Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

NAMA : MATILDA MARISTA LAUS

NPM : 0120101074

KELAS :I

PUSAT LABA DAN PUSAT INVESTASI

Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan
untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan, tetapi tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya
bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Laba merupakan ukuran kinerja
yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu
indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator.

Manfaat pusat laba yaitu :

1. Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak memerlukan


pertimbangan dari kantor pusat.
2. Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-
benar mengerti tentang keputusan tersebut.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bisa lebih fokus
pada keputusan yang lebih luas.
4. Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat laba,
karena ukuran prestasinya adalah laba.
5. Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada pusat
pendapatan dan pusat biaya yang terpisah.
6. Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.
7. Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena pusat laba
hamper sama dengan satu perusahaan yang independen.
8. Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponen
produk-produk perusahaan.
9. Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas, dan
sangat responsive terhadap tekanan.
Kelemahan pusat laba adalah:

1. Manajemen kantor pusat kehilangan kendali mengenai keputusan yang telah


didelegasikan.
2. Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
3. Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya
menjadi saling bersaing.
4. Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan
keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
5. Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan
menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optima.

Bentuk - Bentuk Pusat Laba

1. Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba.


2. Unit-unit fungsional sebagai pusat laba

Unit Usaha sebagai Pusat Laba

Batasan dapat muncul dari unit bisnis lain maupun dari manajemen korporat.

1. Batasan Dari Unit Bisnis Lain


Batasan dari unit bisnis lain akan semakin tidak terlihat apabila keputusan produk,
keputusan pemasaran dan keputusan perolehan dilakukan oleh satu unit bisnis,
disamping itu terdapat sinergi antar unit bisnis
2. Batasan dari manajemen korporat
Batasan dari manajemen korporat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu batasan-
batasan yang timbul dari: pertimbangan-pertimbangan strategis, karena adanya
keseragaman dan dari nilai ekonomis sentralisasi.
3. Batasan Atas Wewenang Unit Bisnis
Lebih jauh lagi, jika semua wewenang yang diberikan oleh dewan direksi kepada
CEO didelegasikan ke manajer unit bisnis, maka berarti bahwa manajemen senior
melepaskan tanggung jawabnya sendiri. Akibatnya, struktur unit bisnis mencerminkan
trade-off antara otonomi unit bisnis dan batasan perusahaan. Efektivitasnya suatu
organisasi unit bisnis sangat bergantung pada hal tesebut.
Pusat Laba Lainnya

1. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan
biaya dari produk yang terjual
2. Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana manajemen
dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standard anggaran overhead.
3. Unit pendukung dan pelayanan
Unit Pendukung Pelayanan (pemeliharaan, TI, transportasi, teknik, konsultan,
layanan konsumen dan aktivitas pendukung).
4. Organisasi lainnya
Yang dimaksud dengan organisasi lainnya dalam hal ini adalah kantor cabang.

Permasalahan dalam Pengukuran Kinerja Pusat Laba

Dalam mengukur prestasi pusat laba, ada empat maslah yang memerlukan perhatian
Khusus, yaitu :

1. Masalah alokasi pendapatan bersama (common revenues).


2. Masalah alokasi biaya bersama (common cost).
3. Masalah penentuan harga transfer (transfer price)
4. Masalah pemilihan tolok ukur laba (type of profitability measure)

Mengukur Profitabilitas Pusat Laba

Terdapat dua ukuran profitabilitas, yaitu kinerja manajemen dan kinerja ekonomis.

1. Pengukuran prestasi manajemen atau pengukuran prestasi personel


Dimaksudkan untuk menilai tingkat kinerja manajer suatu pusat
pertanggungjawaban dalam mencapai tujuan. Pengukuran ini dilakukan dengan
maksud untuk proses perencanaan, pengkoordinasian, pengendalian kegiatan, dan
pemberian motivasi kerja para manajer pusat laba.
2. Pengukuran prestasi ekonomi
Pengukuran kinerja ekonomi ini menekankan pada prestasi manajer pusat
pertanggungjawaban sebagai suatu kesatuan ekonomi. Laporan ini dilakukan
dalam frekuensi yang lebih jarang dibandingkan dengan pengukuran prestasi
manajemen.
Jenis Jenis Ukuran Kinerja

Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih (yaitu, pendapatan yang
tersisa setelah seluruh biaya, termasuk porsi yang pantas untuk overhead korporat,
dialokasikan kepusat laba). kinerja maneier pusat laba dapat di evaluasi berdasarkan lima
ukuran profitabilitas :

1. Margin Kontribusi
Margin Kontribusi merupakan selisih antara total pendapatan/penjualan dengan total
biaya variabel, baik biaya variable yang terkendali maupun biaya variabel yang tidak
terkendalian oleh manajer pusat laba yang bersangkutan.
2. Laba Langsung
Laba langsung divisi dihitung dnegan cara mengurangkan pendapatan divisi dengan
semua biaya yang langsung terjadi dalam divisi yang bersangkutan, tapa
memperhatikan terkendali atau tidak, variabel maupun tetap
3. Laba yang Dapat Dikendalikan
Laba terkendalikan divisi dihitung dengan cara mengurangkan pendapatan divisi
dengan biaya-biaya yang terkendalikan oleh manajer divisi yang bersangkutan.
4. Laba sebelum Pajak
Laba bersih divisi sebelum pajak dihitung dengan cara pendapatan divisi dikurangi
dengan biaya langsung divisi dan dikurangi lagi dengan biaya dari kantor pusat.
Konsep laba ini mencerminkan prestasi ekonomi divisi.
5. Laba bersih sesudah pajak
Konsep ini digunakan untuk menilai prestasi ekonomi divisi. Divisi dapat dikenai
pajak apabila merupakan kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri.

Pusat Investasi

Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur


investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat Investasi adalah
menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola aset
yang dipergunakan untuk memperoleh laba.
Bentuk Pusat Investasi Bentuk Pusat Investasi

Bentuk Pusat Investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis Strategis maupun
Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menentukan keputusan,
operasi yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis)
investasi.

Anda mungkin juga menyukai