Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wahyuni Nur H NIM : 105020307111025 Kelas : Akuntansi Manajemen CD

RESUME BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban Sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Terdapat dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatan mereka yang rumit dan beragam: tersentralisasi atau terdesentralisasi. Tersentralisasi keputusan dibuat pada tingkat manajemen puncak dan manajer pada jenjang yang lebih rendah bertanggung jawab atas pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban. Alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi : 1. Kemudahan mengumpulkan dan menggunakan informasi lokal. Manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan kondisi operasional langsung (sifat persaingan lokal, tenaga kerja lokal) memiliki akses terhadap informasi ini. 2. Memfokuskan manajemen pusat. 3. Melatih dan memotivasi para manajer 4. Meningkatkan daya saing Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. Jenis utama

pusat pertanggungjawaban adalah pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, pusat investasi. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan Laba-Rugi Variabel dan Absorpsi Dua metode perhitungan laba yang telah dikembangan yaitu berdasarkan perhitungan biaya variabel dan berdasarkan perhitungan biaya penuh atau absorpsi. Perbedaan antara perhitungan variabel dan absorpsi bergantung pada perlakuan terhadap satu biaya tertentu, yaitu overhead tetap. Perhitungan biaya variabel perhitungan biaya langsung, hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk; DM, DL, OH variabel. Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan biaya produk. Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur pada produk. Overhead tetap dipandang sebagai biaya produk bukan biaya periode. Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi Metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode. Mengevaluasi Manajer Pusat Laba Secara umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka manajer berhak mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini. 1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat. Begitu juga sebaliknya. 2. Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tetap tidak berubah.

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI Pengembalian atas investasi (ROI) yaitu laba yang diperoleh untuk setiap dolar investasi. ROI adalah ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI = Laba Operasi / Aktiva operasi rata-rata Aktiva operasi rata-rata =(Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir)/2

Cara kedua untuk menghitung ROI ROI = Margin x Perputaran = Laba operasi Penjualan Keunggulan ROI 1. ROI mendorong para manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi. 2. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya. 3. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi. Kelemahan ROI 1. ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan. 2. ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang. Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba Residu dan Nilai Tambah Ekonomi Laba Residu Adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian dolar minimum yang disyaratkan atas aktiva operasi perusahaan. Laba residu = Laba operasi (Tingkat pembelian minimum x Aktiva operasi rata-rata) x Penjualan Aktivitas operasi rata-rata

Tingkat pembelian minimum ditentukan perusahaan. Jika laba residu > 0, maka lebih banyak memperoleh tingkat pegembalian minimum yang diminya. Begitu juga sebaliknya. Keuntungan mendorong para manajer untuk menerima proyek apa pun yang menghasilkan tingkat di atas minimum. Kelemahan perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berebeda menjadi sulit karena tingkat investasinya bisa berbeda. Nilai Tambah Ekonomi (EVA) Adalah laba bersih ( laba operasi dikurangi pajak) dikurangi total biaya modal tahunan. EVA membantu perusahaan untuk menentukan apakah uang yang didapatkannya lebih besar daripada uang yang digunakan untuk mendapatkan uang tersebut. EVA = Laba operasi setelah pajak- (Presentase biaya modal aktual x Total modal yang dipakai) Penetapan Harga Transfer Nilai barang yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yag membeli. Nilai ini atau harga internal disebut harga transfer. Dengan kata lain, harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual pada divisi pembeli di perusahaan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai