Anda di halaman 1dari 4

Resume Sistem Pengendalian Manajemen

Nama : Rizqi Sasgia Putri

NPM : 16130310312

Kelas : Akuntansi 7A-5

Pusat Laba

Pusat laba adalah kinerja financial suatu pusat tanggung jawab yang dikur dalam
ruang lingkup laba (yaitu, selisih antara pendapatan dan beban). Laba merupakan ukuran
kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat
menggunakan satu indicator yang komprehansif, dibandingkan jika harus menggunakan
beberapa indicator.

A. Pertimbangan Umum

Suatu organisasi fungsional adalaha organisasi di mana fungsi produksi atau pemasran
utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatu organisasi diubah menjadi
organisasi di mana setiap unit utama bertanggung jawab baik atas produksi maupun
pemasaran, maka proses ini deisebut dengan divisionalisasi.

a. Kondisi-kondisi dalam Mendelgasikan Tnaggung jawab Laba


Untuk mendelegasikan keputusan trade-off dengan aman ke tingkat manajer yang
lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi :
1. Manejer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam
membuat keputusan serupa.
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitasnya suatu trad-off yang
dibuat oleh manajer.

Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam
organisasi di mana kedua kondisi tersebut terpenuhi.

b. Manfaat Pusat Laba


Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
 Kualitas keputusan meningkat
 Kecepatan dari pengambilan keputusan meningkat
 Manajemen kantor pusat bebas dari pengmabilan keputusan harian
 Manajer lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya
 Memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum
 Kesadaran laba dapat ditingkatkan
c. Kesulitan dengan Pusat Laba
 Hilangnya pengendalian pribadi akibat dari pengambilan keputusan
desentralisasi.
 Kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang
 Meningkatnya perselisihan
 Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan
saling berkompetisi satu sama lain.
 Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan.
B. Unit Bisnis sebagai Pusat Laba
a. Batasan dari Unit Bisnis Lain
Sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu pusat laba dalam hal
pengendalian atas tiga jenis keputusan : (1) keputusan produk, (2) keputusan
pemasaran, dan (3) keputusan perolehan., jika seorang manajer unit bisnis
mengendalikan ketiga aktivitas tersebut, biasanya tidak aka nada kesulitan dalam
melaksanakan tanggung jawab laba dan mengukur kinerja.
b. Batasan dari Manajemen Korporat
Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokkan
menjadi tiga bagian : (1) batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan
strategis, (2) batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan,
dan (3) batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi.
C. Pusat Laba Lainnya
a. Unit-unit Fungsional
 Pemasaran. Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan
membebankan biaya dari produk yang dijual.
 Manufaktur. Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, di
mana manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standard dang
anggaran overhead.
 Unit Pendukung dan Pelayanan. Unit-unit pemeliharaan, teknologi
informasi, transportasi, tehnik konsultan, layanan konsumen, dan aktivitas
pendukung sejenis dapat dijadikan sebgai pusat laba. Unit bisnis tersebut
membebankan biaya pelayanan yang diberikan, dengn tujuan financial
untuk menghasilkan bisnis yang mencukupi sehingga pendapatan setara
dengan pengeluaran.
b. Organisasi Lainnya
Suatu perusahaan, dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas pemasaran
produk perusahaan di wilayah geografis tertentu sering kali menjadi pusat laba
secara alamiah karena profabilitas sering kali merupakan satu-satunya ukuran
kinerja yang paling baik.
D. Mengukur Profabilitas
Terdapat dua jenis pengukuran profabilitas yang digunakan dalam mengevaluasi suatu
pusat laba, sama halnya seperti dalam mengevaluasi perusahaan secar keseluruhan.
Pertama adalah pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki focus pada bagaimana
hasil kerja manajemen. Kedua adalah ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki focus
bagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi.
a. Jenis-Jenis Ukuran Kinerja
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih. Meskipun
demikian, kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi berdasar lima ukuran
profabilitas, yaitu :
(1) Margin Kontribusi. Margin kontribusi menunjukkan rentang antara
pendapatan dengan beban variable.
(2) Laba langsung. Laba langsung mencerminkan kontribusi pusat laba
terhadap overhead umum dan laba perusahaan.
(3) Laba yang Dapat Dikendalikan. Laba yang dihasilkan setelah
dikurangi dengan seluruh biaya yang dipengaruhinoleh manajer pusat
laba tersebut.
(4) Laba sebelum pajak. Seluruh overhead kororat dialokasikan ke pusat
laba berdasarkan jumlah relative dari beban yang dikeluarkan pusat
laba.
(5) Laba Bersih. Perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestic
berdasarkan laba bersih, yaitu jumlah laba bersih setelah pajak.

Anda mungkin juga menyukai