KELOMPOK 4
Keputusan manajemen yang banyak melibatkan usulan untuk meningkatkan beban dengan
harapan bahwa akan memperoleh peningkatan yang lebih besar dalam pendapatan penjualan
disebut sebagai pertimbangan biaya atau pendapatan. Untuk mendelegasikan keputusan
semacam ini, maka ada dua kondisi yang harus di penuhi agar dapat lebih mudah untuk
menginformasikan kepada manajemen tingkat bawah:
• Peningkatan kecepatan pengambilan keputusan • Manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu
operasional karena kemudahan proses persetujuan mencari cara untuk meningkatkan laba, sehingga
dari kantor pusat. kesadaran laba dapat ditingkatkan.
• Manajemen kantor pusat dapat berkonsentrasi pada • Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi
hal-hal yang lebih luas karena terbebas dari manajemen puncak mengenai profitabilitas dan
pengambilan keputusan harian. komponen-komponen individual perusahaan.
• Manajer lebih bebas dalam menggunakan imajinasi • Pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk
inisiatifnya karena hanya mendapatkan batasan meningkatkan kinerja kompetitifnya karena memiliki
sedikit dari korporat. keluaran yang siap guna.
KESULITAN PUSAT LABA
Hilangnya pengendalian oleh manajemen puncak karena terpaksa mengandalkan
laporan pengendalian manajemen dibandingkan wawasan pribadi atas suatu operasi
karena perusahaan menerapkan keputusan yang terdesentralisasi.
Kualitas keputusan yang diambil oleh tingkat unit menjadi berkurang karena
manajemen kantor pusat memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan
dengan manajemen pusat laba pada umumnya
Unit organisasi yang pernah bekerjasama sebagai unit fungsional akan saling
berkompetisi satu sama lain karena peningkatan laba bagi satu manajer akan
mengurangi laba bagi manajer yang lain.
Kendala
Dari Manajemen
Perusahaan
Batasan dari Unit Bisnis Lain
Pengelolaan pusat laba memiliki tiga keputusan yang digunakan untuk mengendalikan
pusat laba, yaitu :
Jika seorang manajer unit bisnis mengendalikan ketiganya, biasanya tidak ada kesulitan dalam
menetapkan tanggungjawab laba dan mengukur kinerja.
Secara umum, semakin besar derajat integrasi dalam suatu perusahaan, semakin sulit untuk
menetapkan tanggungjawab ke satu pusat laba untuk ketiganya.
Kendala dari Manajemen
Perusahaan
Kendala yang diberlakukan oleh manajemen perusahaan
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis :
01 Yang dihasilkan dari pertimbangan strategis
PEMASARAN
Kegiatan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang
terjual. Harga transfran ini memberikan informasi yang relevan bagi manajer pemasaran dalam membuat
trade-off pendapatan/pengeluaran yang optimal, dan praktik standar untuk mengukur manajer pusat laba
berdasarkan profitabilitasnya akan akan memberikan evaluasi terhadap trade-off yang dibuat.
MANUFAKTUR
Biasanya, kegiatan manufaktur merupakan pusat beban, dimana manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya
standar dan anggaran overhead. Akan tetapi, ukuran ini dapat menimbulkan masalah, karena ukuran tersebut tidak
mengindikasikan sejauh mana kinerja manajemen atas seluruh aspek dari pekerjaannya.
Contohnya:
Seorang manajer dapat lalai melaksanakan pengendalian mutu, mengirimkan produk dengan kualitas inferior
dalam rangka mendapatkan nilai dari biaya standar.
Seorang manajer dapat saja enggan untuk menginterupsi jadwal produksi guna memperoduksi pesanan
darurat dalam memenuhi permintaan konsumen.
Seorang manajer yang diukur dengan standar yang ada dapat saja kurang termotivasi untuk memproduksi
produk-produk yang sulit dibuat alat untuk meningkatkan standar itu sendiri.
Dengan demikian, apabila kinerja proses manufaktur diukur terhadap biaya standar, dianjurkan untuk membuat evaluasi
yang terpisah atas aktivitas-aktivitas seperti pengendalian mutu, penjadwalan produk, dan keputusan buat atau beli.
UNIT PENDUKUNG & PELAYANAN
ORGANISASI LAINNYA
Manajer Performance
Manajer Performance (Kinerja Manajemen) yaitu untuk
menilai kemampuan manajer dalam memperoleh laba, hasil
pengukurannya dapat digunakan sebagai dasar untuk
memberikan kompensasi pada manajer tersebut, maka
penilaian kinerja ini dapat disebut juga sebagai motivational
performance (penilaian kinerja untuk melakukan motivasi
pada manajer).
Economic Performance
Economic Performance (Kinerja Ekonomis) yaitu menilai
kemampuan unit bisnis sebagai satuan ekonomi dalam
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan oleh setiap pusat
laba merupakan kontribusi masing-masing pusat laba pada
laba organisasi secara keseluruhan. Penilaian ini fokus pada
seberapa baik pusat laba bekerja sebagai entitas ekonomi.
