A. Pendahuluan
Pusat laba adalah pusat pertanggung jawaban yang keluaran (output)-nya maupunmasukan
(input)-nya diukur dalam suatu moneter, sehingga laba dapat diukur. Labaadalah selisih
antara pendapatan dengan beban. Pusat laba bertujuan untuk mencapaitujuan perusahaan
tersebut dan menjadi tolak ukur kinerja pimpinan pusat laba.Sebuah organisasi mengukur
kinerjanya adalah dengan semakin tinggi laba, makakinerja perusahaan dinilai semakin baik.
Pada pusat pendapat, yang menjadi dasar pengukuran kinerjanya adalah jumlah pendapatan
yang diterima, tanpa memperdulikan biaya yang digunakan, sehingga semakin tinggi
pendapatan maka semakin baik penilaiankinerja dari unit kerja tersebut.Dengan
menggunakan sistem pusat laba maka Departemen Pemeliharaan danPerawatan berfungsi
sebagai unit bisnis yang melakukan penjualan produk, sehinggamanajer yang bertanggung
jawab atas departemen tersebut tidak melakukan penakanan biaya departemennya karena
kinerjanya tidak dinilai dari sisi biaya saja tetapi dinilai dari pendapatannya juga.Jadi, pusat
laba adalah jenis pusat pertanggung jawaban yang terbaik akan tetapi pusatlaba juga memilik
kelemahan. Kelemahan dari pusat laba adalah munculnya perselisihanantara unit bisnis
mengenai harga transfer produk dan adanya kepentingan manajer unit bisnis untuk lebih
memfokuskan laba jangka pendek terkait dengan penilaian kinerjanya.
Perusahaan yang menggunakan pusat laba memiliki manfaat dan keunggulan seperti berikut
ini :
5. Pusat laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama darisemua
tingkatan manajemen. Keahlian dan pengetahuan dari semua manajerdibutuhkan untuk
mengembangkan rencana yang paling efektif. Manajer yang berpartisipasi belajar mengenai
apa yang diharapkan, yaitu merekamengembangkan komitmen terhadap cita-cita di mana
mereka turut berpartisipasi dalam penetapannya.
6. Pusat laba meningkatkan kualitas keputusan karena semua karya dalamorganisasi sadar
dan terlibat dalam penyusunan pusat pertanggung jawaban laba(pusat pendapatan-pusat
biaya).
7. Pusat laba menyediakan suatu tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja actual
danmeningkatkan kemampuan dari individu-individu, seperti : return on investment (ROI),
return of equity (ROE), return on asset (ROA), rasio laba bersih danindikator keuangan
lainnya.
1. Antara sesama unit bisnis/divisi perusahaan yang semula bekerja sama menjadisaling
bersaing untuk meningkatkan laba masing-masing divisinya.
2. Setiap divisi pusat laba diharuskan membuat anggaran. Karena suatu anggaranharus
didasarkan pada prediksi atau kejadian di masa depan, maka devisi ataumodifikasi dari
anggaran sebaiknya dilakukan ketika selisih dari estimasimembenarkan adanya suatu
perubahan dalam rencana.
4.
Pusat laba tidak mencerminkan seluruh hasil kerja manajemen. Penyebabutamanya adalah
laba hanya mencerminkan hal-hal yang dirupiahkan.5.
Pusat laba memfokuskan perhatian manajemen hanya pada cita-cita unit bisnis/divisi (seperti
tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredityang tinggi) yang tidak sesuai
dengan tujuan keseluruhan dari organisasi.7.
Pusat laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja samadari semua
anggota manajemen dan ini merupakan hal yang sulit.8.
Penggunaan laba secara berlebihan sebagai alat evaluasi dalam menyebabkandepartemen
dalam perusahaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena lebih banyak konflik di
dalam internal perusahaan karena masing-masing pusat labacenderung meningkatkan laba
yang menjadi tanggung jawabnya.9.
Pusat laba melibatkan pekerjaan tambahan sehingga memerlukan sumber dayayang lebih,
seperti : waktu, tenaga, uang.10.
Pusat laba tidak menjamin bahwa perusahaan akan meningkatkan laba secarakeseluruhan.11.
Pendapatan bersama.
Biaya bersama
Harga transfer
D.
Pengukuran Laba.
Terdapat beberapa konsep yang dapat digunakan untuk mengukur laba suatu divisi, yaitu:1.
