Anda di halaman 1dari 33

Accounting Theory & Accounting Research

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelaporan Keuangan

DISUSUN OLEH :

Rahmat Handoyo

Sabda Alam

Siti Chaerul Bariyyah

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah meridhoi segala
usaha kami dalam pembuatan Paper atau Makalah ini yaitu yang berjudul Accounting
Theory & Accounting Research, Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan semoga dapat menjadi referensi serta memberikan informasi kepada para
pembaca.

Banyak sekali hambatan dalam makalah ini, oleh karena itu selesainya makalah ini
bukan semata karena kemampuan kelompok kami, banyak pihak yang mendukung dan
membantu. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-
pihak yang telah membantu.

Kelompok kami menyadari bahwa dalam pembuatan Paper atau makalah ini masih
terdapat banyak hal-hal yang harus terus dikembangkan atau perlu dilakukan pengembangan
lagi. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar
kedepannya kami mampu lebih baik lagi.

Jakarta, 25 September 2021

Kelompok Delapan (1)

2
DAFTAR ISI

Accounting Theory & Accounting Research


KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................6
1.3 Tujuan........................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................7
2.1 Pengertian Accounting Theory Dan Accounting Research........................................................7
2.2 Tujuan Accounting Theory Sebagai Research...........................................................................8
2.3 Apakah Akuntansi Merupakan Suatu Seni Atau Sains...............................................................9
2.4 Accounting Theory And Policy Making..................................................................................10
2.4.1 Accounting Theory..........................................................................................................11
2.4.1.1 Fungsi Teori akuntansi.................................................................................................11
2.4.1.2 Fungsi dari adanya teori akuntansi...............................................................................11
2.4.1.3 Sifat Dan Teori Akuntansi...........................................................................................12
2.4.2 Policy Making..................................................................................................................13
2.4.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Kebijakan Akuntansi.........................13
2.5 Kasus PT. Garuda Indonesia Dari Sudut Pandang Teori Akuntansi.........................................15
2.6 The Role Of Measurement In Accounting...............................................................................19
1.6.1 Kind of Measurement Type.............................................................................................19
1.6.2 The Measurement Process...............................................................................................20
1.6.3 Types of Measurements...................................................................................................20
2.7 Overview Of Accounting Theory.............................................................................................22
2.7.1 Metode Perumusan teori Akuntansi.................................................................................23
2.8 Accounting research and scientific method..............................................................................25
2.8.1 Pendekatan informal........................................................................................................25
2.8.2 Pendekatan Teoritis..........................................................................................................25
2.9 Direction In Accounting Research...........................................................................................27
2.9.1 Direction in accounting research (Pendekatan Model Keputusan)...................................27
2.9.2 Penelitian Pasar Modal (Capital market research)............................................................27
2.9.3 Penelitian Perilaku (Behavioral research)........................................................................28
2.9.4 Teori Keagenan (Agency theory).....................................................................................29

3
2.9.5 Informasi Ekonomi (Information Economics).................................................................30
2.9.6 Akuntansi Kritisi (Critical Accounting)...........................................................................31
BAB III PENUTUP............................................................................................................................32
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................32

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik akuntansi dalam suatu negara harus selalu berkembang untuk memenuhi

tuntutan perkembangan dunia bisnis. Perkembangan dalam teori akuntansi mengarah pada

penggunaan berbagai teori di bidang lain seperti finance, ekonomi, manajemen, psikologi,

sosiologi dan lainnya. Saat ini, teori akuntansi telah berkembang pesat dan mencakup

berbagai aspek. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus dikembangkan secara sengaja

untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Untuk itu, belajar praktik dan teknik akuntansi saja

tidak cukup karena praktik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat. Teori akuntansi

membahas berbagai masalah konseptual dan ideal yang ada di balik praktik akuntansi. Teori

akuntansi mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi yang sehat.

Teori akuntansi dapat dikarakterisasi sebagai penalaran logis. Teori akuntansi lebih

berkepentingan dengan masalah mengapa dari pada apa atau bagaimana. Oleh karena itu,

teori akuntansi lebih mempunyai kandungan akademik dan keskolaran/kesarjanaan dibanding

mata kuliah akuntansi lainnya. Mata kuliah ini menjadi sumber atau motivasi penelitian

ilmiah. Bagian penting dari teori akuntansi diperoleh dari proses penelitian. Proses

menemukan fenomena Mempengaruhi aturan, definisi, konsep dan prinsip akuntansi. Proses

itu sendiri disebut penelitian dan penelitian digunakan dalam akuntansi dan disebut sebagai

disiplin akademis. Meskipun ada banyak sudut pandang tentang konten yang tepat dan

pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian akuntansi, apa yang sangat menarik

untuk tujuan kita adalah peningkatan penggunaan metode ilmiah dalam penelitian yang

dipublikasikan tentang teori akuntansi.

5
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Saja teori akuntansi dan mengapa teori akuntansi ini penting ?

2. Apa hubungan antara teori akuntansi dan pembuat kebijakan ?

3. Apa saja metode pengukuran dalam akuntansi ?

4. Apa manfaat yang didapat dari prinsip penilaian dalam sistem akuntansi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui apa saja teori akuntansi dan mengapa teori akuntansi ini penting ?

2. Untuk Mengetahui apa hubungan antara teori akuntansi dan pembuat kebijakan ?

3. Untuk Mengetahui apa saja metode pengukuran dalam akuntansi ?

4. Untuk Mengetahui apa manfaat yang didapat dari prinsip penilaian dalam sistem

akuntansi ?

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Accounting Theory Dan Accounting Research

Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masalah-masalah praktis dan

profesional. Teori akuntansi merupakan unsur yang penting dalam mengembangkan dan

memajukan praktik akuntansi. Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan

masalah-masalah akuntansi secara bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat

dipertanggungjawabkan.

Teori akuntansi adalah sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan harus

dianut dalam lingkungan tertentu. Oleh karena itu, mempelajari teori akuntansi sering

disalahartikan sebagai mempelajari standar akuntansi dan cara penerapannya. Teori akan

berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis. Agar teori menjadi kuat, hipotesis harus

diuji secara ilmiah dan didukung oleh bukti yang nyata.

Pengertian teori akuntansi menurut Hendriksen dan Van Breda adalah penalaran logis

dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas yang memberikan kerangka referensi

umum untuk mengevaluasi praktek akuntansi dan memberikan pedoman dalam

mengembangkan praktek dan prosedur akuntansi yang baru. (Hendriksen dan Van Breda

(1992)

Teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi menjadi sejajar dengan

pengetahuan ilmiah yang lain. Teori akuntansi di sini akan berisi hipotesis-hipotesis tentang

variabel-variabel yang berkaitan dengan pelaku ekonomi dan perilaku pasar modal yang

diteorikan. Terdapat tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan

akuntansi, yaitu riset, pendidikan, dan praktik.

7
Riset merupakan bagian penting dalam pengajaran akuntansi yang tidak hanya

mencakup penelitian empiris (positif) tetapi juga meliputi penelitian analitis dalam bentuk

artikel atau makalah akademik (normatif). Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan

yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi antara ketiga aspek tersebut.

2.2 Tujuan Accounting Theory Sebagai Research

           Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan berarti menganalisis

dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta yang sedang terjadi sedangkan

memprediksi berarti memberi keyakinan jika asumsi-asumsi yang diteorikan dipenuh,

kemungkinan besar suatu fenomena atau fakta tertentu akan terjadi. Bila hal ini diterapkan

untuk akuntansi, teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang

menjadi sumber pengetahuan dan praktik akuntansi. Teori akuntansi akan merupakan

seperangkat hipotesis-hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan

menggunakan metode ilmiah tertentu. Oleh karena itu, teori akuntansi berisi keseluruhan

analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi

gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi.

Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, apa yang dibahas dan dihasilkan

harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai (tidak untuk mencapai tujuan sosial atau

ekonomik tertentu), koheren, universal, dan dapat diuji/diverifikasi secara empiris.

Kebutuhan untuk memenuhi kriteria ini menjadikan arah teori akuntansi bergeser dari

menghasilkan prinsip dan praktik akuntansi baru yang lebih baik menuju ke menguji validitas

penjelasan suatu fenomena atau fakta akuntansi. Pergeseran arah ini ditentang oleh banyak

pihak karena dengan pendekatan semacam ini tidak akan menghasilkan jawaban berupa

teknik atau prinsip baru untuk memecahkan masalah akuntansi. Dalam hal ini teori akuntansi

harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan

8
semua fenomena yang melatar belakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.

Teori akuntansi harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang

belum diketahui.

2.3 Apakah Akuntansi Merupakan Suatu Seni Atau Sains

Pengertian teori akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengertian akuntansi sebagai

bidang ilmu. Apakah akuntansi itu seni, sains, atau teknologi akan menentukan apa yang

disebut teori akuntansi.

Kalau akuntansi dikarakterisasi sebagai seni, maka yang dimaksud adalah bagaimana

menerapkan pengetahuan akuntansi dalam praktik (seperti ungkapan “mengajar itu seni.”)

Seni adalah kemampuan mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu konsep yang

memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman, bakat, dan pertimbangan (judgment) yang secara

keseluruhan membentu kearifan (wisdom). Dalam akuntasi, seni ini dapat berupa keahlian

dan pengalaman untuk memilih perlakuan atau kebijakan terbaik dalam rangka mencapai

suatu tujuan akuntansi (pada level perusahaan atau negara) dengan mempertimbangkan faktor

nilai (moral, ekonomik, dan sosial). Sebagai seni, akuntansi merupakan bidang pengetahuan

keterampilan, keahlian, dan kerajinan (craftsmanship) yang mengandalkan pengetahuan dan

praktik untuk menguasainya. (Suwardjono 2011)

Sains adalah pengetahuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala alam dan sosial

seperti apa adanya dengan metoda ilmiah yang sasarannya adalah menguji dan menetapkan

kebenaran tentang suatu masalah. Kalau akuntansi dikarakterisasi sebagai sains, akuntansi

akan merupakan bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara objektif,

apa adanya, dan bebas nilai. Penjelasan diwujudkan dalam bentuk proposisi atau hipotesis

yang tidak langsung berkaitan dengan kebijakan akuntansi. Validitas penjelasan dan

penyimpulan dituntun oleh kaidah ilmiah (rules of science). (Suwardjono 2011)

9
Untuk tujuan yang berbeda, pengertian akuntansi sebagai sains dan teknologi

keduanya dapat dipakai dengan konsekuensi masing-masing. Gambar 1 melukiskan pilihan

tersebut dan konsekuensinya.

2.4 Accounting Theory And Policy Making

Lingkungan Akuntansi Keuangan (The Financial Accounting Environment) Kondisi

ekonomi dapat mempengaruhi faktor politik. Kondisi ekonomi dan faktor politik tersebut

dapat mempengaruhi mempengaruhi penyusunan standar akuntansi. Standar akuntansi

memengaruhi praktek akuntansi.

10
2.4.1 Accounting Theory

Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan

sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Definisi lain

teori akuntansi merupakan suatu susunan konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan secure

sistematis gambaran fenomena akuntansi serta menjelaskan hubungan antar variabel dalam

struktur akuntansi dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena yang muncul.

2.4.1.1 Fungsi Teori akuntansi

Berikut adalah fungsi dari teori akuntansi :

1. Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi

2. Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada

standar resmi

3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan

4. Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan

5. Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi

Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang

komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi

unsur teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi,

prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

2.4.1.2 Fungsi dari adanya teori akuntansi

Fungsi dari adanya Teori Akuntansi sebagai berikut :

1. Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam  menyusun

standarnya.

11
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal

tidak adanya standar resmi.

3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan

keuangan.

4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang

disajikan laporan keuangan.

5. Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.

6. Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai

berikut :

7. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik

akuntansi.

8. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.

Menurut Ahmed Belkaoui, tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada kurun waktu.

Oleh karena itu, teori akuntansi harus mencakup semua literature akuntansi yang memberikan

pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada teori akuntansi yang lengkap dan

memenuhi keinginan dari semua keadaan dengan waktu yang efektif.

2.4.1.3 Sifat Dan Teori Akuntansi

Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :

1. Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka

umum.

2. Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi.

3. Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang

berbeda-beda satu sama lain.

12
4. Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan

menjelaskan semua fenomena yang melatar belakangi penerapan suatu metode dalam

praktik akuntansi.

5. Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode

LIFO dari pada FIFO dalam menilai persediaannya.

6. Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum

diketahui.

7. Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi.

2.4.2 Policy Making

Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi.

Hubungan antara teori akuntansi dan proses penetapan standar harus dipahami dalam

konteksnya yang luas. Kondisi ekonomi memiliki dampak terhadap faktor politik dan teori

akuntansi. Demikian juga,faktor politik memiliki dampak terhadap teori akuntansi.

Lingkungan akuntansi keuangan mempengaruhi proses penetapan kebijakan,yang pada

akhirnya juga akan turut menentukan proses pelaporan keuangan. FASB dan SEC

menjalankan fungsinya sebagai badan pembuat kebijakan dalam bidang akuntansi keuangan

sekaligus penetapan standar.

2.4.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Kebijakan Akuntansi

a) Economic Conditions

Hubungan antara teori akuntansi dan proses penetapan standar harus dipahami dalam

konteks yang lebih luas, seperti yang ditunjukkan dalam tampilan diatas. Kondisi ekonomi

berdampak pada keduanya baik faktor politik maupun teori akuntansi. Faktor politik, pada

gilirannya, juga memiliki efek pada teori akuntansi. Badan-badan seperti FASB dan SEC,

yang diberi wewenang membuat aturan akuntansi keuangan, melakukan fungsi kebijakan.

13
b) The Management of Major Firms and Industry

Dalam menentukan faktor ekonomi adalah pelaku bisnis. Pihak yang berkepentingan

dalam menentukan factor politik adalah pemerintah, yaitu legislative, yudikatif dan eksekutif.

Sedangkan dalam teori akuntansi pihak yang berkepentingan adalah orang-orang akademis

yang melakukan research. Kesimpulanya bahwa yang berperan dalam mengontrol arah

akuntansi adalah berasal dari sumber daya manusia itu sendiri.

c) Political Factor

Merujuk pada pengaruh pembuatan kebijakan terhadap mereka yang akan tunduk

pada aturan atau peraturan yang dihasilkan. Termasuk dalam kategori ini adalah auditor, yang

bertanggung jawab untuk menilai apakah aturan telah diikuti; pembuat laporan keuangan,

yang diwakili oleh organisasi seperti Financial Executive International (FEI), investor yang

diwakili oleh organisasi seperti CFA Institute dan masyarakat itu sendiri, serta kelompok

pemerintah diwakili oleh Kongres, departemen atau lembaga dari cabang eksekutif dari

pemerintah, seperti Securities and Exchange Commission (SEC).

d) Accounting Theory

Proses penelitian akuntansi mengembangkan dan menyempurnakan teori akuntansi.

Penelitian dilakukan oleh profesor akuntansi ternama, tetapi banyak individu dari organisasi

pembuatan kebijakan, kantor akuntan publik, dan industri swasta juga memainkan peran

penting dalam proses penelitian. Standar dan pernyataan lain dari badan penyusun standar

akuntansi ditafsirkan dan dipraktikkan di tingkat organisasi. Oleh karena itu, output dari

tingkat kebijakan dilaksanakan pada tingkat praktik akuntansi.

14
e) User of Accoounting Data and Reports

Pengguna terdiri dari banyak kelompok dan termasuk pemegang saham yang aktual

dan potensial dan kreditur serta masyarakat luas. Hal ini penting untuk diingat bahwa

pengguna tidak hanya menggunakan laporan keuangan dan pelaporan dalam membuat

keputusan, tetapi mereka juga dipengaruhi oleh fungsi pembuatan kebijakan dan

pelaksanaannya di tingkat praktik akuntansi.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai.

2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan

ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan

teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar

akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard

Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan

maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar

serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru

dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum

menyentuh dasar teori akuntansinya.

2.5 Kasus PT. Garuda Indonesia Dari Sudut Pandang Teori Akuntansi

Pada Kasus PT. Garuda Indonesia ini, kelompok kami mengambil kasus pada saat

mantan direktur utama PT. Garuda Indonesia yaitu Ari Ashkara menjabat.

Kasus-kasus yang pernah menjerat Ari Ashkara adalah :

1. Dugaan duopoli Garuda Indonesia dengan Lion Air.

2. Rangkap jabatan Direktur Garuda Indonesia.

3. Monopoli umroh.

15
4. Kasus manipulasi laporan keuangan.

5. Pemogokan kerja karyawan

6. Perseteruan dengan youtuber Rius Vernandes

7. Penyelundupan Harley dan Brompton

Dari beberapa kasus-kasus yang pernah menjerat Ari Ashkara diatas kelompok kami

melihat dari sudut pandang fenomena mengenai pasar modal yang merupakan salah satu

sarana yang berperan dalam perkembangan ekonomi di Indonesia, sehingga akan sangat

mudah tergoyahkan oleh peristiwa atau isu-isu yang terjadi. Salah satunya, yaitu peristiwa

yang terjadi pada PT. Garuda Indonesia yang dilakukan oleh Direktur Utama, Ari Askhara

sehingga kinerja perusahaan diperkirakan menurun.

Peristiwa yang terjadi tersebut biasanya memiliki kualitas informasi yang dilansir

akan berpengaruh terhadap reaksi pasar modal. Misalnya hal-hal yang dapat diteliti berfokus

pada reaksi pasar modal yang diukur berdasarkan perolehan pengembalian saham dan volume

atau tingkat perdagangan saham yang terjadi. Peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi tersebut

akan memberikan informasi kepada perusahaan untuk dijadikan sinyal kepada pengguna

informasi tersebut, baik itu menghasilkan sinyal positif maupun sinyal negatif bagi pengguna

terutama investor. Sinyal ini akan dijadikan pedoman untuk memutuskan investasi yang akan

dilakukan dan untuk memperkirakan tingkat resiko yang akan diperoleh kedepannya. Sinyal-

sinyal ini juga akan memberikan reaksi pada pasar modal.

Selama kepemimpinan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, Tbk atas nama Ari

Ashkara, banyak kasus yang terjadi di perusahaan ini dan sudah menjadi perbincangan

publik. Salah satu contoh kasus yang terjadi pada tanggal 5 Desember 2019, telah terkuak

kasus penyelundupan benda mewah yang dilakukan oleh Direktur Utama PT. Garuda

Indonesia, Tbk ke dalam pesawat baru yang didatangkan dari luar negeri ke maskapai

16
penerbangan Garuda Indonesia. Kejadian ini tentunya akan mempengaruhi investor dalam

mengambil keputusan dan berpengaruh pula terhadap pergerakan saham pada PT. Garuda

Indonesia.

Kasus ini sebenarnya berawal dari tahun 2018, yang melibatkan Ari Askhara selaku

Direktur Utama Garuda Indonesia saat itu memberikan instruksi dalam pencarian motor

klasik sejenis Harley Davidson. Kemudian pada April 2019 diputuskan untuk membeli motor

Harley berjenis Shovelhead yang transaksinya dilakukan pada rekening pribadi Ari Askhara.

Lalu, pada tanggal 16-17 November 2019, Garuda Indonesia kedatangan pesawat airbus

dengan nomor A330-900 yang dipesannya dari Perancis yang berisi 22 penumpang.

Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, pesawat ini langsung dibawa ke kawasan GMF dan

teridentifikasi tanpa kargo. Tetapi, saat tim Bea Cukai memeriksa ulang pesawat tersebut,

ditemukanlah 18 kardus yang mencurigakan pada lambung pesawat. Pada 18 kardus tersebut,

15 kardus berisi onderdill dari motor mewah Harley bekas dengan klaim dari SAW dan 3

kardus sisanya berisi dua unit sepeda Brompton beserta aksesorisnya. Pada tanggal 2

Desember 2019, kasus ini mulai terendus oleh awak media, namun belum ada tanggapan dari

perusahaan. Akhirnya, pada tanggal 3 Desember 2019, manajemen Garuda membuka suara

dan mengatakan bahwa kedatangan pesawat baru ini telah dilaporkan ke otoritas dan Bea

Cukai. Tanggal 4 Desember ditemukanlah sebuah unggahan manifest pesawat Garuda

tersebut yang menyatakan bahwa penumpang dalam pesawat tersebut tercatat sebagai crew

sehingga tidak menggunakan tiket dan tidak membayar pajak. Akhirnya, setelah kasus ini

benar-benar terkuak, Sri Mulyani mengatakan bahwa harga motor tersebut Rp 800 juta dan

harga sepeda 50 - 60 juta rupiah. Sehingga kerugian negara diperkirakan mencapai 1,5 miliar

rupiah. Oleh karena itu, dengan terkuaknya kasus penyelundupan ini, maka direktur utama

Garuda Indonesia yang pada saat itu menjabat dan sebagai tersangka dari kasus ini dipecat

atau diberhentikan secara langsung oleh Erick Tohir selaku Menteri BUMN. Selain

17
diberhentikan dari posisinya, Ari Ashkara juga dikenakan sanksi pidana dan denda sesuai

dengan undang-undang yang dilanggarnya yaitu, UU No. 17 tahun 2006 yang merupakan

perubahan dari UU No, 10 tahun 1995, yang menyatakan penyelundupan adalah tindakan

pidana ringan maupun berat jika digolongkan sesuai dengan kondisi tertentu.

(www.detik.com).

Dari beberapa teori akuntansi, berdasarkan kasus yang dijelaskan diatas kelompok

kami melihat dari sudut pandang 2 teori, yaitu :

1. Teori Pensignalan (Signaling Theory)

Teori signal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk

memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk

memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar.

Konsep teori sinyal dan asimetri informasi sangat berkaitan erat dimana teori asimetri

informasi terjadi ketika pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai

informasi yang sama mengenai prospek dan resiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai

informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai

informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar seperti investor (Adji. 2007: 209).

Menurut Fahmi (2014:338) Signaling theory adalah teori yang membahas tentang

naik turunnya harga dipasar, sehingga akan memberi pengaruh kepada keputusan investor.

Tanggapan para investor terhadap sinyal positif dan negatif adalah sangat mempengaruhi

kondisi pasar, mereka akan bereaksi dengan berbagai cara dalam menanggapi sinyal tersebut.

Kelompok kami menilai signaling theory sangat cocok untuk dihubungkan dengan

kasus PT. Garuda Indonesia karena pasar saham atau investor sangat tanggap terhadap

Sehingga sinyal-sinyal tentang informasi itu adalah suatu hal yang sangat penting bagi

investor untuk mengetahui kapan harus melakukan jual beli saham, agar investor tersebut

18
mendapatkan return saham sesuai yang diharapkannya dan juga dapat menghindari resiko-

resiko yang tidak diinginkan.

2. Agency Theory

Problem keagenan (agency problem) antara pemegang saham (pemilik perusahaan)

dengan management potensial terjadi bila manajemen tidak memiliki saham mayoritas

perusahaan. Pemegang saham tentu menginginkan management bekerja dengan tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, agar pemegang saham mendapatkan

tingkat return saham yang sesuai diharapkan. Begitu juga sebaliknya, management

perusahaan bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham,

tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri.

Jika dihubungkan dengan kasus PT. Garuda Indonesia diatas, kelompok kami menilai

direktur utama selaku pemimpin yang bertanggung jawab menjalankan perusahaan,

bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi terutama di pasar modal, maka

sudah seharusnya direktur PT. Garuda Indonesia seharusnya bertindak untuk

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dan tidak melakukan kegiatan atau perilaku

yang memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri sehingga mempengaruhi kepercayaan

masyarakat umum khusus nya dalam pasar modal yang membuat harga saham PT. Garuda

indonesia mengalami fluktuasi yang begitu intens.

2.6 The Role Of Measurement In Accounting

Pengukuran adalah aspek penting dalam teori akuntansi. Pengukuran dapat diartikan

memilih angka untuk suatu objek yang terukur.

1.6.1 Kind of Measurement Type

a) Pengukuran langsung (direct measurement) dan Pengukuran tidak langsung

(indirect measurement)

19
Merupakan pengukuran sebenarnya dari objek yang diinginkan, dapat dilakukan

dengan cara masuk ke gudang dan menghitung persediaan secara langsung. Metode yang

dapat digunakan adalah metode periodic. Sedangkan pengukuran tidak langsung dari objek

yang diinginkan. Misalnya saat terjadi kebakaran di gudang, atau saat ingin mengetahui

jumlah persediaan pada akhir tahun, maka saat akhir tahun digunakan retail inventory method

atau gross profit method untuk mengukur persediannya.

b) Pengukuran penilaian (Assessment) dan Prediksi (Prediction)

Pengukuran penilaian terkait dengan sifat barang yang diukur. Pendapatan merupakan

ukuran penilaian karena menujukkan seberapa baik kinerja perusahaan selama periode

tersebut. Lalu, Prediksi terkait dengan faktor-faktor yang menunjukkan kondisi dimasa

depan. misalnya pendapaan dari periode saat ini dapat digunakan untuk memprediksi deviden

dimasa depan.

1.6.2 The Measurement Process

Dalam melakukan pengukuran tidak ada statement “hanya ada satu ukuran yang benar

secara absolout”. Untuk melakukan proses pengukuran merupakan hal yang tidak sederhana,

karena proses pengukuran tergantung dari bebarapa faktor yaitu :

a) Objek itu sendiri

b) Atribut yang akan diukur

c) Pengukur

d) Operasi penghitungan

e) Instrument yang digunakan

f) Konstrain-konstrain yang mempengaruhi pengukur.

