Anda di halaman 1dari 78

WS AUDIT : KELOMPOK 1

o Meri Setiawati (11200000069)


o Achmad Rozan Al-Khoiri (11200000079)
o Shri Shentanu (11200000081)
o Tiara At Syaratyn Abdullah (11200000082)
o Elisa Margareta Marsaulina P (11200000089)

BAB I AKTIVITAS PRA PENUGASAN

1.1 Prosedur penerimaan klien


Pada tahap aktivitas pra penugasan sebelum auditor membuat proposal audit, terlebih dahulu
manager melengkapi prosedur penerimaan klien dengan detail informasi sebagai berikut:

1.1.1 Informasi perikatan audit

Informasi perikatan Keterangan


Nama partner perikatan Lim Hendra
Nama audit manager Samiya Rahman
Jenis perikatan Audit Umum
Apakah ini adalah perikatan pertama Ya
Biaya dan realisasi (lihat perhitungannya di bawah):
a. Biaya yang diajukan Rp 60.000.000
b. Anggaran biaya Rp 36.000.000
Periode perikatan 31 Desember 20x7
Kondisi perikatan:
Apakah ini perikatan bersama? Tidak
Apakah Entitas adalah perusahaan terdaftar di BEI? Tidak
Apakah entitas berencana untuk terdaftar di BEI? Tidak
Apakah entitas adalah institusi keuangan non bank Tidak
(IKNB)?
Apakah entitas non profit organization? Tidak
Apakah entitas merupakan perusahaan dengan risiko Tidak
yang tinggi?
Terhadap kondisi perikatan diatas, apakah KAP Tidak, karena KAP memiliki
memiliki perhatian terkait dengan kapasitas dan kapasitas dan kapabilitas untuk
kapabilitas KAP? menyelesaikan perikatan.
1.1.2 Faktor Risiko Umum
Pada prosedur penerimaan klien atau penerimaan kembali klien apakah terdapat hal-hal
yang mendapatkan perhatian khusus dari auditor sebagai berikut:

Perhatian Keterangan
Kebijakan akuntansi yang tidak biasa/wajar? Tidak ada
Prosedur audit? Tidak ada
Masalah perpajakan dan regulasi? Tidak ada
Integritas manajemen? Tidak ada
Tindakan tidak sesuai hukum? Tidak ada
Investigasi dari regulator? Tidak ada
Tidak patuhnya klien terhadap peraturan dan Tidak ada
perundangan?
Tuduhan kecurangan yang dilakukan oleh Tidak ada
pemegang saham/pemilik, manajemen atau para
dewan direksi pada laporan keuangan tahun lalu?
Transaksi pihak berelasi yang signifikan? Tidak ada
Indikasi bahwa entitas tidak dapat melanjutkan Tidak ada
kelangsungan usahanya?
Indikasi lainnya? Tidak ada

1.1.3 Investigasi Survey


Berdasarkan hasil survey dengan calon klien, buatlah daftar terkait calon klien yang
merupakan karyawan kunci dan apakah karyawan kunci tersebut memiliki kepemilikan
saham di perusahaan diatas 10% atau lebih.

Nama Jabatan Persentase kepemilikan


Mr. Robin Tan Presiden Direktur Succes 0% Saham
Corporation
Mr. Poltak Direktur PT. Otomotif 0% Saham
Indonesia

1.1.4 Komunikasi dengan auditor terdahulu

Komunikasi dengan auditor terdahulu Keterangan


Nama Kantor auditor terdahulu KAP Tedy dan Rekan
Alamat auditor terdahulu Jalan Berdikari No. 159 Jakarta
Alasan pengunduran diri perikatan Karena kebijakan dari Group Perusahaan
yang berasal dari singapura yang
mensyaratkan pergantian auditor 5 tahun
sekali.
Hal penting yang menjadi perhatian auditor PT OIS tidak melakukan konsolidasi
terdahulu laporan keuangan karena tidak memiliki
investasi pada subsidiary, hanya memiliki
investasi pada perusahaan asosiasi PT OIS
juga tidak dikonsolidasi karena bentuk
hukum PT OIS adalah ventura bersama.

1.1.5 Ringkas laporan keuangan

Nama calon klien : PT. Otomotif Indonesia Sukses


Periode : 31 Desember 20x7
Standar akuntansi yang digunakan : SAK Umum

(Disajikan dalam rupiah penuh)


Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu Keterangan
Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.096.927.859 18.916.363.574
Piutang dagang 32.371.313.648 27.031.448.657
Piutang lain – lain 6.462.777.739 4.992.700.295
Persediaan 15.324.476.182 10.294.182.963 Naik Signifikan
Lain – lain (termasuk pajak) 33.814.414.980 14.623.462. 990 Naik Signifikan
Total asset lancar 109.069.910.408 75.858.158.479

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.842.006.345 97.782.319.809 Turun
Signifikan
Aset pajak tangguhan 3.781.399.958 3.781.399.958 Tidak Ada
Pergerakan
Investasi, bersih 26.315.255.449 26.315.255.449
Total tidak asset lancar 120.938.661.751 127.878.975.215
Total asset 230.008.572.159 203.737.133.694

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 13.175.554.538 Naik Signifikan
Utang lain – lain 2.358.024.416 1.788.401.212
Pajak 16.874.019.669 22.155.510 Naik Signifikan
Total liabilitas jk pendek 38.149.167.128 14.986.111.260

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan 10.392.923.000 8.403.711.000
Total liabilitas jk panjang 10.392.923.000 8.403.711.000
Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143
Penghasilan komprehensif lain 2.005.210.990 2.005.210.990
Saldo laba 138.029.686.898 137.010.516.301
Total ekuitas 181.466.482.031 180.347.311.434
Total liabilitas & ekuitas 230.008.572.159 203.737.133.694

Ringkas laporan keuangan (lanjutan)


Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu Keterangan
Laporan laba rugi:
Pendapatan 201.285.904.815 158.054.424.999 Signifikan
Harga pokok penjualan (184.199.657.826) (154.639.489.975)
Beban operasi (16.919.537.932) (16.720.832.338)
Lain – lain 852.461.539 (326.927.401)
Pendapatan sebelum pajak 1.019.170.597 (13.632.824.715)
Pajak (185.474.683)
Laba setelah pajak 1.019.170.597 (13.818.299.398) Signifikan

Catatan risiko teridentifikasi (jika ada):

Akun persediaan, asset lancar lainnya, asset tetap, utang dagang dan hutang pajak
mengalami naik signifikan serta tidak berwujud bersih tidak ada pergerakan. Atas
identifikasi ini auditor akan melakukan follow up masing-masing akun pada saat audit
lapangan.

1.1.6 Daftar pihak berelasi


Ketika klien / calon klien mewakili minimal 5% dari pendapatan grup atau aset kotor,
pastikan semua entitas grup yang terdiri dari 5% atau lebih dari pendapatan atau aset grup
tercantum di bawah ini.

Nama Entitas Hubungan dengan calon klien


(parent/subsidiary/sister entity)
PT. Otomotif Indonesia Sukses 50% Saham
Success Corporation 50% Saham
PT. Roda Bergulir Subsidiary PT Otomotif Indonesia
PT. Pick Up Indonesia Subsidiary PT Otomotif Indonesia
PT. Dealer Semesta Subsidiary PT Otomotif Indonesia
Succes No Reason Corp Subsidiary Success Corporation
PT. Succes Otomotif Mandiri 25% investasi pada asosiasi
1.1.7 Persetujuan perikatan
Dalam tahap ini auditor harus mengetahui seberapa tinggi kah level persetujuan perikatan
klien yang bergantung pada kondisi dan faktor yang telah diketahui dalam survey dan
prosedur perikatan.

Prosedur Keterangan
Siapakah yang harus menyetujui perikatan
audit :
a. Managing partner : Lydia Salim
b. Partner : Lim Hendra
Persetujuan perikatan:
Nama partner : Lim Hendra
Tanggal persetujuan perikatan : 8 Januari 20x8
1.2 Menentukan biaya audit

Informasi Keterangan
Jumlah jam audit 176 Jam
Estimasi biaya audit Rp 59.300.000
Budget biaya audit (60% dari total estimasi) Rp 36.000.000
Biaya audit yang diajukan Rp 60.000.000

Nama calon klien PT Otomotif Indonesia Sukses


Ringkas laporan keuangan:

Total asset : Rp 230.008.572.159


Total ekuitas : Rp 181.466.482.031
Total pendapatan : Rp 201.285.904.815
Total jam audit : 176 Jam
Total biaya audit : Rp 60.000.000

Perhitungan estimasi biaya audit


Jabatan Biaya per jam (IDR) Total jam Biaya audit
Assisstant 200.000 64 12.800.000
Incharge 300.000 80 24.000.000
Manager 500.000 19 9.500.000
Partner 1.000.000 13 13.000.000
Concuring review 1.000.000
IT Specialist 500.000
Tax Specialist 500.000
Valuation Specialist 500.000
Others 500.000
Estimasi biaya audit 59.300.000
Total biaya audit 60.000.000
Untuk menyelesaikan aktivitas pra penugasan mahasiswa diminta untuk membuat pernyataan
independensi sesuai dengan template berikut dibawah, berikut adalah penunjuk pengisian:

1. Isi format dibawah sesuai dengan sifat penugasannya (penerimaan klien untuk klien baru,
penerimaan kembali klien untuk klien tahun lalu).
2. Isi setiap pertanyaan dengan sebenarnya sesuai dengan kasus tersebut, jika tidak ada yang
perlu dijawab maka isi dengan N/A (not applicable)
3. Tanda tangani pernyataan tersebut sebagai bukti independensi setiap auditor.

1.3 Membuat representasi independensi

Client : Robin Tan

Period : 31 Desember 20x7

REPRESENTASI INDEPENDENT HARUS DILENGKAPI KETIKA MERENCANAKAN


AUDIT
Bagian 1 : Harus dilengkapi hanya untuk klien audit yang baru

Bagian 2 : Harus dilengkapi untuk semua klien audit yang lainnya

Bagian 3 : Harus dilengkapi untuk semua klien audit

1 PENERIMAAN KLIEN

1.1 Kami telah memastikan bahwa prosedur penerimaan klien KAP telah diikuit/dipatuhi.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

__N/A________________________________________________________________
___
__________________________________________________________________

1.2 Kami telah mendiskusikan masalah apapun yang timbul selama melaksanakan prosedur
penerimaan klien ini dengan klien.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

__N/A________________________________________________________________
___
__________________________________________________________________
2 RETENSI KLIEN/PENERIMAAN KEMBALI KLIEN

2.1 Kami telah memastikan bahwa prosedur Retensi klien KAP atau penerimaan kembali
klien KAP telah diikuti/dipatuhi.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

___N/A_______________________________________________________________
___
__________________________________________________________________

2.2 Kami telah mendiskusikan masalah apapun yang timbul selama melaksanaka prosedur
Retensi klein atau penerimaan kembli klien ini dengan klien.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

___N/A_______________________________________________________________
___ __________________________________________________________________

3 INDEPENDENSI DAN SUMBER DAYA

3.1 Kami telah mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin dapat mengancam


objektifitas KAP dalam berhubungan dengan klien tersebut dengan merujuk kepada
semua rincian mengenai jasa-jasa non-audit, pernyataan paling terakhir kami atas
independensi dan peristiwa-peristiwa sejak pernyataan tersebut dibuat, dan terutama
telah memastikan bahwa setuju untuk melindungi dalam semua hal yang mengancam
objektifitas, yang mempengaruhi pekerjaan audit harus dikeluarkan/dibersihkan,
termasuk dalam ringkasan dari jasa-jasa non-audit.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

___N/A_______________________________________________________________
___ __________________________________________________________________

3.2 KAP tidak dapat dicegah/dihalangi dari tindakan klien karena kurang independent,
menentukan pembatasan dari ruang lingkup audit yang mungkin menghasilkan opini
disclaimer atau sumber daya yang tidak cukup dan memiliki keahlian dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit dengan semestinya.
(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

___N/A_______________________________________________________________
___ __________________________________________________________________

3.3 Peran serta Pimpinan Rekan dalam komponen-komponen dari kelompok audit cukup
memungkinkan kami untuk bertindak sebagai auditor utama).

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah:)

___N/A_______________________________________________________________
___ __________________________________________________________________

(Nama) (Tanda Tangan) (Tanggal)


BAB II PENILAIAN RISIKO

2.1 Memahami lingkungan bisnis klien (accounting system) dan menentukan risiko
indikator.
Berdasarkan pemahaman atas system informasi akuntansi klien, gambarkanlah pemahaman
tersebut dalam dokumentasi audit dibawah ini, agar pemahaman tersebut dapat
terdokumentasi dan dipahami lebih baik.

Siklus pendapatan dan piutang


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang memberikan
persetujuan batas kredit pelanggan ?
Siapakah yang mereview
rekonsiliasi AR dan menentukan
jumlah cadangan piutang tak
tertagih?
Siapakah yang melakukan
rekonsiliasi buku besar dengan
buku besar pembantu?
Siapakah yang mempersiapkan
faktur, memeriksa ketepatan faktur
dengan penjualan, pemesanan
penjualan?
Siapakah yang mengetahui data
master pelanggan?
Siapakah yang membuat dan
memproses pesanan penjualan?
Siapakah yang mencatat pengiriman
persediaan ke module dalam system
persediaan.?
Siapakah yang mendata/mengambil
surat jalan yang telah diterima oleh
pelanggan

Siklus persediaan dan hutang dagang


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang menandatangani PO
dan menyetujui penyesuaian
persediaan?
Siapakah yang memeriksa
rekonsiliasi persediaan dan
memonitor perhitungan persediaan?
Siapakah yang melakukan
rekonsiliasi antara buku besar
dengan buku besar pembantu?
Siapakah yang mencatat faktur
pembelian, mencocokan faktur, PO
dan penerimaan persediaan?
Siapakah yang memelihara dan
menjaga masterfile supplier dan
melakukan perhitungan persediaan?
Siapakah yang menerima persediaan
dan memproses dokumen
penerimaan persediaan?
Siapakah yang mencatat data
penerimaan persediaan kedalam
modul system persediaan?
Siapakah yang menerima faktur dari
supplier?

Siklus Aset tetap


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang melakukan reviu
daftar asset tetap?
Siapakah yang memelihara daftar
asset tetap?
Siapakah yang menerima asset tetap
?

Siklus penggajian karyawan


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang menyetujui
perhitungan penggajian?
Siapakah yang memelihara
masterfile penggajian dan proses
penggajian

Siklus kas
Proses Nama Jabatan
Siapakah yang melakukan reviu
rekonsiliasi bank?
Siapakah yang mempersiapkan
rekonsiliasi bank?

Berdasarkan hasil pemahaman lingkungan bisnis klien, identifikasi setiap kemungkinan risiko
yang teraplikasi dalam pemahaman lingkungan bisnis klien dengan tabel risiko indikator
dibawah ini:
No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi /
Tidak
1 BOD dan management tidak Indikator ini berlaku bila
bekerja sama dengan baik manajemen tidak kooperatif
dengan auditor. dalam memberikan bantuan
kepada auditor.
2 Entitas atau department di Indikator ini berlaku untuk entitas
perusahaan lebih sering yang sering menyelesaikan
melakukan transaksi dengan transaksi secara tunai seperti
tunai penjual ritel tertentu, penyedia
layanan dan bar dan restoran.
3 Kondisi perusahaan sangat Indikator ini tidak dimaksudkan
diperngaruhi oleh tingkat untuk diterapkan pada entitas
suku bunga. hanya karena mereka memiliki
satu instrumen atau dua
instrument yang sesuai dengan
tingkat suku bunga. Indikator ini
dimaksudkan untuk diterapkan
pada entitas yang profitabilitasnya
dipengaruhi oleh fluktuasi suku
bunga.
4 Profitabilitas entitas Indikator ini berlaku untuk entitas
terganggu, atau tidak mudah yang berjuang untuk
menghasilkan laba menunjukkan keuntungan dan
mereka yang meraih keuntungan
melalui transaksi daripada operasi
yang konsisten.
5 Entitas bergantung atau Indikator ini terutama
sensitive terhadap peraturan mempengaruhi entitas yang
perundang-undangan produk dan layanannya
dikendalikan oleh undang-undang
atau kebijakan pemerintah.

No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi / Tidak


6 Kerentanan terhadap Indikator ini ditujukan untuk
hilangnya kontrak, lisensi, atau entitas dimana kejadian
paten semacam itu akan bermasalah
bagi entitas dalam hal going
concern dan kesejahteraan
finansial.
7 Konsentrasi pada pasar, Indikator ini berlaku bila
produk, jasa, pelanggan atau entitas dapat menjual
pemasok produknya atau memberikan
layanan kepada sejumlah
pelanggan yang relatif
terbatas. Hal ini juga berlaku
bila entitas tidak
terdiversifikasi dan penawaran
produknya sangat terbatas.

8 Industri memiliki tingkat Indikator ini berlaku untuk


kegagalan yang tinggi entitas yang beroperasi di
industri yang dikenali karena
tingkat kegagalannya yang
tinggi, seperti industri
konstruksi, restoran dan
penginapan.
9 Tingkat kompetisi yang Sebagian besar entitas
tinggi, disertai dengan beroperasi dalam lingkungan
penurunan marjin yang kompetitif, yang tidak
selalu membuat indikator ini
berlaku.
10 Keputusan operasi dan Indikator ini hampir pasti
keuangan didominasi oleh berlaku untuk entitas kecil
sejumlah individu yang manajer pemilik atau tim
manajemennya terbatas sangat
terlibat.
11 Personel akuntansi tidak Indikator ini berlaku untuk
terampil atau berpengalaman entitas yang staf akuntingnya
tidak dapat memenuhi
tugasnya tanpa memberikan
kesalahan.
12 Perputaran personel akuntansi Perputaran yang tinggi di
yang tinggi departemen akuntansi
biasanya
mengindikasikan
masalah mendasar yang lebih
serius.

No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi / Tidak


13 Materialitas sering Pengalaman masa lalu dengan
digunakan untuk manajemen harus
membenarkan kebijakan dipertimbangkan saat
akuntansi marjinal mengevaluasi penerapan indikator
ini.
14 Kegagalan untuk Bila tim audit harus
memperbaiki kekurangan mengkomunikasikan kekurangan
yang signifikan diketahui yang sama kepada manajemen dan
dalam pengendalian mereka yang ditugaskan di bidang
internal tata kelola dari tahun ke tahun,
risiko penipuan lebih besar.
Indikator ini berlaku dalam situasi
seperti itu.
15 Penekanan berlebihan pada Minimalisasi pajak merupakan
minimalisasi pajak insentif untuk melakukan
kecurangan.
16 Signifikan dan / atau Banyak penipuan dilakukan dan
transaksi dengan pihak disembunyikan melalui
terkait yang kompleks penggunaan pihak terkait. Adanya
hubungan pihak terkait tidak
menyebabkan indikator ini dapat
diterapkan.
17 Entitas melakukan Kompleksitas transaksi atau
transaksi kompleks atau hubungan bisnis adalah masalah
hubungan bisnis penilaian.
18 Akun yang besar Misalnya, entitas yang transaksi
berdasarkan perkiraan berikut penting:
subjektive / estimasi a. Penyisihan restrukturisasi
b. Pengakuan pendapatan
berdasarkan persentase
penyelesaian atau
perkiraan biaya yang harus
diselesaikan
c. Penyisihan piutang ragu –
ragu.
d. Aktiva atau kewajiban
pajak penghasilan masa
depan yang diakui.
e. Asumsi pengukuran nilai
wajar.
f. Penyisihan persediaan
using

No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi / Tidak


19 Produk atau jasa subjek Produk seringkali mengalami
keusangan keusangan dalam entitas yang
menjual barang-barang yang
tidak dapat rusak (mis.,
Makanan, obat-obatan
terlarang), dengan cepat
menjadi usang (mis., Pakaian,
mobil) atau menggunakan
teknologi usang (mis.,
Perekam video, televisi
katoda).
20 Berencana untuk secara Indikator ini berlaku untuk
signifikan mengurangi atau entitas yang telah
melikuidasi operasi mengumumkan pengurangan
staf atau penutupan usaha.
21 Jaminan pribadi dari utang Bukan hal yang aneh bagi
entitas pemilik bisnis untuk
menjamin hutang entitas, yang
membuat indikator ini berlaku.
Penerapan meningkat dengan
signifikansi hutang.
22 Hubungan buruk dengan Bila karyawan tidak puas
karyawan karena mereka mungkin tidak
peduli dengan apa yang
mereka lakukan atau mereka
mungkin memutuskan untuk
mengambil dari entitas apa
yang mereka yakini pantas
mereka dapatkan.
23 Kompensasi bergantung Insentif ada untuk
mencapai target kinerja melebihlebihkan pendapatan
untuk memaksimalkan
pembayaran insentif.
24 Kurangnya tindakan korektif Indikator ini berlaku bila
yang tepat dalam menanggapi manajemen tidak mengambil
pelanggaran kebijakan dan tindakan atau penundaan
prosedur dalam mengambil tindakan
sebagai tanggapan atas
pelanggaran kebijakan dan
prosedur yang dilaporkan.
25 Tidak masuk akal dari tenggat Ketidakpastian tenggat waktu
waktu yang ditetapkan pada adalah pertanyaan tentang
personel/karyawan penghakiman.
2.2 Menetapkan materialitas audit
Berdasarkan pemahaman atas kondisi laporan keuangan dan ukuran entitas klien tetapkanlah
materialitas audit dengan tabel berikut:
Keterangan Penetapan asumsi materialitas
Acuan yang digunakan oleh auditor
Alasan penetapan acuan materialitas
Estimasi nilai setahun acuan materialitas
Persentase acuan materialitas
Materialitas keseluruhan
Kesalahan yang dapat diterima
(Materilitas pelaksana)
Kesalahan yang diabaikan
Kriteria perusahaan

2.3 Menentukan prosedur substantive minimum.


Team audit akan menentukan prosedur standard (signifikan akun) yang akan dilakukan oleh
auditor untuk setiap akun yang nilainya melebihi materialitas keseluruhan. Setiap tambahan
risiko audit yang teridentifikasi untuk melakukan respon atas risiko akan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari seluruh prosedur substantive audit dari masing-masing akun. Setiap
akun yang tidak lebih besar dari materialitas dapat menggunakan prosedur substantive tidak
signifikan (prosedur minimal) yang lebih sederhana dari prosedur standar .
Akun dianggap signifikan jika nilai akun melebihi nilai materialitas keseluruhan
Accounts Amount Materialitas Signifikansi/
Tidak
Pendapatan
Beban operasi
Persediaan
Kas & setara kas
Aset tetap
Kompensasi karyawan
Investasi
Modal
Pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Instrumen keuangan
Pendapatan/beban lain-lain
2.4 Mengevaluasi indicator risiko audit
Berdasarkan kondisi klien pada narasi diatas, identifikasikan indikator risiko audit pada klien
tersebut sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan berikut:
No Indikator Risiko Teraplikasi / NA Audit Komen
1 Para BOD dan management
suka berdebat dan tidak
bekerja sama dengan baik
dengan auditor.

2 Entitas atau department di


perusahaan lebih sering
melakukan transaksi dengan
tunai

3 Kondisi perusahaan sangat


diperngaruhi oleh tingkat suku
bunga.

4 Profitabilitas entitas
terganggu, atau tidak mudah
menghasilkan laba

5 Entitas bergantung atau


sensitive terhadap peraturan
perundang-undangan

6 Kerentanan terhadap
hilangnya kontrak, lisensi, atau
paten

7 Konsentrasi pada pasar,


produk, jasa, pelanggan atau
pemasok

No Indikator Risiko Teraplikasi / NA Audit Komen


8 Industri memiliki tingkat
kegagalan yang tinggi
9 Tingkat kompetisi yang
tinggi, disertai dengan
penurunan marjin
10 Keputusan operasi dan
keuangan didominasi oleh
sejumlah individu
11 Personel akuntansi tidak
terampil atau berpengalaman
12 Perputaran personel akuntansi
yang tinggi
13 Materialitas sering digunakan
untuk membenarkan kebijakan
akuntansi marjinal
14 Kegagalan untuk memperbaiki
kekurangan yang signifikan
diketahui dalam pengendalian
internal
15 Penekanan berlebihan pada
minimalisasi pajak
16 Signifikan dan / atau transaksi
dengan pihak terkait yang
kompleks
17 Entitas melakukan transaksi
kompleks atau hubungan
bisnis
18 Akun yang besar berdasarkan
perkiraan subjektive / estimasi
19 Produk atau jasa subjek
keusangan
20 Berencana untuk secara
signifikan mengurangi atau
melikuidasi operasi
21 Jaminan pribadi dari utang
entitas

No Indikator Risiko Teraplikasi / NA Audit Komen


22 Hubungan buruk dengan
karyawan
23 Kompensasi bergantung
mencapai target kinerja
24 Kurangnya tindakan
korektif yang tepat dalam
menanggapi pelanggaran
kebijakan dan prosedur
25 Tidak masuk akal dari
tenggat waktu yang
ditetapkan pada
personel/karyawan
2.5 Prosedur analitikal
Lakukanlah analisa informasi keuangan dengan melakukan prosedur analisis berikut:

a. Bandingkan periode sekarang dengan periode sebelumnya yang sebanding (ekspektasi implisit) pada item baris laporan keuangan
atau basis akun.
b. Hitung rasio kunci yang relevan dengan entitas.
c. Identifikasi tidak adanya perubahan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
d. Untuk item yang diidentifikasi, verifikasi bahwa mereka termasuk dalam Masalah.

