Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

CHAPTER 5 : CLIENT ACCEPTANCE


CHAPTER 6 : MAIN AUDIT CONCEPTS & PLANNING THE AUDIT

1. Gusti Audina Safitri ( 123011901039 )


2. Ratih Putri Yuri ( 123011901050 )
3. Susanti M Hutagalung ( 123011901068 )
4. Tennis Prita ( 123011901071 )

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
Chapter 5 : Client Acceptance

Tahapan Penerimaan Klien dalam Audit

1. Pemeriksaan klien untuk menentukan apakah ada


alasan untuk menolak klien(Acceptance of the
Objective client)
2. Meyakinkan klien untuk mempekerjakan
auditor(Acceptance by the client)

1. Mengevaluasi latar belakang klien dan alasan untuk


audit
2. Menentukan apakah auditor dimungkinkan untuk
memenuhi ketentuan etik berdasarkan klien
3. Menentukan kebutuhan untuk profesional lain
Procedures 4. Berkomunikasi dengan auditor pendahulu
5. Mempersiapkan proposal klien
6. Memilih staf untuk melaksanakan audit
7. Memperoleh surat penugasan
Chapter 5 : Client Acceptance

Evaluasi Latar Belakang Klien


Secara lebih khusus ISA menyebutkan penerimaan klien sebagai proses
mengidentifikasi ancaman-ancaman yang mungkin timbul selama bekerja
sama dengan klien, serta menyarankan sejumlah pengamanan yang perlu
dilakukan untuk mengurangi risiko-risiko yang terjadi.

Dari sudut pandang auditor alasan-alasan utama mengetahui latar belakang


klien adalah :
1. Untuk mengevaluasi risiko-risiko penugasan terkait penerimaan
penugasan tertentu
2. Untuk membantu auditor dalam menentukan apakah seluruh
persyaratan etika dan profesional (termasuk independensi, kompetensi,
dsb.) terkait klien tersebut dapat dipenuhi.
Chapter 5 : Client Acceptance

Sumber-sumber Informasi untuk evaluasi klien

Informasi Pengalaman
Kantor Informasi
yang
Akuntan dari
tersedia
Publik client
secara
umum

Metode: Metode:
Metode: (1) Review atas
Review atas
Pencarian terhadap (1) Media dan dokumentasi klien
dokumentasi,
basis data pemerintah; dan (2) (2) Diskusi dengan
berdiskusi dengan
Situs web klien, industri, dan manajemen dan staf
pengacara klien,
pemerintah
bankir, manajer audit
sebelumnya.
Chapter 5 : Client Acceptance

Tiga Pengaruh Utama atas Keberlanjutan Hubungan Antara Kantor Akuntan


Publik dan Klien

Konflik-konflik yang pernah Apakah terdapat litigasi


terjadi sebelumnya terkait cakupan yang tertunda antara
audit, tipe opini dan fee auditor dan klien

Hubungan
Klien Auditor

Keraguan yang cukup


serius terkait integritas
dari manajemen klien.
Chapter 5 : Client Acceptance

Kemampuan Memenuhi Persyaratan Etika dan Kompetensi


Tertentu
Evaluasi tim audit meliputi :

1. Persyaratan etika
2. Ligitasi dan Independensi
3. Kompetensi
4. Rotasi partner
5. Group Audit
Chapter 5 : Client Acceptance

Penggunaan Para Profesional Lainnya dalam Audit

1. Group Auditor
2. Tanggung Jawab Audit
3. Dokumentasi
4. Memperkerjakan Tenaga Ahli
5. Kompentensi Ahli Secara Objektivitas
6. Komunikasi Dengan Tenaga Ahli
Chapter 5 : Client Acceptance

Komunikasi Dengan Auditor Sebelumnya


1. Permintaan Ijin Dari Client
Sebagaimana yang tercantum dalam Kode Etik IESBA bagi Para Akuntan
Profesional (Kode Etik), akuntan profesional dalam praktek publik umumnya
akan perlu untuk mendapatkan izin dari kien, sebaiknya secara tertulis, untuk
memulai diskusi dengan akuntan (auditor) yang ada saat ini

2. Penugasan Pertama Kali


Untuk penugasan-penugasan yang pertama kali, ISA 510 menyatakan
bahwa: Dalam melakukan penugasan audit awal, tujuan dari auditor yang terkait
dengan saldo awal adalah memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai
tentang apakah :
a. Saldo awal memuat salah saji yang bersifat material yang
mempengaruhi laporan-laporan keuangan periode berjalan
b. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang tepat yang tercermin dalam
saldo awal telah diterapkan secara konsisten dalam laporan-
laporan keuangan periode berjalan, atau perubahan-perubahan yang
dibuat diperhitungkan secara tepat, disajikan dan diungkapkan
berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Chapter 5 : Client Acceptance

Proposal Audit

Proposal untuk klien yang telah ada

1. Review tentang bagaimana kantor akuntan publik dapat menambah


nilai
2. Rencana-rencana untuk pengembangan lebih lanjut atas nilai tambah
termasuk pembahasan tentang tren regulasi terkini, ruang lingkup
audit, dan setiap perubahan terbaru dalam perusahaan yang dapat
memengaruhi audit.
3. Deskripsi dari tim audit dan setiap perubahan dalam tim audit dari
tahun sebelumnya.
4. Proposal imbalan jasa secara terinci.
Chapter 5 : Client Acceptance

Surat Penugasan Audit


Surat penugasan ( engagement letter ) adalah perjanjian antara kantor
akuntan publik dan klien untuk melakukan audit dan jasa-jasa yang
terkait. Surat penugasan auditor mendokumentasikan dan
mengonfirmasikan penerimaannya atas penunjukkan tersebut, tujuan dn
ruang lingkup audit, dan besarnya tanggung jawab auditor kepada klien,
dan bentuk setiap laporan yang harus dibuat.