1.6.3 Types of Measurements

a) Nominal Scale

Skala nominal merupakan sistem klasifikasi dasar tidak lebih dari itu.

20
Contoh :

 Untuk laki-laki
 Untuk perempuan

Sistem penomoran tersebut hanya untuk mengklasisifikasi gender, tidak memiliki

tujuan lain selain klasifikasi. Contoh lainnya seperti klasifikasi nomor pada bagan akuntansi ,

agama dan nomor punggung pemain bola.

b) Ordinal Scale

Skala ordinal merupakan skala yang membedakan serta menunjukkan urutan

preferensi, tetapi tingkat urutan preferensi setiap barisan belum tentu sama.

Contoh :

 Juara 1 -> terbaik


 Juara 2 -> baik
 Juara 3 -> cukup baik
Dalam akuntansi aktiva lancar dan kewajiban lancar di neraca dicatat berdasarkan

urutan likuiditas, yang merupakan skala ordinal. Contoh lain adalah saat seorang investor

melihat 3 kemungkinan jenis investasi lalu investasinya tersebut diperingkatkan berdasarkan

nilai bersihnya saat ini.

c) Interval Scale

Skala interval merupakan skala yang membedakan, mengurutkan, dan beda jarak

antara satu dengan lainnya sama.

Contoh :

 1-3 jam
 4-6 jam
 7-9 jam
Skala diatas merupakan skala interval karena memiliki interval yang sama.

21
d) Ratio Scale

Merupakan skala yang membedakan, mengurutkan, jaraknya sama dan titik asal yang

unik yaitu titik nol yang alami dimana jaraknya dengan objek akhir diketahui. Contoh :

pengukuran panjang, ketika panjang A 10 meter dan panjang B 20 meter, kita tidak hanya

bisa mengatakan bahwa B 10 meter lebih panjang dari A, tetapi B juga dua kali lebih panjang

dari A.

2.7 Overview Of Accounting Theory

Menurut Godfrey dkk (1992) periodisasi teori akuntansi dapat digolongkan sebagai

berikut:

a) Pre-theory period (1492-1800)

Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak

Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan

belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.

b) General scientific period (1800-1955)

Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa

penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan

dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode

empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan

didasarkan pada logika.

c) Normative period (1956-1970)

Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma”

atau “praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada

”APA” yang terjadi dalam periode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”.

Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya

”conceptual framework”.

22
d) Specific Scientific Period (1970-sekarang)

Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya

dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif  jadi

harus diuji secara positif.

Pendekatan normatif dikritik karena:

 Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa

 Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka

tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang

kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian teknik-teknik statistik

dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian

banyak sehingga memudahkan melakukan pengujian.

Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan

meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif ini adalah

hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya

didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui

pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi. Dalam

penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat

menaikkan laba atau bonus mereka.

2.7.1 Metode Perumusan teori Akuntansi

Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Ada tiga kriteria yang memiliki

wewenang dalam menetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:

23
a) Dogmatic

Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memiliki wewenang

untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini

hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan

beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.

b) Self evidence

Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum,

pengamatan atau pengalaman

c) Scientific

Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori

dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.

Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga

jenis hubungan, yaitu :

1. Syntactic

Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk

aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.

2. Semantic

Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata. hubungan ini

dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic

menyangkut hubungan kata, tanda, atau simbol dari kenyataan sehingga teori itu

lebih mudah dipahami, realistis dan berarti.

3. Pragmatic

Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan

pengaruh kata-kata, simbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki

kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.

24
2.8 Accounting research and scientific method

Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi.

Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam

perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :

2.8.1 Pendekatan informal

Pendekatan Informal terbagi atas:

a) Pragmatis, praktis, dan non teoritis

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di

lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan

persoalan secara praktis.

b) Pendekatan otoriter

Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang

mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.

2.8.2 Pendekatan Teoritis

Pendekatan Teoritis terbagi atas :

a) Pendekatan Deduktif

Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan

dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih

khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.

b) Pendekatan Induktif

Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran

khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang

(informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).

Tahapan yang dilalui adalah:

25
 Mengumpulkan semua observasi

 Menganalisis golongan observasi

 Penarikan kesimpulan umum

 Pengujian kesimpulan umum

c) Pendekatan Etika

Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan,

pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scott kriteria yang harus digunakan dalam

perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan

secara adil.

d) Pendekatan Sosial

Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak

social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga

masyarakat secara keseluruhan.

e) Pendekatan Makro Ekonomi

Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control

perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan

demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional.

Dapat disimpulkan bahwa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan

realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi

ekonomi.

f) Pendekatan Eklektif

Merupakan pendekatan dalam perumusan teori akuntansi dimana teori akuntansi

dirumusan tidak hanya pada satu pendekatan saja, melainkan kombinasi dari pendekatan-

pendekatan yang ada.

26
2.9 Direction In Accounting Research

Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori

akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap

akuntansi adalah sebagai suatu sistem yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini

dirumuskan informasi apa yang perlu disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar

mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Penelitian akuntansi memiliki banyak arah, termasuk pendekatan model keputusan,

penelitian pasar modal, penelitian perilaku, teori keagenan, informasi ekonomi dan akuntansi

kritisi.