(Disajikan dalam ribuan rupiah)


Description Dec 31,x7 Dec 31, x6 % Preliminary analysis Responded by Client
Fluct

Laporan laba rugi:


Pendapatan
Harga pokok penjualan
Beban operasi
Lain – lain
EBT
Pajak
Laba setelah pajak
(Disajikan dalam ribuan rupiah)
Description Dec 31,x7 Dec 31, x6 % Preliminary analysis Responded by Client
Fluc

Aset lancar:
Kas dan setara kas
Piutang dagang
Piutang lain – lain
Persediaan
Lain – lain (termasuk pajak)
Total asset lancar

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih
Aset pajak tangguhan
Investasi, bersih
Total tidak asset lancar
Total asset

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang
Utang lain – lain
Pajak
Total liabilitas jk pendek

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan
Total liabilitas jk panjang
Description Dec 31,x7 Dec 31, x6 % Preliminary analysis Responded by Client
Fluc
Ekuitas:
Modal saham
Penghasilan komprehensif
lain
Saldo laba
Total ekuitas
Total liabilitas & ekuitas
2.6. Meringkas risiko audit dari risiko bisnis klien.
Berdasarkan setiap tahapan prosedur dalam penilaian risiko buatlah ringkasan risiko audit dari
risiko bisnis klien yang telah anda identifikasi.
Contoh untuk membuat ringkasan risiko audit:
Contoh 1. Auditor menemukan bahwa para BOD dan management suka berdebat dan tidak
bekerja sama dengan baik dengan auditor, dalam proses indicator risiko entitas terindikasikan
terdapat kecurangan laporan keuangan.
Contoh 2. Auditor menemukan bahwa entitas atau department di perusahaan lebih sering
melakukan transaksi dengan tunai, dalam proses indicator risiko entitas teridentifikasi
kemungkinan menjalankan bisnis yang berisiko kesalahan asset yang tidak tepat
(misappropriate of asset)
Maka audit membuat ringkasan dalam tahapan ini sebagai berikut:
No Tahapan Prosedur penilaian risiko Masalah yang ditemukan
1 Indikator risiko Kemungkinan terindikasi kecurangan laporan
keuangan
2 Indikator risiko Bisnis dijalankan kemungkinan terdapat
risiko kesalahan asset yang tidak tepat
(misappropriate of asset)

Berdasarkan prosedur diatas kami mengidentifikasi penilaian risiko terhadap bisnis PT OIS
sebagai berikut:
No Tahapan Prosedur penilaian risiko Masalah yang ditemukan
4 Profitabilitas entitas terganggu, atau tidak Faktor ekonomi yang mempengaruhi
mudah menghasilkan laba likuiditas entitas dan tekanan untuk
melaporkan laporan keuangan yang positif
6 Kerentanan terhadap hilangnya kontrak, Faktor eksternal mungkin menyebabkan
lisensi, atau paten penurunan nilai atau kerugian

7 Konsentrasi pada pasar, produk, jasa, Faktor eksternal mungkin menyebabkan


pelanggan atau pemasok penurunan nilai atau kerugian

9 Tingkat kompetisi yang tinggi, disertai Faktor indikasi masalah kelangsungan usaha
dengan penurunan marjin
BAB III MENANGGAPI RISIKO AUDIT
3.1 Identifikasi risiko bisnis berdampak pada asersi manajemen
Berdasarkan matters yang telah teridentifikasi tentukan dampak matters tersebut terhadap siklus dan laporan keuangan serta asersi
manajemen menggunakan acuan berikut:
Matters Auditor komen Dampak ke Akun Asersi manajemen
Faktor ekonomi yang mempengaruhi Kemungkinan terjadi Pendapatan Existences/Occurances
likuiditas entitas dan tekanan untuk
melaporkan laporan keuangan yang positif
Faktor indikasi masalah kelangsungan usaha Para pemegang saham N/A N/A
optimis akan bisnis ini
dimasa depan dan komit
untuk mendukung
penuh
perusahaan
Faktor eksternal mungkin menyebabkan Kemungkinan terjadi Inventory Valuation net
penurunan nilai atau kerugian

Catatan atas tanggapan risiko ini adalah sebagai berikut:

1. Tekanan pada manajemen karena kondisi bisnis dapat mempengaruhi tindakan manajemen untuk melaporkan laporan keuangan
yang positif (untung) yang mungkin dapat mempengauhi tingginya risiko keterjadian (occurances) pendapatan perusahaan dengan
melaporkan atau mencatat pendapatan yang tidak terjadi.
2. Faktor eksternal seperti batasan kontrak dan ketidak pastian mendapatkan kontrak lanjutan meningkatkan kemunginan penurunan
nilai atas persediaan perusahaan untuk mensupply Customers. (kemungkinan terdapat inventory dead stock atas kontrak yang telah
habis tetap dicatat oleh perusahaan).
3. Para pemegang saham optimis akan bisnis ini dimasa depan dan komit untuk mendukung penuh perusahaan.
3.2 Identifikasi risiko laporan keuangan berdampak asersi manajemen
Auditor juga melakukan identifikasi risiko terhadap akun material dengan rincian pengujian
sebagai berikut:

Catatan: Akun dianggap memiliki risiko ketika teridentifikasi risiko utama atau
teridentifikasi lebih dari satu risiko komponen.
No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA
A Aset tetap Tidak teridentifikasi risiko
1 Penambahan asset tetap di tahun berjalan Risiko komponen Applicable
melebihi materialitas audit
2 Perubahan signifikan terhadap estimasi Risiko utama NA
akuntansi
3 Perubahan kebijakan akuntansi pada asset Risiko utama NA
tetap
4 Jumlah aset tetap melebihi 70% total asset Risiko komponen NA
Perusahaan menjalankan usahanya sangat terpengaruhi oleh asset tetap yang dimiliki

B Persediaan Teridentifikasi risiko


1 Jumlah persediaan melebihi nilai materialitas Risiko komponen Applicable
audit
2 Biaya persediaan langsung (direct material Risiko komponen Applicable
cost) melebihi 65% dari total penjualan
3 Sifat dari bisnis merupakan subjek kerusakan Risiko utama NA
4 Total pembelian setahun persediaan melebihi Risiko komponen Applicable
70% dari total penjualan setahun.
Sifat operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaan

C Perpajakan Tidak teridentifikasi risiko


1 Apakah terdapat pemeriksaan pajak selama Risiko utama NA
tahun berjalan ?
2 Apakah terdapat pajak lebih bayar selama Risiko utama NA
periode berjalan atau diharapkan perusahaan
akan melakukan klaim kelebihan pembayaran
pajak selama tahun berjalan?
3 Rasio hutang terhadap modal melebihi 4:1? Risiko utama NA
4 Perusahaan memenuhi persyaratan atas Risiko komponen NA
pembuatan dokumentasi transfer pricing?
5 Bisnis utama perusahaan subjek atas pajak Risiko komponen NA
final & non final?
6 Pajak penghasilan perusahaan subjek pajak Risiko utama NA
final 1% dari total omzet sesuai dengan PP 46
tahun 2013?
No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA
C Perpajakan Tidak teridentifikasi risiko
7 Omzet Perusahaan melebihi IDR 4,8 Milyar Risiko utama NA
tapi kurang dari IDR 50 Milyar? (persyaratan
fasilitas PPh Badan)
8 SPT tahunan yang dilaporakan tahun Risiko utama NA
sebelumnya tidak sesuai dengan laporan
keuangan audit tahun lalu?
9 Perusahaan terbuka dengan total modal melebih Risiko utama NA
40% beredar di Bursa Efek? (insentive pajak
lebih rendah 5% dari tariff normal)
Bisnis perusahaan menjadi subjek perpajakan yang signifikan

D Pendapatan Tidak teridentifikasi risiko


1 Total pendapatan melebihi materialitas audit? Risiko komponen Applicable
2 Menggunakan estimasi signifikan untuk Risiko utama NA
menentukan pengakuan pendapatan?
3 Ketidakpastian pengakuan pendapatan karena Risiko utama NA
tingginya tingkat pengembalian penjualan?
4 Mengaplikasikan Konsep agen dan principal? Risiko komponen NA
Aktivitas Pendapatan menopang bisnis perusahaan

E Instrumen Keuangan Tidak teridentifikasi risiko


1 Instrumen keuangan melebihi dari materialitas Risiko komponen Applicable
audit?
2 Instrument keuangan diukur dengan nilai Risiko komponen NA
wajar?
3 Perubahan intensi atas instrument keuangan? Risiko utama NA
Transksi instrumen keuangan signifikan dalam perusahaan

F Pinjaman/Hutang Tidak teridentifikasi risiko


1 Pinjaman/hutang melebihi dari materialitas Risiko komponen NA
audit?
2 Pinjaman/hutang diukur dengan nilai wajar? Risiko komponen NA
3 Pinjaman/hutang diperoleh dari pihak berelasi Risiko utama NA
atau diharapkan akan menerima dari pihak
berelasi?
4 Jangka waktu dan kondisi yang tidak biasa? Risiko utama NA
5 Perubahan intensi atas Pinjaman/hutang? Risiko utama NA
Operasi perusahaan didominasi dana dari pinjaman
No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA
G Ekuitas Tidak teridentifikasi risiko
1 Penambahan modal yang signifikan? Risiko komponen NA
2 Manajemen berencana untuk melakukan Risiko komponen NA
pembayaran deviden?
3 Entitas menerbitkan hutang dapat Risiko utama NA
dikonversi/instrument konversi lainnya?
4 Perubahan komposisi pemegang saham? Risiko utama NA
5 Transaksi signifikan yang mempengaruhi Risiko utama NA
ekuitas seperi pembayaran deviden, modal
pembendaharaan dll?
Operasi perusahaan didanai dari penerbitan saham

No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA


H Transaksi pihak berelasi Tidak teridentifikasi risiko
1 Signifikan transaksi dengan pihak berelasi? Risiko utama NA
2 Transaksi pihak berelasi yang signifikan? Risiko utama NA
Perusahaan memiliki transaksi signifikan dengan pihak berelasi

Berikut adalah ringkasan atas penilaian risiko laporan keuangan Perusahaan yang berasal dari
penilaian identifikasi pada table diatas:
Siklus/Akun Matters Asersi Risiko Laporan
Keuangan
Persediaan Sifat operasi perusahaan sangat Valuation Net Persediaan tidak
dipengaruhi oleh persediaan dinilai pada nilai lebih
rendah antara nilai
perolehan dengan
nilai realisasi bersih.

3.3 Identifikasi sistem pengendalian risiko


Hasil review proses akuntansi dan keuangan atas akun yang dianggap berisiko.
Siklus Hasil review Auditor komen
Pendapatan Terdapat batasan pemberian kredit kepada Terdapat system pengendalian
konsumen melalui persetujuan direktur, Setiap risiko yang baik atas proses
proses penjualan dan penagihan dilakukan oleh akuntansi dan keuangan atas
orang yang berbeda (pembagian penugasan) siklus pendapatan.
dan dilakukan review dan rekonsiliasi secara
periodic atas pencatatan piutang dan
pendapatan perusahaan.

Persediaan Setiap pesanan pembelian harus mendapatkan Terdapat system pengendalian


persetujuan melalui direktur, Setiap proses risiko yang baik atas proses
pengadaan dan pembayaran serta penerimaan akuntansi dan keuangan atas
barang dilakukan oleh orang yang berbeda siklus persediaan.
(pembagian penugasan) dan dilakukan review
dan rekonsiliasi secara periodic atas pencatatan
hutang dan persediaan perusahaan.

Kesimpulan!

Berdasarkan hasil review tersebut diatas, auditor berkesimpulan terdapat system pengendalian
yang baik terhadap siklus pendapatan dan persediaan.
3.4 Walktrough/Penelusuran
Walktrough atas siklus pendapatan
Walktrough/Penelusuran pesanan penjualan dan pengiriman
Prosedur: Pilih sampel faktur penjualan dan melakukan penelusuran kedalam Sistem akuntansi
dari pencatatan pengiriman barang jadi kepada konsumen sampai dengan dicatatnya serta
diterbitkannya faktur penjualan dan faktur pajak oleh perusahaan. Prosedur ini untuk mengetahui
apakah pengendalian atas proses penjualan kepada konsumen sudah tepat dijalankan

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Jayanthi

Sampel dokumen
No. Faktur : OIS/0033/IX/X7
Tanggal Faktur : 9 September 20x7
Konsumen : TMN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses penjualan dan pengiriman:
A B C D E F
√ √ √ √ X √

A. Pencatatan kedalam system oleh staff shipping


B. Tanda terima surat jalan dari konsumen
C. Tanda terima surat dari shipping kepada akunting terhadap tiap surat jalan yang sudah
kembali sebagai bukti penagihan.
D. Faktur sesuai dengan jumlah barang yang dikirim E. Faktur pajak diterbitkan sesuai dengan
faktur komersial
F. Faktur ditanda tangani oleh Direktur.

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau kepada manajemen untuk melakukan komunikasi
yang baik antara div marketing dengan div shipping agar pada saat posting melakukan
koordinasi terkait perubahan harga agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan
keterlambatan penagihan sehingga nilai piutang penjualan yang terkoleksi menjadi kecil dan
nilai piutang yang masih belum dibayar menjadi besar. Hal ini juga dapat berdampak pada
perpajakan jika keterlambatan melebihi bulan terjadinya transaksi.

Walktrough/Penelusuran penagihan kepada konsumen


Prosedur: Pilih sampel penerimaan pembayaran dari konsumen, telusuri sampai dengan bukti
pendukung seperti faktur, catatan bank dan buku besar perusahaan. Prosedur ini untuk mengetahui
apakah pengendalian atas penagihan kepada konsumen sudah tepat dijalankan

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Jayanthi

Sampel dokumen
No. Penerimaan : OIS/BANK045/X/X7
Tanggal : 9 Oktober20x7
Rekening Koran : Bank Permata IDR
Konsumen : TMN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses penagihan:


A B C D
X √ √ √

A. Catatan penerimaan bank


B. Jumlah yang diterima sesuai dengan jumlah faktur
C. Nilai piutang sesuai dengan daftar piutang konsumen
D. Jumlah penerimaan dicatat pada periode yang sesuai

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau kepada manajemen untuk melakukan rekapan
penerimaan dari konsumen sesuai dengan jadwal penerimaan masing – masing konsumen sehingga
memudahkan pembuatan rekonsiliasi bank dan monitoring pembayaran sehingga tindakan
pencegahan atas tidak atau belum tertagihnya piutang perusahaan dapat dicegah sejak dini.

3.4 Walktrough/Penelusuran (lanjutan)

Walktrough atas siklus persediaan


Walktrough/Penelusuran pesanan pembelian dan penerimaan barang. (Siklus Persediaan)
Prosedur: Pilih sampel pesanan pembelian (PO) dan telusuri kepada penerimaan barang di gudang
penerimaan barang serta faktur dari supplier.

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Ajeng

Sampel dokumen
No. PO : PO018/IPIN/IX/X7
No. Surat Jalan : IPIN/333/IX/X7
Tanggal : 23 September 20x7
Supplier : IPIN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses pesanan pembelian:


A B C D E
√ √ X √ √

A. Jumlah dalam PR sesuai dengan PO


B. PO ditandatangani oleh pihak terotorisasi
C. Jumlah yang diterima oleh pihak gudang sama dengan jumlah dalam PO
D. Faktur yang diterbitkan oleh supplier sesuai dengan jumlah yang diterima dan dipesan E.
Jumlah yang diterima sesuai dengan jumlah yang dicatat pada GL

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan penelusuran kami, kami menemukan bahwa terdapat prosedur yang tidak sesuai
SOP yang ada karena prosedur penarikan barang dan pencoretan surat jalan yang dilakukan oleh
pihak QA belum diatur dalam SOP yang ada sehingga dapat mengakibatkan terlambatnya
pencatatan penerimaan barang kedalam system dan pengakuan barang material yang ada
digudang. Hal ini akan mengakibatkan jumlah material dalam gudang lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah yang tercatat dalam daftar persediaan material karena adanya
barang material yang belum dicatat. Kami merekomendasikan untuk membuat SOP yang
lengkap untuk prosedur persediaan material yang reject dan penggantiannya tanpa harus dengan
paksa melakukan pengurangan atas barang material yang diterima yang sudah sesuai dengan
surat jalan dan PO yang ada.
Walktrough/Penelusuran pembayaran hutang dagang. (Siklus Persediaan)
Prosedur: Pilih sampel pembayaran kepada supplier, telusuri proses pembayaran sejak faktur
diterima, proses perencanaan pembayaran sampai dengan pembayaran ke supplier.

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Ajeng

Sampel dokumen
No. faktur : INV088/IPIN/IX/X7
Tanggal : 30 September 20X7
Bank statement : Bank Permata IDR
Supplier : IPIN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses pembayaran kepada supplier:
A B C D E
√ √ √ X √

A. Jumlah barang dalam faktur sesuai dengan PO


B. Jumlah yang ditagihkan sesuai dengan harga yang disepakati
C. Jumlah yang dibayarkan sesuai dengan jumlah yang terdapat di faktur
D. Periode pencatatan sudah tepat
E. Pembayaran sesuai dengan ketetapan jatuh tempo yang ditetapkan oleh perusahaan.

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan penelusuran auditor terdapat pencatatan transaksi yang tidak tepat karena terjadi
penolakan pembayaran oleh bank. Kami merekomendasikan untuk akunting menambahkan
koreksian pada rekonsiliasi bank perusahaan karena penolakan oleh bank tidak dapat
diperlakukan sama seperti check intransit karena secara substansi penolakan pembayaran di bank
tidak mengakhiri kewajiban hutang perusahaan, berbeda dengan check intransit yang mana
perusahaan sudah berhak melakukan pengurangan hutang dagang karena kewajiban pembayaran
hutang telah terpenuhi.
3.5 Menguji pengendalian internal (ToC)
Pengujian pengendalian internal hanya dilakukan ketika prosedur walktrough memberikan
indikasi bahwa system pengendalian telah dilakukan dengan baik, jika ditemukan system
pengendalian yang tidak baik dari proses walktrough maka pengujian pengendalian internal (Test
of Control) diabaikan (tidak dilakukan) dan langsung melakukan respons terhadap risiko
teridentifikasi dengan menyesuaikan prosedur substantive yang dibutuhkan sesuai dengan risiko
yang dihadapi oleh auditor.

Berdasarkan hasil walkthrough terdapat hasil temuan sebagai berikut:


Siklus pendapatan
Terdapat beberapa atribut pengendalian yang absen sehingga kami menyimpulkan pengendalian
atas siklus pendapatan kurang baik.

Siklus persediaan
Terdapat beberapa atribut pengendalian yang absen sehingga kami menyimpulkan pengendalian
atas siklus persediaan kurang baik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran (walkthrough) atas siklus tersebut diatas kami simpulkan bahwa
pengendalian atas siklus transaksi tersebut kurang baik sehingga kami memutuskan untuk
melakukan tambahan prosedur substantive (tidak melakukan pengujian pengendalian) terkait
dengan siklus tersebut sesuai dengan asersi manajemen yang berdampak terhadap risiko audit
yang telah teridentifikasi.
3.6 Menanggapi risiko audit dengan prosedur subtantif tambahan
Berdasarkan identifikasi risiko indicator perusahaan dan risiko pelaporan keuangan. Tentukanlah tingkat risiko audit tersebut
(high/medium/low) dan tanggapilah risiko audit tersebut dengan menentukan respond prosedur subtantif yang sesuai dengan risiko
dan asersi atas akun berisiko tersebut dengan menggunakan penilaian berikut ini:

Berdasarkan hasil rangkuman atas penilaian risiko bisnis klien berikut adalah ringkasan risiko teridentifikasi:
Matters Auditor komen Dampak ke Akun Asersi manajemen
Faktor ekonomi yang mempengaruhi likuiditas Kemungkinan terjadi Pendapatan Existences/Occurances
entitas dan tekanan untuk melaporkan laporan
keuangan yang positif
Faktor indikasi masalah kelangsungan usaha Para pemegang saham N/A N/A
optimis akan bisnis ini
dimasa depan dan komit
untuk mendukung
penuh
perusahaan
Faktor eksternal mungkin menyebabkan Kemungkinan terjadi Persediaan Valuation net
penurunan nilai atau kerugian

Berdasarkan hasil rangkuman atas penilaian risiko laporan keuangan klien berikut adalah ringkasan risiko teridentifikasi:
Siklus/Akun Matters Asersi Risiko Laporan Keuangan
Persediaan Sifat operasi perusahaan sangat Valuation Net Persediaan tidak dinilai pada nilai lebih rendah
dipengaruhi oleh persediaan antara nilai perolehan dengan nilai realisasi
bersih.

Menanggapi hasil penilaian risiko terhadap bisnis and pelaporan entitas kami membuat kesimpulan dan tanggapan atas risiko tersebut
sebagai berikut:
Siklus Risiko (L/M/H) Asersi Note Respon/Prosedur subtantif tambahan
Pendapatan Medium Existence / Kemungkinan terjadi Prosedur 1. Lakukan prosedur analisa untuk
Occurance karena tekanan terhadap mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin
manajemen membutuhkan prosedur tambahan sebegai berikut (a-f)

Persediaan High Valuation Net Ditemukan tidak hanya Prosedur 3. Tentukanlah apakah penilaian atas
pada penilaian risiko persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih rendah
bisnis tetapi juga di antara nilai terealisasi bersih dengan nilai perolehan
risiko pelaporan persediaan dan secara konsisten diterapkan seperti
periode sebelumnya.
Berikut adalah rincian respon terhadap setiap asersi manajemen yang akan diuji, tentukan respon yang tepat atas asersi tersebut.
Siklus pendapatan (buat pilihan satu dari tiga prosedur berikut yang tepat untuk meresponse pengujian asersi manajemen):
1. Lakukan prosedur analisa untuk mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin membutuhkan prosedur tambahan sebegai
berikut:
a. Dapatkan list pendapatan per bulan dengan rincian yang cukup (sebagai contoh. Pendapatan berdasarkan tipe produk atau
konsumen dalam jumlah nominal, unit atau keduanya).
b. Perhitungkan rasio – rasio berikut:
• Piutang / Aset lancar
• Piutang / Total Aset
• Piutang / (Penjualan/365)
• Penjualan / Piutang
• Diskon penjualan / penjualan
• Retur penjualan dan cadangan / penjualan
c. Verifikasi bahwa data yang digunakan adalah valid.
d. Bandingkan hasil ke periode sebelumnya (sesuai dengan ekspektasi).
e. Diskusikan perbedaan signifikan yang tidak diekspektasikan dengan staff klien yang terkait
f. Pertimbangkan untuk membuat tambahan prosedur jika diperlukan. (E/O)

2. Periksa retur penjualan yang terjadi setelah tanggal neraca untuk jumlah yang besar dan tidak biasa dan verifikasi korespondensi
penjualan telah tepat mengakui sebagai pendapatan. (C/O)
3. Tentukan apakah perjanjian penjualan berisikan transaksi derivative melekat. Jika iya, lengkapi dengan audit prosedur terkait
dengan instrument keuangan. (C)

Siklus Persediaan (buat pilihan satu dari tiga prosedur berikut yang tepat untuk meresponse pengujian asersi manajemen) :
1. Lakukan konfirmasi atau obersevasi untuk persediaan yang berada pada pihak lain diluar lokasi perusahaan. (E/O)
2. Tentukanlah apakah metode costing persediaan telah tepat dan konsisten dengan periode sebelumnya, dan pertimbangkan :
a. Nilai buku dari setiap barang yang mengalami penurunan di periode sebelumnya
b. Biaya kirim, pajak import, potongan harga, rabat dan potongan lainnya. (VG)
3. Tentukanlah apakah penilaian atas persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih rendah antara nilai terealisasi bersih dengan
nilai perolehan persediaan dan secara konsisten diterapkan seperti periode sebelumnya. (VN)
3.7 Diskusi dengan team audit (tahap perencanaan)
Partner perikatan : Lim Hendra
Anggota kunci audit : Samiya Rahma & Lucky Lauwrendy
Tempat dikusi : KAP Lydia & Lim (Griya Asri Taman Mini)

Hal – Hal yang didiskusikan:

Penentuan materialitas audit


Keterangan Penetapan asumsi materialitas
Acuan yang digunakan oleh auditor Laba sebelum pajak
Alasan penetapan acuan materialitas LSP digunakan oleh banyak pihak untuk
menganalisa performa keuangan perusahan
Estimasi nilai setahun acuan materialitas Rp. 1.019.170.000
Persentase acuan materialitas 3%
Materialitas keseluruhan Rp. 30.575.100
Kesalahan yang dapat diterima (materialitas Rp 18.345.000
pelaksana)
Kesalahan yang diabaikan Rp 611.502

Risiko bisnis teridentifikasi


Berdasarkan penilaian selama aktivitas pra audit sampai dengan perencanaan audit serta
pemahaman terhadap bisnis klien kami mengidentifikasi beberapa risiko terkait dengan risiko
bisnis klien yang mungkin berpengaruh terhadap risiko audit kami, sebagai berikut:

1. Faktor ekonomi yang mempengaruhi likuiditas entitas dan tekanan untuk melaporkan laporan
keuangan yang positif (yang dipengaruhi karena ) Profitabilitas entitas terganggu, atau
tidak mudah menghasilkan laba.
2. Faktor eksternal mungkin menyebabkan penurunan nilai atau kerugian (yang dipengaruhi
karena )  Kerentanan terhadap hilangnya kontrak, lisensi, atau paten DAN Konsentrasi
pada pasar, produk, jasa, pelanggan atau pemasok

Risiko laporan keuangan teridentifikasi


Berdasarkan penilaian kami dalam risiko pelaporan berikut adalah risiko laporan keuangan yang
teridentifikasi:

1. Sifat operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaan.


Berdasarkan penelahan kami proses bisnis entitas sangat dipengaruhi oleh persediaan,
dengan temuan sebagai berikut:
a. Jumlah persediaan melebihi nilai materialitas.
b. Biaya persediaan langsung (DM) melebihi 65% dari total pendapatan
c. Total pembelian setahun persediaan melebihi 70% dari total penjualan setahun.

Risiko asersi
Berdasarkan hasil rangkuman risiko bisnis dan pelaporan entitas kami menemukan siklus berikut
yang berpotensi berisiko selama dalam proses audit, dengan rincian penjelasan sebagai berikut:
Siklus Pendapatan
Asersi Matter Risiko
Existences/Occurances Transaksi pendapatan fiktif Inherent risk – Medium
(Keberadaan/Keterjadian)
Catatan:
Kemungkinan terjadi karena tekanan terhadap manajemen yang disebabkan oleh
profitabilitas entitas terganggu, atau tidak mudah menghasilkan laba.
Siklus Persediaan
Asersi Matter Risiko
Valuation Net (Nilai Persediaan tidak dinilai pada Inherent risk – High
bersih) nilai lebih rendah antara nilai
perolehan dengan nilai realisasi
bersih.
Catatan:
Risiko ditemukan tidak hanya pada penilaian risiko bisnis tetapi juga di risiko pelaporan.

Hasil diskusi

Berdasarkan hasil diskusi kami diatas kami menyadari dari masing-masing risiko audit tersebut dan
kami menemukan hal yang harus kami fokuskan dalam proses audit dilapang, diantaranya:
1. Performa perusahaan yang selalu merugi yang merupakan tekanan manajemen untuk dapat
membuktikan kinerja mereka sehingga dapat menimbulkan risiko pelaporan yang tidak
benar.
2. Ketergantungan terhadap konsumen dapat mengakibatkan perusahan menjadi tidak
independen sehingga dapat memaksa perusahaan menjual produk tidak pada nilai yang
dapat terealisasi demi keberlanjutan kerjasama dengan konsumen. Hal ini dapat
mempengaruhi nilai wajar dari persedian akhir perusahaan yang kemungkinan dinilai
terlalu tinggi.
Prepared by : Samiya Rahma

Approved by : Lim Hendra


BAB IV
SIKLUS MODAL
1. Lead Schedule. (Equity 1)
Account GL Adjustment Audit Reclassment Final this Audit Prior
December 31, balance year year
20x7
No Dr No Cr No Dr No Cr

Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143


Penghasilan 1.909.444.502 2.005.210.990
komprehensif
lain
Saldo laba 138.225.453.386 137.010.516.301
Total ekuitas 181.466.482.031 180.347.311.434

Sumber data : Laporan keuangan

Temuan : Tidak ada

Kesimpulan : Tidak ada fluktuasi yang tidak beralasan selama tahun berjalan.

Tickmarks :
2. Uji saldo laba yang tersisa di awal periode, apakah semua penyesuaian audit di tahun
sebelumnya telah dicatat oleh perusahaan atau tidak (Equity 2).

Saldo laba + OCI pada laporan audit tahun lalu IDR 137.010.516.301
Saldo laba tahun berjalan + OCI IDR 138.029.686.898
Laba tahun berjalan
(IDR 1.019.170.597)
IDR 137.010.516.301
Saldo laba tahun di awal periode
IDR 0

Selisih

Sumber Data : Laporan audit tahun lalu dan TB tahun berjalan (awal & akhir)

Temuan : Tidak ada temuan

Kesimpulan : Jurnal penyesuaian audit tahun lalu telah dicatat pada laporan keuangan
:
Tickmarks
3.
Muktahirkan perubahan akta notaris yang berkaitan dengan komposisi pemegang saham & rekap risalah
rapat signifikan selama tahun berjalan (Equity 3).
No. Akta 01 33
Nama Notaris Tri Makmur. S.H. Wahyuni Rahayu
Tanggal 05 Desember 20x1 30 September 20x7
Keputusan menteri No. A-88888.HT.x1.x1 TH 20x2 No. A-99999.HT.X2.X2 TH 20x7
Judul Pendirian Perseroan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Informasi Akta pendirian Menyetujui laporan tahunan dan rencana usaha
perseroan, Menyetujui laporan audit 31 Desember
20x6, Menyetujui usulan dividen (tidak memberikan
dividen), Menyetujui penunjukan KAP Lydia &
Lim sebagai auditor tahun 20x7.
Lembar saham Nominal Jumlah Lembar saham Nominal Jumlah
Modal dasar 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142
Modal ditempatkan 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142
PT Otomotif Indonesia 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071
Success Corporation 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071
Total 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142

Susunan pengurus:
Komisaris:
Komisaris Utama Dr. Jhonyman Dr. Jhonyman
Komisaris Mr. Ong Kim Seng Mr. Ong Kim Seng

Direksi:
Direktur Utama Mr. Robin Tan Mr. Robin Tan
Direktur Mr. Poltak Mr. Poltak
Sumber data : Akta notaris terakhir dan laporan keuangan
Temuan : Tidak ada
Kesimpulan : Komposisi pengurus, Pemegang saham dan susunan modal sudah valid dan sesuai dengan akta terakhir.
4.

Konfirmasi modal sesuai akta notaris yang terakhir. (Equity 4)


Keterangan Ref Per GL No. Date Date Confirmation balance Diff
Confirmation sent Reply

Modal
PT Otomotif Indonesia 20.665.792.071 OIS/CC/x7/001 10 Jan x8 24 Jan x8 20.665.792.071 -
Success Corporation 20.665.792.071 OIS/CC/x7/002 10 Jan x8 24 Jan x8 20.665.792.071 -
Total 41.331.584.142 41.331.584.142

Sumber data : Akta notaris & Laporan keuangan

Temuan :

Kesimpulan : Hasil konfirmasi telah sesuai dengan susunan modal perusahaan sesuai dengan akta notaris terakhir.
5.

Tentukan bahwa informasi yang memerlukan pengungkapan terpisah dalam


laporan keuangan didokumentasikan.

Modal saham
Berdasarkan akta notaris Mrs. Wahyuni Rahayu SH., No. 33 tanggal 30 September 20x7
komposisi pemegang saham PT Otomotif Indonesia Sukses terdiri dari:

Pemegang saham % Jumlah saham Nilai Par Jumlah

PT Otomotif Indonesia 50% 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071


Success Corporation 50% 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071
Total 100%

Cadangan Umum.
Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diperkenalkan
pada bulan Maret 1995 mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih
sebesar setidaknya 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Peraturan ini telah
diubah dengan Undang-Undang Perusahaan Terbatas Indonesia Nomor 40 tahun 2007
yang juga mewajibkan perusahaan untuk membuat cadangan umum sekurang-
kurangnya 20% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor. Tidak ada jangka
waktu yang ditetapkan di mana jumlah ini harus disediakan.

Pada tanggal 31 Desember 20x7 dan 20x6, Perusahaan belum membentuk cadangan
umum.

Sumber data : Hasil konfirmasi modal, Akta notaris & Laporan Keuangan

Temuan : Tidak ada

Kesimpulan : Presentasi dan pengungkapan telah sesuai dengan minimum persyaratan


dalam PSAK.

Tickmarks :

KESIMPULAN
No Audit Prosedur Asersi Ref
1 Lead Schedule Completeness Equity 1
Kesimpulan :
Tidak ada perubahan susunan modal selama tahun
berjalan.
2 Uji saldo laba yang tersisa di awal periode, apakah Valuation – Gross Equity 2
semua penyesuaian audit di tahun sebelumnya
telah dicatat oleh perusahaan atau tidak.
Kesimpulan :
Jurnal penyesuaian audit tahun lalu telah dicatat
pada laporan keuangan.
3 Muktahirkan perubahan akta notaris yang Completeness Equity 3
berkaitan dengan komposisi pemegang saham &
rekap risalah rapat signifikan selama tahun
berjalan
Kesimpulan :
Komposisi pengurus, Pemegang saham dan
susunan modal sudah valid dan sesuai dengan akta
terakhir.
4 Konfirmasi modal sesuai akta notaris yang Right/Obligation Equity 4
terakhir
Kesimpulan :
Hasil konfirmasi telah sesuai dengan susunan
modal perusahaan sesuai dengan akta notaris
terakhir.
5 Tentukan bahwa informasi yang memerlukan Presentation/Disclosure Equity 5
pengungkapan terpisah dalam laporan keuangan
didokumentasikan.
Kesimpulan :
Presentasi dan pengungkapan telah sesuai dengan
minimum persyaratan dalam PSAK.
6 Kami yakin prosedur audit kami diatas merespon Conclusion Approval
setiap risiko yang teridentifikasi pada siklus audit Partner
ini dan telah didokumentasikan dengan sesuai.
Kesimpulan :
Atas setiap prosedur yang kami lakukan diatas
kami puas bahwa kami telah merespon setiap
risiko yang teridentifikasi pada siklus modal
dengan tepat dan telah didokumentasikan dengan
sesuai.
BAB V
SIKLUS PENGHASILAN & BEBAN LAIN

5.1 Pengujian kelengkapan (Completeness)

1. Lead Schedule. (Other 1)


No Account GL Adjustment Audit balance Reclassment Final this Audit Prior year
December year
31, 20x7
IDR No Dr No Cr IDR No Dr No Cr IDR IDR

8100200 Interest Income 447.436.008 195.869.892

8400500 Profit From 968.036.620


Associate 0

8500200 Exc Gain/Loss 405.025.532 -1.490.833.913


852.461.540 -326.927.401

Sumber data : Laporan keuangan

Temuan : Tidak ada

Kesimpulan : Tidak ada fluktuasi yang tidak beralasan selama tahun berjalan.

Tickmarks :
2. Dapatkan daftar penghasilan lain-lain entitas:
a. Dapatkan pemahaman dari tujuan digunakan akun pendapatan & beban lain-lain.
b. Periksalah apakah terdapat akun yang tidak biasa.
c. Kesesuaian data dengan data pendukung
d. Analisa keberalasan dari keuntungan dan kerugian mata uang asing.

Pemahaman sifat transaksi penghasilan dan beban lain – lain.


Transaksi Pemahaman atas sifat transaksi
Penghasilan bunga bank Penghasilan bunga bank adalah penghasilan
bunga atas saldo rekening perusahaan di bank,
akunting diakhir periode akan melakukan
rekapan penghasilan bunga bank dari masing –
masing rekening koran dan mencatatnya
beserta pajak bunga sebesar 20% dari total
penghasilan bunga bank.

Keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi Keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi
adalah keuntungan atau kerugian yang
diperoleh dari hasil investasi pada perusahaan
asosiasi, investasi pada perusahaan asosiasi
adalah investasi yang memiliki pengaruh
signifikan atas entitas investasi tersebut.
Pencatatan atas investasi ini menggunakan
metode ekuitas. Jumlah investasi entitas
asosiasi sebesar 25% dari total saham.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs Keuntungan dan kerugian selisih kurs adalah
keuntungan atau kerugian yang diperoleh atas
selisih kurs mata uang asing pada saat
mengukur nilai wajar mata uang asing pada
akhir periode akuntansi (bulanan/tahunan).

Penjualan scarp Penghasilan yang diperoleh dari penjualan sisa


potongan produksi dan hasil reject produksi
sebagai pengurang harga pokok penjualan.
Pajak atas transaksi ini dibukukan sesuai
dengan peraturan pajak yang berlaku.
Pengujian keberadaan (existences) atas setiap akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Penghasilan bunga bank)
Bank Penghasilan bunga dan pajak terkait berdasarkan rekening koran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Total

BCA
Interest 6.153.699 9.459.068 12.153.699 11.153.699 9.159.505 2.758.607 4.153.699 153.699 3.548.790 647.892 348.329 2.153.697 61.844.383
Tax 1.230.740 1.891.814 2.430.740 2.230.740 1.831.901 551.721 830.740 30.740 709.758 129.578 69.666 430.739 12.368.877
Net 4.922.959 7.567.254 9.722.960 8.922.959 7.327.604 2.206.886 3.322.960 122.960 2.839.032 518.314 278.663 1.722.958 49.475.506

Permata
Interest 37.998.857 36.498.857 22.998.857 25.698.857 28.498.857 39.998.857 43.998.857 45.498.857 58.998.857 56.298.857 53.498.857 41.998.855 491.986.282
Tax 7.599.771 7.299.771 4.599.771 5.139.771 5.699.771 7.999.771 8.799.771 9.099.771 11.799.771 11.259.771 10.699.771 8.399.771 98.397.256
Net 30.399.086 29.199.086 18.399.086 20.559.086 22.799.086 31.999.086 35.199.086 36.399.086 47.199.086 45.039.086 42.799.086 33.599.084 393.589.026

BNI
Interest 605.362 508.362 502.862 493.362 490.362 533.362 305.362 402.362 407.862 417.362 420.362 377.363 5.464.345
Tax 121.072 101.672 100.572 98.672 98.072 106.672 61.072 80.472 81.572 83.472 84.072 75.472 1.092.869
Net 484.290 406.690 402.290 394.690 392.290 426.690 244.290 321.890 326.290 333.890 336.290 301.890 4.371.476

Total
Interest 44.757.918 46.466.287 35.655.418 37.345.918 38.148.724 43.290.826 48.457.918 46.054.918 62.955.509 57.364.111 54.267.548 44.533.915 559.295.010
Tax 8.951.584 9.293.257 7.131.084 7.469.184 7.629.745 8.658.165 9.691.584 9.210.984 12.591.102 11.472.822 10.853.510 8.906.783 111.859.002
Net 35.806.334 37.173.030 28.524.334 29.876.734 30.518.979 34.632.661 38.766.334 36.843.934 50.364.407 45.891.289 43.414.038 35.627.132 447.436.008

Penghasilan bunga bank berdasarkan rekap IDR 447.436.008


Penghasilan bunga bank berdasarkan GL IDR 447.436.008
Selisih IDR 0

Kesimpulan : Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa penghasilan bunga bank telah dicatat dengan
sesuai.
Pengujian atas akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Laba entitas asosiasi)

Berikut adalah saldo investasi entitas asosiasi (PT Sukses Otomotif Mandiri):

Saldo awal 1 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449


Laba tahun berjalan (20x7) IDR 0
Saldo akhir 31 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449

Auditor menerima data laporan audit PT Sukses Otomotif Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

Laba bersih tahun berjalan IDR 12.576.498.007


Penghasilan komprehensif lain IDR 645.369.000 (keuntungan actuarial) Aset
bersih PT Sukses Otomotif Mandiri IDR 118.482.888.802

Berdasarkan informasi tersebut diatas audit membuat proposal jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Jurnal pencatatan laba entitas asosiasi!

Dr. Investasi IDR 3.305.466.752


Cr. Keuntungan/Laba entitas asosiasi IDR 3.144.124.502
Cr. Keuntungan actuarial – OCI IDR 161.342.250

(jurnal pengakuan laba entitas asosiasi tahun 20x7 sebesar penyertaan investasi PT OIS (25%))

Perhitungan :
Keterangan Jumlah Persentase Nilai yang diakui
Laba bersih tahun berjalan 12.576.498.007 25% 3.144.124.502
Keuntungan actuarial (OCI) 645.369.000 25% 161.342.250
Total kenaikan investasi 3.305.466.752

Pengujian saldo investasi akhir entitas asosiasi:


Saldo awal 1 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449
Laba tahun berjalan (20x7) IDR 3.305.466.752
Saldo akhir 31 Januari 20x7 IDR 29.620.722.201

Saldo asset bersih entitas asosiasi IDR 118.482.888.802


Persentase penyertaan 25%
Total penyertaan (dalam rupiah) IDR 29.620.722.201
Selisih IDR 0

Kesimpulan: Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa laba entitas
asosiasi telah dicatat dengan sesuai.
Pengujian atas akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Keuntungan & kerugian
selisih kurs)

Pengujian analisa keberalasan keuntungan dan kerugian selisih mata uang asing.
Keterangan 31 Desember 20x6 31 Desember 20x7

Saldo mata uang asing US$ 805.694,72 US$ 805.694,72


Kurs spot 31 Desember IDR 13.000 IDR 13.502,70
Nilai rupiah 31 Desember IDR 10.474.031.360 10.879.054.096
Keuntungan/(Kerugian) kurs mata uang asing 405.022.736

Keuntungan kurs mata uang asing (analisa audit) IDR 405.022.736


Keuntungan kurs mata uang asing (GL) IDR 405.025.531
Selisih IDR 2.795 (immaterial)

Kesimpulan: Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa keuntungan


selisih kurs mata uang asing telah dicatat dengan sesuai.