JENIS JENIS UKURAN KINERJA
Laba Kontribusi (Contribution Margin)
Konsep laba ini bermanfaat untuk perencanaan dan pembuatan keputusan laba pusat laba
Laba Kontribusi
= Pendapatan - Biaya Variabel dalam jangka pendek, misalnya analisis biayavolumen- laba. Konsep laba ini tidak dapat
digunakan untuk penilaian prestasi manajer maupun prestasi ekonomi suatu pusat laba.
Laba langsung mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba
Laba Langsung Divisi
= Laba Kontribusi – B.Tetap
perusahaan. Konsep ini cocok untuk menilai profitabilitas suatu divisi dalam jangka panjang.
Divisi Laba yang diukur dengan konsep ini tidak mencerminkan prestasi manajer divisi dan prestasi
ekonomi divisi.
Laba Sebelum Pajak Dalam ukuran ini, semua overhead perusahaan dialokasikan ke pusat laba berdasarkan
= Laba Langsung - Seluruh Biaya
Dari Pusat jumlah relatif biaya yang dikeluarkan setiap pusat laba.
JENIS JENIS UKURAN KINERJA
Laba Terkendali
Konsep laba terkendali ini menunjukkan pada laba yang benar-benar dapat dikendalikan
oleh pusat laba dengan mempertimbangkan baik biaya langsung maupun tidak langsung
Laba Terkendali
= Laba Langsung – B.dari Pusat yg (yang dialokasikan oleh kantor pusat).Laba terkendali divisi ini bermanfaat untuk menilai
dapat
dikendalikan prestasi manajer divisi, karena laba terkendali menggambarkan kemampuan manajer divisi
untuk menggunakan sumber-sumber yang berada di bawah wewenangnya untuk
memperoleh pendapatan.
Laba Bersih
Laba Bersih Dengan cara ini, perusahan mengukur kinerja pusat laba dari jumlah laba bersih setelah
= Laba Sebelum Pajak - Pajak pajak.
PENDAPATAN (Revenue)
Memilih metode pengakuan pendapatan yang tepat sangatlah penting. Setiap pusat laba harus diberikan nilai
yang sesuai atas bagiannya dalam transaksi tersebut, perusahaan mengambil posisi bahwa indentifikasi
tanggung jawab yang tepat untuk penciptaan pendapatan nerupakan sesuatu yang sangat sulit dilaksanakan,
dan tenaga penjualan harus menyadari bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk kebaikan perusahaan.
Banyak perusahaan tidak mencurahkan banyak perhatian untuk memecahkan masalah pendapatan umum ini. Mereka mengambil
posisi bahwa identifikasi tanggung jawab yang tepat untuk menghasilkan pendapatan terlalu rumit untuk menjadi praktis, dan
bahwa tenaga penjualan harus menyadari bahwa mereka bekerja tidak hanya untuk pusat laba mereka sendiri tetapi juga untuk
kebaikan perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan lain berusaha untuk melepaskan tanggung jawab atas penjualan umum dengan
mengkredit unit bisnis yang menerima pesanan untuk produk yang ditangani oleh unit lain dengan komisi yang setara dengan
komisi perantara atau fee finder (atau, seperti dalam kasus bank, dengan memberikan kredit eksplisit ke cabang yang melakukan
layanan meskipun rekening pelanggan yang dilayani dipertahankan di cabang lain)
PERTIMBANGAN MANAJEMEN
Sebagian besar kebingungan yang timbul dalam mengukur kinerja manajemen pusat laba biasanya terjadi
sebagai akibat dari kegagalan untuk memisahkan antara pengukuran kinerja manajer dan pengukuran ekonomis
suatu pusat laba.Para manajer harus diukur berdasarkan pos-pos yang dapat mereka kendalikan, bahkan jika
mereka tidak memiliki pengendalian penuh terhadap pos tersebut.
Dalam mengikuti pedoman- pedoman tersebut tidak berarti bahwa semua masalah terpecahkan. Salah satu cara
untuk membuat penilaian ini dapat diandalkan adalah dengan mengeleminasi semua pos agar manajer tidak
memiliki pengaruh.
Analisis varians merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kinerja manajemen. Tetapi sistem analisis
varians yang paling baikpun masih tetap membutuhkan unsur penilaian, dan salah satu cara untuk membuat
penilaian ini dapat diandalkan adalah dengan mengeliminasi semua pos untuk mana manajemen tidak memiliki
pengaruh atau melaporkannya sedemikian rupa sehingga varains tersebut tidak berkembang
SUMMARY
Pusat laba adalah unit organisasi di mana pendapatan dan pengeluaran diukur dalam istilah moneter. Dalam
mendirikan pusat laba, sebuah perusahaan menyerahkan kekuasaan pengambilan keputusan ke tingkat yang lebih
rendah yang memiliki informasi yang relevan untuk membuat trade-off pengeluaran/pendapatan. Langkah ini dapat
meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, meningkatkan kualitas keputusan, memusatkan perhatian yang
lebih besar pada profitabilitas, dan memberikan ukuran kinerja manajemen yang lebih luas, di antara keuntungan
lainnya.
Batasan otonomi pusat laba dapat dikenakan oleh unit bisnis lain dan oleh manajemen perusahaan. Kendala ini
perlu diakui secara eksplisit dalam pengoperasian pusat laba.
Dalam keadaan yang tepat, bahkan fungsi produksi atau pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba, meskipun
pertimbangan yang cukup diperlukan untuk mencapai hal ini dengan sukses. Dalam hal pendapatan, pilihan metode
pengakuan pendapatan adalah penting. Dalam hal pengeluaran, pengukuran dapat berkisar dari biaya variabel yang
dikeluarkan di pusat laba hingga overhead perusahaan yang dialokasikan sepenuhnya, termasuk pajak penghasilan.
Case 5-2
North Country Auto, Inc.
North Country Auto, Inc., adalah dealer waralaba dan pusat layanan resmi pabrik untuk Ford, Saab,
dan Volkswagen. Beberapa waralaba menjadi lebih umum di tahun 1980-an. Tetapi nilai dari beberapa
waralaba tidak datang tanpa biaya. Masing-masing dari tiga produsen menggunakan sistem
komputerisasi yang berbeda untuk melacak inventaris dan menempatkan pesanan baru. Mereka juga
mengharuskan dealer mereka untuk memelihara fasilitas layanan yang memadai dengan kru teknisi
terlatih yang, pada gilirannya, mengharuskan membawa inventaris suku cadang untuk digunakan
dalam perbaikan. Tampilan 2 memberikan data neraca dengan terobosan investasi untuk setiap lini
produk. North Country juga mengoperasikan bengkel bodi, dan pada pertengahan 1989 membuka
layanan ganti oli "sambil menunggu" untuk semua merek kendaraan.
Latar belakang
Dealer itu terletak di kota bagian utara New York dengan populasi sekitar 20.000 orang.
Ini melayani dua kota terdekat dari sekitar 4.000 orang serta daerah pedesaan yang
mencakup radius 20 mil. North Country mulai beroperasi pada tahun 1968, dan pada
tahun 1983 pindah satu mil di jalan menuju fasilitas seluas 25.000 kaki persegi saat ini
seluas 6 hektar. Itu dimiliki sebagai perusahaan oleh George Liddy dan Andrew Jones,
yang keduanya sama-sama aktif dalam operasi sehari-hari. Mr Liddy membeli saham
dealer dari mitra sebelumnya pada tahun 1988. Mr Jones telah menjadi pemilik bagian
sejak awal bisnis. Sementara Mr. Liddy memfokuskan energinya pada penjualan mobil
baru dan bekas, Mr. Jones berkonsentrasi pada pengelolaan departemen suku cadang,
servis, dan bengkel—biasanya disebut sebagai "ujung belakang" sebuah dealer
STRUKTUR
DEPARTEMEN
Menurut pendapat kami, akan lebih baik kalau transfer pricing dilakukan berdasar
pada harga pasar (market price). Sesuai dengan market price bukan berartisama
dengan harga retail , melainkan sesuai dengan harga pasar ketika perusahaan luar
melakukan kerjasama jangka panjang dengan North Country Auto. Bagaimanapun,
perusahaan North Country Auto, Inc. menerapkan sistem bonus bagi manajer
berdasarkan presentase dari gross profit departemen/unit bisnis. Tidak adil ketika
departemen satu harus menyediakan resources bagi departemen yang lain dengan
tidak mengambil margin sedikitpun (misalnyaketika menggunakan full cost dalam
transfer pricing ), sehingga profitabilitas departemen yang bersangkutan akan
menurun disebabkan oleh pricing menurutsaya tidak menguntungkan tersebut
3. Jika ternyata 1 minggu kemudian mobil tersebut
kemudian dijual denganharga $3000, departemen
mana yang harus menanggung kerugian?
Dalam pertemuan antara pemilik, dalam hal ini adalah George Liddy,
dengan para manajer departemen, diketahui bahwa tiap departemen telah
menjadikan performance departemen sebagai hal yang lebih utama
dibandingan dengan performance perusahaan sebagai satu kesatuan. Hal
ini mungkin sebagai dampak dari sistem pemberian kompensasi yang
didasarkan pada performance departemen yang mengakibatkan masalah
berkaitan dengan goal congruence ini muncul. Solusi yang mesti
dilakukan mungkin adalah dengan melakukan sedikit perubahan dalam
sistem kompensasi, bahwa kompensasi atau insentive selain didasarkan
pada gross profit departemen tetapi juga pada kesanggupan kerjasama
antar departemen (crossfunctional organization) yang menimbulkan ke
efisienan sumber daya demi output yang lebih baik
THANK YOU!