Laba KontribusiLaba Kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel
per unit atau perbedaan antara jumlah penjualan dan jumlah biaya variabel.Laba Kontribusi
berfungsi untuk perencanaan laba jangka pendek.2.
Laba Langsung Unit Bisnis/DivisiLaba langsung unit bisnis/divisi dihitung dari pendapatan
unit bisnis/divisi dikurangi biaya langsung unit bisnis/divisi (biaya total terkendali dan biaya
total tak terkendali).Laba langsung unit bisnis/divisi belum termasuk beban yang
dipindahbukukan(
overbooking
3.
Laba Terkendali Unit Bisnis/DivisiLaba terkendali unit bisnis/divisi dihitung dari pendapatan
unit bisnis/divisi dikurangidengan semua biaya terkendali unit bisnis/divisi (biaya tetap
terkendali dan biayavariabel terkendali) termasuk biaya terkendali dari kantor pusat.
Kelemahan dari labaterkendali unit bisnis/divisi adalah unit bisnis/divisi tidak memasukkan
biaya yang tidakdapat dikendalikan, sehingga laba terkendali unit bisnis unit ini tidak dapat
langsungdiperbandingkan dengan laba dari perusahaan lain pada industri yang sama.4.
Laba Bersih Sebelum Pajak Unit Bisnis/DivisiLaba bersih sebelum pajak unit bisnis/divisi
dihitung dari pendapatan unit bisnis/divisidikurangi biaya langsung unit bisnis/divisi, alokasi
biaya kantor pusat tetapi belumdiperhitungkan pajak penghasilan dari unit bisnis/divisi.5.
Laba Bersih Setelah Pajak Unit Bisnis/DivisiLaba bersih setelah pajak unit bisnis/divisi
dihitung dari pendapatan unit bisnis/divisidikurangi biaya langsug unit bisnis/divisi, alokasi
kantor pusat, dan pajak penghasilanunit bisnis/divisi.
E.
Pusat Investasi
Investasi diukur berdasarkan jumlah modal sendiri.Penilaian prestasi Pusat Investasi pada
dasarnya dapat dilakukan denganmenggunakan metode berikut:1.
Return on Investment/ROI2.
1.
a.
Mudah menghitungnya karena angka diambil dari laporan laba rugi dan laporanneraca.2.
Mudah dipahami. Semakin besar angka ROI, semakin baik kinerja unit bisnis/divisidan
semakin disukai oleh penanam modal atau calon penanam modal.3.
return oninvestment
sehingga sulit untuk menentukan angka ROI yang akan digunakansebagai standar untuk
mengukur kinerja perusahaan.
ROI tidak mengitung laba menurut nilai waktu dari uang, sehingga hal inimenyebabkan
keputusan yang diambil kurang tepat.
Manajer atau controller pusat investasi cenderung untuk menolak investasiyang dapat
menurunkan angka ROI pusat pertanggung jawabannya pada jangka pendek, walaupun
investasi tersebut akan meningkatkankemampulabaan perusahaan secara keseluruhan.
Manajer pusat investasi hanya berfokus pada laba dan ROI pada jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka panjang.2.
merupakan salah satu konsep ukuran kinerja keuangan yangdikemukakan pertama kali pada
awal tahun 1989, akan tetapi pada saat itu kurangditanggapi oleh analisis keuangan lainnya
hingga sampai dengan September 1993 sebuahartikel pada majalah
Fortune
menjelaskan secara rinci tentang konsep EVA danimplementasi sukses yang dilakukan oleh
Joel Stern dan Bennett Stewart pada perusahaan besar di Amerika Serikat.Metode EVA
bertujuan untuk mengukur kinerja investasi suatu perusahaan dan sekaligusmemperhatikan
kepentingan dan harapan penyandangan dana yaitu kreditur dan pemegang saham. EVA
adalah jumlah uang, bukan rasio. EVA dapat diperoleh dariselisih laba bersih operasional
dengan beban modal (
capital charge
Pajak
Beban modal (
capital charge
)Beban Modal (Capital charge) = Biaya Modal (Cost of capital) x Modal yang
digunakan(Capital employed)Hasil dari perhitungan EVA dapat diartikan sebagai berikut:
) dalam perusahaan.
EVA < 0, perusahaan belum berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis, karenalaba bersih
operasional tidak dapat memenuhi harapan para penyandang dana, yaitu para penanam modal
tidak mendapatkan pengembalian yang sebanding denganinvestasi yang ditanamkan dan
kreditur hanya mendapatkan bunga sedangkan pokok pinjaman belum dikembalikan atau
dikembalikan sebagian saja.
Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatianmanajemen
sesuai dengan keputusan pemegang saham sehingga para manajer akan berpikir dan bertindak
seperti yang dipikirkan oleh para penyandang dana yaitu: pemegang saham dan kreditur
untuk memilih investasi yang memaksimalkan tingkat pengmbalian dan meminimalkan
tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapatdimaksimalkan.
Metode EVA memiliki arti sekalipun dihitung secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding seperti data historis perusahaan, standar perusahaan, standar perusahaanlain atau
standar industri. b.
Metode EVA adalah sulit untuk menghitung biaya modal, membutuhkan sumber daya(waktu,
tenaga,) yang besar untuk mendasarkan perhitungan biaya modal dan jikaterjadi kesalahan
perhitungan biaya modal akan mengurangi manfaat EVA.
Perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan estimasi ini sulitdilakukan
untuk perusahaan yang belum go-public, dengan menggunakan estimasitersebut dapat
menyebabkan kesalahan dalam perhitungan biaya modal.
EVA sulit diterapkan pada perusahaan yang beroperasi pada Negara yang kondisi
perekonomian tidak stabil dengan tingkat suku bunga yang berfluktuasi.
EVA hanya mengukur hasil akhir dan tidak mengukur aktivitas (seperti tingkatloyalitas
konsumen dan tingkat retensi konsumen) perusahaan sehingga nilai suatu perusahaan
merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan tersebut.
Masih banyak perusahaan yang mengukur kinerja investasi perusahaan yang bersifat jangka
pendek sehingga selalu metode EVA bukan menjadi pengukuran kinerjainvestasi.
EVA adalah ukuran kinerja investasi berdasarkan pada peristiwa yang sudah terjadi.c.
cost of capital
cost of debt
cost of equity
).
CAPM
CAPM
:Er =
Risk premium
Er =
rf
+ β (rm
expected return
costof capital.
β = risiko sistematis (
beta
)rm = tingkat bunga investasi rata-rata dari keseluruhan pasar (return rate frommarket
benchmark), seperti dari S&P 500.
Menghitung
WACC
).
Pajak
Beban modal3.
value added
),contoh: meningkatkan investasi terhadap spekulasi mata uang asing yang berfluktasi.
F.
Harga Transfer
Harga transfer adalah jumlah nilai uang untuk setiap transfer produk (barang/jasa)dari pusat
pertanggung jawaban yang satu kepada pusat pertanggung jawaban yang lainatau sebaliknya.
Harga transfer berperan sebagai salah satu alat untuk menciptakanmekanisme integritas yaitu
dengan kebijakan ini, manajer pusat pertanggung jawaban bisnis unit diharuskan untuk
menetapkan harga transfer yang adil bagi semua pusat pertanggung jawaban laba yang
terlibat, sehingga dua atau lebih unit bisnis dapat berinteraksi dalam mencapai tujuan
perusahaan.
G.
Penentu harga transfer antara pusat pertanggung jawaban terdapat beberapa tujuan,antara
lain:1.
Memberikan informasi yang relevan bagi unit bisnis untuk menentukan timbal balik yang
optimal antara biaya dan pendapatan perusahaan.3.
Meningkatkan laba unit bisnis dan sekaligus meningkatkan laba perusahaansehingga tujuan
dari perusahaan tercapai.4.
Sistem dalam masing-masing unit bisnis harus sederhana, mudah dimengerti danmudah
dikerjakan oleh staf unit bisnis.Penetapan harga transfer akan sangat berjalan efektif dan
kondusif apabila didukungoleh faktor-faktor positif brikut ini:1.
Terdapat suasana yang baik yang mendukung penetapan harga transfer yang adil,yaitu antara
unit yang melakukan transfer yang adil, yaitu antara unit yangmelakukan transfer dengan unit
yang menerima transfer berada pada situasi yangmenang-menang (
win-win solution
).3.
Produk yang akan dilakukan transfer sebaiknya memiliki harga pasar di luar perusahaan (
a market price
).4.
).
5.
full information
H.
Dalam penentuan sumber terdapat dua hal yang menimbulkan keterbatasan yaitu:1.
Limited Markets
)2.
I.
Penentu harga transfer sebaiknya sama dengan harga yang dijual kepada konsumenluar
(bukan dari satu grup perusahaan) atau dibeli dari pemasok luar (bukan dari satu grup
perusahaan)Penentuan harga transfer dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode
berikut:1.