Pengujian atas akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Penjualan scrap)

Catatan: Auditor melakukan pemeriksaan atas penjualan scrap tersebut dalam siklus persediaan
(karena termasuk dalam COGS) tidak ada prosedur pemeriksaan tambahan atas transaksi ini
pada siklus penghasilan dan beban lain-lain.

KESIMPULAN
No Audit Prosedur Asersi Ref
1 Lead Schedule Completeness Other 1
Kesimpulan :
Siklus ini hanya berisikan penghasilan dan beban
diluar usaha perusahaan yang terdiri dari
penghasilan bunga bank, keuntungan dan kerugian
dari perusahaan asosiasi, dan selisih kurs mata
uang asing.
2 Dapatkan rincian penghasilan dan beban lain – Completeness Other 2
lain:
a. Dapatkan pemahaman terkait dengan
transaksi penghasilan dan beban lain – lain.
b. Periksa akun yang teridentifikasi akun
yang tidak biasa.
c. Pastikan jumlah akun tersebut telah sesuai
dengan dokumen pendukung.
d. Analisa keberalasan dari keuntungan dan
kerugian selisih mata uang asing.

Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan kami tidak ada dari
rincian penghasilan dan beban lain – lain
perusahaan yang tidak biasa dan tidak beralasan,
setiap akun memiliki dokumen pendukung yang
jelas.

3 Pertimbangkan bahwa transaksi dengan pihak Existences or Other 3


berelasi telah dilakukan sesuai dengan akuntansi Occurance
yang tepat.
Kesimpulan :
Transaksi kepada pihak relasi hanya terkait
keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi.
Akunting telah menggunakan metode akuntansi
yang tepat atas transaksi tersebut.
4 Tentukan bahwa informasi yang terkait dengan Presentation/Disclosure Other 4
akun penghasilan dan beban lain – lain dapat
diungkapkan secara memadai dan terdokumentasi
dalam catatan atas laporan keungan.
Kesimpulan :
Pengungkapan pendapatan dan beban lain – lain
telah diungkapkan secara memadai sesuai dengan
standar yang berlaku.
BAB VI SIKLUS PENDAPATAN

16.1 Pengujian khusus atas tanggapan risiko audit teridentifikasi (Existences/Occurances)

“Lakukan prosedur analisa untuk mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin membutuhkan
prosedur tambahan sebagai berikut:”
a. Dapatkan list pendapatan per bulan dengan rincian yang cukup (sebagai contoh.
Pendapatan berdasarkan tipe produk atau konsumen dalam jumlah nominal, unit atau
keduanya).
b. Perhitungkan rasio – rasio berikut:
• Piutang / Aset lancar
• Piutang / Total Aset
• Piutang / (Penjualan/365)
• Penjualan / Piutang
• Diskon penjualan / penjualan
• Retur penjualan dan cadangan / penjualan
c. Verifikasi bahwa data yang digunakan adalah valid.
d. Bandingkan hasil ke periode sebelumnya (sesuai dengan ekspektasi).
e. Diskusikan perbedaan signifikan yang tidak diekspektasikan dengan staff klien yang terkait
f. Pertimbangkan untuk membuat tambahan prosedur jika diperlukan.

Perhitungan rasio:
Analisa rasio Pembilang Penyebut Hasil
Piutang / Aset lancar 32.371.313.648 109.069.910.408 0,2968
Piutang / Total aset 32.371.313.648 230.008.572.159 0,1407
Piutang / (penjualan /365) 32.371.313.648 551.468.232 58,700
Penjualan / Piutang 201.285.904.815 32.371.313.648 6,218
Diskon penjualan / Penjualan 0 201.285.904.815 #
Retur / Penjualan 0 201.285.904.815 #

Kesimpulan analisa rasio:


Berdasarkan analisa rasio diatas dapat disimpulkan jumlah piutang perusahan sangat signifikan
karena hamper 30% dari total aset lancar atau 14% dari total aset, rasio tersebut pun didukung
oleh rasio perputaran piutang yang sebesar 58 hari dari penjualan. Dari rasio tersebut diatas perlu
disikapi adanya kesulitan penagihan kepada konsumen yang akan berdampak pada potensi
penurunan nilai piutang dagang. (Impairment of AR – Valuation Net)
List penjualan selama tahun 20x7 (dalam jutaan rupiah)
Customer Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
code

Total

Total pendapatan di laporan keuangan: IDR 201.285.904.815


Total pendapatan pada list IDR ……………….....
Selisih IDR

16.2 Kesimpulan menyeluruh prosedur diatas adalah sebagai berikut:


Data yang kami dapat dan proses dalam audit prosedur diatas adalah valid dan berdasarkan kesimpulan analisa rasio kami harus
menambahkan prosedur untuk mengukur nilai wajar dari piutang perusahaan karena diindikasikan terdapat penurunan nilai piutang.
Prosedur audit ini untuk menguji asersi Valuation Net terhadap nilai piutang yang sesungguhnya.

BAB VII SIKLUS


PERSEDIAAN
7.1 Pengujian khusus atas tanggapan risiko audit teridentifikasi.

Audit Prosedur:

“Tentukanlah apakah penilaian atas persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih rendah antara nilai terealisasi bersih dengan
nilai perolehan persediaan dan secara konsisten diterapkan seperti periode sebelumnya.”
Auditor menggunakan sample untuk pengujian NRV atas persediaan barang jadi klien. Berikut adalah sampel dan pengujian NRV
persediaan barang jadi.
Code Nama Qty Harga Total Harga jual Biaya Biaya NRV Note Total
(1 Jan x8) Packing menjual Impairment
per unit
OIS001 BJ01 130 120.000 15.600.000 144.000 12.000 5.000 127.000 Not Impair -
OIS002 BJ02 250 110.000 27.500.000 121.000 11.000 5.000 105.000 Impair (1.250.000)
OIS003 BJ03 300 130.000 39.000.000 140.400 13.000 5.000 122.400 Impair (2.280.000)
OIS004 BJ04 290 100.000 29.000.000 120.000 10.000 5.000 105.000 Not Impair -
OIS005 BJ05 765 121.000 92.565.000 145.200 12.100 5.000 128.100 Not Impair -
OIS006 BJ06 183 124.000 22.692.000 148.800 12.400 5.000 131.400 Not Impair -
OIS007 BJ07 950 125.000 118.750.000 138.750 12.500 5.000 121.250 Impair (3.562.500)
OIS008 BJ08 759 90.000 68.310.000 108.000 9.000 5.000 94.000 Not Impair -
OIS009 BJ09 84 138.000 11.592.000 165.600 13.800 5.000 146.800 Not Impair -
OIS0010 BJ010 672 121.000 81.312.000 145.200 12.100 5.000 128.100 Not Impair -
OIS0011 BJ011 394 119.000 46.886.000 124.950 11.900 5.000 108.050 Impair (4.314.300)
OIS0012 BJ012 826 118.000 97.468.000 141.600 11.800 5.000 124.800 Not Impair -
OIS0013 BJ013 940 120.450 113.223.000 144.540 12.045 5.000 127.495 Not Impair -
OIS0014 BJ014 76 53.000 4.028.000 63.600 5.300 5.000 53.300 Not Impair -
OIS0015 BJ015 920 74.000 68.080.000 88.800 7.400 5.000 76.400 Not Impair -
OIS0016 BJ016 475 151.000 71.725.000 158.550 15.100 5.000 138.450 Impair (5.961.250)

Code Nama Qty Harga Total Harga jual Biaya Biaya NRV Note Total
(1 Jan x8) Packing menjual Impairment
per unit
OIS0017 BJ017 274 123.000 33.702.000 126.690 12.300 5.000 109.390 Impair (3.729.140)
OIS0018 BJ018 2.040 134.500 274.380.000 143.915 13.450 5.000 125.465 Impair (18.431.400)
OIS0019 BJ019 28 145.000 4.060.000 174.000 14.500 5.000 154.500 Not Impair -
OIS0020 BJ020 1.930 167.000 322.310.000 173.680 16.700 5.000 151.980 Impair (28.988.600)
OIS0021 BJ021 104 183.000 19.032.000 219.600 18.300 5.000 196.300 Not Impair -
1.561.215.000 (68.517.190)

Total populasi (persediaan barang jadi) IDR 2.614.693.934


Total sampel IDR 1.561.215.000
Persentase total sampel 59.71%
Total impairment sampel (IDR 68.517.190)
Total ekstrapolate impairment (100%) (IDR 114.751.319)

Jurnal penyesuaian atas NRV persediaan!

Dr. Harga Pokok Penjualan IDR 114.751.319


Cr. Persediaan IDR 114.751.319
(jurnal penyesuaian audit NRV menggunakan COGS method)

Kesimpulan : Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa nilai persediaan setelah penyesuain audit telah dicatat
dengan sesuai.

BAB VIII PELAPORAN MEMBUAT KERTAS KERJA FINAL AUDIT

8.1 Merangkum jurnal penyesuaian ke dalam rangkuman Audit Journal Entry (AJE) /Reclassment Journal Entry (RJE)

Perhitungan kesalahan yang teridentifikasi.

1. Siklus Kas Kecil (Existences)


Perusahaan menggunakan metode dana tetap untuk mencatat kas kecil perusahaan dengan nilai IDR 50.000.000 (kas kecil
rupiah). Pada saat investigasi secara fisik uang kas kecil beserta dokumen ditemukan bahwa terdapat pengeluaran kas yang
secara metode dana tetap tidak dicatat tetapi telah terjadi pada akhir periode akuntansi (31/12/x7) dengan rincian sebagai
berikut:

Biaya jamuan IDR 5.000.000


Biaya keanggotaan golf Direksi IDR 15.000.000
Biaya listrik apartemen karyawan IDR 3.254.000
Total biaya IDR 23.254.000
Jurnal audit yang diajukan!

Dr. Beban jamuan (biaya administrasi & umum) IDR 5.000.000


Dr. Beban keanggotaan (biaya administrasi & umum) IDR 15.000.000
Dr. Beban utilitas (biaya administrasi & umum) IDR 3.254.000
Dr. Kas Kecil Rupiah IDR 23.254.000 (jurnal
pembebanan biaya yang telah terjadi pada metode kas kecil dana tetap)

2. Siklus Pendapatan (Cut off)

Perusahaan membuat perikatan subkontraktor dengan beberapa perusahaan untuk membantu proses produksi perusahaan
dengan alasan untuk menurunkan biaya tenaga kerja yang tinggi (karena selisih Upah Minimum Sektor antara jenis industry).

Perusahaan mengakui penjualan atas pengiriman barang subcont tersebut dan akan menerima tagihan dari subcont ketika
subcont telah mengirim barang kepada konsumen yang telah di tunjuk oleh perusahaan.

Berdasarkan PSAK, pengakuan pendapatan hanya dapat dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
1. Risiko & manfaat terlah berpindah
2. Tidak ada lagi aktivitas pengelolahan atau pengendalian atas barang tersebut
3. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
4. Manfaat ekonomi mengalir ke entitas, dan
5. Biaya terkait transaksi tersebut dapat diukur dengan handal

Atas peristiwa tersebut diatas perusahaan tidak memenuhi persyaratan no. 2. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan
penyesuaian atas pengakuan pendapatan perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah penjualan ke subkontraktor yang telah diakui perusahaan diakhir periode 31 Desember 20x7 yang belum dikirimkan
ke konsumen akhir oleh subkontraktor:
Nilai penjualan Nilai HPP
PT Subkon Indonesia IDR 450.000.000 IDR 400.000.000
PT Raja Subkon IDR 325.000.000 IDR 275.000.000 PT
Ratu Subkon IDR 175.000.000 IDR 125.000.000 Jurnal
audit yang diajukan!
Dr. Penjualan IDR 950.000.000
Cr. Piutang dagang IDR 950.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)
Dr. Persediaan IDR 800.000.000
Cr. Harga pokok penjualan IDR 800.000.000 (jurnal
pembatalan pengakuan penjualan)

3. Persediaan (Completeness)
Terdapat kurang catat atas penyesuaian perhitungan fisik persediaan sebesar IDR 75.000.000 (fisik lebih kecil dibandingkan
dengan catatan perusahaan).

Jurnal audit yang diajukan!


Dr. Beban selisih persediaan IDR 75.000.000
Cr. Persediaan IDR 75.000.000
(jurnal pencatatan beban selisih persediaan)

4. Aset Tetap (Existences)


Berdasarkan pengujian substantive prosedur auditor menemukan bahwa terdapat aset mesin yang telah didisposal secara fisik
tetapi belum dikeluarkan dari list aset perusahaan dengan rincian data sebagai berikut:

Tanggal perolehan 1 Jan x5


Umur ekonomis 4 tahun
Nilai sisa IDR 50.000.000
Tnaggal disposal aset 30 Jun x7

Harga perolehan : IDR 450.000.000


Nilai sisa : (IDR 50.000.000)
Nilai dapat disusutkan : IDR 400.000.000
Akumulasi penyusutan (31/12/x7) : (IDR 300.000.000)
Nilai buku (31/12/x7) IDR 100.000.000

Berdasarkan temuan audit perusahaan seharusnya telah menghentikan beban penyusutan mesin tersebut pada tanggal disposal
mesin tersebut.

