciptakan lingkungan di mana perilaku
kurang dapat terjadi: tujuan perusahaan dapat dikorbankan
dalam rangka memenuhi tujuan pribadi seorang manajer
Moral Hazard
• Moral Hazard menggambarkan situasi di mana seorang
karyawan lebih suka untuk mengeluarakn lebih sedikit
usaha (atau melaporkan informasi yang terdistorsi)
dibandingkan dengan usaha (atau informasi yang akurat)
yang diinginkan oleh pemilik karena usaha karyawan
(atau validitas informasi yang dilaporkan) tidak dapat
dipantau secara akurat dan ditegakkan
Intensitas insentif
• Intensitas insentif-seberapa besar komponen insentif
dari keseluruhan kompensasi yang diterima manajer,
relatif terhadap komponen gaji mereka
Pengukuran kinerja yang dipilih
• Pengukuran kinerja yang dipilih adalah yang sensitif terhadap
atau secara signifikan berubah seiring dengan kinerja manajer
• Pengukuran kinerja tersebut tidak banyak berubah dengan
adanya perubahan dalam faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan manajer
• Pengukuran kinerja tersebut memotivasi manajer dan
membatasi risiko yang dihadapi manajer, serta mengurangi
biaya penyediaan insentif
• Mungkin termasuk tolok ukur
Pengukuran kinerja di tingkat aktivitas
individu
• Dua permasalahan saat mengevaluasi kinerja pada
tingkat aktivitas individu:
• Merancang pengukuran kinerja untuk aktivitas yang
memerlukan beberapa tugas
• Merancang pengukuran kinerja untuk aktivitas yang
dilakukan dalam tim
Melaksanakan pengukuran kinerja dan
kompensasi
• Jika perusahaan menginginkan karyawannya untuk fokus
pada beberapa tugas dalam suatu pekerjaan, maka
perusahaan harus mengukur dan memberikan
kompensasi kinerja untuk setiap tugas yang diberikan
Kompensasi berdasarkan tim
• Perusahaan banyak menggunakan tim secara ekstensif
untuk memecahkan suatu masalah
• Kerja tim mencapai hasil yang lebih baik daripada
dikerjakan oleh karyawan secara sendirian
• Perusahaan harus memberikan penghargaan kepada
individu dalam sebuah tim berdasarkan hasil kinerja tim
Melaksanakan pengukuran kinerja
dan kompensasi
• Berdasarkan pada pengukuran kinerja keuangan maupun nonkeuangan,
dan mencakup campuran dari :
• Gaji pokok
• Insentif tahunan, seperti bonus dalam bentuk uang tunai
• Insentif jangka panjang, seperti opsi saham
• Rencana yang dirancang dengan baik menggunakan campuran
kompensasi yang menyeimbangkan risiko (efek dari faktor yang tidak
dapat dikendalikan dalam pengukuran kinerja, dan terkait dengan
kompensasi) dengan insentif jangka pendek dan jangka panjang untuk
mencapai tujuan perusahaan
Strategi dan alat pengendalian
• Alat pengendalian :
• Sistem pengendalian diagnostik
• Sistem pembbatasan
• Sistem kepercayaan
• Sistem pengendalian interaktif
• Setiap alat itu penting dan perlu dipantau
• Pengungkit harus saling bergantung dan bersama-sama menyajikan
sistem pelaksana bisnis yang hidup
Sistem pengendalian diagnostik
• Sistem pengendalian diagnostik mengevaluasi apakah
perusahaan berkinerja sesuai harapan dengan memantau dan
mengevaluasi alat ukur kinerja penting, mencakup:
• ROI, RI, EVA
• Kepuasan pelanggan
• Kepuasan karyawan
• HARUS seimbangi dengan alat pengendalian lainnya
Sistem pembatas
• Sistem pembatas menjelaskan standar perilaku dan kode
etik yang diharapkan dari semua karyawan
• Menyoroti tindakan yang "terlarang”
• Kode Etik menjelaskan perilaku individu yang pantas dan tidak
pantas
Sistem kepercayaan
• Sistem kepercayaan mengartikulasikan misi, tujuan, dan
nilai inti dari sebuah perusahaan
• Sistem kepercayaan menerima norma dan pola perilaku
yang diharapkan dari semua manajer dan karyawan
terhadap satu sama lain, pemegang saham, pelanggan,
dan masyarakat
Sistem pengendalian interaktif
• Sistem pengendalian interaktif adalah sistem informasi
formal yang digunakan oleh manajer untuk
memfokuskan perhatian dan pembelajaran organisasi
pada masalah strategi yang penting
• Melacak ketidakpastian strategis yang dihadapi pebisnis

Anda mungkin juga menyukai