Anda di halaman 1dari 21

CAPITAL MARKET RESEACH

MAKALAH
TEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu: Drs. Sudarno, M.Si., Ak, CA


Mata Kuliah/Kelas: Teori Akuntansi/A

Disusun Oleh:
Amalia Rizky Ramadhani 200810301089
Emilda Lutfiana Amara 200810301110

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan YME. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga bisa menyelesaikan tugas Makalah terkait “CAPITAL MARKET RESEACH”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Teori Akuntansi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sudarno, M.Si., Ak selaku
dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi kelas D yang telah membingbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian makalah ini. Penulis menyadari banyak
kekurangan dan pastinya jauh dari kesempurnaan dalam menyusun makalah. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari para pembaca agar dapat
menjadi bahan evaluasi kedepannya.
Penulis berharap makalah yang telah disusun dapat memberikan manfaat dan menjadi
bahan rujukan pembaca untuk memperluas wawasan bagi para pembaca.

Jember, 19 November 2022

Penulis

i
Statement of Authorship

“Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir


adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme”

Nama : Amalia Rizky Ramadhani


Emilda Lutfiana Amara
NIM : 200810301089
200810301110

Tanda Tangan :

Mata Kuliah : Teori Akuntansi


Judul Makalah/Tugas : Capital Market Research
Tanggal : 14 November 2021
Dosen : Drs. Sudarno, M.Si., Ak, CA, CSR, CSRA

ii
DAFTAR ISI

Statement of Authorship............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

2.1 Filosofi Teori Akuntansi Positif..................................................................................2

2.2 Kekuatan Teori Akuntansi Positif...............................................................................3

2.3 Ruang Lingkup Teori Akuntansi Positif......................................................................3

2.4 Riset Pasar Modal dan Efisien Hipotesis Pasar...........................................................3

2.6 Strategi Perdagangan...................................................................................................9

2.1 Permasalahan Pada Auditor.......................................................................................11

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

PEMBAHASAN KASUS........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum teori akuntansi merupakan konsep yang menjanjikan fenomena
akuntansi untuk menjelaskan hubungan antar variabel satu dengan yang lain. Dimana
teori tersebut muncul karena untuk menjelaskan fenomena yang akan muncul. Salah satu
penjelasannya, teori ini menerangkan tentang bagaimana sistem laporan keuangan terjadi
dalam suatu perusahaan. Capital market merupakan salah satu yang masuk dalam kajian
teori akuntansi. Didalamnya terdapat teori akuntansi positif yang menekankan kejadian
masa depan.
Capital market merupakan pasar yang menyediakan berbagai instrumen keuangan
jangka yang berisi tentang obligasi, ekuitas maupun instrumen lainnya. Dalam hal ini
capital market research membahas bagaimana perlakuan akuntansi positif dalam
menjalankan suatu perusahaan. Akuntansi positif ini menekankan bagaimana kejadian
empiris yang terjadi pada masa yang akan datang.
Munculnya teori akuntansi positif tidak lepas dari adanya ketidakpuasan pada
teori sebelumnya yaitu teori normatif. Teori akuntansi positif muncul untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan terkait sudut ekonomi salah satunya biaya dikeluarkan sebanding
dengan manfaat yang diperoleh dari pemilihan metode akuntansi alternatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana filosofi dari akuntansi positif ?


2. Seperti apa kekuatan atau keunggulan yang dimiliki oleh akuntansi positif ?
3. Bagaimana ruang lingkup dari teori akuntansi positif ?
4. Bagaimana riset pasar modal dan efisien hipotesis pasar ?
5. Bagaimana dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham ?
6. Bagaimana strategi perdagangan dalam teori akuntansi positif ?
7. Apa permasalahan yang terjadi pada auditor ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui filosofi dari akuntansi positif.


2. Untuk mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh akuntansi positif.
3. Untuk mengetahui seperti apa runga lingkup dari teori akuntansi positif.

1
4. Untuk mengetahui riset pasar modal dan efisien hipotesis pasar.
5. Untuk mengetahui dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham.
6. Untuk mengetahui strategi perdagangan dalam teori akuntansi positif.
7. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada auditor.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Filosofi Teori Akuntansi Positif
Umumnya teori akuntansi positif menekankan pengamatan kejadian empiris.
Pengamatan kejadian empiri tersebut digunakan untuk membuat prediksi kejadian dimasa
depan. Teori akuntansi positif tidak lepas dari adanya ketidakpuasan pada teori normatif.
Teori akuntansi positif memiliki suatu kepercayaan yang berupa realita sosial berada
secara independent dari manusia tersebut.
Secara tidak langsung, toeri akuntansi positif berusaha menjawab pertanyaan yang
berasa dari sudut pandang ekonomi berupa :
- Apakah biaya dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh dari pemilihan
metode akuntansi alternatif,
- Apakah biaya diperoleh sebanding dengan manfaat yang diperoleh dari regulasi dan
proses penentuan standar akuntansi, dan
- Apa dampak laporan keuangan yang dipublikasikan pada harga saham
2.2 Kekuatan Teori Akuntansi Positif
Adanya ketidakpuasan dengan standar perspektif berupa praktik akuntansi dan
praktik audit tidak seluruhnya berdasar pada identfikasi, pengamatan empiris atau
metode. Kedua hal tersebut menurut Watt dan Zimmerman merupakan tujuan dan fungsi
objektif. Teori akuntansi positif ini memiliki beberapa kekuatan berupa
- Teori positif dapat menghasilkan sebuah hipotesis melalui pengujian empiris.
- Teori positf dalam melakukan penelitian pasar modal memberikan sebuah
pemahaman mengenai kaitan antara akuntansi dengan harga saham.
- Teori ini memberikan pemahan bagaimana dunia bekerja dan tidak menggambarkan
bagaimaan dunia sebaiknya bekerja.
- Teori ini berusaha memberikan pemahan tentang informasi akuntansi, manajer
perusahaan dan pasar. Dari ketiga tersebut melakukan sebuah analisis dari
hubungannya.
2.3 Ruang Lingkup Teori Akuntansi Positif
Terdapat ruang lingkup dari teori akuntansi positif yang memiliki dua tahapan yaitu :
1) Tahap pertama yaitu penelitian mengenai dampak akuntansi dan perilaku pasar
modal. Tahap ini tidak menjelaskan tentang praktik akuntansi, melainkan dilakukan
penelitian terhadap hubungan pengumuman laba dengan reaksi harga saham. Dimana

3
hal tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disusun dengan metode
historical cot tidak memberikan informasi yang digunakan oleh pasar modal.
2) Tahapan kedua yaitu teori ini berushaa menjelaskan dan memprediksi praktek
akuntansi perusahaan. Terdapat dua fokus dari penjelasan dan prediksi tersebut.
Pertama yaitu menjelaskan apakah perusahaan menggunakan metode akuntansi untuk
alasan oportunistik. kedua, mengasumsikan bahwa alesan efisiensi dipilih oleh
perusahaan untuk praktek akuntansi.
2.4 Riset Pasar Modal dan Efisien Hipotesis Pasar
Untuk tujuan teori akuntansi positif, terdapat dua kategori penelitian pasar modal
sangat penting:
1. Proyek penelitian yang menguji pengaruh pengungkapan informasi keuangan
terhadap return saham.
2. Studi menyelidiki dampak pergerakan harga saham terhadap perubahan kebijakan
akuntansi.
Selain itu, sebagian besar penelitian yang menganai pasar modal dan efisiensi pasar
tersebut mengarah pada paradigma EMH (efficient markets hypothesis). Gagasan
mengenai pasar efisien yang “menggambarkan secara lengkap” informasi yang dapat
diakses didasarkan pada anggapan berikut:
a. Perdagangan sekuritas bebas dari biaya transaksi
b. Informasi tersedia secara bebas untuk semua pelaku pasar.
c. Terdapat konsensus atau perjanjian tentang distribusi harga di masa mendatang
serta pengaruh pengetahuan terkini terhadap harga saat ini.
Gagasan mengenai pasar modal yang efisien memiliki informasi secara penuh yang
diikut sertakan dalam harga saham ketika dilakukan penerbitan. Hal tersebut memiliki
tiga macam informasi yang berupa :
a. Weak - harga sekuritas saat ini hanyalah cerminan dari harga sebelumnya.
b. Semistrong - Kecuali untuk harga historis, harga sekuritas saat ini mewakili semua
informasi yang tersedia saat ini.
c. Strong - semua informasi, termasuk informasi yang tidak dipublikasikan,
ditampilkan dalam harga sekuritas.
Informasi tentang semistrong merupakan informasi yang sesuai dengan penelitian
akuntansi. Hal tersebut karena informasi keuangan merupakan sebagian dari informasi
akuntansi yang tersedia. Efisiensi pasar tidak menyiratkan bahwa semua data keuangan
diberikan "benar" atau bahwa pilihan dibuat "dengan benar". Sebaliknya, ini

4
menunjukkan bahwa manajer membuat pilihan manajemen terbaik atau bahwa investor
dapat secara akurat meramalkan kejadian di masa depan.
Dalam konteks EMH, efisiensi pasar berarti bahwa harga sekuritas menggambarkan
dampak keseluruhan dari semua informasi terkait tanpa bias atau ambiguitas. Capital
Market Research (CMR), sebuah studi empiris yang menggunakan teknik statistik untuk
menguji hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal, berbeda dengan EMH
yang merupakan teori tentang mekanisme harga di pasar sekuritas. Model pasar
digunakan oleh sebagian besar CMR.
2.5 Dampak dari Pengumuman Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham
Laba, menurut PSAK (2002: 25.1), merupakan indikator utama kinerja keuangan
perusahaan selama suatu periode akuntansi dan menjadi perhatian laporan keuangan
konsumen. Data laba sangat penting untuk melakukan bisnis sebagai pembuatan
keputusan dari pemilik strategi atau pengusaha atau keputusan terkait bisnis yang lebih
umum. Bagi pemilik bisnis atau pengusaha untuk menetapkan kebijakan perusahaan yang
lebih luas lagi dalam mengambil tindakan yang tepat dalam organisasi, informasi laba
adalah data yang sangat penting.
Terdapat beberapa dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham
yaitu:
1. Arah (direction)
Menurut EMH, perubahan arus kas yang diantisipasi perusahaan akan menyebabkan
penyesuaian harga saham terjadi baik sebelum atau segera setelah laba dilaporkan.
Akibatnya, karena pasar bereaksi dengan cepat terhadap informasi baru yang
menguntungkan dapat berhenti setelah tanggal pengumuman. Arah (direction),
terbagi menjadi dua yaitu favorable dan unfavorable. Favorable merupaka laporan
profit yang lebih besar dibandikan prediksi, sedangkan unfavorable merupakan
laporan profit yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
2. Besaran (magnitude)
Jika laba akuntansi memiliki informasi, maka perbedaan antara laba abnormal dan
laba tak terduga akan dikaitkan. Dalam magnitude untuk melihat korelasi antara
pengembalian abnormal dan ukuran perubahan laba yang tidak terduga.
3. Asimetri informasi dan ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan mungkin berkorelasi terbalik dengan informasi tentang
pendapatan tak terduga. Adanya perusahaan yang lebih kecil cenderung memiliki
lebih banyak informasi dalam laporan akuntansinya. Keuntungan dari banyaknya

5
informasi tersebut untuk usaha kecil memiliki dampak informasi yang lebih besar,
menurut penelitian empiris.
4. Magnitude of profit release from othe firm
Menurut riset pasar yang ada telah meneliti tentang responsivitas pendapatan atas
pengumuman laba perusahaan. Selain itu, penelitian tentang transfer didasarkan pada
gagasan bahwa keuntungan tak terduga di satu area akan menyebar ke industri lain.
Akibatnya, sebagian besar informasi akan dimasukkan dalam laporan laba pertama
yang dipublikasikan.
5. Volatilitas
Untuk informasi laba yang diumumkan, peneliti lain telah menggunakan indeks
alternatif, salah satunya abnormal return. Gagasan di balik ini adalah jika laporan laba
berisi informasi, akan mengantisipasi perubahan harga terbesar yang terjadi pada hari
pengungkapan.
6. Association studies and earnings response coefficients (ERC)
Dalam menghitung ERC, laba dan pengembalian digunakan sebagai variabel
independen dan dependen. Model pertama data yang berkaitan dengan tingkat
pendapatan dan perubahan harga adalah salah satu dari tiga regresi linier yang dapat
mengukur ERC. Model kedua, didasarkan pada studi Easton dan Harris, yang semata-
mata memasukkan perubahan pendapatan sebagai variabel penjelas. Model ketiga,
berupa penggabungan koefisien pendapatan dan koefisien buku untuk menjelaskan
tingkat harga saham tertentu. Model tersbebut merupakan versi dari model Ohlson
dan disebut sebagai model penilaian.
7. Factors which can affect the ERC
a. Resiko dan Ketidakpastian
Tingkat diskonto akan naik dengan meningkatnya risiko. Hal tersebut akan
memiliki konsekuensi menurunkan ERC dan nilai sekarang dari revisi laba
masa depan yang diantisipasi. Selain itu, ekspektasi keuntungan ekonomi masa
depan dan tingkat diskonto mungkin dipengaruhi oleh ketidakpastian mengenai
operasi masa depan.
b. Kualitas Audit
Jika kredibilitas laba yang dilaporkan menentukan ukuran ERC dan proses
audit eksternal bertujuan untuk menaikkan kredibilitas laba, maka kualitas
audit harus berperan dalam menentukan ukuran ERC. Analisis data

6
mengungkapkan korelasi yang kuat antara ukuran perusahaan audit dan
kualitas audit.
c. Industri
Dalam menghadapi ketidakpastian, bisnis dalam satu industri harus
lebihhomogen daripada bisnis di industri lain. Menurut teori peneliti, sektor
dengan tingkat ketidakpastian hasil tertinggi juga akan memiliki ERC yang
lebih tinggi
d. Tingkat Suku Bunga
Collins dan Kothari meramalkan bahwa hubungan antara ERC dan suku bunga
bebas risiko akan menjadi sulit untuk sementara. Tingkat bebas risiko dan
premi risiko ditambahkan untuk menentukan tingkat diskonto. Nilai sekarang
dari pendapatan masa depan yang diekspektasi akan menurun karena tingkat
bebas risiko naik. Hal tersebut yang menunjukkan mengapa hubungan
berbanding terbalik antara ERC dan tingkat bunga. Argumen ini,
bagaimanapun, mengabaikan prospek bahwa perubahan tingkat inflasi dapat
berdampak pada perubahan tingkat suku bunga, dan bahwa perusahaan
mungkin mencoba meneruskan perubahan ini kepada pelanggan mereka
dengan menaikkan harga.
e. Financal leverage
Leverage dan ERC, menurut Jeter dan Chaney, memiliki hubungan yang
berbanding terbalik. Dalam mengontrol efek leverage, hubungan antara beta
dan ERC tidak signifikan karena rasio utang terhadap ekuitas perusahaan lebih
akurat mencerminkan perubahan risiko daripada beta. Menurut hipotesis debt
maximum, harga saham perusahaan akan naik karena dua alasan bersamaan
dengan meningkatnya leverage keuangannya. Pertama, menurunkan tarif pajak
menghasilkan perlindungan pajak, yang menurunkan biaya modal rata-rata
tertimbang. Kedua, biaya modal rata-rata tertimbang yang tinggi untuk
perusahaan diprediksi oleh manajer, itulah sebabnya manajer ingin
meningkatkan leverage keuangan.
f. Pertumbuhan perusahaan
Ketika ERC juga tinggi, potensi pertumbuhan akan semakin besar. Pencapaian
tingkat imbal hasil yang melebihi risiko pengembalian berfungsi sebagai
indikator yang baik dari kemajuan ini. Menurut Collins dan Kothari, ada
koralasi positif antara ERC dan rasio nilai pasar terhadap ekuitas, yang mereka

7
gunakan untuk mengukur pertumbuhan. Informasi baik dan buruk memberikan
potensi untuk meningkatkan laba. ERC akan meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan laba.
g. Keuntungan permanen dan sementara
Investor membuat estimasi terkait seberapa besar laba tidak terduga yang
permanen dari pengumuman laba dengan kepercayaan bahwa peningkatan laba
secara permanen akan meningkatkan deviden. Oleh karean itu, apabila
ekspektasi terhadap laba tidak terduga muncul, maka keuntungan abnormal
akan diekspektasikan pula oleh investor. Oleh karena itu, ada hubungan positif
antara ekspektasi laba permanen dari ERC.
h. Non-linear modelling
Hubungan non-linier menunjukkan bahwa hubungan antara laba tak terduga
berhubungan terbalik dengan kestabilitas laba. Akibatnya, jika ada peningkatan
laba yang tajam, maka kemungkinan kecil kenaikan tersebut menjadi
permanen. Menurut Freeman dan Tse, laba tak terduga dapat dengan mudah
dijelaskan dengan menggunakan S-shaped arctan yang menunjukkan
perusahaan dengan informasi yang baik (dilambangkan dengan cekung),
sedangkan untuk perusahaan dengan informasi buruk (dilambangkan dengan
cembung). Namun, ada pula kemungkinan informasi baik memiliki dampak
yang berbeda atas harga saham ketika dibandingkan dengan informasi buruk.
i. Pemisahan keuntungan
Lepi menguji enam komponen laba, seperti: laba kotor, beban umum dan
administasi, beban depresiasi, beban bunga, beban pajak penghasilan, dan
beban lainnya, dikaitkan dengan keuntungan abnormal dan perubahan tidak
terduga. Reaksi pendapatan ternyata positif terhadap persisitensi masing-
masing komponen. Pendekatan alternatif tersebut untuk memisahkan arus kas
dan akrual pada laba.
j. Arus kas
Menurut Bowen, Burgstahler, dan Daley, laba dan arus kas secara individual
kenaikannya sama pentingnya, atau keduanya relevan secara individual tetapi
kenaikannya lebih penting, oleh karena itu arus kas harus ditambahkan sebagai
variabel tambahan untuk menjelaskan penetapan harga. Meskipun mereka
mengklaim arus kas memiliki informasi (WCFO), para ahli tidak dapat
menunjukkan bahwa ia memiliki informasi pertambahan informasi untuk

8
WCFO atas laba. Menggunakan model arctan non-linear, Ali dan Pope
mengemukakan hasil penelitiannya bahwa arus kas memberikan informasi,
tetapi tidak sebanyak laba. Di samping itu, Cheng dan Liu menyampaikan
keyakinan mereka bahwa peningkatan informasi dari data arus kas akan disertai
dengan penurunan tingkat informasi laba. Seiring dengan peningkatan laba
yang sementara, laba diprediksi menjadi kurang informatif.
k. Neraca dan komponen neraca
Ohlson berpendapat bahwa neraca, bersama dengan laba memberikan proporsi
kekuatan yang lebih tinggi untuk menjelaskan harga. Francis dan Schipper
menunjukkan laba dan nilai buku bersih mencapai sekitar 60% dari harga.
8. Methodological Issues
Williams dan Findly berpendapat bahwa EMH didukung oleh temuan studi dan
bahwa metode akuntansi tidak begitu penting untuk tujuan penilaian berasal,sebagian
karena EMH dianggap valid secara deskriptif. Di sisi lain, Watts dan Zimmerman
berpendapat bahwa tidak ada upaya yang dilakukan untuk membedakan EMH dari
dua hipotesis yang bersaing, Di mana manajer menggunakan akuntansi untuk secara
sistematis menyesatkan pasar saham atau pasar efisien serta mengabaikan perubahan
akuntansi yang tidak berdampak pada arus kas.
2.6 Strategi Perdagangan
1. Post-announcement drift
Asumsi yang digunakan di sebagian besar studi tentang kandungan informasi angka
akuntansi adalah bahwa pasar modal bersifat efisien. Hal ini menunjukkan bahwa
semua informasi yang relevan dan tersedia telah dicatat dan tercermin dalam harga
saham. Dengan asumsi pasar modal yang efisien, saham selalu diperdagangkan
dengan nilai wajar, dan investor atau trader tidak dapat membeli dengan harga
undervalue atau menjual dengan harga overvalue. Maka dari itu, tidak mungkin
seorang investor melampaui kinerja pasar secara keseluruhan melalui pemilihan
saham. Sebaliknya, investor dapat meningkatkan pengembalian dengan berinvestasi
pada aset berisiko.
Ada dua pengecualian untuk hipotesis pasar modal yang efisien, antara lain:
a. Post-announcement drift merupakan kondisi berlangsungnya return abnormal
setelah keuntungan perusahan diumumkan
b. Return abnormal didapatkan dari trading yang didasarkan pada informasi
akuntansi yang bersifat publik.

9
2. Winner/Loser and Overconfidence
Winner/Loser merupakan contoh dari anomali jangka panjang. Saham masa depan
yang akan menghasilkan pengembalian negative yang ekstrem sering kali memiliki
pengembalian yang baik secara ekstrem pada masa kini. Menurut Debondt dan Thale,
overcofidence terhadap informasi yang bersifat privasi merupakan faktor yang
berkontribusi dalam pembalikan pengembalian jangka Panjang. Oleh krean itu,
investor terlalu menekankan pada kinerja historis perusahaan saat menciptakan
ekspektasi, sementara bobot yang kecil menekankan pada fakta bahwa adanya
kecenderungan mean reverting dari return.
3. Mechanistic behavioral effect
Ada dua hipotesis yang bersaing: a. Apakah data akuntansi hanya bersifat "komestik"
atau memiliki konsekuensi arus kas, respons pasar terhadapnya bersifat mekanis.
Teori ini mengimplikasikan bahwa pasar dapat ditipu oleh revisi akuntansi "komedi"
ini.
Terdapat dua hipotesis, antara lain:
a. Reaksi pasar terhadap angka-angka akuntansi bersifat mekanistik, terlepas dari
apakah angka tersebut hanya berupa “komestik” atau memiliki implikasi arus kas.
Hipotesis ini mengiplikasikan bahwa pasar dapat dikelabui oleh perubahan
akuntansi bersifat “komestik”.
b. Penyesuaian angka akuntansi yang tidak mempengaruhi arus kas seringkali
diabaikan oleh pasar. Hipotesis ini memiliki implikasi bahwa perusahaan
akuntansi yang bersifat “kosmetik” tidak menghasilkan return yang abnormal.
4. Manipulating Accounting Number
Estimasi, mangelola, atau manipulasi laporan keuangan oleh seorang akuntan
dipengaruhi oleh subjektivitas dan persepsi budaya yang berbeda-beda. Manipulasi
akuntansi dapat dilihat dari perspektif oportunistik dan informasional. Dari sudut
pandang oportunistik, kecuranagn adalah jenis paling ekstrim dari maanajemen laba
dan digunakan oleh manajer untuk menipu pengguna laporan keuangan. Selain itu,
dari sudut pandang informasional, terutama dari perspektif teori sinyal, hal ini
merupakan proses di mana manajer menggunakan pengetahuan mereka yang
mendalam tentang laporan keuangan untuk menyampaikan sinyal kepada pihak yang
berkepentingan tentang informasi keuangan perusahaan.
5. Detecting the quality and probability of accounting management

10
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh
perubahan akrual yang bersifat “kosmetik”. Bukti juga menunjukkan bahwa harga
pada akhirnya akan kembali ke nilai fundamental, tetapi mungkin memerlukan waktu
yang cukup lama. Penelitian Sloan menunjukkan bahwa pasar secara keseluruhan
kurang memahami akrual dan sering bereaksi berlebihan terhadap akrual yang
meningkatkan pendapatan. Ada beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui
kualitas pendapatan perusahaan, diantaranya adalah pergerakan harga saham.
Laporan dan pendapat auditor dapat digunakan sebagai pendukung kualitas,
meskipun apakah auditor benar-benar independen masih diperdebatkan.
Dimungkinkan juga untuk menggunakan kekuatan tata kelola perusahaan sebagai
indikator kualitas. Beberapa peneliti menemukan bahwa kemungkinan manipulasi
akuntansi opportunistik lebih tinggi ketika perusahaan menarik financial resources
dan perusahaan mempunyai dewan direksi yang didominasi oleh CEO, tidak
mempunyai komite audit, dan mempunyai kemungkinan kecil menyertakan anggota
dewan independen.
Reaksi saham adalah indikator yang dinilai paling lemah dari beberapa
indikator tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan pasar tentang akrual. Di
samping itu, reaksi inside trading karena insider memiliki wawasan yang spesifik
terkait perusahaan dan implikasinya pada akrual secar spesifik.
2.7 Permasalahan Pada Auditor
Ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa pengembalian akuntansi memiliki
kandungan informasi dan reaksi pasar terhadap akrual cenderung bias karena investor
tampaknya tidak sepenuhnya memahami sifat pembalikan akrual. Studi ini juga
menunjukkan bagaimana sifat hungan jangka panjang antara laba akuntansi dan harga
saham dipengaruhi ole berbagai faktor. Berdasarkan data historis, menggunakan auditor
yang lebih besar, karena auditor besar dianggap memiliki kualitas lebih baik
dibandingkan dengan auditor lain. Auditor besar dipercaya mampu memberikan jaminan
yang meyakinkan terkait risiko gagal bayar perusahaan.
Perusahaan yang menggunakan auditor yang lebih besar cenderung memiliki biaya
modal yang lebih rendah, hal ini dapat dijelaskan dengan tiga cara berbeda sebagai
berikut:
a. Investor menilai kualitas audit. Investor lebih bersedia membayar lebih untuk
membeli saham atau suku bunga yang lebih rendah ketika hasil audit menunjukkan
hasil yang positif.

11
b. Investor menganggap perusahaan sebagai tempat investasi yang baik. Dengan cost of
capital yang rendah auditor besar dapat menerima lebih banyak kompensasi dari
manajer.
c. Cost of capital dan pilihan auditor bergantung pada kualitas dari manajemen
perusahaan atau peluang investasi yang muncul.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan dari teori akuntansi positif adalah untuk mengatasi masalah seperti
keuntungan dan kelemahan dari pemilihan metode akuntansi, keuntungan dan kelemahan
dari mengatur proses penetapan standar akuntansi, dan pengaruh laporan keuangan yang
tersedia untuk umum pada harga saham. Menurut Godfrey et al. (1997) dalam Anis dan
Imam (2003), ada dua langkah untuk menjawab pertanyaan ini: yang pertama melibatkan
pemahaman perilaku pasar modal dan penelitian akuntansi, dan yang kedua memerlukan
penjelasan dan peramalan praktik akuntansi beberapa perusahaan yang menekankan focus
pada alasan oportunistik. Teori akuntansi positif memiliki keunggulan diantaranya: dapat
menghasilkan hipotesis melalui pengujian empiris; dapat digunakan untuk melakukan
riset pasar modal untuk memahami hubungan antara akuntansi dan harga saham; dapat
menjelaskan bagaimana dunia sebenarnya berfungsi daripada bagaimana seharusnya
berfungsi; dan berusaha menjelaskan bagaimana data akuntansi, manajer perusahaan, dan
pasar bekerja.
Efisiensi pasar dalam konteks EMH mengacu pada fakta bahwa harga sekuritas
secara akurat dan tidak memihak mewakili efek keseluruhan dari semua informasi terkait.
Berlawanan dengan EMH, yang merupakan teori tentang mekanisme harga di pasar
sekuritas, penelitian pasar modal (CMR) adalah studi empiris yang menggunakan alat
statistik untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal. Arah,
besaran, asimetri informasi dan ukuran perusahaan, ukuran rilis laba perusahaan lain,
volatilitas, association studies and earning response coefficients, faktor-faktor yang
memengaruhi ERC, serta masalah metodologi, merupakan beberapa dampak dari
pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham. Berdasarkan data empiris, data
akuntansi dapat berdampak pada pasar melalui perubahan informasi pasca pengumuman,

12
terlalu percaya diri analis keuangan dan efek winner/losser, efek perilaku mekanistik,
manipulasi angka akuntansi, serta deteksi kualitas dan probabilitas manajemen akuntansi.
Terdapat bukti empiris yang menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki
kandungan informasi dan bahwa reaksi pasar terhadap akrual cenderung bias karena
investor tampaknya tidak sepenuhnya memahami sifat pembalikan akrual. Dalam
penelitian juga menunjukkn bahwa berbagai faktor mempengaruhi sifat hubungan jangka
panjang antara laba akuntansi dan harga saham.

PEMBAHASAN KASUS
Saham DAVID Jones kemarin mengalami penurunan satu hari terbesar mereka tahun
ini, meskipun pengecer mengungkapkan hasil penjualan kuartal keempat yang lebih baik.
Saham tersebut dipalu lebih dari 8 persen menjadi $4,81. Penurunan terbesar sejak November
tahun lalu dan rantai department store membukukan penurunan 6,9 persen dalam penjualan
like-for-like setahun penuh. Namun, setelah jatuh hampir 11 persen pada kuartal ketiga,
penjualan yang sebanding pulih kembali pada kuartal keempat, turun hanya 1,2 persen
didukung oleh perdagangan yang lebih kuat. Kepala David Jones Mark McInnes menolak
untuk mengatakan yang terburuk telah berakhir untuk department store, memperingatkan
ekonomi masih terbuka untuk "kejutan eksternal". "Ini bukan tentang menjadi kurang percaya
diri, ini lebih tentang mengakui bahwa juri sudah keluar ... untuk pemulihan dan laju
pemulihan ekonomi," katanya. Mr McInnes mengatakan penjualan kuartal keempat sebesar $
512,3 juta jauh lebih baik dari yang diharapkan "dan setelah tiga kuartal sebelumnya, yang
mengerikan, itu sangat melegakan". Analis ritel Credit Suisse Grant Saligari mengatakan
hasilnya "cukup sesuai" dengan ekspektasi pasar. Dia menghubungkan penurunan harga
saham dengan kenaikan yang kuat selama sebulan terakhir. "Saya pikir Anda hanya melihat
sedikit aksi ambil untung di belakang itu," kata Mr. Saligari. Dia mengatakan reli siklus yang
kuat di pasar selama beberapa bulan tercermin dalam harga saham pengecer seperti David
Jones dan JB Hi-Fi, sementara "beberapa saham pokok seperti Woolworths, yang memiliki
profil risiko lebih rendah, akan datang. kembali ke lapangan sedikit".
Analis Austock Securities Thomas Hodson membandingkan kinerja saham David
Jones baru-baru ini dengan Harvey Norman's, "di mana ada kenaikan harga saham yang kuat
dengan harapan kabar baik dan momentum kuat akan berlanjut". "Hasil penjualan DJ
bukanlah bencana, tetapi mungkin tidak cukup kejutan atau berita baru untuk benar-benar
menjaga momentum," kata Mr. Hodson. Saham ritel lainnya juga terpukul kemarin, dengan
Harvey Norman turun 4,28 persen menjadi $3,13 dan JB Hi-Fi turun 3,82 persen menjadi

13
$16,11. Saham DJ telah berlipat ganda sejak Maret dan melonjak 10,17 persen pada 30 Juni
setelah Mr. McInnes meningkatkan panduan laba setahun penuh toko menjadi pertumbuhan
antara 8 dan 12 persen. Mr McInnes kemarin menegaskan kembali panduan laba tahun ini
dan mengatakan tahun keuangan perusahaan berikutnya, di mana ia mengharapkan untuk
memberikan pertumbuhan laba rata hingga 5 persen, akan menjadi salah satu "stabilitas"
sebelum kembali ke pertumbuhan ritel. "Kami tidak memprediksi pertumbuhan penjualan di
FY10 - kami tidak melihat itu terjadi hingga FY11 dan FY12," katanya. Pengecer
menguraikan fokus baru pada pemasaran online, dengan mantan manajer umum pemasaran
Georgia Chewing ditunjuk untuk peran baru sebagai kepala pemasaran digital dan bisnis e-
tail. Mr McInnes mengatakan bahwa selama tahun depan David Jones akan fokus pada
peningkatan jaringan komunikasi online.
"Twitter baru berusia 12 bulan dan Facebook berusia tiga tahun, dan itu benar-benar
mengubah cara orang berkomunikasi, jadi kami ingin memastikan merek kami hadir di pasar
distribusi teknologi baru tersebut," katanya. "Dan jika ada peluang untuk ekspansi e-tail dan
kami bisa mendapatkan laba atas investasi maka kami akan mengambilnya. Penjualan
setahun penuh terbaru DJ mencapai $1,986 miliar. Kosmetik terus menjadi toko dengan
kinerja terbaik, mencapai pertumbuhan dua digit selama kuartal keempat. Busana pria dan
wanita muda, pakaian anak-anak, Manchester, peralatan dapur, elektronik kantor rumah, dan
peralatan kecil termasuk di antara para pemain kuat lainnya. Namun, perdagangan barang-
barang besar seperti televisi tetap sulit. Seperti Kepala Myer Bernie Brookes sehari
sebelumnya, Mr. McInnes bingung dengan angka perdagangan ritel minggu ini yang
menunjukkan penjualan department store turun 8,8 persen pada bulan Juni dibandingkan
dengan bulan Mei. "Penjualan kami baik pada level total maupun level like-for-like di bulan
Juni naik dari tahun lalu, jadi pasti department store diskon yang mengalami bulan yang sulit
- tapi jelas bukan kami," Tuan McInnes berkata. Dia tidak percaya pencatatan ulang Myer
yang ditandai mempengaruhi penurunan harga saham DJ kemarin.

Pertanyaan
1. Menurut Anda, mengapa saham David Jones turun nilainya ketika keuntungan kuartal
keempat meningkat?
2. Apa informasi ekonomi lainnya yang digunakan oleh pasar selain laporan keuangan?
3. Seorang analis menyarankan bahwa tidak ada cukup 'kejutan atau berita terbalik untuk
benar-benar menjaga momentum (harga saham) tetap berjalan'. Apa komentar ini
menyarankan kepada Anda tentang efisiensi pasar?

14
4. Mengingat komentar analis pada pertanyaan ke tiga bagaimana Anda mengklasifikasikan
efisiensi pasar: bentuk lemah, bentuk semi-kuat, bentuk kuat? Jelaskan jawabanmu.
Jawaban :
1) Model Ball dan Brown mendalilkan bahwa harga saham merespons kenaikan atau
penurunan pendapatan yang tidak terduga karena informasi baru akan mendorong
investor untuk mengevaluasi kembali proyeksi mereka untuk arus kas masa depan
perusahaan. Ada dua kategori informasi baru: data ekonomi umum yang berdampak pada
semua bisnis dan data baru yang spesifik. Penurunan pangsa pasar secara keseluruhan
mungkin telah berkontribusi terhadap penurunan sebagian, dan pengetahuan tentang
inisiatif non-kinerja spesifik akan berdampak negatif pada arus kas masa depan. Informasi
yang terjadi pada saham David Jones menunjukkan betapa tidak canggihnya pelaku pasar
dalam memanfaatkan informasi yang dipublikasikan. Meskipun penjualan David Jones
meningkat pada kuartal keempat, penjualan tahunan secara keseluruhan terus menurun.
2) Selain laporan akuntansi, pasar juga memperhitungkan kenaikan dan penurunan nilai
saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). pendapat pemegang saham yang telah membeli
saham di perusahaan. Pendapat atau pernyataan yang dibuat oleh auditor internal dan
eksternal RS.
3) Dalam hal harga saham, efisiensi pasar mengacu pada bagaimana harga saham merespons
informasi baru di pasar yang kompetitif. Pasar dikatakan efisien jika harga dapat berubah
dengan cepat sebagai respons terhadap informasi baru dan jika harga saat ini secara
akurat mencerminkan informasi yang sudah tersedia. Meminimalkan biaya transaksi
merupakan komponen kunci dari pasar modal yang efisien bagi pelaku pasar saham, yang
berarti bahwa pasar modal saham dapat menawarkan investor layanan yang mereka
butuhkan dengan biaya serendah mungkin (Husnan, 2001: 112).Selanjutnya, dalam pasar
yang efisien, perubahan harga sekarang tidak bergantung pada perubahan harga di masa
lalu. Karena harga baru ditentukan oleh bagaimana investor bereaksi terhadap informasi
yang tidak terduga.
4) Efisiensi dalam bentuk lemah. Dalam versi terlemah dari pasar yang efisien, semua
informasi historis akan ditampilkan dalam harga saat ini. Karena harga saat ini sudah
memperhitungkan informasi historis, maka tidak dapat lagi digunakan untuk meramalkan
perubahan harga di masa mendatang. Versi efisiensi setengah kuat adalah definisi
efisiensi pasar yang lebih lengkap karena, selain dipengaruhi oleh data pasar (harga
saham dan volume perdagangan historis), juga memperhitungkan semua informasi yang
tersedia untuk umum (seperti pendapatan, dividen, stock split). pengumuman, penerbitan

15
saham baru, dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan). Investor tidak dapat
mengharapkan untuk menerima pengembalian abnormal jika teknik perdagangan yang
digunakan semata-mata bergantung pada informasi yang dipublikasikan di pasar yang
efisien dalam keadaan setengah kuat ini. Sebaliknya, jika pasar tidak efisien, proses
penetapan harga informasi baru akan tertinggal, yang dapat digunakan oleh investor untuk
memperoleh abnormal return. Efisiensi dalam bentuk yang kuat. Semua informasi, baik
publik maupun swasta, tercermin dalam harga sekuritas saat ini di pasar yang kuat dan
efisien. Tidak ada investor yang dapat mencapai pengembalian abnormal dengan bentuk
efisien yang kuat ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, A., & MURTANTO, M. (1999). Teori Akuntansi: Dari Pendekatan Normatif ke
Positif. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 1(3), 163-182.

Godfrey, J. M., et al. 2010. Accounting Theory. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Januarti, I. (2004). Pendekatan dan kritik teori akuntansi positif. Jurnal Akuntansi dan
Auditing (JAA), 1(Nomor 1), 83-94.

Mutia, E. (2012). Pengaruh informasi laba dan arus kas terhadap harga saham. Jurnal
Akuntansi (Media Riset Akuntansi & Keuangan), 1(1), 12-22.

iv

Anda mungkin juga menyukai