Beban penyusutan per tahun IDR 100.000.000


Beban penyusutan yang diakui di tahun 20x7 IDR 100.000.000 (sampai dengan 31/12/20x7)
Beban penyusutan yang seharusnya diakui di 20x7 (IDR 50.000.000) (sampai aset dilepas 30 Juni 20x7)
Koreksi biaya penyusutan tahun 20x7 IDR 50.000.000

Perhitungan pengakuan kerugian pelepasan mesin!

Nilai buku aset tetap yang seharusnya:


Harga perolehan aset IDR 450.000.000
Akumulasi penyusutan (IDR 250.000.000)
Nilai buku aset tetap IDR 200.000.000
Rugi pelepasan aset mesin adalah sebesar nilai buku aset tersebut yaitu IDR 200.000.000

Jurnal koreksi dan rugi pelepasan aset !

Dr. Akumulasi penyusutan mesin IDR 50.000.000


Cr. Beban penyusutan mesin IDR 50.000.000
(jurnal penyesuaian kelebihan catat beban penyusutan mesin 20x7 yang dilepas/disposal)

Dr. Rugi pelepasan aset tetap IDR 200.000.000


Dr. Akumulasi penyusutan mesin IDR 250.000.000
Cr. Mesin IDR 450.000.000
(jurnal pengakuan kerugian pelepasan aset mesin)

5. Manfaat Karyawan (Completeness)


Berdasarkan perhitungan aktuaria atas laporan manfaat karyawan per 31 Desember 20x7 terdapat kekurangan pengakuan
beban dan liabilitas sebesar IDR 325.000.000 atas provisi tahun berjalan manfaat karyawan tahun 20x7 dengan rincian sebagai
berikut:

Tambahan beban manfaat karyawan tahun berjalan IDR 275.000.000 (25% admin & 75% DL)
Kerugian aktuaria IDR 50.000.000
Total penambahan provisi sesuai laporan aktuaria IDR 325.000.000

Jurnal kekurangan provisi manfaat karyawan.

Dr. Beban manfaat karyawan (biaya administrasi & umum 25%) IDR 68.750.000
Dr. Biaya manfaat karyawan (biaya tenaga kerja langsung) IDR 206.250.000
Dr. Kerugian aktuaria (Penghasilan komprehensif lain) IDR 50.000.000
Provisi manfaat karyawan IDR 325.000.000
(jurnal untuk mencatat kekurangan provisi manfaat karyawan tahun berjalan berdasarkan laporan aktuaria)

6. Biaya operasi (Valuation Net)


Ditemukan kelebihan pembebanan atas amortisasi biaya asuransi sebesar IDR 1.500.000 selama tahun 20x7. Selisih tersebut
karena akunting menggunakan metode garis lurus untuk melakukan amortisasi biaya dibayar dimuka asuransi, sedangkan
auditor menggunakan jumlah hari manfaat atas asuransi tersebut. (pembebanan sesuai dengan jumlah hari manfaat atas
asuransi tersebut).
Karena jumlah koreksi diatas jumlah yang diabaikan (IDR 611.502) dan dibawah kesalahan yang dapat diterima (IDR
18.345.060). atas kesalahan tersebut diatas sejumlah IDR 1.500.000 dicatat dalam Ringkasan Penyesuaian yang tidak dicatat.

Jurnal kesalahan yang tidak dicatat.

Dr. Asuransi dibayar dimuka IDR 1.500.000


Cr. Biaya asuransi IDR 1.500.000

7. Biaya operasi (Valuation Net)


Ditemukan kekurangan pembebanan atas amortisasi biaya iklan sebesar IDR 2.500.000 selama tahun 20x7. Selisih tersebut
karena akunting menggunakan metode garis lurus untuk melakukan amortisasi biaya iklan, sedangkan auditor berdasarkan
waktu tayangan iklan tersebut.

Karena jumlah koreksi diatas jumlah yang diabaikan (IDR 611.502) dan dibawah kesalahan yang dapat diterima (IDR
18.345.060). atas kesalahan tersebut diatas sejumlah IDR 2.500.000 dicatat dalam Ringkasan Penyesuaian yang tidak dicatat.

Jurnal kesalahan yang tidak dicatat.

Dr. Beban iklan IDR 2.500.000


Cr. Iklan dibayar dimuka IDR 2.500.000

Daftar jurnal penyesuaian audit 20x7


No Description Influence to Influence to Identified
Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
1 Dr. Beban jamuan (biaya administrasi & umum) 5.000.000 N
Dr. Beban keanggotaan (Biaya A & U) 15.000.000
Dr. Beban utilitas (biaya administrasi & umum) 3.254.000
Cr. Kas Kecil Rupiah 23.254.000
(jurnal pembebanan biaya yang telah terjadi pada metode kas kecil dana tetap)

2 Dr. Penjualan 950.000.000 N


Cr. Piutang dagang 950.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)
N
Dr. Persediaan 800.000.000
Cr. Harga Pokok Penjualan 800.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)

3 Dr. Beban selisih persediaan 75.000.000 N


Cr. Persediaan 75.000.000
(jurnal pencatatan beban selisih persediaan)

4 Dr. Akumulasi penyusutan mesin 50.000.000 N


Cr. Beban penyusutan mesin 50.000.000
(jurnal penyesuaian kelebihan catat beban penyusutan mesin 20x7 yang dilepas / disposal)

Dr. Rugi pelepasan aset tetap 200.000.000


Dr. Akumulasi penyusutan mesin 250.000.000
Cr. Mesin 450.000.000
(jurnal pengakuan kerugian pelepasan aset mesin)

5 Dr. Beban manfaat karyawan (adm) 68.750.000 N


Dr. Beban manfaat karyawan (DL) 206.250.000
Dr. Kerugian aktuaria (OCI) 50.000.000
Cr. Provisi manfaat karyawan 325.000.000
(jurnal untuk mencatat kekurangan provisi manfaat karyawan tahun berjalan berdasarkan laporan aktuaria

No Description Influence to Influence to Identified


Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
6 Dr. Investasi 3.305.466.752 N
Cr. Keuntungan / Laba entitas asosiasi 3.144.124.502
Cr. Keuntungan actuarial – OCI 161.342.250
(jurnal pengakuan laba entitas asosiasi tahun 20x7 sebesar penyertaan investasi PT OIS (25%))

7 Dr. Harga Pokok Penjualan 114.751.319


Cr. Persediaan 114.751.319
(jurnal penyesuaian audit NRV menggunakan COGS method)

Daftar jurnal reclasifikasi audit 20x7


No Description Influence to Influence to Identified
Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
1 Dr. PPN Keluaran 16.874.019.669 N
Cr. PPN Masukan 16.874.019.669
(jurnal reklasifikasi PPN masukan dan keluaran tahun 20x7)

8.2 Merangkum jurnal penyesuaian yang tidak dicatat (Summary Unrecorded Misstatement/SUM)
No Description Influence to Influence to Identified
Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
1 Dr. Asuransi dibayar dimuka 1.500.000 N
Cr. Biaya asuransi 1.500.000
(SUM lebih pembebanan biaya asuransi)

2 Dr. Beban iklan 2.500.000 N


Cr. Iklan dibayar dimuka 2.500.000
(SUM kurang pembebanan biaya iklan)
8.4 Membuat rangkuman rekomendasi atas temuan selama proses audit
No Siklus Temuan Rekomendasi
1 Pendapatan Terdapat kesalahan harga yang terjadi pada faktur Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau
komersial yang dicetak. Faktur pajak dibuat kepada manajemen untuk melakukan komunikasi
sebelum akhir bulan dan setelah barang dikirim yang baik antara div marketing dengan div shipping
diketahui untuk pengiriman di tanggal sebelum agar pada saat posting melakukan koordinasi terkait
tanggal 10 terdapat perubahan harga yang belum perubahan harga agar tidak terjadi kesalahan yang
di update oleh marketing sehingga pencatatan ke dapat mengakibatkan keterlambatan penagihan
dalam system menjadi salah. sehingga nilai piutang penjualan yang terkoleksi
menjadi kecil dan nilai piutang yang masih belum
dibayar menjadi besar. Hal ini juga dapat berdampak
pada perpajakan jika keterlambatan melebihi bulan
terjadinya transaksi.

Berdasarkan penelusuran kami tidak ada catatan Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau
penerimaan bank yang dilakukan oleh kasir selama kepada manajemen untuk melakukan rekapan
periode tertentu, kasir hanya melakukan penerimaan dari konsumen sesuai dengan jadwal
rekonsiliasi bank sekali dalam sebulan. penerimaan masing – masing konsumen sehingga
memudahkan pembuatan rekonsiliasi bank dan
monitoring pembayaran sehingga tindakan
pencegahan atas tidak atau belum tertagihnya
piutang perusahaan dapat dicegah sejak dini.

No Siklus Temuan Rekomendasi


2 Persediaan Berdasarkan penelusuran kami yang dibantu oleh Kami merekomendasikan untuk membuat SOP yang
pihak akunting terhadap dokumen lengkap untuk prosedur persediaan material yang
PO018/IPIN/IX/X7 & Surat jalan reject dan penggantiannya tanpa harus dengan paksa
IPIN/333/IX/X7, kami menemukan jumlah yang melakukan pengurangan atas barang material yang
tercatat pada surat jalan dicoret secara manual dan diterima yang sudah sesuai dengan surat jalan dan
dikurangi dari jumlah yang terdapat pada surat PO yang ada.
jalan.

Pihak gudang belum melakukan pencatatan dalam


sistem penerimaan barang material karena jumlah
tersebut tidak dapat diposting jika tidak sama
dengan jumlah yang tercatat dalam PO.

Pada saat kami melakukan penelurusan pada kasir Kami merekomendasikan untuk akunting
untuk pembayaran nomor faktur menambahkan koreksian pada rekonsiliasi bank
INV088/IPIN/IX/X7, kami menemukan bahwa perusahaan karena penolakan oleh bank tidak dapat
kasir sudah melakukan pendebitan akun hutang diperlakukan sama seperti check intransit karena
dagang pada akhir periode tetapi pembayarn baru secara substansi penolakan pembayaran di bank
dilakukan pada awal periode. tidak mengakhiri kewajiban hutang perusahaan,
berbeda dengan check intransit yang mana
Hal ini dilakukan karena terjadi tolakan bank pada perusahaan sudah berhak melakukan pengurangan
saat proses pembayaran diakhir bulan. hutang dagang karena kewajiban pembayaran hutang
telah terpenuhi.

8.4 Membuat kertas kerja audit


Informasi lapkeu 31/12/x7 Audit adjustment/Reclasment Audited Balance Prior Audited
No Dr No Cr Balance
Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.096.927.859 1 23.254.000 21.073.673.859 18.916.363.574
Piutang dagang 32.371.313.648 2 950.000.000 31.421.313.648 27.031.448.657
Piutang lain – lain 6.462.777.739 6.462.777.739 4.992.700.295
Persediaan 15.324.476.182 2 800.000.000 3,7 189.751.319 15.934.724.863 10.294.182.963
Lain – lain (termasuk pajak) 33.814.414.980 tax 17.455.115.909 16.359.299.071 14.623.462.990
Total asset lancar 109.069.910.408 91.251.789.180 75.858.158.479

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.842.006.345 4 300.000.000 4 450.000.000 90.692.006.345 97.782.319.809
Aset pajak tangguhan 3.781.399.958 tax 829.494.567 4.610.894.525 3.781.399.958
Investasi, bersih 26.315.255.449 6 3.305.466.752 29.620.722.201 26.315.255.449
Total tidak asset lancar 120.938.661.751 124.923.623.071 127.878.975.215
Total asset 230.008.572.159 216.175.412.251 203.737.133.694

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 18.917.123.042 13.175.554.538
Utang lain – lain 2.358.024.416 2.358.024.416 1.788.401.212
Pajak 16.874.019.669 tax 16.874.019.669 tax 344.216.760 344.216.760 22.155.510
Total liabilitas jk pendek 38.149.167.128 21.619.364.219 14.986.111.260

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan 10.392.923.000 5 325.000.000 10.717.923.000 8.403.711.000
Total liabilitas jk panjang 10.392.923.000 10.717.923.000 8.403.711.000

Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143 41.331.584.143
Penghasilan komprehensif lain 2.005.210.990 OCI 50.000.000 OCI 173.842.250 2.129.053.240 2.005.210.990
Tax Amnesty 100.000.000 100.000.000 -
Saldo laba 138.029.686.898 PL 2.563.318.319 PL 4.811.119.069 140.277.487.648 137.010.516.301
Total ekuitas 181.466.482.031 183.838.125.031 180.347.311.434
Total liabilitas & ekuitas 230.008.572.159 216.175.412.251 203.737.133.694

Informasi lapkeu 31/12/x7 Audit adjustment/Reclasment Audited Prior Audited


No Dr No Cr Balance Balance

Laporan laba rugi:


Pendapatan 201.285.904.815 2 950.000.000 200.335.904.815 158.054.424.999
Harga pokok penjualan (184.199.657.826) 3,5,7 396.001.319 2,4 850.000.000 (183,745,659,145) (154.639.489.975)
Beban operasi (16.919.537.932) 1,5 92.004.000 (17.011.541.932) (16.720.832.338)
Lain – lain 852.461.539 4 200.000.000 6 3.144.124.502 3.796.586.041 (326.927.401)
Pendapatan sebelum pajak 1.019.170.597 1.638.005.319 3.994.124.502 3.375.289.779 (13.632.824.715)
Pajak kini & pajak tangguhan - tax 925.313.000 tax 816.994.567 (108.318.433) (185.474.683)
Laba setelah pajak 1.019.170.597 2.563.318.319 4.811.119.069 3.266.971.346 (13.818.299.398)

Penghasilan konprehensif lain:


Kerugian aktuaria - 5 50.000.000 (50.000.000) 1.061.904.000
Bagian keuntungan asosiasi – Aktuaria - 6 161.342.250 161.342.250 95.766.490
Pajak penghasilan - tax 12.500.000 12.500.000 (289.417.623)
Total penghasilan komprehensif lain - 123.842.250 868.252.867

Total penghasilan komprehensif 1.019.170.597 50.000.000 173.842.250 3.390.813.596 (12.950.046.531)

8.5 Kesimpulan:

Auditor melakukan diskusi dengan klien tanggal 11 Februari 20x8 (klien pertama yang selesai audit lapangan untuk periode audit
20x7) dan klien menyetujui seluruh penyesuaian yang diajukan oleh auditor, setelah penyesuaian atas kesalahan tersebut auditor
menyakini bahwa laporan telah disajikan dan dilaporkan dengan tepat.
BAB IX PELAPORAN PERHITUNGAN PAJAK
PENGHASILAN BADAN

9.1 Menghitung pajak penghasilan badan


2017
Laba (Rugi) sebelum Pajak 3.375.289.779
Koreksi Fiskal
Beda waktu:
Provisi manfaat 2.264.212.000
karyawan Penyusutan 1.003.766.268
aset Beda tetap:
Beban pajak 39.594.799
Beban tidak dapat dikurangkan 609.949.775
Pendapatan bunga (final) (447.436.008)
Laba perusahaan asosiasi (3.144.124.502)
Penghasilan yang dikenakan pajak 3.701.252.111
Penghasilan yang dikenakan pajak (pembulatan) 3.701.252.000
Pajak kini 925.313.000
Pajak dibayar dimuka:
Pajak penghasilan pasal 22 227.204.000
Pajak penghasilan pasal 25 353.892.240
Total pajak dibayar dimuka 581.096.240

Hutang pajak (PPh Pasal 29) 344.216.760

Diminta !!!

Buatlah jurnal atas pajak penghasilan badan diatas.

Jurnal pencatatan pajak penghasilan!

Dr. Pajak penghasilan badan IDR 925.313.000


Cr. Pajak penghasilan pasal 22 – dibayar dimuka IDR 227.204.000
Cr. Pajak penghasilan pasal 25 – dibayar dimuka IDR 353.892.240
Cr. Hutang pajak penghasilan pasal 29 IDR 344.216.760
9.2 Menghitung pajak tangguhan

Keterangan Saldo 31 Dibebankan Dibebankan 31 Desember


Desember pada Laba rugi pada ekuitas 20x7
20x6

Aset pajak tangguhan 3.781.399.958 816.994.567 12.500.000 4.610.894.525

Perhitungan pajak tangguhan:

Pajak tangguhan yang dibebankan pada laporan laba rugi:


Biaya manfaat karyawan IDR 2.264.212.000
Biaya penyusutan IDR 1.003.766.268
Total beda waktu IDR 3.267.978.269
Tarif pajak penghasilan badan 25%
Pajak tangguhan tahun berjalan dibebankan pada laba rugi IDR 816.994.567

Pajak tangguhan yang dibebankan pada ekuitas:


Keuntungan dan kerugian aktuaria IDR 50.000.000
Tarif pajak penghasilan badan 25%
Pajak tangguhan tahun berjalan dibebankan pada laba rugi IDR 12.500.000

Diminta !!!

Buatlah jurnal atas pajak tangguhan diatas.

Jurnal pencatatan pajak tangguhan!

Dr. Aset Pajak Tanggguhan IDR 829.494.567


Cr. Deferred tax – dibebankan ke laba rugi IDR 816.994.567
Cr. Deferred tax – dibebankan ke penghasilan komprehensif lain IDR 12.500.000
BAB X PELAPORAN
PROSEDUR ANALISA FINAL
Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi % Identifikasi
Fluktuasi perubahan
Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.073.673.859 18.916.363.574 2.157.310.285 11,40
Piutang dagang 31.421.313.648 27.031.448.657 4.389.864.991 16,24
Piutang lain – lain 6.462.777.739 4.992.700.295 1.470.077.444 29,45
Persediaan 15.934.724.863 10.294.182.963 5.640.541.900 54,79
Lain – lain (termasuk pajak) 16.359.299.071 14.623.462.990 1.735.836.081 11,87
Total asset lancar 91.251.789.180 75.858.158.479 15.393.630.701 20,29

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.692.006.345 97.782.319.809 (7.090.313.464) -7,25
Aset pajak tangguhan 4.610.894.525 3.781.399.958 829.494.567 21,94
Investasi, bersih 29.620.722.201 26.315.255.449 3.305.466.752 12,56
Total tidak asset lancar 124.923.623.071 127.878.975.215 (2.955.352.144) -2,31
Total asset 216.175.412.251 203.737.133.694 12.438.278.557 6,11

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 13.175.554.538 5.741.568.504 43,58
Utang lain – lain 2.358.024.416 1.788.401.212 569.623.204 31,85
Pajak 344.216.760 22.155.510 322.061.250 1.453
Total liabilitas jk pendek 21.619.364.219 14.986.111.260 6.633.252.959 44,26

Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi % Identifikasi


Fluktuasi perubahan
Liabilitas jangka panjang:
Provisi kewajiban karyawan 10.717.923.000 8.403.711.000 2.314.212.000 27,54
Total liabilitas jk panjang 10.717.923.000 8.403.711.000 2.314.212.000 27,54

Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143 0 0
Penghasilan komprehensif lain 2.129.053.240 2.005.210.990 123.842.250 6,18
Tax Amnesty 100.000.000 - 100.000.000 100
Saldo laba 140.277.487.648 137.010.516.301 3.462.737.835 2,53
Total ekuitas 183.838.125.031 180.347.311.434 3.490.813.597 1,94
Total liabilitas & ekuitas 216.175.412.251 203.737.133.694 12.438.278.557 6,11

Laporan laba rugi:


Pendapatan 200.335.904.815 158.054.424.999 42.281.479.816 26,75
Harga pokok penjualan (183,745,659,147) (154.639.489.975) 29.106.169.172 18,82
Beban operasi (17.011.541.932) (16.720.832.338) 290.709.594 1,74
Lain – lain 3.796.586.041 (326.927.401) 4.123.513.442 #
Pendapatan sebelum pajak 3.375.289.777 (13.632.824.715) 17.008.114.492 #
Pajak kini & tangguhan (108.318.433) (185.474.683) 77.156.250 41,60
Laba setelah pajak 3.266.971.344 (13.818.299.398) 17.085.270.742 #

Penghasilan konprehensif lain:


Keuntungan aktuaria (50.000.000) 1.061.904.000 1.111.904.000 #
Bagian keuntungan asosiasi – 161.342.250 95.766.490 65.575.760 68,47
Aktuaria
Pajak penghasilan 12.500.000 (289.417.623) 301.917.623 104.32
Total penghasilan komprehensif 123.842.250 868.252.867 744.410.617 85,74
lain
Total penghasilan komprehensif 3.390.813.594 (12.950.046.531) 16.340.860.125 126,84
Analisa rasio Pembilang Penyebut Hasil
Liquidity ratio

Current ratio = Current asset / Current liabilities

Acid test ratio = (Cash and equivalent + Marketable securities + Account


receivables) / Current liabilities.

Collection period = Average account receivable / (Sales/360)

Days to sell inventory = Average inventory / (COGS/360)

Capital structure and solvency

Total debt to equity = Total liabilities / Shareholder’s equity

Long-term debt to equity = Long-term liabilities / Shareholders’ equity

Times interest earned = EBIT / Interest expenses

Profitability analysis

Return on assets = (Net income + Interest expense x (1- tax rate)) /


Average total assets

Return on common equity = Net income / Average shareholders’ equity


Analisa rasio Pembilang Penyebut Hasil

Operating performance

Gross profit margin = (Sales – COGS)/ sales

Operating profit margin (pretax) = Income from operations / sales

Net profit margin = Net income / sales

Asset utilization

Cash turnover = Sales /Average cash and equivalents

Account receivable turnover = Sales / Average account receivables

Inventory turnover = COGS / Average inventory

Working capital turnover = Sales / Average working capital

PPE turnover = Sales / Average PPE

Total asset turnover = Sales / Average total assets

Kesimpulan:
Berdasarkan analisa diatas tidak ada mutasi signifikan yang tidak dapat dijelaskan, setiap pergerakan saldo tahun lalu dengan
tahun berjalan dapat dijelaskan telah disajikan dengan tepat.
BAB XI PELAPORAN MERUMUSKAN OPINI
AUDIT

11.1 Mengidentifikasi masalah dan temuan.

Berikut adalah daftar akun, kondisi dan temuan berdasarkan identifikasi auditor.
Akun Masalah/Potensi Masalah Identifikasi auditor
Aset moneter Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah teridentifikasi, kecuali
ini? masalah kelengkapan pencatatan transaksi
atas kas kecil yang telah teridentifikasi dan
diselesaikan.

Persediaan Masalah teridentifikasi dalam akun Sesuai dengan identifikasi auditor klien
ini? menyetujui penyesuaian sesuai dengan
nilai mana yang lebih rendah antara nilai
perolehan dan NRV.

Aset tetap Masalah teridentifikasi dalam akun Aset tetap telah dilaporankan dengan tepat,
ini? masalah keberadaan aset tetap telah
diidentifikasi disetujui oleh klien untuk
dilakukan penyesuaian.

Aset pajak Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun aset
tangguhan ini? pajak tangguhan yang teridentifikasi oleh
auditor.

Investasi Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun aset
ini? investasi yang teridentifikasi oleh auditor.

Utang Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
dagang ini? hutang dagang yang teridentifikasi oleh
auditor.

Perpajakan Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
ini? perpajakan yang teridentifikasi oleh
auditor.

Akun Masalah/Potensi Masalah Identifikasi auditor


Provisi Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
Kewajiban ini? provisi kewajiban karyawan yang
karyawan teridentifikasi oleh auditor. Penyesuaian
sesuai dengan laporan aktuaria telah dibuat
dan disetujui oleh klien.

Pendapatan Masalah teridentifikasi dalam akun Auditor mengidentifikasi masalah cut off
ini? pengakuan pendapatan yang sepenuhnya
telah disetujui oleh klien untuk dilakukan
penyesuaian sesuai dengan temuan auditor.

Harga pokok Masalah teridentifikasi dalam akun Auditor mengidentifikasi masalah dalam
penjualan ini? akun persediaan yang berdampak pada
penilaian HPP yang terlampau kecil,
penyesuaian yang diperlukan telah dibuat
dan disetujui oleh klien.

Biaya Masalah teridentifikasi dalam akun Auditor mengidentifikasi kesalahan tidak


operasional ini? material terkait dengan biaya asuransi dan
sewa. Auditor memasukkan kesalahan
yang dapat diterima tersebut ke dalam
daftar penyesuaian yang tidak dicatat
(Summary unrecorded misstatement) yang
dilampirkan bersamaan dengan
management representation letter / surat
representasi manajemen.

Pelaporan Apakah laporan keuangan disajikan Sesuai dengan bukti audit yang diperoleh
secara wajar, relevan, andal dan laporan keuangan disajikan secara relevan,
dapat diperbandingkan andal dan dapat diperbandingkan

Diminta!!!

Berdasarkan daftar masalah teridentifikasi diatas, buatlah rumusan pendapat auditor sesuai dengan
bagan 11.1 dan 11.2.

11.2 Perumusan opini audit


Bagan 11.1

Fair presentation Compliance

Are the F/S prepared in


accordance with an applicable
framework?

No No Do F/S
Are F/S
presented comply with
fairly? framework?

Report issues to
management and
Yes those charged with Yes

gobernment

Yes Yes
Standard audit Issue Standard audit opinion
opinion resolved?

No No

Modified audit opinion Make changes to the


auditor’s report
Berikut adalah bagan yang mungkin dapat membantu auditor untuk menentukan “modified audit
opinion” (salah satu dari opini WDP, TMP atau TW).
Bagan 11.2
No
Wajar?

ISA 700.17.a ISA 700.17.b

Yes
Pervasive? Pervasive ?

Yes No Yes No

WTP TW WDP TMP WDP

Kesimpulan :

Berdasarkan dengan perumusan pendapat pada bagan 11.1 dan 11.2 kami menyimpulkan
tidak ada kesalahan material teridentifikasi dalam pelaporan keuangan perusahan sehingga
“standard opinion” dapat diberikan.
11.3. Membuat laporan auditor independen

No. : 00001/21190/AU.1/04/1041-1/1/II/20x8

Laporan Auditor Independen

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi


PT Otomotif Indonesia Sukses

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Otomotif Indonesia Sukses (Perusahaan) yang terdiri dari laporan
posisi keuangan tanggal 31 Desember 20X7, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnnya.

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan.

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen
untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit
kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor,
termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini
atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini audit kami.

Halaman 2

Opini Wajar dengan Pengecualian

Menurut pendapat kami laporan keuangan tersebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material, laporan posisi keuangan PT Otomotif Indonesia Sukses pada tanggal 31 Desember 20X7, dan hasil
usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Lim Hendra, M.Si., AK, BKP, CPSAK, CA, CPA, ACPA.
Ijin Akuntan Publik No. AP. 1041
11 Februari 20X8
BAB XII PELAPORAN
MEMBUAT NOMOR LAPORAN AUDIT

12.1 Prosedur penomoran laporan audit.


Kode Keterangan
Kode nomor laporan 00001
Kode identitas kantor 21190
Kode jenis jasa AU.1
Kode industry penguna jasa 04
Kode nomor identitas/registrasi profesi 1041-1
Kode NPWP 1
Kode waktu penerbitan laporan II/20x8
Kesimpulan nomor laporan audit 00001/21190/AU.1/04/1041-1/1/II/20x8

Anda mungkin juga menyukai