Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SAPTA JAYA PRADANA

NIM : 200810301002
KELAS : SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN – D
Pusat Pertanggungjawaban dan Pusat Laba
Pusat pertanggungjawaban adalah sebuah bagian dari suatu perusahaan yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan di perusahaan.
Pada dasarnya, perusahaan adalah sekumpulan pusat tanggung jawab yang membentuk suatu
hierarki. Pusat pertanggungjawaban melaksanakan aktivitasnya untuk mencapai suatu tujuan
yang sering disebut dengan Objective. Objective ini membantu untuk mempermudah
perusahaan dalam menyusun dan menerapkan strategi. Apabila pusat pertanggungjawaban
berhasil mencapai objectivenya, maka tujuan dari perusahaan tersebut juga akan tercapai.
Pusat pertanggungjawaban menerima input dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, atau jasa,
yang kemudian dikelola menggunakan modal kerja, sehingga dapat menghasilkan output
dalam bentuk barang maupun jasa. Output ini kemudian akan di transfer ke pusat
pertanggungjawaban lain dalam perusahaan sebagai bahan setengah jadi atau langsung dijual
ke pasar sebagai output perusahaan. Input dan output ini dapat saling memengaruhi atau bahkan
tidak memengaruhi secara langsung untuk beberapa kondisi tertentu. Pengukuran input dan
output memberikan informasi kuantitatif pada informasi kualitatif. Namun, untuk mengukur
output tidak semudah dalam mengukur input, karena terkadang hasil dari tujuan perusahaan,
yaitu laba, tidak merefleksikan output yang sebenarnya dalam periode tersebut.
Efisien adalah rasio antara jumlah output yang dihasilkan dari setiap input yang digunakan
dalam produksi. Biasanya, efisiensi suatu proses produksi ini diukur dengan cara
membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu biaya yang
sesungguhnya terjadi pada saat itu, dan biaya yang ditaksir untuk menghasilkan output yang
ditetapkan. Efektivitas menentukan seberapa besar hubungan antara output yang dihasilkan
dari suatu pusat pertanggungjawaban dnegan objectivenya. Semakin besar output yang dapat
dikontribusikan terhadap objective, maka pusat pertanggungjawaban tersebut semakin efektif.
Sederhananya, pusat pertanggungjawaban akan menjadi efisien apabila melakukan sesuatu
dengan tepat, dan menjadi efektif apabila melakukan hal yang tepat.
Untuk tujuan pengendalian, pusat pertanggungjawaban biasanya dibagi menjadi empat, yaitu
Pusat Pendapatan, Pusat Biaya, Pusat Laba dan Pusat Investasi. Pusat pendapatan adalah pusat
pertanggungjawaban yang memiliki output berupa pendapatan yang diukur dalam satuan
finansial. Pusat Biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang memiliki input berupa biaya
yang diukur dalam satuan finansial. Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang
mengukur hubungan antara laba yang dihasilkan dengan investasi yang digunakan.
Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban yang mengukur kinerja keuangannya
berdasarkan jumlah laba yang dihasilkan. Pusat laba dalam suatu perusahaan memiliki
keunggulan sebagai berikut.
• Meningkatkan kualitas keputusan, karena keputusan dibuat oleh manajer yang paling
dekat dengan masalah yang dialami.
• Pembuatan keputusan menjadi lebih cepat, karena tidak perlu mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari kantor pusat.
• Manajer pusat laba tidak perlu melakukan kegiatan operasional harian, sehingga dapat
fokus pada tujuan perusahaan yang lebih luas.
• Manajer menjadi lebih kreatif, karena hanya memiliki sedikit batasan dan tuntutan.
• Manajer menjadi lebih berpengalaman.
• Manajer dapat fokus untuk meningkatkan laba yang merupakan tujuan perusahaan.
• Informasi mengenai laba dapat diperoleh secara rinci dan lengkap.
• Meningkatkan keuggulan kompetitif dari perusahaan.
Sementara itu, pusat laba juga memiliki beberapa masalah yang dapat mengganggu jalannya
kegiatan perusahaan, sebagai berikut.
• Karena setiap pusat dapat mengambil keputusan masing-masing, manajemen puncak
akan kehilangan kendali atas perusahaan secara penuh.
• Manajemen pusat memiliki informasi dari seluruh unit bisnis sehingga kualitas
keputusan meningkat, namun kualitas keputusan dari unit bisnis akan berkurang.
• Manajer antar pusat laba akan saling bersaing yang dapat menimbulkan perselisihan.
• Kerjasama antar fungsi berkurang, karena setiap manajer fokus untuk mencapai tujuan
pusat labanya masing-masing.
• Adanya peningkatan biaya, karena semakin banyak unit bisnis yang ditambah.
• Pusat laba cenderung lebih menekankan pada laba jangka pendek.
• Belum ada sistem yang meyakinkan bahwa pembentukan pusat laba akan
meningkatkan laba organisasi secara keseluruhan
Untuk mengukur kinerja dari manajer setiap pusat laba, manajemen puncak melakukan
evaluasi terhadap lima ukuran profitabilitas, yaitu laba kontribusi, laba langsung divisi, laba
terkendali, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

Anda mungkin juga menyukai