2.9.1 Direction in accounting research (Pendekatan Model Keputusan)


Pendekatan model keputusan melakukan pendekatan dengan menanyakan informasi

apa saja yang diperlukan untuk membuat keputusan. Pendekatan ini bukan menanyakan

informasi apa saja yang dibutuhkan bagi para pengguna tetapi lebih kepada informasi apa

yang berguna untuk keputusan nyata. Dengan demikian, orientasinya bersifat normatif dan

deduktif. Terdapat dua tujuan utama cakupan pendekatan model keputusan adalah yang

pertama memungkinkan para pengguna untuk dapat memprediksi arus kas masa depan

dengan asumsi yang lebih baik dan lebih tepat, kedua menganalisis efisiensi dan efektivitas

manajemen (pengelolaan) dengan mengindentifikasi sub kriterian dan kriteria pokok yang

menunjukan keputusan yang harus di ambil.

2.9.2 Penelitian Pasar Modal (Capital market research)

Sejumlah besar penelitian empiris menunjukkan bahwa harga sekuritas publik

bereaksi dengan sangat cepat dan objektif terhadap informasi baru. Menurut Hence, harga

pasar diasumsikan untuk merefleksikan secara utuh semua informasi yang tersedia secara

umum. Keuntungan pada sebuah saham adalah fungsi resiko, yaitu perubahan dari

keuntungan penjualan saham relatif terhadap perubahan dari keseluruhan pasar saham.

27
Hipotesis efisiensi pasar memiliki beberapa implikasi yang signifikan terhadap

akuntansi. Sebagai contoh, karena informasi dengan cepat direfleksikan pada harga sekuritas,

dorongan untuk meningkatkan pengungkapan dengan sedikit konsentrasi untuk memilih

berbagai alternative akuntansi menjadi lebih kuat. Sejak hipotesis efisiensi pasar menyatakan

bahwa pengembalian sekuritas didasarkan pada risiko, penelitian lain telah berusaha untuk

menilai hubungan antara ukuran-ukuran akuntansi berbasis risiko (misalnya rasio laporan

keuangan) dan ukuran risiko berbasis pasar. Efek dari pilihan kebijakan akuntansi pada harga

sekuritas juga telah diuji secara luas.

2.9.3 Penelitian Perilaku (Behavioral research)

Perhatian utama pada penelitian perilaku adalah bagaimana para pengguna informasi

akuntansi mengambil keputusan dan informasi apa saja yang mereka butuhkan. Melihat

bahwa pendekatan ini adalah deskriptif, sedangkan pendekatan model keputusan normatif,

penelitian ini banyak menggunakan subjek laboratorium dalam mengendalikan keadaan

eksperimen secara hati-hati.

Saat penelitian perilaku ini masih pada tahap awal, ada banyak temuan yang menarik.

Banyak penelitian telah menunjukkan perbedaan antara model keputusan normatif dan proses

pengambilan keputusan sebenarnya dari para pengguna serta kemungkinan revisi oleh

pembuat keputusan yang terjadi kurang dari model keputusan Bayesian adalah tepat.

Penelitian lain menemukan bahwa adanya kecenderungan untuk mempublikasikan laporan

keuangan untuk tujuan pengambilan keputusan manajerial. Saat penelitian perilaku

merupakan pendekatan deskriptif atau positif, mudah untuk pindah menjadi kesimpulan yang

bersifat normatif yang digunakan pada data akuntansi untuk tujuan pengambilan keputusan

yang bisa diperbaiki.

28
2.9.4 Teori Keagenan (Agency theory)
Teori keagenan (atau teori kontrak) merupakan salah satu teori yang sangat penting

dalam penelitian akuntansi. Teori keagenan dapat sebagai deduktif atau induktif dan

merupakan contoh khusus penelitian perilaku. Asumsi yang mendasari teori keagenan adalah

bahwa individu bertindak sendiri untuk yang terbaik bagi dirinya sendiri atau bagi

kepentingan sekelompok orang tertentu. Asumsi lain adalah bahwa perusahaan adalah tempat

persimpangan bagi banyak hubungan atau jenis kontrak kerja yang ada diantara manajemen,

pemilik, kreditor, dan pemerintah. Sebagai akibatnya, teori keagenan berkaitan dengan

penggunaan berbagai biaya monitoring dan penguatan hubungan antara berbagai kelompok.

Dalam dunia nyata banyak hubungan keagenan antara beberapa pihak yang diatur oleh angka

akuntansi yang meliputi perjanjian obligasi, kontrak kompensasi manajemen, dan ukuran

perusahaan.

Perjanjian obligasi sering menggambarkan tingkat maksimum rasio seperti debt to

equity. Semakin ketat hutang terhadap ekuitas, semakin besar kemungkinan bahwa

manajemen akan memilih alternatif akuntansi yang akan meningkatkan pendapatan. Dalam

kontrak kompensasi manajemen, manajemen kemungkinan akan mencoba untuk memilih

metode yang akan meningkatkan pendapatan dan juga meningkatkan bonus. Dalam diskusi

sebelumnya penelitian akuntansi positif mencatat hubungan antara ukuran perusahaan

dianggap sangat besar dan campur tangan pemerintah, yang dapat nilai mengarah pada

pilihan alternatif pendapatan penurun, sebagai akibatnya pilihan metode akuntansi oleh

perusahaan mungkin dipengaruhi oleh efek pada kontrak keagenan.

Prinsip utama teori keagenan adalah adanya hubungan kerja antara pihak yang

memberi wewenang (investor) dengan pihak yang menerima wewenang (manajer). Menurut

teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya

kepentingan yang saling bertentangan. Teori keagenan muncul ketika satu orang atau lebih

(principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian

29
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut. Hubungan antara

principal dan agent dapat mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asimetri

informasi) karena agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak

tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Dalam kondisi yang asimetri tersebut,

agent dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan

dengan cara melakukan manajemen laba.

Salah satu cara untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku

opportunistik manajemen adalah corporate governance, yaitu transparansi, akuntabilitas,

keadilan, dan responsibilitas. Corporate governance diharapkan dapat meminimalkan

tindakan manajemen laba.

Salah satu hipotesis dari teori keagenan adalah bahwa upaya manajemen untuk

memaksimalkan kesejahteraan sendiri dengan meminimalkan berbagai biaya agensi yang

timbul dari pemantauan dan kontraktor, sedangkan tujuan utama manajemen adalah untuk

memperbaiki kinerja, manajemen juga dapat mencoba untuk memilih aturan akuntansi yang

memaksimalkan pendapatan langsung daripada pendapatan dari waktu ke waktu, seperti

dalam kasus kredit pajak investasi. Perilaku ini kadang-kadang disebut perilaku oportunistik

atau moral hazard. Audit sebagai contoh meminimalkan agency cost, akan menjadi contoh

dari kontrak yang efisien.

2.9.5 Informasi Ekonomi (Information Economics)

Akuntan menjadi semakin berminat akan adanya biaya (dan manfaat) dalam proses

menghasilkan informasi akuntansi. Ini secara relative telah mengarahkan pengetahuan baru

dalam penelitian akuntansi: informasi ekonomi. Penelitian informasi ekonomi biasanya

teranalisis secara alami. Informasi ekonomi baru-baru ini memasukkan asumsi teori keagenan

dan situasi dalam analisisnya karena pembagian risiko antara prinsipal dan agent sangat

berhubungan dengan masalah apakah diantara kedua belah pihak telah terjadi asimetri

30
informasi. Tujuan dari analisis teori informasi adalah untuk menentukan seberapa optimal

insentif kontrak manajemen dan pembagian risiko dapat dinegosiasikan. Penelitian ini juga

menunjukkan pentingnya fungsi pengelolaan akuntansi, yaitu mengevaluasi manajemen dan

kinerja relatif karena sangat penting untuk menentukan insentif di dalam manajemen.

2.9.6 Akuntansi Kritisi (Critical Accounting)

Akuntansi kritisi adalah cabang teori akuntansi yang menunjukkan bahwa akuntansi

memiliki peran utama dalam menengahi konflik antara perusahaan dan konstitusi social

seperti tenaga kerja, konsumen dan masyarakat umum. Akuntansi kritisi merupakan

gabungan dari 2 sisi akuntansi yg berkembang pada tahun 1960, yaitu akuntansi sektor publik

dan akuntansi sosial. Tujuan akuntansi kritisi adalah untuk memajukan bagian dari bagian-

bagian penempatan oleh akuntansi sektor publik dan akuntansi kritisi ke tujuan utama

penelitian akuntansi dengan mengadopsi “konflik berdasarkan perspektif”.

31
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perkembangan pengetahuan dapat ditinjau dari berbagai sudut. Satu sudut yang sering

digunakan untuk menelaah perkembangan suatu pengetahuan yaitu sudut sejarah timbulnya

pengetahuan tersebut sampai pada tingkat tertentu sekarang, mengenai aplikasi dan

perkembangan teori-teori yang relevan dengan pengetahuan tersebut. Perkembangan

pengetahuan akuntansi dapat dirunut berdasarkan sejarah praktik akuntansi karena akuntansi

merupakan alat dan aplikasi pengetahuan dalam bidang praktik.

Perkembangan akuntansi dapat pula dilihat bukan dari praktik saja tetapi dari

perkembangan pemikiran akuntansi. Perkembangan pemikiran akuntansi timbul karena

adanya suatu kesadaran baru bahwa akuntansi dapat dijadikan alat untuk mempengaruhi

perilaku tertentu dalam masyarakat untuk mencapai tujuan nasional suatu negara. Kemudian

berbagai riset dilakukan untuk mengidentifikasi pemanfaatan akuntansi sebagai alat untuk

mencapai tujuan sosial tertentu. Perkembangan pemikiran ini sering disebut dengan

perkembangan teori akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Accounting Theory, 7th Editiion, Jayne Goldfrey, Allen Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton,
Scott Holmes
The Routledge Companion to Financial Acconting Theory, edited by Stewart Jones
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory “A
Conceptual and Institutional Approach” Fifth Edition. USA: South-Western College
Publishing.
Suwardjono. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
https://economy.okezone.com/read/2021/06/11/320/2423515/4-fakta-garuda-indonesia-
terancam-bangkrut-dahlan-iskan-turun-tangan

32
33

Anda mungkin juga menyukai