Adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia
lebih dari 183 hari dalam periode 12 bulan dan orang pribadi yang dalam satu tahun pajak
berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk tinggal di Indonesia.
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada
di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan, yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia.
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak;
Badan; dan
Bentuk usaha tetap.
TK/0 Rp54.000.000
K/3 Rp72.000.000
K/I/1 Rp117.000.000
K/I/2 Rp121.500.000
K/I/3 Rp126.000.000
a. PTKP Tunggal/Individu
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, PTKP didasarkan pada jumlah tanggungan dan status
perkawinan. Untuk wajib pajak dengan status lajang, PTKP 2018 adalah sejumlah Rp54.000.000
setahun. Jadi artinya ketika Anda memiliki karyawan yang belum menikah dan tidak memiiki
tanggungan, karyawan tidak memiliki beban potongan pajak berdasarkan PPh 21 (penghasilan
kurang dari angkat tersebut). Dalam perhitungan karyawan ini termasuk golongan TK/0.
b. PTKP Tunggal dengan Tanggungan
Berbeda cerita ketika karyawan tersebut memiliki tanggungan, baik anak dari hasil perkawinan,
atau objek tanggungan orang lain, setiap tanggungan akan menaikkan batas PTKP sebesar
Rp4.500.000. Kenaikan sesuai jumlah tanggungan ini berlaku hingga maksimal tiga orang
tanggungan dan jika lebih, diberlakukan batas maksimal tersebut. Golongan karyawan ini
adalah TK/1, TK/2 atau TK/3 tergantung pada jumlah tanggungan.
c. PTKP Tunggal untuk Satu Keluarga
Untuk karyawan yang berstatus menikah, perhitungannya sedikit berbeda. Istri atau suami
yang menjadi wajib pajak utama memiliki angka PTKP sebesar Rp58.500.000. Setiap anak yang
kemudian dimiliki, akan menambah jumlah PTKP sebesar Rp4.500.000 hingga maksimal tiga
anak. Perhitungan ini diberlakukan karena Dirjen Pajak menghitung satu keluarga sebagai satu
kesatuan ekonomi dengan satu NPWP. Kondisi ini masuk dalam Golongan K/0, dengan status
perkawinan tidak/belum memiliki anak, dan K/1, K/2, K/3 sesuai anak yang dimiliki.
d. PTKP Digabung
Berbeda kasus untuk suami istri yang keduanya memiliki pekerjaan dan memiliki NPWP
masing-masing. Status K/… yang menjadi golongan wajib pajak bertatus kawin dibebankan
pada suami dan disesuaikan dengan tanggungan anak yang dimiliki. Sementara si istri masuk
kedalam golongan TK/0 atau dianggap tanpa tanggungan di mata hukum yang berlaku. Untuk
kondisi ini, golongan yang diberikan adalah K/I/0 untuk yang tidak/belum memiliki anak, dan
K/I/1, K/I/2, atau K/I/3 sesuai dengan anak yang dimiliki. Besaran PTKP kemudian digabung
antara PTKP suami dan PTKP istri sesuai dengan tanggungan.
6. Tarif Pajak
Tarif penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak PMK No. 101/PMK.010/2016 tentang
Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, berikut tarif penghasilan tidak kena
pajak:
Wajib pajak orang pribadi sebesar Rp 54 juta
Tambahan Rp 4,5 juta untuk wajib pajak yang sudah menikah
Tambahan Rp 54 juta untuk gabungan penghasilan suami dan istri
Tambahan Rp 4,5 juta untuk yang sudah memiliki tanggungan, maksimal tiga orang
Untuk besaran tarif PTKP itu sendiri juga tergantung dari kondisi perekonomian negara. Jadi
Bisa naik, bisa juga tidak.