Isi dari surat penugasan audit


1. Tujuan audit atas informasi keuangan
2. Tanggung jawab auditor
3. Tanggung jawab manajemen
4. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
5. Rujukan pada bentuk dan isinya yang diharapkan atas setiap laporan
yang diterbitkan oleh auditor, serta pernyataan bahwa mungkin
terdapat situasi-situasi yang mana laporan dapat berbeda dari bentuk
dan isi yang diharapkan tersebut.
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Objektif dan Prosedur Perencanaan Audit

Objektif (tujuan):
meyakinkan auditor bahwa tidak ada salah saji pada laporan
keuangan suatu perusahaan.

Prosedur dari Perencanaan Audit adalah:


a. Melaksanakan prosedur audit untuk memahami entitas serta
lingkungannya, termasuk pengendalian internal dari entitas
tersebut.
b. Menilai risiko salah saji material dari laporan keuangan.
c. Menentukan materialitas.
d. Mempersiapkan memorandum perencanaan dan program audit
yang mencakup respons auditor terhadap risiko yang teridentifikasi.
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Memahami Entitas dan Lingkungannya

Prosedur memperoleh pemahaman menanyakan manajemen

analisa prosedur
Diskusi Tim Audit

observasi dari inspeksi


Klien yang berkelanjutan

memahami klien dan lingkungannya

industri, regulasi dan faktor eksternal lain

sifat entitas
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Pengukuran dan Review mengenai Kinerja Keuangan


Entitas
Prosedur analitis dalam fase perencanaan berguna untuk auditor
dapat memahami bisnis entitas serta identifikasi area-area di mana
risiko potensial dapat terjadi.
Informasi tersebut adalah:
a. Indikator Kinerja (keuangan dan non keuangan) dan rasio, tren,
serta statistic operasi
b. Pengukuran kinerja karyawan dan kebijakan insentif
c. Penggunaan forecast, analisis budget variance, dan laporan
kinerja tingkat departemen atau tingkat lainnya
d. Perbandingan kinerja perusahaan dengan competitor
e. Kinerja keuangan periodik (pertumbuhan pendapatan,
profitabilitas, leverage)
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Model resiko audit:

• Proses penilaian resiko

• Resiko bisnis dan resiko audit


(SAS No. 47 (AU 312.20)
1. Inherent risk
2. Control risk
3. Detection risk

• Significant risk
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Materialitas
Dalam konteks audit, materialitas dijelaskan sebagai :
Misstatements (kesalahan ungkap), termasuk kelalaian, terhitung material
apabila mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil oleh pengguna.
a. Ukuran dari Item
b. Nature dari Item
c. Keadaan Terjadinya
d. Kehandalan, ketepatan, dan jumlah bukti yang diperoleh
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Fraud dan Iregularitas


Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja oleh satu
individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan
tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau
melanggar hukum (IAPI, 2013).

Irregularities adalah kesalahan penyajian yang disengaja untuk


melakukan penipuan ataumenyesatkan para pengguna laporan keuangan.
Kecurangan dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut :
Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud).
Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation).
Korupsi (Corruption).
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Fraud Triangle (Segitiga Fraud)


Ada 3 hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu pressure
(dorongan), opportunity (peluang), dan rationalization (rasionalisasi),
sebagaimana tergambar berikut ini:

 Pressure
 Opportunity
 Rationalization
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Menggunakan Pekerjaan Lain (ISA 610, ISA 620) dan


Mempertimbangkan Penggunaan Auditee pada Organisasi
Jasa (ISA 402)
Dalam menjalankan tugasnya, seorang auditor dapat mengandalkan
pekerjaan auditor internal, dan dalam beberapa kasus dapat menyewa
pihak eksternal yang andal untuk menyediakan suatu keahlian atau
expertise yang tidak terdapat dalam suatu perusaan audit atau KAP.
Menggunakan Pekerjaan Auditor Andal
Perjanjian Auditor Andal dan Pelaporan
Menggunakan Pekerjaan Auditee’s Internal Auditor
Pertimbangan Audit Berkaitan dengan Auditee Menggunakan Organisasi
Jasa
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Penilaian Risiko Inherent


Inherent risk sendiri adalah kemungkinan adanya kekeliruan dalam segmen
audit yang melampaui batas toleransi, dimana risiko ini menunjukan
adanya kerentanan laporan keuangan terhadap kekeliruan yang bersifat
material, dengan asumsi tidak ada internal control.
Penilaian risiko ini baik inherent risk maupun control risk, biasanya
ditunjukan dalam bentuk kuantitatif, seperti presentase, dan dalam bentuk
kualitatif.
Penting bagi seorang auditor untuk memahami inherent risk dalam suatu
entitas, dalam kegiatan operasionalnya, kepemilikannya, tipe investasi
yang telah dilakukan, dan bagaimana entitas tersebut didanai. Inherent risk
sendiri dapat muncul dari tujuan atau obejective entitas, strategi, dll yang
berkaitan dengan risiko bisnis.
Chapter 6 : Main Audit Concepts and Planning The Audit

Aktivitas Perencanaan Lain


Aktivitas perencanaan lain ini termasuk rencana diskusi dengan direksi,
dan mempersiapkan memorandum/memo perencanaan audit, diantaranya;
Diskusi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
Memorandum Perencanaan Audit
Rencana Audit (audit programme)
Bukti Audit
Prosedur Audit
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai